Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Tim penyusup kabur dari gua yang runtuh. Di belakang batu-batu raksasa bergemuruh jatuh mengubur semua yang ada didalamny, portal hitam menyusut menjadi menjadi celah kecil.

Pegunungan Bayang bergetar hebat—Supreme Being mulai turun. Langit retak bagaikan kaca hitam, energi murni Dao Integration bocor ke Alam Atas. Lin Feng yang memimpin pelarian segera mengaktifkan perisai pelindung. Lingkaran Musim Semi mini terbentuk melindungi tim dari guncangan dimensi.

Su Ling’er dengan dengan gemetar berpegangan erat di tangan suaminya, wajahnya pucat. Gambar kematiannya di Cermin Jiwa Ganda masih terpampang jelas dalam benaknya.

“Lin Feng... Apakah itu benar-benar kau di masa depan?” Huo Yan menambah kecepatan api birunya sambil berkata kepada Su Ling'er. “Cermin itu mampu memanipulasi jiwa! Tapi Supreme Being... itu nyata. Alam Tengah sudah mengirim monster untuk menghancurkan kita.”

Setelah dua jam perjalanan yang menegangkan akhir Lembah Harmoni Kuno terlihat . Elder Su Xue Lan dan empat puluh kultivator sudah membentuk formasi pertahanan. Akar persik raksasa tumbuh lebih tebal, inti Dao bercahaya waspada.

Chen Wei berteriak dari kejauhan, “ Syukurlah kalian selamat! Apakah portal runtuh?"

Lin Feng melompat turun, Cermin Jiwa Ganda di tangannya bergetar panas. “Portal aman sementara. Tapi ini...” Ia meletakkan artefak di pusat inti Dao. Semua berkumpul membentuk lingkaran. Enam puluh jiwa dan semua yang ada seperti sedang menahan napas.

Inti Dao mendadak aktif karena rangsangan dari artefak yang ada di dekatnya. Cahayanya yang putih murni segera menyatu dengan cermin, seperti tertelan ke dalamnya.

Semua orang yang berdiri disitu mendadak memperoleh suatu ramalan di kepala mereka masing-masing: Lembah Harmoni hancur. Bunga persik layu hitam. Dan Lin Feng terlihat lebih tua, mengenakan jubah hitam, dan tanpa belas kasih menebas kepala Su Ling’er yang sedang terluka parah.

“Harmoni ini gagal, yang menunggu kalian saat ini hanyalah kehancuran sejati.” Suara Lin Feng tua bergema.

Secara serentak semua kultivator mengerang. Su Ling’er jatuh berlutut, liontin esnya retak halus. “Aku... Aku mati di tanganmu?” Lin Feng segera memeluk istrinya erat-erat mencoba menenangkan.

“Itu bukan aku. Cermin itu memunjukkan jalan gelap yang kita hindari.”

Elder Su Xue Lan dengan wibawanya mencoba menganalisis situasi genting itu dengan tenang. “Cermin Jiwa Ganda bukan ramalan. Ia mengambil ketakutan terdalam di hati kita masing-masing, lalu menciptakan visi manipulatif. Tapi Supreme Beingn dan energi itu rasanya familiar. Seperti Penjaga Keseimbangan yang pernah menyerang kita.”

Huo Yan mengangguk setuju. “Faksi Kegelapan Abadi hanyalah boneka semata, supaya Supreme Being dari Alam Tengah dapat mengambil inti Dao supaya sebagai alat untuk menstabilkan alam secara permanen.”

Tubuh Lin Feng menegang, tatapan matanya tajam. “Kita punya tujuh hari sebelum invasi penuh. Selama sisa waktu yang kita miliki ini kitabharus melatih formasi baru: Lingkaran Harmoni Ganda. Gabungan antara Musim Semi-ku dengan Es Cermin Ling’er.” Ujarnya sambil mengangkat pedang. Akar persik dan salju kristal menyatu, menciptakan medan pertahanan dua lapis yang kokoh. Tapi tiba-tiba, cermin retak di barengi oleh Bayangan Lin Feng tua yang muncul secara nyata.

“Kau tidak bisa menghindarku. Aku akan menunggumu di Pegunungan Bayang Akhir. Datanglah, atau Supreme Being akan menhhancurkan Lembah Harmoni besok.” Bayangan itu kemudian lenyap.

Semua terdiam.

Lin Feng merasakan tarikan aneh di intent Abadinya—seperti ada sesuatu yang memanggil dirinya sendiri.

Langit utara menjadi gelap total. Pilar energi hitam raksasa turun secara pelan. Supreme Being separuh badannya sudah masuk Alam Atas. Aura Dao Integration puncak menekan semua kultivator hingga jatuh berlutut.

Su Ling’er berusaha keras untuk bangkit, Es Cermin Abadinya mekar. “Kita lawan sekarang!”

Lin Feng langsung menarik pedangnya keluar. “Tidak. Kita siapkan jebakan. Supreme Being ingin aku pergi berduel hanya dengannya. Aku akan pergi ke Pegunungan Bayang Akhir.”

Malam semakin gelap, kepekatan semakin menyelimuti Pegunungan Bayang Akhir. Lin Feng terbang di angkasa sendirian, pedang kayu persik semakin bergetar keras di pinggang. Cermin Jiwa Ganda di ruang qi-nya membakar dada seperti bara hidup.

Su Ling’er sempat ingin ikut, tapi ia menolaknya.

“Ini duel jiwa. Kalau kau ikut, visi cermin menjadi kenyataan.”

Puncak gunung tertinggi retak terbelah menjadi dua. Bayangan Lin Feng tua sedang berdiri di sana—wajah mereka sama persis, tapi mata pria itu kosong seperti lubang hitam.

Jubah kegelapannya menghembuskan angin kematian. Aura Dao Integration awalnya terasa semakin kuat.

“Kau datang lebih cepat dari ramalan.”

Lin Feng tidak menjawab, tangannya sudah bersiaga di gagang kayu pedangnya. “Kau bukan aku. Kau adalah bentuk kegagalan yang Faksi Kegelapan ciptakan.”

Bayangan itu tertawa dingin. “Aku dan kaulah yang menyelamatkan faksi Harmoni Abadi... tapi semua itu percuma. Su Ling’er mati di tanganku saat ia mengorbankan esnya untuk melindungimu. Faksi kemudian kuhancur,.dan aku menjadi Penjaga Keseimbangan untuk mencegah tragedi berulang.” Ia mengangkat tangan —pedang kayu persik hitam muncul.

Lin Feng sempat tertegun sesaat, tapi ia segera sadar kembali dan ikut menarik pedangnya.

Duel dimulai.

Lin Feng melesatkan serangan pertama. Lingkaran Musim Semi mekar hijau cerah. Bunga persik raksasa tumbuh memenuhi puncak gunung. Bayangan itu melompat menghindari serangan Lin Feng lalu membalasnya dengan Lingkaran Musim Mati—bunga hitam muncul dan membuat layu bunga persik yang Lin Feng ciptakan seketika, akarnya menghisap qi Lin Feng.

“Harmoni lemah tanpa pengorbanan.”

Pedang bertemu pedang. Benturan menciptakan suara dentuman keras hingga puluhan mil dan membuat retakan ruang. Lin Feng mundur tiga langkah, darah menetes dari lengannya karena tidak sempat menghindari serangan.

Intent Abadinya retak untuk pertama kali. Bayangan masuk ke dalam pikirannya—penglihatan yang sangat brutal: Su Ling’er menjerit kesakitan saat esnya hancur, Lin Feng menebas istrinya dalam amukan kegilaan.

“Kau akan mengamuk saat ia mati!” Pria itu berbisik di dalam hati Lin Feng mencoba menjatuhkan mentalnya.

“Itu takdirmu!”

Lin Feng mengerang menolak penglihatan yang ia dapatkan. Ia melepaskan intent dengan kekuatan penuh—Musim Semi Abadi Puncak! Bunga persik emas mekar, akarnya menembus Lingkaran Mati. Akar emas itu menjalar dengan cepat lalu menangkap dan mengikat bayangan tadi sementara.

“Aku sudah memilih jalan yang berbeda!”

Dengan mudahnya bayangan itu menghancurkan ikatan dari akar persik emas Lan Feng. Tanpa diduga ia melompat ke tahap Dao Integration tengah.

“Naif.”

Pedang hitam dengan kecepatan tinggi dibalut dengan Dao menebas dada Lin Feng yang tidak mampu dihindari atau ditangkis olehnya— lukanya dalam, mematahkan tulang rusuknya hingga menembus paru.

Qi Abadinya rusak parah.

Lin Feng jatuh bersimba darah, penglihatan kabur. Bayangan itu berjalan mendekati Lin Feng yang tak berdaya, suaranya berbisik: “Supreme Being sebenarnya adalah ayahmu. Dia lah yang mengutus aku untuk mengujimu.”

Lin Feng membeku, ia tidak percaya.

“Ayah...?”

Bayangan itu pergi begitu saja, lenyap menjadi asap hitam. Cermin Jiwa Ganda pecah di ruang qi Lin Feng.

“Datang ke Alam Tengah, atau Su Ling’er akan mati besok.”

Suara yang sama kembali terdengar diikuti dengan melebarnya Pilar energi Supreme Being di utara.

Lembah Harmoni terancam.

Dengan sisa kekuatannya Lin Feng mencoba bangkit dengan tubuh yang bergetar hebat, darah terus menetes dari semua luka yang ia dapat, tapi secara perlahan luka-luka itu mulai menutup kecuali satu luka.

Luka di dadanya tak dapat sembuh, meskipun ia sudah mengkonsentrasikan daonya di bekas sayatan itu, tetap tidak berhasil—Dao Heartnya retak permanen. Ia terbang pulang secara perlahan. Dan Bayangan tadi entah dari mana kembali bersuara yang bergema di setiap sudut pegunungan.

“Ayahmu... Penghancur Harmoni.”