NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:622.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 - SANG PEBINOR

Malam harinya, Melisa ingin bicara bersama suami nya, dia menyajikan secangkir kopi, juga pisang goreng seperti saat menyuguhi Arvin tadi pagi.

"Mas.."

"Hmm, apa?" Tanya Dion ketus, tak sedikit pun dia menatap istrinya. Pria itu fokus bermain ponsel, entah apa yang di kerjakan nya atau yang dia tonton.

"Tadi Bu RT ngajakin arisan, Mas."

"Terus, mau ikutan?" Tanya Dion lagi, kali ini dia meletakan ponsel nya di meja dan mengambil sepotong pisang goreng lalu memakan nya dengan pelan karena masih hangat.

"Kalau Mas ngizinin, aku pengen ikutan."

"Berapa perbulan nya?" 

"Bukan bulanan, Mas. Tapi bayar nya mingguan, dua puluh lima ribu perminggu, Mas." Jelas Melisa, meskipun dia sempat terkejut dengan suami nya.

"Ikutan saja dua, biar 50 ribu perminggu."

"Baik, Mas. Tapi apakah bayar arisan itu akan di potong dari uang belanja ku, Mas?" Tanya Melisa lirih.

"Ya, tentu saja. Jadi kamu harus bisa hemat, aku kasih uang seratus ribu perhari buat belanja, pinter-pinter kamu aja." Jawab Dion, lalu menyeruput kopi nya.

"Baiklah, Mas."

"Tapi ingat, aku ingin makan daging, ikan, atau udang. Kamu tahu hal itu, dan kamu harus memasakan nya."

"Kalau begitu, aku ikut arisan nya satu aja ya Mas? Takutnya gak cukup." Ucap Melisa. 

"Ckk, pemboros." Cibir Dion tersenyum sinis, lalu kembali memainkan ponsel nya lagi. Apakah dia sadar kalau perkataan nya itu membuat hati istrinya sakit? Seperti nya tidak, Dion adalah pria paling egois.

"Gak bisa nyari duit, bisa nya cuma ngabisin doang." 

Melisa tak tahan, dia pun pergi ke kamar tanpa menjawab apapun. Sungguh demi apapun, dia lelah di perlakukan seperti ini oleh suami nya sendiri. Haruskah dia menyerah?

Wanita itu menutup pintu kamar nya, juga mengunci nya. Biarlah pria itu menggedor-gedor pintu nanti, toh dia bisa tidur di kamar belakang. Melisa duduk di sisi ranjang, dia menatap pantulan wajah nya di cermin. 

"Aku tidak jelek-jelek amat, tapi kenapa Mas Dion tidak pernah bersyukur memiliki aku?" Gumam Melisa, dia mengusap air mata yang meleleh di pipi nya.

"Apa aku tidak berhak bahagia? Rasa nya sia-sia saja aku bertahan selama tiga tahun ini, namun apa yang aku dapat? Tidak ada sama sekali selain penghinaan." Gumam nya lagi.

"Buka pintu nya, Melisa!" Teriak Dion sambil menggedor-gedor pintu kamar. Seperti nya pria itu tak peduli meskipun suara nya terdengar hingga ke rumah tetangga. 

Karena tak tahan, akhirnya Melisa pun membukakan pintu nya. Saat pintu terbuka, Dion sudah menunjukkan wajah marah nya.

Plakk..

Tangan pria itu melayang menampar pipi kanan Melisa, hingga membuat wajah cantik wanita itu terhuyung ke samping. Tak berhenti sampai di situ, pria itu menjambak rambut panjang Melisa hingga membuat wajah nya terdongak ke atas.

"Berani sekali kau hah? Wanita tak tahu diri." Hardik Dion sambil mendorong tubuh istri nya hingga terjerembab ke lantai. Wanita itu menangis, namun tak berani melawan. Karena semakin dia melawan, pria itu akan semakin brutal menyiksa nya.

Tanpa ampun, Dion menendang istri nya hingga wanita itu terdorong cukup jauh, pinggang nya menghantam sisi lemari pakaian cukup keras. 

"Cukup, Mas. Kamu sudah sangat menyakiti aku!"

"Cukup kamu bilang? Heh, aku takkan pernah merasa cukup untuk melakukan ini padamu, Melisa! Bagiku, kamu adalah wanita pembawa sial." Bentak nya, membuat Melisa mendongak dengan wajah yang di penuhi air mata. Tapi apa Dion peduli? Tidak sama sekali. Pria itu di butakan oleh emosi yang memuncak, hanya karena akan masuk kamar, pintunya di kunci dari dalam. 

Masalahnya sepele, tapi Dion adalah pria yang temperamental, dia tidak suka menunggu apapun.

"Lalu, kenapa kamu tak pulangkan saja aku pada orang tua ku, Mas?"

"Tidak akan pernah, kau pikir bisa lepas dariku? Tidak, Melisa!" Tegas Dion sambil menyeringai. Tanpa belas kasih, Dion menarik tangan Melisa, hingga membuat tubuh kecilnya terseret di atas lantai. Dion membawa nya ke kamar mandi dan mengguyur nya dengan air dingin. Tubuh Melisa seketika menggigil, namun lagi-lagi Dion tak peduli.

"Mas, di-ngin.." Lirih Melisa.

"Aku tak peduli, mau kau mati sekalipun aku tak peduli." Jawab Dion. Pria itu keluar dari kamar mandi setelah puas menyiksa istrinya sendiri. 

Sedangkan Melisa menangisi nasib nya sendiri, kenapa dia semenderita ini? Padahal pernikahan ini juga bukanlah kesalahan nya.

"Mama, aku lelah Ma. Harusnya aku tak pernah menikah dengan pria itu, aku sakit Ma." Gumam Melisa, dia menangis sambil memanggil-manggil ibu nya. Tapi sangat di sayangkan, ibu nya sendirilah yang memasukan nya ke kandang singa. Dia sudah pernah meminta tolong pada wanita yang sudah melahirkan nya itu, tapi jawaban nya sangat menyakiti hatinya.

'Jalani saja pernikahan mu dengan Dion, jangan ganggu aku lagi. Kamu hanya beban bagiku!' 

Kata-kata yang terlontar dari mulut wanita itu masih terngiang di ingatan nya, jangankan Dion, ibu nya sendiri saja begitu jahat padanya. Tapi dimana kah letak kesalahan nya? Di lahirkan ke dunia ini juga bukan keinginan nya, kalau bisa dia takkan mau di lahirkan jika tau hidupnya akan di penuhi penderitaan yang seolah tiada habisnya.

Sedangkan Arvin, tadinya dia sedang mengerjakan beberapa pekerjaan di laptop miliknya, tapi dia malah salah fokus dengan suara teriakan yang berasal dari rumah sebelah. 

"Apa sih teriak malem-malem gini?" Gumam nya, tapi lagi-lagi jiwa penasaran nya meronta, akhirnya dia keluar dari rumah nya dan menguping di dekat pagar yang temaram. Siapapun takkan menyangka kalau di tempat itu ada orang, karena pencahayaan nya yang kurang.

"Mas, cukup sakit.." Ucap suara perempuan yang Arvin yakini kalau itu adalah suara Melisa. Namun dari suara nya, terdengar seperti nya dia sedang menangis.

"Pria itu mengapa kan Melisa?" Gumam Arvin, dengan berani dia mendekat dan mengintip dari jendela, saat itu juga dia mengepalkan tangan nya saat melihat pria itu tengah menyiksa Melisa dengan kejam.

Mata nya memerah menahan amarah, ingin sekali dia mendobrak pintu dan menarik tangan pria itu dari tubuh Melisa, tapi apa yang akan di pikirkan orang lain nanti, dia masih memikirkan semua itu hingga mengurungkan niat nya.

"Mbak Melisa, astaga aku tak tahan melihat mu di perlakukan seperti itu." Kedua mata Arvin berkaca-kaca, tega sekali pria itu menyakiti wanita yang adalah istrinya sendiri.

Malam itu, Arvin tak bisa memejamkan mata nya sedetik pun. Pikiran nya di penuhi dengan Melisa, melihat wanita itu di perlakukan dengan begitu buruk, membuat nya terus terpikir, apalagi tangisan nya yang terdengar begitu pilu.

"Seperti nya, ini bukan kali pertama pria itu menyakiti fisik nya. Tangisan nya terdengar sangat pilu." 

Dia tak menyangka kalau pria yang dia nilai cukup baik itu ternyata begitu ringan tangan menyakiti istrinya, melayangkan tangan nya ke tubuh istrinya sendiri. Astaga, belum lagi perkataan pria itu yang selalu menyinggung tentang penampilan istri nya, pasti bukan hanya fisik yang sakit, tapi juga batin nya. 

Sungguh, dia tidak habis pikir dengan pria bernama Dion. Padahal Melisa jika di biayai, pasti dia akan secantik aktris Korea. Sedangkan pria itu, pada dasarnya memang pelit dan perhitungan, padahal wajah nya juga tak setampan Lee Jong-suk, harusnya dia bersyukur Melisa mau bertahan dengan guru honorer dengan penghasilan yang bisa di bilang kurang.

"Baiklah, kau sendiri yang menyia-nyiakan istrimu. Jadi, jangan salahkan aku merebut istrimu." 

.......

🌻🌻🌻🌻

1
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
Rini Haryati
bagus
Aya'Na Soraya
Jeleeeeek
siapa aku: Waduuh... org baru mampir 😅
total 1 replies
Umiati Ati
rebut aja Vin....,buat Melisa bahagia
Umiati Ati
hahaha muka pas-pasan senjata mungil ,suka kdrt lagi .... hadeeh
Nimas Kartika Sari
Luar biasa
Crystal
Bisa2nya celana dalam ketinggalan. Berarti Dion pulang ga pake CD dong😂
Crystal
Ga ngaruh kali Thor, lubang pipis beda sm lubang yg dimasukkin Arvin
Crystal
Lahhh Melisa juga bekas orang loh, Vin. Ya meskipun bekas suaminya sendiri.
Crystal
Astaga mungil, biasanya kan keras besar panjang. Ngakak, Thor😂😂
Fhebrie
di tunggu season duanya
Istrinya Jungkook🌻: season keduanya sudah launching ya dengan judul Ayunda, Istri Rahasia Presdir☺️
total 1 replies
Fhebrie
nangis terharu aku Thor seneng lihat arvin baik sama papahnya
Fhebrie
akhirnya tak kirain papa daren cm pura pura baik ga taunya tulus juga
Fhebrie
iy Thor bener karna sebelumnya masih menunjukan seorang Muslim tp di pernikahan kayak non muslim
Fhebrie
dulu istrinya daren kan juga orang biasa
Fhebrie
makin kesini alurnya dr cara nikahnya ini aturan non islam ya Thor... dr bab sebelumnya kan pernah menyebutkan KUA juga klo ga salah
Fhebrie
nah gitu dong pak daren... anak cm satu otomatis mentingin kebahagiaan anaklah.. harta juga sdh banyak mau apa lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!