NovelToon NovelToon
MISTERI PUSTU TUA

MISTERI PUSTU TUA

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Cintapertama
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Desy kirana

Dini Ariani seorang dokter muda harus rela untuk mengemban tugas di sebuah desa terpencil. Ia di tugaskan menjadi seorang tenaga medis di sebuah Pustu Tua yang berada di kampung terpencil.
Di hari pertamanya bekerja, Dini mendapatkan shift malam untuk menjadi dokter jaga di Pustu tersebut. Dini ditemani seorang bidan bernama Naura yang juga merupakan petugas medis dari luar daerah yang di tugaskan di Pustu tersebut.

Malam itu mereka mendapatkan pasien yang akan melahirkan, seperti biasa Naura melihat pasien yang diantarkan menggunakan andong, karena memang daerah tempat mereka bertugas merupakan desa terpencil. Hanya andong yang biasa di jadikan warga sebagai transportasi umum.
Pasien yang mereka tangani merupakan pasien misterius.
Pasien misterius seperti apa yang di maksud?

Dan malam seterusnya saat mendapatkan shift malam, Dini selalu mengalami hal-hal di luar nalar nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Cantik

Karena lelah bermain ponsel. Kanaya mengantuk, sebelum memutuskan membangunkan Dini untuk bergantian berjaga. Kanaya mendatangi kamar pasiennya karena ingin melepas infusan. Kanaya menguap beberapa kali dan menatap jam pada layar ponselnya yang menunjukan pukul setengah 2 malam.

Hooaaam!

Dina menutup mulut yang terbuka lebar karena menguap, ia lalu mencepol asal rambutnya sambil berjalan menuju ke kamar pasien.

Ketika sampai di sana, Kanaya melihat pasien wanita itu sedang duduk sambil menyusui bayinya. Wajahnya terlihat masih mengantuk, sedang sang suami memijit kedua pundak istrinya.

"Loh, bangun ya dedek nya!" ucap Kanaya sambil tersenyum dan mendekati keluarga kecil tersebut.

"Iya nih sus, untung asi saya langsung keluar, jadi nggak perlu pakai susu formula." jawab wanita tersebut.

Kanaya menatap bayi yang tertidur pulas dalam gendongan ibunya, bibirnya menghisap kuat sumber kehidupannya seolah enggan berbagi.

Saat menatap tangan wanita tersebut Kanaya merasa heran karena jarum infus sudah terlepas dan sudah memakai plester untuk menahan darah keluar.

"Loh, infus nya sudah di lepas ya?" tanya Kanaya heran dengan dahi mengernyit.

"Sudah mbak, baru aja sama perawat satunya. Nggak lama perawat itu keluar mbak masuk, memangnya nggak ketemu ya!" ujar suami wanita itu.

Deg.

Jantung Kanaya seolah berhenti berdetak, tubuhnya lemas karena tiba-tiba kaki nya seperti jelly, ia menopang tubuhnya dengan memegangi ranjang pasien agar tak jatuh.

Bulu halus pada tengkuk Kanaya seketika meremang karena mendengar perkataan pria itu.

"Ada apa mbak?" tanya wanita itu heran. Sementara suami wanita itu mendekati Kanaya karena takut Kanaya jatuh.

Kanaya menahan pria itu dengan pergerakan tangannya. "Eeh, nggak papa mbak, mas! Saya cuma ngantuk aja kok, hehehe. Ya sudah mbak, mas, saya tinggal dulu ya. nanti kalau ada apa-apa panggil saya atau dokter di ruangan ya." ucap Kanaya lalu berdiri kemudian keluar ruangan itu, sesampainya di luar Kanaya merinding bukan main dan berlari cepat menuju kamar dimana Dini tidur.

Ia langsung lompat keatas ranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Tubuh Kanaya gemetar hebat karena saat akan masuk ke dalam kamar, ia melihat seseorang duduk di nurse station dengan posisi membelakanginya. Ia yakin jika itu bukan Dini karena malam ini Dini memakai kemeja bergaris hitam dan abu-abu, sedangkan wanita itu memakai seragam perawat seperti miliknya dan memakai topi perawat seperti dirinya.

Karena mendengar suara berisik dari Kanaya, akhirnya Dini terbangun. Ia merasa heran karena di ranjang dekat jendela ia melihat Kanaya menutupi tubuhnya dengan selimut dan tubuhnya gemetar.

Dini bangun dan duduk diatas ranjang dengan kening berkerut. "Nay, kamu kenapa sih?" tanya Dini heran.

Karena tak mendengar jawaban Kanaya, Dini berjalan mendekati Kanaya. Ia menyentuh selimut dan membukanya.

"Nay, kamu kenapa?" tanya Dini dengan menyentuh pundak Kanaya.

Aaaaaah

Aaaaaah

Kanaya berteriak karena terkejut, Dini juga terkejut dengan respon Kanaya dan ikut berteriak.

"Eeeh, nih anak kenapa sih! Nay, nay, kamu kenapa heeh, ini aku!" ucap Dini kesal sambil memukul bahu Kanaya karena kesal dengan respon Kanaya.

Mendengar suara Dini, Kanaya membuka matanya dan menatap Dini dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Sementara Dini kaget karena wajah Kanaya sudah bersimbah air mata.

"Nay, kamu kenapa nangis?" tanya Dini kebingungan.

"Kak! Hiks hiks!" kanaya langsung memeluk erat tubuh Dini. Tubuhnya masih bergetar karena ketakutan. 6 bulan bertugas di Pustu ini, belum pernah Kanaya mendapatkan gangguan seperti rekan-rekannya yang lain, hanya suara benda bergerak atau jatuh itu pun ia anggap karena angin.

Dini membelai punggung Kanaya memberikan ketenangan. "Nay, ada apa sebenarnya. Kenapa badanmu gemetaran! Aku ambilkan minum dulu ya!" usul Dini, namun Kanaya malah makin mengeratkan pelukannya.

"Jangan kak, please jangan tinggalin aku, aku takut." kata Kanaya dengan terisak.

Dini menyeringai karena sepertinya ia tau apa yang baru dialami Kanaya. "Apa kamu ketemu sama si cantik ya?" tanya Dini yakin. Mereka semua memanggil perawat misterius tersebut dengan sebutan si cantik.

Kanaya mengangguk lemah masih dengan terisak.

sejurus kemudian, Dini tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perutnya.

Hahahaha!

Kanaya merasa kesal mendengar tawa Dini, ia melepaskan pelukannya dan mencebikkan bibirnya. "Ck, bahagia amat liat temen ketakutan." ucap Kanaya kesal dengan sedikit Isakan.

"Ha ha ha, kau bilang apa tadi, Si cantik nggak akan berani nongolin eksistensinya kalau sama kamu. Tapi sekarang, hahahah!" Dini mengingatkan kembali perkataan Kanaya sebelum mereka masuk ke Pustu saat baru datang tadi.

Kanaya meringkuk diatas ranjang dengan menutupi tubuhnya kembali dengan selimut. Dini duduk di ranjang tempat ia tidur tadi dan mengusap setitik bening dari sudut kedua matanya.

Sebenarnya Kanaya takut saat mendengar cerita dari teman-temannya, hanya saja ia tidak ingin memikirkannya dan menganggap jika itu tidak nyata. Selama ini ia hanya mendengar benda bergerak dan bergeser sendiri, atau benda jatuh. Ia menampik jika itu perbuatan si cantik, ia hanya menganggap jika itu ulah angin. Tapi malam ini ia benar-benar yakin jika si cantik mulai mengganggunya. Kanaya akan segera minta pindah dari Pustu ini, bisa mati berdiri ia jika setiap malam ia mendapatkan gangguan seperti ini.

"Nay, Nay, makanya jadi orang jangan jumawa. gimana cantik nggak?" Dini mengedipkan matanya menatap Kanaya yang ketakutan. "tadi aja bilang, si cantik hanya mengganggu mereka yang percaya dengan keberadaannya. Karena aku nggak percaya, makanya dia nggak pernah muncul di hadapanku! Hahahah!" Dini kembali mengingatkan perkataan Kanaya tadi saat mereka sedang makan nasi goreng.

"Sudah lah kak, nggak usah kaya gitu. Aku pokoknya besok minta pindah tugas, aku nggak peduli kalaupun harus mengeluarkan uang untuk bisa pindah tugas, aje gile kalau tiap jaga malam harus berhadapan dengan dia. Aku pengen kerja dengan nyaman, bukan dengan setan!" kata Kanaya lalu kembali menutup kepalanya dengan selimut.

Dini termenung karena kembali mengingat perkataan Sumi beberapa hari lalu, jika memang si cantik adalah korban pembunuhan beberapa tahun lalu, ia ingin mengetahui kenapa dirinya sampai saat ini mengganggu para pekerja di pustu ini. Ia berjanji akan membantu si cantik agar bisa beristirahat dengan tenang agar tidak lagi menampakkan eksistensinya.

Secantik apapun rupanya, jika ia adalah setan, tatap saja Dini akan takut.

"Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan untuk bisa membantumu, aku tidak akan pergi dari sini sebelum misteri Pustu ini terungkap." Dini bermonolog pelan lalu berjalan keluar kamar. Ia tak melihat siapapun berada di nurse station.

"Apa yang bisa aku lakukan untukmu! Tolong beri aku petunjuk sehingga aku bisa membantumu!" kata Dini lagi sambil menatap sekeliling.

Jujur saja Dini bukan wanita pemberani, apa lagi berhadapan dengan mahluk astral. Namun ia merasa tertarik untuk mengungkap misteri di Pustu.

1
laras hati
bu dokter baik sekalii
Roewina
dini sih suka goda godain Andre
Roewina
nama papanya dini berubah lagi menjadi Ronald, 🤔Ronald , Ridwan balik Ronald lagi 🤭😇
Desy kirana: maaf kak aku lupa sory ya
total 1 replies
Roewina
hadeeh beneran ada pasar malam pa ga ya? jangan " pasar malamnya para makhluk yg tak kasat mata😱
Desy kirana
Terimakasih kakak sayang. tunggu karya ku selanjutnya ya😘😘
Heri Wibowo
Terima kasih buat autor atas ceritanya, ditunggu karya selanjutnya.
FiaNasa
klau ada dini didunia nyata tentunya kasihan dokter² yg lain karna contoh kelakuan dini yg bejat
FiaNasa
jangan salahkan Andre ,,dininya yg kegatalan,bukankah dini duluan yg pertama kali merayu Andre untuk melakukan hubungan intim,,dokter kok kelakuannya minus
Roewina
lanjut Thor
Roewina
duuh yg LG jatuh cinta🤭🥰
Roewina
Baron baru jadi anak pejabat RT aja gayanya sok jagoan ,
Heri Wibowo
sudah tahu salah kok masih terus terus dilakukan
Heri Wibowo
kasihan anaknya tidak bernasaf ke ayahnya.
FiaNasa
dini sebagai dokter kok jadi murahan ya,,jadi males bacanya,,mencerminkan contoh dokter tak baik
FiaNasa
kok dini sudah agresif aja sih,,sebagai dokter harusnya bisa menjaga imej depan calon suami..ini malah kayak liat gitu sih
Roewina
Thor nama papa nya dini Ronald pa Ridwan ? 🤦😇
Desy kirana: aku lupa kak, hahaha sory ya 😘😘😘
total 1 replies
Roewina
🤔🤔🤔mo ngomongin apa yaaa?
Roewina
lanjut
Roewina
serem tapi seru, lanjut thor
Heri Wibowo
Ronald sudah tahu anaknya suka berzina Kenapa tidak dicegah
Desy kirana: Karena dulu dia juga begitu /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!