Dewasa 🤎
Jika aku boleh memilih...
Aku lebih suka
mencintai seseorang yang tidak mencintaiku.
Setidaknya, disitu aku mengetahui
bahwa aku benar-benar mencintainya
dengan tulus tanpa mengharapkan apapun.
~anonim~
Quote diatas menggambarkan perasaan seorang Farel kepada Nada.
Awalnya Nada hanyalah adik dari temannya, seiring waktu perasaan itu berubah menjadi cinta.
Kisah ini menceritakan perjuangan Farel mendapatkan cinta Nada, juga perjuangan mereka untuk dapat saling mengerti dan menerima. Saat Farel berhasil menikahi Nada, mereka berusaha mengerti arti kata pernikahan yang sesungguhnya.
Full of love,
Author ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Faith
"Ladies and gentleman, welcome aboard flight OZ334, with service from Jakarta to Skopje. We are currently third in line for take-off and are expected to be in the air in approximately seven minutes time.....".
Liburan kali ini kami hanya akan bersenang-senang, aku sudah memiliki list panjang tempat mana saja yang akan aku kunjungi saat berada di North Macedonia. List pertama tentu saja restoran, berikutnya adalah museum karena aku selalu tertarik dengan sejarah suatu kota, dan tempat menarik lainnya, kak Farel hanya tersenyum menyetujui semua keinginanku. Mungkin dalam otaknya, selama aku senang maka aku akan memiliki mood baik untuk berhubungan intim dengannya. Sebenarnya kegiatan seks kami membaik semenjak merencanakan liburan ini, mungkin karena kami tidak memiliki beban apapun saat akan melakukannya dan sesudahnya.
3 Hari setelah aku kembali ke Jakarta, aku merasa tidak enak badan, aku berpikir karena lelah sepulang liburan ditambah cuaca Jakarta yang selalu diguyur hujan akhir-akhir ini. Kak Farel memaksa membawaku ke dokter, diluar dugaan dokter memintaku untuk memeriksa ke dokter kandungan, karena aku sepertinya sedang hamil. Aku baru mendapat jadwal dokter kandungan esok harinya, dokter yang sama saat aku berkonsultasi dulu.
"Selamat ya bu, pak, janinnya sehat, usianya sudah 3 minggu".
"3 Minggu dok?", tanyaku bingung, karena itu berarti terjadi pembuahan sebelum kami berlibur kemarin.
Ternyata kak Farel sepemikiran denganku, ia menceritakan kami baru saja pulang berlibur.
"Dok apa selama liburan kemarin ternyata Nada sudah hamil?".
"Kalau dilihat dari usia kandungan ibu, dugaan bapak benar".
Aku dan kak Farel saling bertatapan, entah apa yang dipikirkan kak Farel, saat ini aku mengkhawatirkan makanan yang masuk dalam tubuhku selama liburan kemarin.
"Dok apa bayinya sungguh baik-baik saja? Aku tidak menjaga makananku selama liburan kemarin, aku bahkan makan coklat yang mengandung wine, entah makanan sembarang apa lagi yang masuk kemarin", tanyaku khawatir.
"Yang sudah terjadi, ya sudah tidak usah dipikirkan, yang penting sekarang ibu menjaga asupan gizi yang baik kedepannya, dan yang paling penting adalah bahagia, jangan dibawa stress. Kita akan memantau perkembangan janin setiap bulannya, saya akan memberikan vitamin untuk ibu, jangan khawatir bu. Saat ini di usia 3 minggu ini, panjang janinnya ideal, ukurannya juga berada dalam range normal".
"Dok saya dengar dari teman, sebaiknya di trisemester awal kami tidak melakukan seks, sedangkan saya sering mengunjungi Nada saat liburan kemarin. Apa anak kami tidak apa-apa?".
Aku membelalakkan mataku saat kak Farel berkata kami banyak melakukannya saat berlibur kemarin, tapi aku tau berita ini tidak hanya membawa kebahagiaan namun juga ketakutan tersendiri bagi kami.
"Ya sebaiknya memang bapak tidak berkunjung dulu selama trisemester awal, tapi sejauh ini tampaknya ia baik-baik saja. Untuk kedepannya bapak puasa dulu ya, kita akan lihat perkembangannya lebih lanjut lagi nanti. Jika janinnya kuat, bapak boleh berkunjung lagi nanti, bahkan menjelang kelahiran saya akan menyarankan bapak sering mengunjungi ibu, tapi itu masih nanti, saat ini bapak harus bersabar dulu ya".
Setelah puas bertanya mengenai do dan don't, kami pamit pulang dan memberitakan kabar bahagia ini kepada keluarga kami.
Selama kehamilan, Tuhan memperlancar jalanku, aku tidak menemui kesulitan yang berarti, mungkin lebih tepat jika dikatakan keunikan? Aku mual jika mencium bau nasi yang baru matang, jadi selama beberapa bulan setiap aku memasak nasi, aku membuka seluruh pintu dan jendela apartemen, juga menyalakan purifier, lalu biasanya aku akan duduk di balkon. Setelah bau nasinya hilang, baru aku kembali ke dalam.
Selain itu aku juga tidak menyukai aroma tubuh kak Farel. Bukan berarti kak Farel memiliki bau badan, cuma entah kenapa aku merasa tidak bisa berada di dekatnya. Jadi aku hanya memperbolehkannya untuk memeluk dan menciumku sesaat setelah mandi saja, karena ia beraroma sabun. Jika aroma sabun itu sudah memudar maka aku akan menolak saat ia meminta pelukan atau ciuman. Untungnya itu hanya berlangsung selama beberapa bulan saja.
Diusia kandunganku yang ke 7 bulan, kami pindah ke rumah Farel, karena perutku sudah mulai membesar dan sulit untuk berkegiatan. Lagipula rumah Farel memiliki beberapa asisten rumah tangga dan supir yang siap mengantarku jika sewaktu waktu darurat harus segera ke rumah sakit. Di rumah Farel kami menempati kamar Farel yang berada di lantai 3, namun aku tidak perlu menggunakan tangga, karena rumahnya memiliki akses lift.
Ya segalanya sepertinya berjalan lancar, hingga cobaan itu datang saat aku hendak melahirkan. Sebenarnya aku menginginkan proses melahirkan secara normal, namun sudah 6 jam lebih belum ada perubahan pembukaan leher rahim. Tapi aku sudah tidak tahan dengan kontraksi yang aku alami, dokter sudah memberikan bantuan epidural, namun itu tidak banyak membantu, akhirnya aku menyerah dan melahirkan secara operasi caesar.
Faith, itu nama yang kami berikan pada bayi perempuan kami yang terlahir dengan sehat dan sempurna. Ia lahir disaat aku dan kak Farel menyerah dengan usaha kami, namun tetap percaya dengan rencana Nya. Percaya bahwa meskipun pernikahan kami mengalami cobaan, tapi kami akan tetap bersama melaluinya. Percaya bahwa Tuhan telah memberikan pasangan yang setara untukku.
Setara bukan berarti soal umur, materi, atau pencapaian. Setara berarti soal pemikiran, energi dan usaha. Dimana aku tidak merasa berlebihan atau kurang.
Saat aku menangis, aku tidak merasa menjadi beban.
Mau menungguku saat aku sedang emosi.
Mau mengesampingkan egomu untukku.
Memberi kebebasan memilih mimpiku.
Dan pikiranku tidak dianggap berlebihan.
Kamu selalu mau mendengarkan dan berusaha mengerti pendapatku yang berbeda denganmu.
Mari kita saling mengingatkan agar tidak berubah dan berusaha menjadi pasangan yang setara. Karena seumur hidup adalah waktu yang sangat panjang.
Aku mencintaimu kak Farel.
Aku mencintaimu Nadaku.