NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:71.2k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Menikah dulu... Cinta belakangan...
Apakah ini cinta? Atau hanya kebutuhan?

Rasa sakit dan kecewa yang Rea Raveena rasakan terhadap kekasihnya justru membuat ia memilih untuk menerima lamaran dari seorang pria buta yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.

Kai Rylan. Pria buta yang menjadi target dari keserakahan Alec Maverick, pria yang menjadi kekasih Rea.

Kebenaran tanpa sengaja yang Rea dengar bahwa Kai adalah paman dari Alec, serta rencana yang Alec susun untuk Kai, membuat Rea menerima lamaran itu untuk membalik keadaan.

Disaat Rea menganggap pernikahan itu hanyalah sebuah kebutuhan hatinya untuk menyembuhkan luka, Kai justru mengikis luka itu dengan cinta yang Kai miliki, hingga rahasia di balik pernikahan itu terungkap.

Bisakah Rea mencintai Kai? Akankah pernikahan itu bertahan ketika rahasia itu terungkap? Apa yang akan terjadi jika Alec tidak melepaskan Rea begitu saja, dan ingin menarik Rea kembali?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35.

"Aku bersumpah melihat Paman menatapku." Rea berkata dalam benaknya, tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Paman menatapku?"

Kai terpaku sesaat, tetapi dengan cepat menguasai ekspresinya kembali.

"Kamu bangun, Re?" Kai balas bertanya, sengaja mengarahkan pandangan pada istrinya, tetapi memasang tatapan kosong seperti biasa.

"Aku melihat Paman tengah menatapku," ucap Rea.

"Aku baru saja terbangun, mungkin secara kebetulan menghadap padamu," kilah Kai.

"Tapi, Paman menyentuh wajahku," sanggah Rea memberikan sorot menyelidik.

"Seperti ini?" ujar Kai sembari mengusap punggung polos istrinya di balik selimut. "Aku memang baru saja menyentuhmu, bukan? Atau kamu ingin lagi?" imbuhnya menggoda, berharap dapat mengalihkan perhatian sang istri.

"Paman!" Rea memekik, menegakkan punggungnya saat merasakan tubuhnya kembali meremang, dan berakhir dengan mendaratkan pukulan di dada suaminya.

Kai terkekeh. "Tidurlah kembali! Sepertinya kamu kelelahan,"

Alih-alih mendengarkan apa yang suaminya katakan, Rea justru mengulurkan satu tangannya, melambai tepat di depan wajah sang suami, lalu mendesah pelan saat melihat tatapan suaminya tetap kosong tak berkedip seperti biasanya.

Kai tahu, ini sudah kesekian kalinya Rea meragukan kebutaannya, dan ia tahu akan semakin sulit menyembunyikan rahasianya seiring dengan waktu yang mereka habiskan bersama. Akan tetapi, belum waktunya bagi Rea untuk mengetahui kebenaran yang ia tutupi.

"Aku terlalu banyak berpikir," Rea mendesah pelan.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Kai.

Rea menjauhkan wajah dari suaminya, menatap wajah sang suami selama beberapa saat dalam diam, dan teringat akan kilasan yang muncul dalam ingatannya.

"Paman, apakah sebelum pertemuan kita yang diatur Alec kita pernah bertemu sebelumnya?"

Kai diam, mengusap lembut rambut sang istri. "Apakah Rea sudah mengingatnya?" batinnya bertanya.

"Mengapa kamu bertanya?" tanya Kai.

"Jangan tertawa!" peringat Rea sedikit mendongak untuk menatap wajah suaminya dengan satu jari teracung tepat di depan wajah sang suami, dan melihat anggukan kecil di sana.

"Dalam beberapa hari terakhir, aku melihat Paman ada di dalam ingatan masa kecilku. Anehnya, aku tidak mengingat apapun tentang, Paman. Saat aku mencoba untuk mengingat, kepalaku justru terasa sakit,"

"Jangan terlalu dipikirkan," Kai menjawab sembari meletakkan tangannya di pipi sang istri. "Kita bertemu atau tidak di masa lalu, apakah itu akan mengubah keputusanmu terhadapku?" lanjut Kai bertanya.

Rea menggeleng. "Tidak akan!" jawabnya pasti.

"Uhhm... Bolehkah aku bertanya, Paman?" Rea kembali membuka suara setelah terdiam sesaat.

"Apa?"

"Mengapa Nyonya Freya sangat ingin menjatuhkan, Paman? Bahkan Alec juga melakukannya, bukankah kalian keluarga?" tanya Rea hati-hati.

Kai tidak segera memberikan jawaban. Pria itu menghembuskan napas kasar seakan ingin menghempaskan semua beban yang tengah ia pikul sendirian.

"Bukankah keluargamu juga demikian, Sayang?" Kai balas bertanya, tersenyum getir. Jawaban yang cukup untuk membuat Rea termangu.

"Keluargaku sedikit rumit," Kai memulai.

Rea mendengarkan, kisah tentang William-ayah Kai yang berselingkuh dengan Fanny-ibu Freya di belakang ibu Kai ketika ia masih kecil. Kehadiran Fanny di tengah-tengah keluarga setelah perselingkuhan itu ketahuan yang membuat batin ibu Kai tertekan, terutama saat itu Fanny membawa serta putrinya yang tenyata memiliki usia lebih tua dari Kai. Kenyataan yang membuat ibu Kai kian tertekan menyadari perselingkuhan itu berlangsung lama.

Suatu malam, saat Kai sudah remaja, ketika ibu Kai berencana untuk membawa Kai pergi, kecelakaan menimpa mereka. Malam yang membuat Kai kehilangan ibunya serta indra penglihatannya. Hal yang membuat Kai terpaksa tinggal bersama sang ayah untuk melanjutkan hidup.

Tanpa keluarganya ketahui, Kai mempelajari bisnis meski terhalang dengan kebutaan yang Kai miliki. Hingga suatu ketika, ia mengetahui fakta bahwa kecelakaan yang merengut nyawa ibunya adalah kecelakaan disengaja. Sejak saat itu jugalah Kai mulai menyelidiki kecelakaan itu meski sudah berlalu beberapa tahun.

"Apakah Paman sudah mengetahui siapa pelakunya?" tanya Rea setelah beberapa lama terdiam dan Kai mengakhiri ceritanya.

Kai menghembuskan napas kasar, menggeleng pelan. "Semua terasa sulit. Terutama setelah ini berlalu beberapa tahun lalu,"

"Tapi, bukankah tindakan mereka sangat keterlaluan? Mereka yang datang tanpa diundang, dan sekarang mereka mengusik Paman yang merintis dari nol. Sedangkan mereka hanya menjalankan bisnis yang sudah ada. Tidakkah itu cukup?" ucap Rea tidak terima.

"Ada begitu banyak orang serakah di dunia ini, Re. Tak peduli apakah itu saudara atau bahkan orang tua sendiri. Itulah mengapa perlu untuk selalu bersikap waspada," jawab Kai.

Rea termenung, apa yang suaminya katakan memang benar adanya. Terbukti dengan keluarganya sendiri yang bersikap demikian.

"Boleh aku bertanya sesuatu, Sayang?" ijin Kai kembali membuka suara.

"Apa?"

"Kenapa kamu tidak mengatakan langsung saja jika dokumen asli itu masih ada di dalam brankas?" tanya Kai.

"Karena aku ingin mengatakannya saat Paman kembali ke kamar, tapi Paman tidak kunjung kembali," jawab Rea.

Dahi Kai berkerut, merasakan siratan pada kalimat yang istrinya ucapkan.

"Kamu mencurigai, Jim?" tebak Kai.

"Jika keluarga saja bisa mengkhianati, Paman. Bukankah, dia yang hanya orang lain juga bisa melakukannya?" Rea balas bertanya.

Kai gagal menahan tawa. Ia tidak pernah menyangka jika dua orang yang ada di sekitarnya justru saling mencurigai satu sama lain meski Jim memiliki alasan untuk mencurigai Rea.

"Jim tidak akan melakukannya," jawab Kai setelah tawanya mereda. "Dia sudah bersamaku dalam waktu lama dan membuktikan kesetiaannya,"

"Jika Paman sudah bicara begitu, aku tidak memiliki alasan untuk tidak percaya padanya," jawab Rea.

"Sekarang aku penasaran dengan satu hal," ucap Kai lagi.

"Apa?"

"Apa yang membuatmu berbalik arah membenci Alec?" tanya Kai.

Rea terdiam sejenak, mengingat hal itu membuat kekesalan di hatinya kembali muncul ke permukaan. Sama seperti ketika ia melihat Alec muncul di hadapannya.

"Paman masih ingat dengan kecelakaan yang menimpaku waktu itu?" Rea balas bertanya.

"Ya, saat aku melamarmu? Apakah itu berhubungan?" sambut Kai bertanya.

"Apartemen yang aku kunjungi saat itu adalah apartemen Alec," jawab Rea. "Hari itu aku melihat Alec dan Evie bersama... Mereka melakukannya. Dan hari itu jugalah aku mendengar semuanya. Semua yang Alec rencanakan,"

Kai tidak memberikan tanggapan, tetapi merengkuh tubuh sang istri ke dalam dekapan. Membisikan kata maaf sembari mengusap lembut puncak kapala istrinya.

Dan ketika pagi menyapa, Rea kembali dihadapkan dengan pemandangan tidak menyenangkan ketika Darina menggunakan dalih pemeriksaan untuk menyentuh suaminya.

. . . .

. . . .

To be continued...

1
Kusii Yaati
senjata makan tuan ini namanya... sabar ya KAI 😂
Miu Nih.
yup, setiap napas pun perlu dihitung
Miu Nih.
aih, Rea penuh rencana cerdik
Miu Nih.
rencana baru 🤗
Miu Nih.
panas nih panass 🔥🔥
Miu Nih.
ih, Paman. jadi badmood kan istrinya
Miu Nih.
Re curiga sama Jim apa bener2 Jim mencurigakan nih,, secara insting Rea singit ampuh 🤔🤔
Kusii Yaati
wes sak karepmu,gegerro Dewe Kono...aq tak seng nonton 😂
Dewi Payang
Lah Jim, kok bisa nyonya mudamu jatoh sih... td Kai udh wanti² kan....
Dewi Payang
Semoga paman lebih mementingkan Rea....
Dewi Payang
Rea. coba berpolos ria, Paman akan kaget dan langsung nyadar kalo dirimu udah tau dia pura² buta....
Dewi Payang
Wajar Jimmy melakukan dg jitu, dia punya mata 4😂
Dewi Payang
Boleh aku cubit mulutmu nyonya Fhanny?
Dewi Payang
Kasain Kai.... dia gak tau... dan itu buat Rea tambah kezel....
Zhu Yun💫
Ini pasti ulah si iblis betina... /Proud//Proud//Proud/ lengah dikit masuk rumah sakit /Facepalm/
Zhu Yun💫
Awas keselek Jim /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫
Mending suruh Betty datang dan ajak Rea jalan-jalan... daripada Rea ditinggal di mansion bersama para iblis betina /Proud//Proud//Proud/
Zhu Yun💫
Wanita memang gitu Kai, kalau sedang difase benar-benar lelah dia akan lebih memilih diam.. tapi nanti tidak ada angin' tidak ada hujan dia pasti akan bercerita dengan sendirinya /Grin//Grin/
Zhu Yun💫
Diruangan kerja mu kan ada cctv nya Kai, coba lah cek, kali aja kamu dapat jawaban /Grin//Grin/
R 💤
Semoga janin dalam perut Rea tidak kenapa2 /Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!