NovelToon NovelToon
(Bukan) Perjaka Tua

(Bukan) Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengganti
Popularitas:791.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Niat hati menikah di umur 22 tahun tapi sampai umur 30 tahun dia belum menikah? Reka Sanjaya seorang CEO tampan yang sukses memimpin Sanjaya Group, dia gagal menikah karena calon istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan hingga membuatnya trauma menjalani sebuah hubungan sampai dia berumur 30 tahun.
Tak sengaja dia bertemu dengan Nayla, cleaning service baru di perusahaannya. Nayla sangat mirip dengan calon istri Reka yang telah tiada. Hal itu membuat Reka menganggap Nayla adalah Azkia hingga dia menawarkan sebuah bisnis pernikahan, yang disetujui oleh Nayla karena Nayla sedang membutuhkan uang.
Apakah keduanya bisa saling jatuh cinta? Bagaimana jika penghalang perasaan itu justru seseorang yang telah tiada?
Baca yuk!! Jangan lupa jadikan favorit.

Sequel dari Godaan Sang Mantan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baru Sehari

Saat matahari telah memancarkan sinarnya dengan terang, Nayla baru membuka matanya.

"Astaga, sudah siang." Dia melihat selimut yang menutupi tubuhnya. Seingat dia semalam tidak memakai selimut itu. Dia juga sudah tidak melihat Reka di sampingnya.

Suara gemercik air menandakan jika Reka sedang berada di dalam kamar mandi. Nayla turun dari ranjang, lalu membuka lemari dan memilih pakaian santai untuk Reka karena memang hari itu hari Minggu dan mereka semua libur kerja. Dia memang harus melayani Reka sesuai perjanjian kecuali urusan ranjang.

Beberapa saat kemudian Reka keluar dari kamar mandi. Dada bidang dan perut sixpack yang masih terlihat basah itu sangat menggoda. Dia benar-benar sosok lelaki yang sempurna. Ada sesuatu yang berdesir di dada Nayla. Ingin dia mengalihkan pandangannya tapi otak dan gerak tubuhnya menjadi tidak sinkron.

Reka tersenyum dan berjalan mendekat. Dia mengambil baju ganti yang masih Nayla pegang. "Makasih," ucapnya.

Nayla masih saja berdiri mematung, dia menjadi blank, tak tahu harus apa.

"Lain kali kalau nyiapin pakaian aku jangan lupa ********** juga."

Nayla melebarkan matanya, apalagi saat Reka akan membuka lilitan handuknya. Dia segera melangkah panjang menuju kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi. Dia usap dadanya yang masih saja berdetak tak karuan.

"Tuh kan, aku sendiri sampai lupa mau bawa baju ganti." Nayla berdengus kesal. Hari pertama bersama Reka semuanya dibuat kacau. Kenapa juga dia menjadi sering deg-deg an dan keluar keringat dingin. Apa dia punya penyakit lain?

Akhirnya dia berendam di bathup dengan air hangat untuk menenangkan pikirannya. "Nyaman..." Sampai tak terasa 30 menit telah berlalu, hingga sebuah ketukan pintu membuyarkan kenyamanan itu.

"Nay, ngapain di dalam? Gak pingsan kan?" teriak Reka dari luar kamar mandi.

Nayla berdengus kesal. Mau tidak mau dia menyudahi aktifitas berendamnya.

Dia berdiri dan mengambil handuk, dia lilitkan handuknya ditubuh langsing namun berisi di bagian-bagian tertentu itu.

Terdengar lagi sebuah ketukan pintu, kali ini terdengar sangat tidak sabaran.

"Iya, apa sih Pak?" Nayla membuka pintu kamar mandi itu.

"Kirain ping..." kalimat Reka menggantung di udara saat melihat penampilan Nayla saat ini. Bahu seputih susu dengan dua bulatan yang menonjol setengah itu membangunkan sebuah gairah yang selama ini meredup.

"Minggir! Gak boleh lihat!" Nayla melewati Reka yang masih berdiri mematung.

Nayla membuka pintu lemari dengan satu tangan menahan lilitan handuk itu. Ternyata beberapa bajunya ada di rak atas sehingga membuat dia kesulitan mengambil baju itu dengan satu tangannya.

Reka berjalan mendekat, dia berniat membantu Nayla, tapi tak disangka Nayla justru meraih pakaiannya dengan kedua tangannya hingga membuat handuk yang melilit menutup tubuhnya itu terlepas.

Reka melebarkan matanya. Dia tercekat dengan pemandangan yang sangat indah di depan matanya. Begitu indah sampai dia sulit menelan salivanya sendiri.

Nayla segera mengambil handuk itu dan berbalik badan. Rasanya dia benar-benar ingin hilang saja dari muka bumi. Sangat malu meski sebenarnya tubuhnya memang sudah halal dilihat Reka tapi Nayla tidak rela.

"Pak Reka bisa gak balik badan. Aku mau pakai baju."

Tidak hanya berbalik tapi Reka langsung masuk ke kamar mandi. Sepertinya ada suatu masalah yang harus dia selesaikan sendiri.

Nayla menoleh pintu kamar mandi yang telah tertutup, buru-buru dia memakai baju. Setelah itu dia duduk di depan meja rias sambil menyisir rambutnya.

Apes banget pagi ini, baru sehari sekamar dengan Pak Reka udah kayak gini. Gimana hari-hari selanjutnya.

Nayla menghela napas panjang sambil sedikit memoles wajahnya.

Pak Reka ngapain ya di dalam kamar mandi? Bukankah udah mandi?

Nayla berdiri dan berjalan mendekati pintu kamar mandi. Rasa penasarannya benar-benar tinggi. Dia tempelkan telinganya di pintu kamar mandi itu. Samar-samar terdengar suara de sah dari dalam sana.

Benarkah suara itu? Ngapain? Jangan-jangan...

Nayla menyilangkan tangannya di dadanya.

Jangan-jangan tubuh aku jadi ajang fantasi Pak Reka. Iuh, menjijikkan...

"Ngapain kamu di sini?" Reka membuka pintu itu saat Nayla masih berdiri bingung di depan pintu.

"Eh, hmm, nggak." Nayla gelagapan sendiri saat kepergok menguping.

"Kamu nguping? Penasaran dengan apa yang aku lakukan di dalam? Hem?" Reka mendorong tubuh Nayla hingga bersandar di tembok.

"E-enggak Pak." Dada Nayla semakin berdetak kencang merasa di intimidasi oleh Reka.

"Kamu sadar, kamu sudah sangat berdosa pada suami."

"Ngomongin soal dosa, memang Pak Reka gak berdosa?"

"Tapi bagaimana pun juga kita sudah sah menjadi suami istri." Reka semakin mendekatkan dirinya.

"Iya, tapi aku tetap tidak akan melakukannya karena hubungan kita hanya di atas kertas, tanpa ada cinta."

Mereka saling menatap tajam. Lalu sedetik kemudian Reka menjauhkan dirinya. Jujur saja, Reka sebenarnya sangat ingin memperlakukan Nayla spesial seperti Azkia dulu.

"Kita makan dulu, ini sudah hampir siang." ajak Reka.

Mereka berdua akhirnya keluar dari kamar.

Kedua orang tua Reka tersenyum melihat sepasang pengantin baru yang baru keluar kamar di hari menjelang siang itu.

"Yang baru lembur semalaman langsung kesiangan bangunnya. Gimana gol berapa kali?" goda Niko pada putranya itu.

Reka hanya tersenyum kecil. "Ayah, bisa aja."

"Bisa aja gimana? Kemarin masih sore aja udah langsung main." Niko masih saja menggoda Reka. Sedari dulu sampai sekarang dia memang paling suka menggoda putra satu-satunya itu.

"Ayah, udah ah. Kita mau makan, lapar."

Luna sedari tadi juga ikut tertawa. "Iya, makan yang banyak. Jangan malu-malu ya Nayla, anggap saja ini rumah sendiri."

"Iya, Bunda." Nayla mengambil piring dan mengisinya dengan nasi juga lauk lalu diletakan di dekat Reka.

"Makasih sayang." kata Reka dengan tersenyum manis.

Nayla hanya membalas senyuman itu dengan terpaksa.

"Kalau lihat kalian gini jadi pengen ngerasain pengantin baru lagi." goda Ayahnya lagi tapi langsung dibalas cibiran oleh Luna.

"Ayah, udah jangan godain mereka terus, biar mereka makan dulu." kedua orang tua Niko meninggalkan mereka berdua di ruang makan.

Nayla makan dengan lahap karena perutnya memang sudah terasa sangat lapar.

Reka hanya tersenyum melihat gaya makan Nayla yang tidak jaga image nya sama sekali.

"Kamu besok mulai kuliah lagi ya. Gak usah kerja di kantor." kata Reka.

Seketika Nayla menatap Reka. "Kenapa? Pak Reka malu punya istri seorang cleaning service?"

Reka meletakkan sendok dengan piring yang telah kosong itu. "Apa perlu aku umumkan ke seluruh penjuru kantor kalau kamu adalah istriku."

Sepertinya ucapan Reka ini serius. "Gak perlu. Kasih aku waktu, baru nanti aku akan kembali kuliah."

Bicara soal kuliah, dia jadi teringat dengan Dito. Apa kabar dia sekarang?

1
Saur Marsaulina Pane
semangat
Ririn Nursisminingsih
hareudang2 akhirnya belah dureennn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
kok lancang sekali nova yas...
Heryta Herman
semua orang punya masa lalu,biarlah itu menjadi pembelajaran ke dpnnya...
Heryta Herman
hihihi..papanya dika ambil kesempatan dlm kesempitan nih..ASI untuk dika di ambil papanya
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
Khanza Safira
seru banget ih.. bner Nay kita terlalu banyak nonton film 🤣 untung banget yah orang tua si perjaka tua baik baik
Khanza Safira
Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣
Khanza Safira
Yey suka suka /Shy/
Heryta Herman
perjuangan seorang ibu itu tdk mudah,tlng pahamilah hai para suami...
Heryta Herman
hanya krna iri hati dan dgn alasan iseng,nova sdh membahayakan 2 nyawa...perbuatan nya tdk patut di kasihani...
Heryta Herman
Alhamdulillah Nayla sdh slmt melahirkan baby ganteng...slmt berbahagia Reka&Nayla
Heryta Herman
hahaha...itu pasti ibu nya dito si istri pejabat yg sombong...
Elizabeth Zulfa
akhirnya jdi juga tuh dedek utun.. 😊😊
Heryta Herman
semangat thor...
tdkkomen bukan berarti tdk baca ceritamu...
don't be sad...
ceritamu bagus.. lanjut
Heryta Herman
maklum lah nay..perjaka tua hampir karatan,dpt yg nikmat trus nagih.../Chuckle/
Heryta Herman
kado spesial untuk reka...MP yg tertunda../Chuckle//Chuckle/
Heryta Herman
uuuh...manisnyaaa...
Heryta Herman
malah bagus ga ada konflik thor...
aku suka cerita nya...
lanjut thor
Heryta Herman
klo sdh cinta ma nayla bilang aja boss....
keburu di tikung nti...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!