NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Kakak Tampan

Mengejar Cinta Kakak Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Beda Usia / Persahabatan
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Sania Ayunda Wirawan dan Yuki Yuspika adalah sahabat sejak kecil. Bukan hanya mereka, akan tetapi orang tua mereka juga bersahabat dekat. Bahkan mereka juga sama-sama terlahir dari keluarga terhormat dan sangat terpengaruh di kota mereka.

Mereka gadis yang sangat berprestasi dan kuliah di Fakultas ternama. Begitu banyak pria mengantri untuk mendapatkan cinta mereka. Namun, siapa sangka mereka malah jatuh cinta dengan pria yang berumur lebih tua dari mereka.

Bahkan berbagai cara telah mereka lakukan untuk mendapatkan cinta dari pria yang berhasil merebut hati mereka sejak kecil. Walaupun selalu di acuhkan, akan tetapi tidak ada kata menyerah untuk mereka. Mereka akan terus berjuang sampai mereka mendapatkan pria yang mereka idam-idamkan sejak kecil.

Apakah kedua sahabat itu bisa mendapatkan hati pujaan hati mereka?

Yuk saksikan perjuangan cinta dan aksi kocak mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 09

Di pagi hari, keadaan kediaman Wildan langsung di sambut oleh ocehan Shinta yang tidak ada hentinya. Bagaimana tidak, jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Namun, putrinya masih menggulung di bawah selimut sambil memeluk bantal gulingnya.

"Yuki! ayo bangun kau. Coba kau lihat ke luar sana, apa ada anak gadis yang masih tidur di jam segini? Ayo bangun! kau harus kuliah," oceh Shinta sambil menarik selimut Yuki.

"Ma! kalau di luar mana ada anak gadis yang tidur. Pasti mereka sudah bangun semua baru keluar," celoteh Yuki sambil merenggangkan otot-ototnya.

"Kau ini! orang tua bicara bukannya di dengarkan, malah di jawab," oceh Shinta menarik lengan bajunya.

"Ia! ia. Yuki salah," ucap Yuki turun dari ranjangnya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Melihat Yuki yang sudah pergi ke kamar mandi, Shinta langsung membereskan kamar putrinya yang seperti kapal pecah itu. Saat ingin keluar dia menatap foto-foto Aldan yang terpajang di dinding kamar Yuki. Dia menatap tubuh kekar Aldan yang begitu mengoda, dan juga tatapannya yang begitu tajam dan mempesona.

"Ternyata bocah ingusan ini tampan juga. Pantas saja Yuki tergila-gila kepadanya," ucap Shinta sambil menatap kagum ketampanan Aldan.

"Mama ngapain ngeliatin kakak tampan seperti itu? jangan bilang mama juga naksir dengannya?" tanya Yuki sambil menatap Shinta dengan tatapan penuh selidik.

"Enak saja! lagi pula mata mama masih bagus. Tidak seperti dirimu, bisa-bisanya jatuh cinta dengan bocah ingusan seperti ini. Jika di lihat-lihat papamu malah jauh lebih segalanya darinya," ucap Shinta membela diri.

"Bilang ia aja susah amat," ucap Yuki menyunggingkan bibirnya lalu merapikan penampilannya.

"Sudah! kau cepatlah. Setelah selesai kau langsung turun. Papa sudah menunggumu untuk sarapan bersama," ucap Shinta lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar Yuki.

Yuki hanya menatap kepergian mamanya itu, lalu kembali merapikan penampilannya. Setelah selesai dia mengambil tasnya, dan bersiap untuk pergi ke kampus. Sebelum keluar, dia menyempatkan diri untuk menatap foto Aldan yang menjadi penyemangatnya.

"Kak! kakak semakin tampan saja. Aku jadi semakin mencintai kakak. Jika kita bertemu lagi, aku tidak akan membiarkan kakak lepas lagi dari genggamanku lagi," ucap Yuki tersenyum sambil terus menatap kagum foto Aldan.

"Yuki!" teriak Shinta dari luar sana, sehingga membuat Yuki yang sedang menikmati pesona kakak tampannya langsung memanyunkan bibirnya kesal.

"Ihh! mama menganggu suasana saja," oceh Yuki kesal lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.

Dia berjalan menuju ruang makan dan melihat Wildan dan Shinta sudah duduk menunggunya. Tidak mau membuat mamanya yang bawel itu kembali mengoceh, Yuki memilih untuk berjalan dengan cepat mendekati mereka. Dia langsung duduk bergabung bersama kedua orang tuanya dan melakukan sarapan bersama.

"Yuki, nanti malam kau ke mana?" tanya Wildan menatap Yuki yang sedang menyantap sarapannya.

"Tidak ke mana-mana! memangnya kenapa?" tanya Yuki sambil terus menyendokkan sarapannya ke mulutnya.

"Nanti malam papa akan datang ke pesta rekan bisnis papa. Papa ingin mengajakmu dan mamamu ke sana. Paman Kinan juga ikut, pasti dia juga mengajak Sania," ucap Wildan.

"Pesta! pesta apa?" tanya Yuki mulai merasakan ada sesuatu yang jangal.

Ntah mengapa tiba-tiba darahnya berdecis dengan kecang mendengar ucapan Wildan. Perasaannya menjadi tidak menentu, akan tetapi dia tidak tau kenapa.

"Keluarga Wijaya akan melakukan pesta ulang tahun perusahaan mereka," ucap Wildan santai.

"Apa! keluarga Wijaya?" tanya Yuki membulatkan matanya terkejut.

Melihat ekspresi wajah Yuki, Shinta dan Wildan langsung saling lempar tatapan. Wildan lupa jika putrinya itu adalah penggemar berat putra keluarga Wijaya. Jika menyangkut keluarga Wijaya pasti, Yuki langsung semangat empat lima.

"Ia! kau mau ikut?" tanya Wildan membuang napasnya pelan.

"Tentu saja! aku akan ikut. Pasti di sana nanti ada kakak tampan. Jadi aku harus ke salon sepulang dari kampus. Aku harus terlihat cetar mempesona," ucap Yuki penuh semangat.

"Terserah kau saja. Nanti jam tujuh malam kita akan berangkat," jelas Wildan.

"Ok, Pa!" ucap Yuki penuh semangat lalu kembali menyantap sarapannya.

Dia terus tersenyum bahagia tidak sabar untuk nanti malam. Melihat senyuman yang terus menghiasi wajah putrinya itu, Shinta dan Wildan hanya mampu mengelengkan kepalanya pelan. Nasib mereka dan Kinan sama sana, Sama-sama memiliki putri yang sibuk mengejar cinta pria yang berumur jauh lebih tua dari usianya.

Sebagai orang tua, mereka hanya bisa memberi dukungan kepada para putri mereka. Mereka berharap agar cinta putri mereka tidak bertepuk sebelah tangan dan akan menimbulkan sakit hati. Sebagai orang tua mereka pasti ingin para putri mereka terus bahagia, dan selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun, semuanya harus kembali lagi ke takdir. Mereka hanya bisa berdoa dan menjadi tempat yang nyaman untuk putri mereka bercerita.

Bersambung......

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Majotiku
Luar biasa
Majotiku
Lumayan
Linda Antikasari
Luar biasa
Nur Syamsi
Kira" Mala ya pendonornya
Nur Syamsi
Semoga ada keajaiban sehingga bisa dapat donor mata untuk yuki
Nur Syamsi
Makanya jgn meremehkan seseorang....
Nur Syamsi
Lanjut thor
Nur Syamsi
Dendammu akan berbalik kepadamu mbak Mala, makanya jgn gali lobang ntar jatuh sendiri kelobang yg kau gali
Nur Syamsi
Terharu ...😢😢😢
Nur Syamsi
Senam pinggul yg bikin pinggang encok 🫢🫢🫢
Nur Syamsi
Sya kira Mala kembarannya Mila
Nur Syamsi
😂😂😂 batang ma batang pelukan 😂😂😂
Nur Syamsi
Thor, buat Gressia dan mala dapat karma atas perbuatannya....
Nur Syamsi
huuuuu.....deg degan ....de bacanya
Nur Syamsi
😥😢😢😢😢
Nur Syamsi
lanjut thor
Nur Syamsi
Bedamang perbuatan yg tulus dan modus....
Nur Syamsi
Jadi deg degan de ajakan mamanya Aldan....
Eka
msla lebih baik kamu terus terang sama adikmu dia begitu sayang sama kamu i gat riski
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!