NovelToon NovelToon
Ternyata Istriku Milioner

Ternyata Istriku Milioner

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Menantu Pria/matrilokal / Tamat
Popularitas:204.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Perjodohan antara Devendra dan Sabrina yang dilakukan oleh kakek Ardian menimbulkan polemik dalam rumah tangga keduanya.


Setelah melewati tiga tahun pernikahan, keduanya nampak akur dan mulai memperbaiki diri terutama Devendra.

Sejalannya waktu, cinta mereka dipertaruhkan, di mana Sabrina tertukar dengan wanita yang mirip dengannya yang merupakan tunangan tuan Gustaf.


Pertukaran pasangan ini menumbuhkan benih-benih cinta yang dirasakan tuan Gustaf pada Sabrina, apakah Sabrina jatuh cinta pada tunangan saudara kembarnya yaitu Sandrina. Yuk kita ikuti cerita dua pasangan ini!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Peran Sabrina

Setelah mengetahui latar belakang kehidupan keluarga suaminya, Sabrina bertekad untuk membantu suaminya dari belakang layar.

Gadis jenius ini, menghubungi beberapa pengusaha hebat yang memakai jasanya sebagai konsultan manajemen bisnis, meminta mereka untuk melakukan hubungan kerjasama dengan perusahaan yang sedang di kelola oleh suaminya.

Tentu saja, semua permintaan itu harus dirahasiakan oleh pihak perusahaan yang diminta oleh Sabrina.

Sabrina juga memiliki beberapa perusahaan sendiri yang ada di beberapa negara, yang saat ini sedang dikelola oleh asistennya.

Wanita hebat ini harus merahasiakan identitasnya hingga dia yakin kalau suaminya benar-benar mencintai dirinya apa adanya dan bukan ada apanya.

Malam itu, Devendra terlihat termenung di depan balkon kamarnya sambil mengisap rokok. Ia tidak peduli sudah berapa batang rokok yang dihabiskannya saat ini karena pikirannya sedang kacau.

Pembatalan kerjasama antara perusahaan pihak asing dengan perusahaannya membuat dirinya merasa tidak becus mengelola perusahaan dan hal itu menjadi rumor menakutkan yang sudah tersebar di kalangan karyawannya.

Sabrina yang baru terjaga mendapati suaminya tidak ada di sampingnya, ia pun mencari ke kamar mandi, namun tidak di temukan suaminya di kamar mandi tersebut.

"Ke mana mas Dev?" Tanyanya lirih.

"Aiss!" Desis suara suaminya terdengar di balkon saat rokok Devendra jatuh di pangkuannya.

"Astagfirullah mas Dev, kenapa sudah selarut ini masih ada di luar?" Gumam Sabrina lirih.

Cek lek....

Sabrina membuka pintu balkon dan melihat suaminya berusaha tersenyum kepadanya. Puntung rokok yang berceceran di lantai menandakan Devendra sedang gundah saat ini.

"Mas Dev, mau melakukan sholat tahajud denganku?" Tanya Sabrina.

"Oh iya!" Tapi aku ingin melakukannya sendiri. Kamu saja duluan ya sayang?" Ujar Devendra terdengar hambar ditelinga Sabrina.

Sabrina mendekati suaminya dan mengambil puntung rokok yang tinggal setengah diantara selipan dari dua jemari suami.

"Masalah ini tidak akan terpecahkan jika mas Dev tidak mengadukan masalahnya kepada Allah. Setiap batang rokok ini hanya akan membakar paru-parumu tanpa memberi solusi apapun.

Cukup mengangkat tanganmu saja kepada Allah dengan ketulusan hati, insya Allah, besok mas Devendra akan mendapatkan kemudahan.

Jangan mencari keberuntungan dalam pikiran yang sempit, biarlah keberuntungan yang akan menyapa mas, jika hatimu ikhlas menerima setiap kegagalan.

Yang sudah berlalu tidak akan kembali, yang akan datang pasti sedang menanti mas saat ini." Ucap Sabrina membuat Devendra sulit mencerna setiap kata-kata bijak dari sang istri.

Sabrina masuk kembali ke kamarnya lalu bersuci untuk melakukan sholat tahajud. Ia pun duduk sambil berzikir setelah menunaikan delapan rakaat tahajud dan ditutup dengan tiga rakaat witir.

Tidak lama kemudian, Devendra baru memulai sholat tahajjud dan terlihat sangat khusu. Entah mengapa, lelaki tampan ini menangis pilu dalam sujudnya.

Hati Sabrina ikut terenyuh mendengar tangisan suaminya. Tapi, ia membiarkan suaminya mengemis kepada Allah untuk masalah yang dihadapinya saat ini, walaupun Sabrina mampu melakukan apapun untuk sang suami dengan kekuasaan yang ia miliki.

Setelah menyelesaikan sholat tahajjud, Sabrina memeluk suaminya tanpa berkata apa-apa. Rasa ketenangan saat pelukan Sabrina membuat Devendra merasa lebih nyaman.

"Sabrina, apa yang kamu miliki sayang, hingga sesak di dadaku hilang begitu saja ketika mendapat pelukanmu. Inikah hikmahnya jika menikahi wanita shalihah?"

Walaupun beban ku begitu berat, tapi pelukan istri mampu meringankan setengah beban dihatiku." Gumam Devendra membatin.

"Mas, ini masih jam tiga pagi, sebaiknya kita tidur sebelum masuk waktu subuh." Ujar Sabrina.

"Tidak sayang!" Aku ingin bercinta denganmu terlebih dahulu sebelum masuk waktu subuh.

"Tapi nanti kita harus mandi lagi sebelum azan subuh. Emang mas mau mandi sebelum subuh?" Tanya Sabrina lembutnya.

Devendra menyanggupinya dan langsung naik ke atas tempat tidur. Percintaan panas itu di mulai dengan ciuman dan sentuhan indah untuk membangkitkan gairah keduanya.

Sepertinya bagian dari percintaan panas adalah obat jiwa untuk menyembuhkan kegundahan yang menyerang hati dan jiwa.

Hormon endospirin yang dihasilkan oleh tubuh saat bercinta adalah obat mujarab bagi setiap pasangan yang mengalami tekanan setress berlebihan setiap waktu entah dalam menghadapi masalah apapun.

Sekitar dua puluh menit, keduanya mereguk kenikmatan bercinta mereka dengan senyum kebahagiaan dan wajah yang terlihat segar kembali.

Sisa-sisa peluh yang mulai menetes dari pori-pori tubuh mereka terasa sangat segar tertiup dinginnya AC di dalam kamar mereka.

Devendra memeluk tubuh istrinya agar lebih rapat dengan tubuhnya. Keduanya tidak ingin tidur karena takut subuh kesiangan. Sabrina memanfaatkan waktu yang tersisa itu untuk berbincang dengan suami tercinta mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh suaminya.

Sabrina membalikkan tubuhnya agar berhadapan langsung dengan tubuh suami dengan posisi miring.

"Sayang, apakah tidak ada investor asing yang ingin berkerja sama dengan perusahaan kita saat ini?" Tanya Sabrina sambil mengusap dada bidang suaminya.

Devendra menarik nafas panjang lalu menghembusnya dengan gusar. " Tuan Farel sudah mempengaruhi beberapa perusahaan pihak asing untuk tidak menerima proposal yang telah aku ajukan kepada para investor asing." Ucap Devendra sambil menahan air matanya yang sudah menyekat tenggorokannya.

"Tidak perlu kuatir dengan ancaman itu, justru mas harus buktikan kepada dunia bahwa mas orang yang hebat yang mampu mengelola perusahaan itu walaupun tanpa mendapatkan investor dari pihak asing." Ucap Sabrina menenangkan hati suaminya.

"Mau aku juga begitu sayang, tapi lagi-lagi, aku kurang merasa percaya diri karena telah menyusahkan kakek yang telah memberikan aku kepercayaan untuk meneruskan mengembangkan bisnisnya yang saat ditinggalkan dirinya sangat sukses.

Masa aku yang baru memulai meneruskan kesuksesan kakek harus berhenti di tengah jalan gara-gara satu orang bajingan itu yang bernama Farel." Ungkap tuan Devendra mengumpat mantan relasi perusahaannya itu.

🌷🌷🌷🌷🌷

Keesokan harinya, Devendra banyak mendapatkan tawaran kerjasama dari berbagai perusahaan pihak asing. Devendra merasa sangat takjub karena apa yang dikatakan oleh istrinya ternyata benar adanya.

"Tidak usah memikirkan sesuatu yang telah berlalu, karena sesuatu yang akan datang sedang menantimu." Kata-kata Sabrina terngiang kembali di benaknya.

Devendra menerima semua permintaan beberapa pihak asing yang sudah direkomendasikan oleh Sabrina dalam peran diamnya.

Devendra meminta asistennya untuk mengatur pertemuan dengan para pengusaha asing itu. Iapun sangat semangat hari itu dan segera menunaikan sholat Dhuha sebagai ucapan bentuk syukurnya kepada Allah.

Sabrina merasa sangat bahagia saat mengetahui suaminya sudah mendapatkan perusahaan asing yang mau bekerjasama dengan perusahaan suaminya. Asisten pribadinya yang ada di luar negeri menceritakan semuanya pada Sabrina bagaimana ekspresi antusias tuan Devendra saat perusahaannya mengajak untuk bertransaksi langsung dengan Devendra.

"Aku harap, tidak ada satu orangpun yang memberi tahu peranku di perusahaan suamiku, jika ada diantara kalian yang buka mulut maka, kalian harus berhadapan denganku." Ucap Sabrina.

"Iya nona Sabrina, kami tidak akan mengkhianati anda. Kami sangat tahu tujuan anda sebenarnya." Ucap Michelle pada bosnya itu.

Keduanya mengakhiri percakapan mereka. Sial bagi Sabrina, kalau pembicaraannya dengan asistennya direkam oleh adik iparnya Inca yang ingin menghancurkan rumah tangga kakak tirinya itu.

"Cih!" Ternyata wanita itu bukan wanita lugu yang selama ini saya kenal. Ternyata dia memiliki segalanya, tapi pura-pura bersikap seperti gadis miskin yang merupakan anak adopsi kakek.

"Bagaimana kalau mas Devendra mengetahui permainan licik istrinya?" Rasanya sangat seru memisahkan kedua orang itu yang saat ini sedang mesra-mesranya." Inca buru-buru kabur setelah merekam pembicaraan Sabrina dengan asisten pribadinya di luar negeri.

"Assalamualaikum!" Sabrina sayang." Panggil Devendra sambil menaiki anak tangga mencari istrinya.

Sabrina yang tidak tahu suaminya cepat pulang buru-buru mengambil hijabnya untuk menyambut Devendra. Saat membuka pintu, Devendra sudah lebih dulu masuk ke kamar mereka.

"Sayang!" Kenapa cepat sekali pulangnya?" Tanya Sabrina pura-pura tidak tahu.

"Sayang, aku sangat bahagia memilikimu, kamu adalah segalanya bagiku. Kamu tahu, hari ini, banyak sekali perusahaan asing yang menawarkan kerjasama dengan perusahaan kita, dan aku malah kewalahan untuk menerima mereka hingga bisa diatasi oleh asistenku.

"Terimakasih sayangkuh!" Muuuaaacchhh!" Satu ciuman panjang mendarat di bibir Sabrina.

"Benarkah?" Perusahaan apa saja sayang?" Tanya Sabrina.

Devendra menyebutkan satu persatu perusahaan asing yang menawarkan kerjasama dengan perusahaan milik mereka. Sabrina hanya memperhatikan ekspresi wajah bahagia suaminya tanpa menyela cerita Devendra yang ia sendiri sudah mengetahuinya.

"Aku ingin kamu dan Indri bersiap-siap untuk makan malam di luar, aku ingin merayakan keberhasilanku ini bersama kalian berdua." Ucap Devendra semangat.

"Apakah kami boleh belanja barang kesukaan kami, mas?" Pinta Sabrina yang ingin dimanjakan oleh suaminya.

"Tentu saja, pilihlah apa yang kamu dan Indri inginkan. Jangan lupa bawa ini." Devendra mengeluarkan kartu kredit miliknya untuk Sabrina.

"Terimakasih sayang!" Sabrina mengecup pipi suaminya lalu meminta ijin untuk menemui Indri.

"Sayang, aku ke kamar Indri dulu ya, dia pasti senang kita mengajaknya keluar." Pinta Sabrina.

"Iya sayang, aku mau tidur sebentar ya!" Ucap Devendra ingin merebahkan tubuhnya.

Di saat Sabrina melewati kamar Inca menuju kamar Indri, gadis itu mulai menyindir kakak iparnya.

"Kelihatan ada yang lagi bahagia nih, padahal kebahagiaan itu sebenarnya berasal dari dirinya. Apakah dunia sudah terbalik?" Di mana-mana suami yang harus memberikan kejutan untuk istrinya, tapi malah istri yang memberikan kejutan untuk suami." Sindir Inca.

Sabrina menghentikan langkahnya sesaat dan hatinya mulai berdebar kencang karena ia merasa Inca mengetahui sesuatu yang disembunyikan olehnya.

1
iskandar kandar
Luar biasa
Sufiyanti _75
bangus ceritanya tp mulai apsode 74 sampe happy ending certanya ko agak kurang jelas mf ya... thor tetap semangat
Delita Nirayana
sabriana meninggal kenapa ya
masih tanda tanya
belum dijelaskn😴😴
Anik
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Oh Dewi
Dicari: Naskah yang layak terbit untuk dijadikan buku.
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.

Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.

Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.

AE Publishing Cab. Gresik

*paling lambat 15 Agustus 2023
jhon teyeng
wah pect saja gustav, dia ternyata otaknya dr semua mslh ini
jhon teyeng
what...
jhon teyeng
jalan
jhon teyeng
scr tdk lgsng jiwa serakah meronta ronta🤪😜
jhon teyeng
mafianya kluar
jhon teyeng
sebegitunya deh
jhon teyeng
🤔🤪👻😳
jhon teyeng
wah byk pake topeng, repot sih kl musuh adalh org terdekat kita
jhon teyeng
bgmn ini kok jd bgni
jhon teyeng
kok bgtu sih km sabrin
jhon teyeng
biasa kl bagus bgni deh, tp mgkn jg ada yg baca tp gak mau koment sebab pasti gak terima kl sya nikah sm gustav. kira2
jhon teyeng
tuh kan bikin emosi naik turun😎😵😳
jhon teyeng
ada rasa gak trima jg baca ini, tp jgn marah ya kak, ini artinya aku yg baca ikut larut😄👍👍👍👍👍😋
jhon teyeng
nah🙄🤔😄
jhon teyeng
lho yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!