Hanya eklusif di noveltoon, jika ada di tempat lain, berarti plagiat, laporkan!!
Namanya Lora. Lora adalah seorang wanita tangguh dan dan jago beladiri, dingin tak tak kenal takut. Nasib buruk menimpanya, ia mati akibat kecelakaan karena menolong seorang adik kecil yang melintas di jalan ramai. Dan akhirnya Lora masuk ke tubuh seorang gadis cupu, bernama Senja. Sebenarnya gadis itu tidak jelek, tapi dia tidak pernah berdandan. Itulah penyebab Senja di bully.
Sedangkan Senja mati akibat jatuh dari lantai 13 karena teman-temannya menyuruh ia membetulkan banner ya terkoyak. Dan akhirnya Lora Time travel ke tubuhnya Senja.
Tak di sangka kehidupan baru Lora, ia bertemu CEO yang sangat menyukainya, ia mencoba lari namun sang CEO terus mengejarnya dan membuatnya jatuh cinta
Bagaimana kelanjutannya ayo baca jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Yang punya warung juga langsung menjerit dan langsung menelpon polisi.
Tak lama polisi datang sedangkan Senja sudah pergi sesudah menghajar kedua pria itu. Pada akhirnya, kedua pria itu di bawa kekantor polisi dan mencari tersangka yang sudah menghajar kedua pria itu hingga babak belur.
Sudah agak gelap, Senja akhirnya pulang rumah, Ayahnya memegang sebuah surat panggilan dari kantor polisi mengenai Senja yang menghajar pria tersebut.
"Senja! apa kurang kamu membuat kekacauan di rumah kemudian kamu berkelahi di luar, aku malu punya anak sepertimu," bentak Ayahnya.
"Ini surat panggilan dan kamu pergi mengurus diri sendiri," ujar Ayahnya melemparkan kertas tersebut di lantai. Senja memungutnya dan langsung masuk kamar berganti pakaian, kemudian pergi lagi.
"Senja, mau kemana lagi kamu!" Bentak Ayahnya lagi.
"Kekantor polisi," ujar Senja singkat dan langsung nyelonong.
"Dasar anak kurang ajar, apa kamu tidak bisa sopan santun dulu sebelum pergi, apa kamu pikir ini rumah yang bisa seenaknya kamu keluar masuk begitu saja, dasar anak durhaka, kamu sama seperti ibumu yang tidak berpendidikan itu!" pekik Ayah mencaci maki Senja. Namun Senja sama sekali tak peduli dan pergi tanpa sakit hati.
Tuuut...
Tuuut...
Tuuut...
"Halo Master, ada apa?" Tanya Momo setelah mengangkat panggilannya.
"Master? Master apanya?" Tanya Senja menekuk alisnya.
"Hehe... sebentar lagi kamu bakalan jadi guru aku, makanya aku panggil Master," jelas Momo senang.
"Terserah kamu, di mana sekarang?" Tanya Senja datar.
"Di rumah, ada apa Master?" Momo balm bertanya.
"Antarkan aku ke kantor polisi," jawab Senja.
"Apaaa... Master mau menyerahkan diri setelah kejadian di kampus tadi?" Tanya Momo kaget.
"Udah jangan banyak bacod, jemput aku sekarang di depan rumah, tapi sekarang aku di bawah pohon 300 meter dari halaman depan," jelas Senja.
"Oke... oke, aku langsung datang," ujar Momo langsung mematikan panggilannya.
15 menit Senja menunggu, tak lama Momo datang beserta mobil merah mudanya.
Senja langsung bedelik geli melihat mobil Momo di penuhi stiker Pokemon dan Doraemon.
"Ayo Master," ajak Momo membuka kaca jendela mobilnya. Senja langsung masuk kekursi penumpang di samping Momo.
"Sini biar aku yang nyetir," ujar Senja karena Momo menyetir mobilnya sangat lambat.
"Sampai tahun depan ngak akan nyampe jika kamu nyetirnya kayak gini," kata Senja mengambil alih pengemudi.
"Yeeee... kan hati-hati, kita itu harus taat peraturan lalu lintas," kata Momo menggurui.
Senja langsung menggaskan mobil sangat kencang hingga Momo menjerit ketakutan.
"Oh My God... Oh My God... Senja, kamu ingin balapan di jalan? Jangan donk plisss... aku belum pengen mati," teriak Momo ketakutan.
"Kamu duduk diam di sana saja, jangan memecahkan kosentrasiku jika tak ingin mati," ujar Senja yang menyelip dan menyalip semua mobil di jalanan, dan detik-detik lampu merah, ia membawanya sangat kencang agar tak berhenti dulu.
Beberapa menit kemudian sampai di kantor polisi. Wajah Momo pucat pasi, menahan takutnya dari tadi, hingga ia masih mengumpulkan nyawanya dulu.
"Jika kamu ingin berteman denganku, kamu harus terbiasa seperti ini," ujar Senja keluar dari mobil.
"Senja, tunggu dulu, aku belum sanggup keluar, tolong aku," kata Momo yang masih gemetar tubuhnya.
Senja membuka pintu mobil di sebelah Momo dan mengangkatnya keluar dari mobil.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih