IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Ayunda kesal karena Guna tidak mengajaknya ke Bali. Perusahaan Candrama grup memang sering memberikan liburan gratis kepada karyawannya yang mencapai target penjualan atau karyawan berprestasi. Untung saja Ayunda telah mengajukan rencana cutinya tanpa sepengetahuan Guna. Ia juga telah menceritakan rencanannya untuk menyusul Guna kepada Mami mertuanya.
"Kamu yakin mau pergi sama Adinda aja?" tanya Elin.
"Iya, Mi. kasihan Papi kalau Mami ikut lagian Ayunda sengaja ajak Adinda sekalian liburan Mi" jelas Ayunda.
"Maafin Mami ya Yu nggak cerita masalah Vivian!" ucap Elin sendu.
Sebenaranya Ayunda sempat kesal dengan ibu mertuanya yang tidak menceritakan jika Guna telah dijodohkan kakek mereka. Dulu mungkin sebelum ia dan Guna menikah, ia tidak akan peduli tapi, saat ini Guna adalah suaminya. Masalah ia cinta atau tidak kepada Guna sudah tidak penting lagi karena mau tidak mau ia harus mencintai Guna yang telah menjadi suaminya. Pernikahaan adalah ikatan yang suci dan Ayunda akan berusaha mempertahankannya. Ia tidak bisa berpikir jernih saat mengetahui Vivian mencintai suaminya. Mungkin ia kebanyakan nonton sinetron dan takut suaminya dijebak Vivian.
Guna bukanlah pria homo seperti yang ia pikirkan selama ini karena Ayunda tahu tatapan Guna padanya, Guna terlihat menyukainya dan ia dapat pastikan kalau suaminya itu adalah pencinta wanita. Makhluk tampan seperti suaminya itu memang harus dijaga bahkan jangan diberikan kesempatan untuk berpaling padanya. Menurut nasehat Adinda adiknya, ia harus bisa merebut segala perhatian Guna karena Guna adalah tipe laki-laki cuek yang tidak peka.
"Mami Elin tenang aja kan ada Dinda yang bisa memantau Mbak Ayu!" ucap Adinda membuat Ayunda menyebikkan bibirnya.
"Aduh kalian mengingatkan mami dengan masalalu. mami dulu sama kakak Mami juga gini, sering saling mengejek tapi sebenarnya kita saling menyayangi!" ucap Elin.
"Ayu, Dinda. Mami mau kasih kalian uang saku buat jajan!" ucap Elin membuat Adinda menatap Elin dengan tatapan berbinar penuh harap tapi tidak dengan Ayunda yang menghembuskan napasnya.
Kalau dulu sebelum menikah dengan Gunadarma mungkin Ayunda akan segera memeluk Elin dengan erat dan mencium kedua pipi Elin karena bahagia, tapi sekarang ia malu karena seharusnya ia yang memberikan mertuanya ini hadia ataupun uang.
"Nggak usah Mi, Mas Guna udah banyak kasih uang buat Ayu. Kalau Adinda biar Ayu yang kasih uang saku Mi!" ucap Ayunda.
"Loh kok gitu Yu, Mami kan senang kasih kalian uang saku. Lagian dulu Mamikan sering kasih kamu dan Dinda uang buat jajan" jelas Elin.
"Janji ya Mbak, aku dikasi uang saku nanti!" pinta Adinda.
"Iya... " ucap Ayu.
"Ayu, Mami ikhlas kasih kalian uang saku buat jajan!" ucap Elin bersihkeras agar Ayunda dan Adinda menerima uang darinya.
"Nggak usah Mi. Dulu status Ayu bukan istri Mas Guna Mi tapi sekarang Ayu kan istri Mas Guna anak Mami, jadi harusnya Ayu yang kasih Mami sesuatu bukan Ayu yang selalu merepotkan mami. Ayu dan Mas Guna berkewajiban membahagiakan Mami baik itu materi atau apapun" ucap Ayunda. Ia tidak ingin dianggap menantu tidak tahu diri walaupun sebenarnya sikap Elin selalu memanjakannya seperti ini. Dulu Elin bahkan membelikannya tiket konser penyanyi kesukaannya dengan syarat hanya memijit bahu Elin yang terasa pegal.
"Kalau kamu mau membahagiakan Mami? sebenarnya Mami hanya minta satu sama kamu!" pinta Elin.
"Apa Mi? kalau Ayu bisa, Ayu bakalan menyanggupi apapun permintaan Mami mertuaku yang cantik ini!" puji Ayunda. Elin memang masih terlihat cantik dan menawan di usianya yang sudah tidak muda lagi.
"Kamu bulan madu disana ya! buatin Mami cucu dam Dinda bantu Mami agar mengawasi mereka. Jangan sampai pisah kamar, kalau pisah kamar kapan Mami bisa nimang cucu!" Ucapan Elin membuat Ayunda melototkan matanya.
G**imana mau sekamar? aku kan hanya ingin mengawasi Mas Guna dari jauh.... kalau Mas Guna tahu aku disana pasti aku nggak bisa ngawasi dia dan Vivian.
dikit2 nangis