NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak
Popularitas:725.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: syitahfadilah

S 4

Rangga begitu terpuruk saat Fiona, istri tercintanya meninggal dunia setelah melahirkan anak kedua mereka. Di saat duka masih menyelimuti, ia dipaksa menikahi Flora yang merupakan adik kembar mendiang istrinya, demi memberikan kasih sayang sosok ibu untuk kedua anaknya.

Mampukah Flora menghadapi sikap Rangga yang dingin dan terkadang tak ramah padanya, sementara hatinya pun sedang tak baik-baik saja. Selain duka atas kepergian saudari kembarnya, ia juga terpaksa harus memutuskan hubungannya dengan sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK

"Kak, ini kopinya." Ujar Flora seraya meletakkan secangkir kopi panas diatas nakas samping tempat tidur.

"Hem," Rangga hanya menjawab dengan deheman. Tatapannya fokus pada layar ponselnya, memeriksa jadwal pertemuan hari ini yang baru saja dikirimkan oleh sekretarisnya. Keberadaan Flora seakan tidak ia pedulikan.

Flora menatap lekat suaminya itu beberapa detik, kemudian ia menarik napas dan menghembuskan perlahan.

Kata orang, sebuah rasa akan tumbuh seiring berjalannya waktu.

Tidak ada yang pernah tetap sama. Hubungan adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan pasang surut, tetapi kita selalu bisa belajar dan tumbuh bersama. Tapi itu, hanya berlaku bagi pasangan yang mau mengerti jika masa depan adalah sesuatu yang dinantikan. Hubungan adalah tentang perubahan, bukan stabilitas.

Genap 6 bulan sudah pernikahan Flora dan Rangga. Flora mengerti, akan lebih baik jika kita bisa terbuka dan mau menerima sosok yang baru dalam kehidupan kita. Tapi Rangga, dia tidak mengerti jika kita tidak bisa mempertahankan orang yang sama seperti beberapa tahun yang lalu. Terlebih orang tersebut sudah tiada di dunia ini.

Selama 6 bulan ini, Flora berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak dan suaminya sendiri. Dia pernah mengatakan bahwa tidak akan mengambil posisi kakaknya di hati Rangga. Tapi Rangga juga adalah suaminya, tidak salah bukan jika ia juga memenuhi beberapa kebutuhan pria itu seperti menyiapkan pakaian dan membuat kopi seperti yang dilakukannya sekarang.

Tapi Rangga, seakan tidak pernah melihat ketulusan istrinya itu. Yang Flora inginkan, hanya menjadi partner yang baik dengan Rangga dalam pengasuhan Kiara dan Azka, bukan murni ingin menjadi istri yang seutuhnya disisi Rangga. Namun, jangankan menjadi teman yang baik. Hingga saat ini Rangga masih bersikap seperti awal pernikahan mereka 6 bulan lalu. Ketus dan seakan tidak menganggap Flora adalah istrinya.

Meski terkadang sesekali Rangga nampak memberikan perhatian, tapi dibelakang itu ada sebuah maksud. Flora tahu, perhatian kecil yang diberikan Rangga hanya apresiasi terhadap orang yang sudah merawat anak-anaknya.

"Kak, aku izin mau bawa anak-anak keluar jalan-jalan." Kata Flora. Setiap tidak ke kampus, ia akan membawa Azka dan Kiara menikmati pemandangan luar. Tentunya juga untuk merefresh dirinya sendiri. Selama 6 bulan bukan muda baginya menghadapi situasi yang cukup melelahkan. Mengasuh dua anak, kuliah, menghadapi sikap tak ramah suaminya dan berpura-pura baik-baik saja dihadapan kedua mertua bahkan kedua orangtuanya bila datang.

"Perhatikan anak-anak!" Kata Rangga, meski tak melihat lawan bicaranya tapi kalimatnya begitu menekankan. Itulah yang selalu ia katakan setiap kali Flora meminta izin membawa Kiara dan Azka jalan-jalan.

"Iya Kak, tentu saja aku akan memperhatikan Anak-anak." Ucap Flora, kemudian berjalan kearah lemari. Usai mengambil jas untuk dipakai Rangga hari ini ke kantor, ia menghampiri suaminya itu yang duduk di tepi tempat tidur dan hanya meletakkan jas tersebut disebelah suaminya.

Flora lalu menghampiri Azka yang ada didalam box bayi. Di usiannya yang sudah lebih 6 bulan, Azka terlihat semakin menggemaskan. Flora bersyukur pertumbuhan Azka sangat baik, sejauh ini Azka hanya sesekali demam ringan dan itupun efek dari imunisasi. Meski laki-laki tapi wajahnya begitu mirip dengan Fiona ibunya, dan tentunya juga mirip dengan Flora.

Azka yang ternyata sudah bangun, langsung bergerak lincah ketika Flora menghampirinya. Mulutnya berceloteh dengan kalimat yang belum bisa dipahami, tapi Flora paham anak sambungnya itu minta digendong.

Azka terlihat sangat riang ketika Flora menggendongnya, semakin gencar saja mulut mungilnya berceloteh tak jelas.

"Yuk mandi, hari ini kita jalan-jalan. Azka senang mau jalan-jalan?"

"Ta ta ta ta," celoteh Azka sambil bertepuk tepuk tangan, seakan dia mengerti apa yang dikatakan Flora.

Rangga memperhatikan setiap pergerakan Flora, bahkan ketika istrinya itu membawa Azka ke kamar mandi ia menguping dibalik pintu kamar mandi. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis mendengar setiap kata yang diucapkan Flora dan disahuti dengan celotehan oleh Azka. Terdengar seperti obrolan yang tidak nyambung.

Hingga ketika Flora memakaikan baju kemudian memberi Azka makan, Rangga masih memperhatikan. Padahal ia akan ke kantor tapi sayang rasanya jika melewatkan momen ketika Flora mengasuh Azka, ia teringat ketika Kiara kecil dulu. Fiona juga merawat anak pertama mereka dengan penuh kasih sayang, tak jauh berbeda seperti Flora mengasuh Azka.

Sejauh ini Rangga sebenarnya sangat kagum dengan kegigihan Flora, tapi ia tidak pernah menunjukkan kekagumannya, rasa kagumnya itu tertutup dengan sikap dingin dan ketusnya dalam berbicara. Flora tampak tak kenal lelah dan terlihat menikmati saja setiap alur yang dilaluinya. Namu, Rangga tidak tahu saja, Flora kadang termenung ketika sendirian. Menerawang jauh kehidupannya sebelum hari ini dan memikirkan bagaimana kehidupannya di masa depan jika terus bersama Rangga. Flora juga ingin memiliki pendamping yang memberikannya cinta dan kasih sayang layaknya pasangan suami-istri yang saling mengasihi, tapi dia tahu itu tidak akan dia dapatkan dari Rangga.

"Kak Rangga gak ke kantor?" Tanya Flora setelah baru saja selesai memberi Azka makan.

"Ke kantor," jawab Rangga terlihat sedikit gelagapan. Ia lalu beranjak dari tepi tempat tidur seraya meraih jas yang beberapa saat lalu diletakkan Flora. "Ingat, awasi anak-anak dengan baik di luar sana dan jangan pulang terlalu sore." Ucapnya lalu segera keluar kamar. Namun, ia menghentikan langkahnya diambang pintu dan kembali berbalik menatap Flora.

"Nanti aku kirim uang ke rekening mu, pakai itu untuk keperluan anak-anak. Belikan saja apa yang Kiara ingin beli dan..." Rangga menjeda kalimatnya, ia juga ingin mengatakan pada Flora. 'Pakai juga uang itu untuk membeli kebutuhanmu.' Tapi itu hanya dapat ia katakan dalam hati.

"Aku pergi," ucapnya lalu bergegas pergi. Rangga mendesahh pelan, dia kagum pada kepiawaian Flora mengasuh anak-anaknya tapi ia tidak pernah menampakkannya. Rasanya ia begitu sulit hanya dengan menunjukkan sedikit saja sebuah perhatian pada istrinya itu.

Setelah Rangga pergi, Flora pun keluar dari kamar untuk mencari Kiara. Biasanya gadis kecil itu sedang bersama nenek dan kakeknya usai sarapan. Dan benar saja, dari kejauhan Flora tersenyum melihat Kiara sesekali tertawa mengobrol bersama mama Sinta dan papa Digo.

"Mama," seru Kiara begitu melihat Flora datang bersama Azka. Hingga saat ini pun Kia memanggil Flora dengan sebutan mama ketika papanya tidak ada dan akan memanggil tante pada Flora di depan papanya. Ucapan papanya saat itu masih melekat di ingatannya, bahwa ia tidak perlu memanggil Flora dengan sebutan mama.

"Yuk ganti baju, kita pergi jalan-jalan." Kata Flora ketika telah berdiri dihadapan Kiara.

"Yeay jalan-jalan." Kiara bersorak senang. Gadis kecil itu lalu berlari menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

"Hati-hati dijalan ya Flo." Kata mama Sinta. Wanita paruh baya itu tersenyum menatap Flora, begitupun dengan papa Digo. Keputusan mereka menikahkan Rangga dengan Flora ternyata tepat. Jika itu wanita lain, mereka tak yakin wanita itu bisa seperti Flora dalam mengasuh Azka dan Kiara.

"Iya, Ma, Pa. Aku ke kamar Kia dulu." Ucap Flora.

Mama Sinta dan papa Digo mengangguk, senyum tak lepas menghiasi wajah tua mereka. Flora pun gegas menghampiri Kiara di kamarnya.

1
Salwa Antya
dea jodohnya Arkan
Salwa Antya
Rangga Rangga kpn kamu sadarnya
Salwa Antya
kaka othor 😭😭😭😭😭
Salwa Antya
kasian kamu flor😭😭😭
Salwa Antya
semangat Flo semoga kamu masih berjodoh dg arkan
Salwa Antya
kasian kamu flor,semoga kamu mendapat jodoh yg lebih baik dr kak othor
Salwa Antya
dasar Rangga pengen gue tabok aja
Salwa Antya
Rangga Rangga menyesal baru tau kamu
903 Luky santoso
Luar biasa
Soraya
mampir dulu ya kak
erna trikoriani
egois Rangga
Muawanah
makin menarik,dah aku ksh bunga nieh kak 😊
Nurlinda: terima kasih kk 🤗🤗🤗
total 1 replies
Muawanah
aku mampir nieh kak, lgsg pencet tombol subscribe 😊
Nurlinda: semoga suka kk🤗🙈🙈
total 1 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Nurlinda: terima kasih kk 🤗🤗
total 1 replies
Alanna Th
tq, author, qdoakn selalu sukses n sehat
Nurlinda: aamiin z terima kasih kk. doa yf sama untuk kk. mampir jg ke karya baru 🤗🤭
total 1 replies
Alanna Th
waaa, rebutan alesha nie
Alanna Th
hap!! lalu dtangkap! belajar dari cicak donk, jngn cuman dkhayalin
Alanna Th
aq jg prnh nungguin swami gk plng" smp jam 02, baru dia plng; ktnya krj smp lupa wkt krn gk ada jam. mn wkt itu blm ada hp. d rmhq gk ada tlpn juga. pas lg hamil anak prtm tuh. nungguin swami dtemani radio sonora, ntah siap penyiarny mnghibur bingit
Alanna Th
aq mlh d mlm prtm dpt ranjang single dua! gk teu siapa tuh yg pesen kmr hotel. baru mp keesokn paginya krn mlm kmrn sama" lelah n ngantuk bingit. mp d ksr single, untung gk ambruk y
Nurlinda: wkwkwk ngakak😂
total 1 replies
Alanna Th
pasti bikin dea maluuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!