Mendapati kekasihnya memiliki hubungan dengan perempuan lain, membuat Agnes ingin balas dendam.
"Emang siapa yang mau sama kamu? Udah tepos, pendek, miskin lagi."
Agnes menatap tajam Wira, mantan kekasihnya. Laki-laki itu baru saja putus sudah mengatainya.
"Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan laki-laki yang baik tidak seperti kamu, tukang selingkuh. Mana selingkuhannya istri orang. Dih amit-amit deh."
PLAK PLAK
Agnes tidak hanya membalas ucapan Wira, tapi juga menamparnya.
Disisi lain, ada seorang laki-laki tengah diejek oleh mantan istrinya.
"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya."
Akankah Agnes memiliki takdir bertemu dengan laki-laki yang berstatus duda ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Kedua
Malam hari kegiatan mereka adalah bersantai ria, mengobrol bebas sambil bakar jagung dan sosis.
Dekat api unggun ada Andi yang tengah bernyanyi sambil memetik gitar. Tidak sedikit dari mereka request lagu pada anak itu. Seperti sekarang Aina tengah menyanyi berdua dengan Andi.
"Ini pasti Andi sama Aina pulang dari sini langsung cinlok." kata Selfia merekam aktivitas mereka.
"Ah belum tentu, Aina kan punya pacar. Lagi LDR mereka, pacarnya itu abdi negara." jawab Agnes tidak yakin dengan perkataan Selfia.
"Karna LDR itu pas ketemu yang pas dan deket, biasanya bakal kepincut. Apalagi Aina juga emang gatel, beberapa kali suka godain anak divisi lain kan."
"Emang iya? Kok aku ga tau?"
"Kamu terlalu sibuk menyembuhkan diri akibat Wira brengsek itu. Jadi ga ikutin gosip hot kantor kita."
Agnes tersenyum canggung. Memang benar semenjak gagal menikah dengan Wira, dia memutuskan untuk tidak ikut campur lagi dengan grup kantornya. Isinya kadang aneh-aneh, seperti cinlok, perselingkuhan dan lain sebagainya. Itu membuat Agnes semakin terbayang akan rasa sakitnya pada Wira.
"Eh gimana Wira?" tanya Selfia tiba-tiba membahas laki-laki itu.
"Apanya gimana?" ujar Agnes bingung.
"Ya gimana Wira masih hidup apa engga?"
Agnes menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu dan tidak mau tahu. Mau masih hidup atau engga, terserah." jawab Agnes tidak peduli. Apalagi setelah tahu dengan siapa Wira berselingkuh, dia sangat jijik dengan Wira.
"Minggu lalu kayaknya aku ketemu dia deh, di daerah kampung lama. Tapi ga tau lagi ngapain?"
"Kamu sendiri ngapain ke daerah sana?" tanya Agnes curiga.
"Nganter pesenan roti punya ibu sama Mbak Dela." Mbak Dela adalah kakak Selfia.
Seperti yang mereka ketahui, daerah kampung lama adalah tempat dengan zona merah. Jika tidak tahu daerah tersebut pasti akan nyasar dan masuk ke kampung prostitusi. Wajar saja Agnes bertanya pada Selfia.
"Menurut kamu, Wira kesana ngapain? Apa dia pelanggan di sana?" Selfia menebak-nebak.
"Mungkin, bisa jadi. Orang selingkuhan dia jelek, udah tua, jadi dia bosen lihatnya. Jadi untuk menghibur dirinya, carilah kesenangan disana."
"Hah? Serius kamu selingkuhan Wira jelek dan tua?"
Agnes segera menutup mulut Selfia agar tidak menimbulkan kegaduhan. "Jangan teriak-teriak, nanti aku ga mau cerita."
"Oh oke-oke, maaf. Terus gimana?" Selfia semakin penasaran, dia tidak menyangka Agnes sudah tahu siapa perusak hubungannya dengan Wira.
"Selingkuhan Wira itu istri Pak Adi Baskara. Kamu ingat kan orang yang dulu hadir di acara perusahaan? Yang badannya besar, brewoknya menuhin muka." bisik Agnes diangguki Selfia.
"Istri Pak Baskara itu yang alisnya kotak bukan? Dia ikut foto barang juga kan sama kita? Pake dress warna kuning."
"Bener banget, Sel. Beberapa hari yang lalu aku ga sengaja ketemu Wira. Kami sempet ribut terus ga lama ada mobil berhenti depan Wira. Ternyata itu istri Pak Baskara jemput Wira. Mereka mau ke mall terus ke hotel buat nginep sama makan malam." cerita Agnes tidak di lebih-lebihkan.
Selfia menganga tidak menyangka. "Emang sih putih banget itu kulitnya, bodynya juga lumayan lah. Tapi make-up nya jelek banget tau. Udah alis kotak, rambut pirang, eyeliner tebel, aduh engga banget deh. Terus ke hotel berdua? Fiks mereka punya hubungan gelap."
"Maka dari itu mungkin Wira ke kampung lama buat cari yang cantik, bosen kali liat selingkuhannya yang udah tua."
"Kiw kiw cewek, boleh gabung?"
Tiba-tiba keduanya dikejutkan oleh Andi yang telah berdiri di depan mereka.
"Andi, sialaann. Bikin kaget aja." kata Selfia kesal.
"Lagian asik banget ngobrol bedua, ajakin adek dong mbak." jawab Andi langsung duduk di depan Selfia dan Agnes. "Ayo lanjut cerita, kok diem aja."
"Males, ada kamu ga asik. Udah bener kamu gonjrang ganjreng disana, ngapain pake kesini sih."
"Udah capek sama gitar Mbak Sel. Saatnya berpetualang deketin cewek-cewek cantik." jawab Andi asal.
"Nes, aku kebelet pipis. Ayo temenin aku." Selfia langsung menarik Agnes pergi, meninggalkan Andi ikut kesal karena Selfia malah pergi mengajak Agnes.
"Mbak Sel, selalu aja ngeselin. Awas aja di kantor minta bantuan aku, pokoknya aku mau minta upah. Ga mau lagi bantu gratisan."
Agnes terus mengikuti Selfia berjalan menjauh dari Andi.
"Kamu beser banget sih. Perasaan baru tadi buang air kecil, lah sekarang mau lagi" Agnes benar-benar heran dengan kantung kemih Selfia yang selalu penuh.
"Sebenernya engga sih, cuma males aja sama Andi jadi pengen menghindar." jawab Selfia cengengesan.
"Kamu sama Andi itu sebenernya kenapa sih? Ga pernah akur banget. Dikit-dikit ribut, dikit-dikit emosi." tanya Agnes penasaran. Pasalnya dulu antara Selfia dan Andi berteman baik layaknya rekan kerja tapi semakin kesini malah keduanya sering ribut.
"Andi itu emang ngeselin. Makanya aku suka sebel aja liat mukanya."
"Agness... Kamu Agnes kan?"
Lagi dan lagi keduanya kembali terkejut tapi kali ini Selfia tidak marah. Gadis ini malah melongo melihat orang yang menyapa Agnes.
"Emm Daru, Mas Daru ya?" kata Agnes ternyata mengenalinya.
"Iya, disini juga? Main biasa atau nginep?" tanya Daru dengan senyum yang konsisten.
"Nginep mas, kebetulan acara tempat kerja ku." jawab Agnes membuat Daru paham. "Mas Daru sendiri gimana?" Agnes bertanya balik.
"Nginep juga, tapi sama mama." tunjuk Daru ke sebuah restoran seafood. Disana ada seorang ibu-ibu tengah bersantai sambil menatap ke arah laut. "Ya udah aku duluan ya, mau angkat telepon dulu. Kamu hati-hati. Mari mbakk." kata Daru berpamitan pergi tidak lupa menyapa Selfia.
"Iya mari masss... " Selfia menjawab dengan wajah kegirangan.
"Ya ampun, Agnes. Dia ganteng banget. Udah tinggi, putih, ramah, pembawaannya tenang. Ini mah idaman kaum hawa. Sikat, Nesss. Jangan kasih kendor." kata Selfia begitu semangat.
"Apa yang disikat?" tanya Agnes menatap Selfia penuh keheranan.
"Lah itu, cowok bening begitu masa di anggurin. Kalo kamu dapet dia, aku jamin Wira pasti bakal kepanasan. Kalah saing Wira sama siapa itu tadi namanya?"
"Daru... "
"Nah iya, Wira kalah jauh kalo sama Mas Daru. Disenggol sedikit aja itu Wira udah jatoh ga ketolong."
Agnes dengan malas menarik Selfia pergi, dia tidak mau ucapan gadis ini terdengar sampai telinga Daru.
"Kamu ketemu dimana modelan begitu?" tanya Selfia mulai menginterogasi Agnes. "Kalo klien kayaknya ga mungkin. Dibanding jadi klien, dia lebih cocok jadi bosnya sih."
"Ga sengaja ketemu pas malem aku putus sama Wira." jawab Agnes jujur.
Selfia langsung menepuk tangannya.
"Wah jodoh ituu. Dia jodoh yang dikirim Tuhan buat kamu, Nes."
brsa pgn ktmu clon mrtua jg.....🤭🤭🤭
so,trima aja mas daru jd clon suami....😁😁😁
udh d ajak prwatan mehong,d krimin bunga pula....agnes jgn smp nolak y kl d tmbak....😁😁😁
Move on dri kdal buntung,biar dia nysel s'umr hdp....yg pnting pdkt dlu,spa tau d ajak nkah.....😁😁😁
mas daru udh smngt bgt pdhl,taunya slh sngka....d kira agnes udh pnya pcar.....
pdhl pnya suami yg baik,mlah slingkuh....mna cma porotin pula....
yg jd krban ga cma psangannya,tp kluarga s bjingn jg.....
aku udh mmpir....
Bru awl,udh esmosi....tp jg nyesek....
pgn bejek2 mreka yg jd psngn slingkuh...😠😠😠