George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Hadiah untuk Fay
" Papi perkosa aja boneka ini " tawa Fay memberikan boneka yang di pelukannya pada Geo.
Geo mengambil lalu melempar boneka itu dengan keras dan mendarat tepat di lantai dekat pintu kamar .
" Hmmm" rengek Fay akan menangis saat Geo melempar bonekanya.
" Tidur sudah malam " ucap Geo merangkul pinggang Fay yang sudah duduk kembali akan menjemput bonekanya.
" Mmmm, boneka aku " rengek Fay meronta-ronta agar dilepaskan oleh Geo yang memeluknya erat sekali sampai bergerak tidak bisa .
" Tidur sudah malam " ucap Geo dengan suara berat menarik selimut keatas semakin memeluk Fay dengan erat agar mereka bisa saling berbagi kehangatan di malam yang dingin .
" Aku mau tidur peluk boneka itu Pi " ucap Fay yang masih saja merengek menatap bonekanya yang tergeletak didekat pintu .
" Enggak, tidur peluk Papi " tegas Geo yang tidak mau di bantah .
" Tapi ,"
" Kamu beneran mau Papi perkosa?" pertanyaan Geo yang membuat Fay langsung diam didalam pelukannya.
" Peluk" ucap Geo yang dengan cepat Fay melingkarkan tangan nya di pinggang Geo.
" Papi mah maksa " suara kecil Fay menikmati elusan lembut Geo di kepalanya.
" Yasudah tidurlah dengan boneka kamu itu " ucap Geo melepaskan pelukan tapi Fay tidak mau melepaskan nya .
" Aku pilih bobok dalam pelukan Papi aja" ucap Fay yang sudah terlanjur nyaman .
" Besok buang boneka sialan itu dari pada aku membakarnya di depan matamu " ucap Geo dengan tegas .
" Ihhhh, Papi kok segitunya sih emang salah boneka itu apa?" ucap Fay yang sudah terlanjur menyukai .
" Hmmm, kamu pikir Papi nggak tau siapa yang ngasih boneka itu sama kamu ?" senyum kecut Geo.
" Kok Papi tau?" kaget Fay yang tidak menyangka kalau Geo akan tau bahwa boneka itu dari Farhan .
" Apa yang tidak aku tau ? Jangan coba-coba berbohong " tegas Geo mengatakan siapa dirinya .
" ya kan dia ngasih Pi jadi aku terima lagian bonekanya lucu " ucap Fay mengatakan alasan kenapa dia menerima
" kalau lucu itu ketawa bukan diambil " ketus Geo yang geram sejak tadi melihat Fay memeluk boneka sialan itu.
" Makanya jadi suami romantis Pi, kasih aku boneka biar aku nggak terima pemberian laki-laki lain " ucap Fay dengan santai yang secara tidak langsung memberikan tamparan kata yang sampai kehati Geo.
" Nggak usah kamu suruh aku sebagai pria dewasa tau akan hal itu " ucap Geo melonggarkan pelukannya agar bisa menatap Fay.
" Terus kenapa nggak melakukan?" tanya Fay balik .
" Ketika aku pulang dari luar negri kemarin aku membelikan kamu banyak hadiah tapi nggak ada tuh kamu sentuh atau tanyakan lagi?" ucap Geo yang membuat mata Fay langsung melotot.
" Ohhh, iya terus hadiahnya mana?" tanya Fay yang benar-benar lupa padahal kemarin walaupun ngambek Fay sebenarnya sangat senang di belikan hadiah banyak oleh Geo.
" Sudah aku buang " ucap Geo .
" Haaa, Papi kok gitu sih ?" ucap Fay dengan wajah sedihnya.
" Ya nggak kamu hargai buat apa disimpan " ucap Geo memangku tangannya menatap Fay yang kini duduk .
" Hehhh, mulut Papi ya bilang aku nggak menghargai bahkan Papi kasih aja belum " mulut Fay langsung komat-kamit tak terima mendengar ucapan Geo.
" Lagian ketika itu kita berantem sampai Papi mau bunuh diri terus aku ngurusin Papi jadi mana ingat lagi sama hadiah" sambung Fay langsung mengomeli Geo.
" Iya-iya jangan emosi juga dong " ucap Geo menahan tawa menenangkan Fay yang tiba-tiba emosinya naik berkali-kali lipat padahal Geo hanya becanda .
" Itu hadiah kamu " ucap Geo menunjuk beberapa paper bag diatas lemari disudut ruangan.
" aku pengen liat " ucap Fay yang langsung hilang marah nya melihat beberapa paper bag diatas lemari walaupun cahaya begitu redup karena lampu utama mati .
" Besok saja liat sekarang tidur sudah malam " ucap Geo kembali meraih Fay agar berbaring.
" enggak, enggak bisa . Aku harus liat dulu soalnya nggak bakal bisa tidur kalau penasaran belum hilang " ucap Fay berlari mengambil paper bag itu dan membawanya keatas ranjang.
" Papi hidupin lampu " ucap Fay membuka paper bag itu dengan excited dan Geo dapat melihat senyum manis Fay begitu dia menyalakan lampu dengan menggunakan remote control.
" Wahhhhh"
" Makasi Papi " ucap Fay langsung memeluk dan mengecup pipi Geo setelah melihat semua hadiah yang Geo belikan untuk nya .
...........
Sore ini Geo dan Fay menuju sebuah restoran klasik untuk menghadiri acara makan keluarga bersama orang tua mereka .
" Papi kenapa, tegang amat mukanya " kekeh Fay yang berjalan disamping Geo.
" E, enggak " ucap Geo gelagapan.
Geo dan Fay memasuki ruang VIP dimana orang tua mereka sudah menunggu .
" Daddy, Mommy" senang Fay memeluk orang tuanya bersamaan begitupun Geo dan sebaliknya.
" kenapa kalian datang lama sekali " suara lesu Ayah begitu Fay dan Geo duduk .
" Papi Geo make up nya lama " ucap Fay dengan santainya.
" Hehhh, Kamu yang lama " bantah Geo.
" Papi "
" Kamu " ucap Geo geleng kepala menatap Fay yang malah menyalahkan nya .
" Hehh, sudah " ucap Daddy mengulum senyum menatap mereka berdua .
" Maaf Daddy " ucap Fay menunduk namun tetap saja menyikut Geo dengan iseng .
" Fay " tegur Mommy yang bisa melihat betapa jahilnya Fay dari Geo.
...........
Akhirnya semua orang diam dan mulai makan dengan tenang sebelum memulai obrolan serius mereka .
" Geo bagaimana perkembangan bisnis mu nak?" tanya Daddy yang membuat Geo langsung berhenti mengunyah .
" Ba, baik Daddy " jawab Geo dengan gelagapan dan entah kenapa dia merasa sangat gugup sekarang.
Fay menatap Geo lalu mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan menggoda tak menyangka pria sekeras Geo ada rasa gugup juga .
Sudah Fay tahan untuk tidak tertawa tapi sungguh lucu melihat Geo gugup sampai tidak tau harus berucap apa .
" Santai aja , Daddyku tidak makan orang " bisik Fay yang malah membuat Geo semakin gugup dan Geo tidak tau kenapa dia jadi begini berhadapan dengan mertuanya.
" Kamu mulai mencintai Fay nak?" tanya Daddy karena sebelumnya Geo adalah orang yang paling menentang perjodohan mereka .
Memang sejak Geo dan Fay menikah ini adalah pertemuan pertama mereka sebagai keluarga besar setelah terakhir di hari pernikahan.
" Jadi kamu ingin melanjutkan pernikahan kalian?" tanya Daddy lagi .
" Jadi pernikahan ini memang ada batas waktunya Daddy?" tanya Fay memastikan.
Geo memang tangan Fay yang bertanya pada Daddynya akan hal itu dan saat Fay menatapnya dia menggeleng .
" Daddy jawab" ucap Fay penasaran.
" Kalaupun iya , kamu mau berpisah dari Geo?" tanya Ayah to the points.
" Kalau akhirnya akan kalian pisahkan untuk apa kami dinikahkan " ucap Geo dengan nafas sesak .
" Geo bukankah kamu sendiri tau dari awal tujuan pernikahan kalian untuk apa dan bahkan dulu kamu menentang nya lalu kenapa sekarang kamu malah marah" ucap Daddy dengan sengaja ingin melihat reaksi Geo dan bagaimana dia berpikir sebagai seorang pria .