Ternyata Istriku Milioner
Kematian kedua orangtua Sabrina dengan meninggalkan harta warisan untuk putrinya yang masih belia. Perusahaan peninggalan orangtuanya di kelola oleh asisten pribadi orangtuanya Sabrina yang bernama tuan Ardi
Siapa sangka setelah Sabrina dewasa, Tuan Ardi menikahkan Sabrina dengan cucunya Devendra yang sangat arogan. Lelaki bodoh ini tidak mengetahui bahwa kekayaan yang ia nikmati adalah milik gadis yang akan dinikahinya.
"Akankah pernikahan keduanya akan bahagia?"
"Apakah Devendra mengetahui siapa Istrinya?"
Yuk, ikuti kisah cinta keduanya yang penuh dengan rahasia dan air mata. Banyak hikmah di balik cerita ini. Ikuti cerita selengkapnya.
********
Tuan Ardi memanggil cucunya Devendra ke ruang kerjanya. Devendra yang saat itu belum bisa diandalkan oleh kakeknya hanya bisa berfoya-foya dengan para gadis cantik untuk menghangatkan tubuhnya.
"Devendra, sampai kapan kamu hidup menjadi lelaki yang menyedihkan seperti ini?" Tanya tuan Ardi dengan wajah menyalang.
"Aku akan bekerja tapi dengan syarat, kakek harus serahkan semua urusan perusahaan ini kepadaku, dengan begitu aku akan belajar untuk bertanggungjawab atas hidupku." Ujar Devendra dengan mengangkat kedua kakinya meletakkan di atas meja tamu.
Tuan Ardi tersenyum miring melihat tingkah cucunya yang seolah merasa semua perusahaan yang di kelolanya adalah miliknya.
"Oh, begitu yang kamu mau?" Baiklah, tapi kamu tidak bisa mengelola perusahaan ini begitu saja kecuali kamu harus menerima perjodohan yang sudah Kakek pilihkan untukmu." Ucap tuan Ardi.
"Apa...?" Perjodohan?" Tidak! kalau perjodohan ini sebagai persyaratannya, aku tidak mau apapun di perusahaan ini." Ucap tuan Devendra dengan angkuh.
"Kalau begitu, lupakan saja mimpimu menjadi seorang CEO di perusahaan ini untuk mengelola cabang perusahaan mana saja yang ada di semua propinsi." Ancam tuan Ardi datar.
"Sialan si kakek tua! bisa-bisanya dia mengancam aku dengan perjodohan." Umpat Devendra dengan frontal.
Devendra keluar dari ruang kerja kakeknya dengan perasaan gusar.
Impiannya untuk menjadi seorang CEO harus berakhir. Tapi, ia juga tidak suka setiap kali ingin mendapatkan uang banyak harus meminta kepada kakeknya karena kartu kreditnya sudah diblokir oleh sang kakek.
"Akhhhhkkk!" Sial...sial..sial!" Gadis mana lagi yang akan dijodohkan kakek dengan aku?" Gerutu Devendra di dalam mobilnya.
Ia begitu gelisah antara memilih impiannya atau cintanya karena selama ini, hatinya belum tersentuh dengan gadis manapun yang membuatnya jatuh cinta.
Tidak lama kemudian, ia turun lagi dari mobil menemui kakeknya. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Devendra nyelonong masuk, lalu duduk di depan meja kerja kakeknya.
"Baiklah kakek tua!" Aku menerima perjodohan itu, tapi jangan salahkan aku, jika aku tidak bisa membahagiakan gadis itu karena aku yakin selera kakek pada wanita sangat tidak setara dengan kepribadianku." Ucap Devendra dengan angkuh.
Tuan Ardi memainkan kursi kebesarannya sambil memutar ke kanan dan ke kiri lalu menatap tajam manik hitam milik cucunya yang sangat mirip dengannya.
"Baiklah!" Kalau begitu kita akan jemput dia ke bandara besok sore." Ujar tuan Ardi sambil mengulum senyumnya penuh kemenangan.
"Emangnya gadis itu tinggal di mana kakek?" Tanya Devendra heran.
"Ia baru saja lulus pendidikan S3 di Turki." Ujar kakek Ardi.
"Wah, hebat dong kakek, calon istriku. Apakah kakek memiliki fotonya?" Tanya Dev, penasaran.
"Lebih baik kamu bertemu langsung dengannya karena kakek tidak tahu perubahan dirinya saat kakek mengadopsinya dari usia tujuh tahun." Ujar tuan Ardi.
"Apakah dia sangat penting dalam hidup kakek, sehingga harus menjodohkan aku dengannya?" Tanya Dev.
"Dia adalah masa depanmu. Bersama dengannya, kamu akan menemukan kebahagiaan sesungguhnya." Ucap kakek Ardi.
Devendra mengangkat kedua bahunya dengan mengerucutkan bibirnya. Pria tampan itu membayangkan sosok gadis se*si yang akan dinikahinya.
"Apakah dia seorang gadis yang berpenampilan menarik dengan tubuh yang wow, pasti sangat bahenol.
Aku akan mempermainkan gadis itu, seperti aku mempermainkan gadis-gadis yang aku kencani.
Masa depan, hah!" Omong kosong!" Aku bahkan tidak mengetahui jati dirinya, mana mungkin aku akan mendapatkan keuntungan dari dirinya, yang ada akulah yang akan diperas oleh gadis itu." Ucap Devendra lalu meninggalkan ruang kerja kakeknya.
Ia kembali lagi ke tempat klab untuk bertemu dengan para wanitanya.
"Apakah aku akan menghabiskan masa mudaku dengan wanita yang tidak aku cintai?" Bagaimana kalau gadis itu jelek, wah!" Parah nih kalau aku harus menikahi wanita jelek." Gumam Devendra lalu menuangkan wine ke dalam gelasnya.
Antara jabatan yang akan ia dapat dengan hatinya yang mengingkari kehadiran gadis yang akan menjadi istrinya kelak.
"Malam Tuan!" Sapa seorang gadis yang bernama Lala.
Gadis itu sangat cantik dengan pakaian minim tersenyum nakal dengan menempelkan dadanya ke punggung Devendra.
"Apakah kamu ingin kita bersenang-senang tuan?" Bisik Lala dengan suara yang mendes*h untuk merangsang Devendra.
Devendra pun mulai terpancing dengan godaan nakal Lala, ia pun menuruti kemauan Lala lalu keluar dari klab itu menuju hotel untuk menuntaskan gairah birahinya yang sudah memuncak.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Keesokan harinya sesuai dengan jadwal kedatangan pesawat yang ditumpangi Sabrina, tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta. Kakek Ardi menunggu dengan gelisah kedatangan Sabrina yang tidak lagi dikenalinya karena gadis itu tidak ingin mengirim fotonya untuk kakek Ardi.
Walaupun begitu, Sabrina tidak pernah melupakan wajah kakek Ardi yang pernah menjadi asisten ayahnya karena wajah tuan Ardi selalu ada di setiap majalah bisnis dan sekarang selalu ada medsos.
"Assalamualaikum kakek Ardi!" Sapa Sabrina ketika melihat tuan Ardi menunggu kedatangannya.
"Neng Sabrina!" Kakek Ardi hampir menangis melihat wajah cantik Sabrina dengan balutan pakaian syar'i yang dipakainya.
Devendra menelan salivanya dengan kasar melihat penampilan yang begitu teduh yang dipandanginya saat ini.
Seorang gadis cantik yang berdandan seadanya namun terlalu sopan menurutnya.
"Cantik sih, tapi penampilannya kenapa kampungan seperti ini?" Cibirnya membatin.
"Sabrina kenalkan ini cucuku Devendra!"
"Devendra, ini gadis yang akan menjadi belahan jiwamu."
Tuan Ardi memperkenalkan keduanya. Tapi, ketika Devendra mengulurkan tangannya untuk bersalaman, Sabrina malah mengatupkan kedua tangannya dengan mengangguk hormat kepada Devendra.
"Apakah tanganku begitu kotor Sabrina, sehingga kamu tidak ingin bersalaman denganku?" Tanya Dev, yang merasa sangat kecewa kepada Sabrina yang tidak ingin bersalaman dengan dirinya.
"Maafkan saya Tuan Dev!" Kita berdua bukan muhrim." Ucap Sabrina santun.
"Its Ok!"
Devendra mengerti akan aturan hukum Islam yang memang melekat dengan muslim dan muslimah yang taat akan aturan Allah.
Tapi entah mengapa jantungnya terus berdetak kencang saat pertama kali melihat wajah cantik Sabrina.
"Hei!" Jangan bilang kamu jatuh cinta pada gadis itu!" Gumam Devendra dengan jantungnya.
Sopir pribadi milik Tuan Ardi, mengambil koper Sabrina ketika mobil itu sudah terparkir di depan pintu kedatangan.
Sabrina yang terlihat lembut perangainya, membuat Dev hampir mati penasaran dengan gadis ini. Ia pun mulai ilfil dengan Sabrina yang dianggapnya terlalu berlebihan dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Sabrina yang duduk bersebelahan dengan kakek Ardi mulai bercerita banyak hal tentang kegiatan gadis itu dengan menggunakan bahasa Inggris.
Devendra yang tidak begitu mengusai bahasa Inggris memilih diam mendengarkan keduanya saling mengoceh. Terlihat sekali kecerdasan Sabrina dalam menjelaskan suatu ilmu agama kepada tuan Ardi dengan sangat mendetail.
Kali ini Sabrina sengaja menggunakan bahasa Indonesia membuat Dev dan sang sopir menikmati keindahan ilmu Allah yang di sampaikan Sabrina lebih menyentuh jiwa mereka.
Tapi, lagi-lagi Devendra tidak menyukai wanita yang terlalu hebat di atasnya. Ia menggerutu sendiri dengan perjodohan dirinya dengan Sabrina.
"Apakah aku akan menikahi seorang ustadzah." Gumam Devendra membatin.
Setibanya di mansion, Sabrina dikenalkan kepada keluarga barunya, mulai dari calon ibu mertua dan juga kedua adik iparnya.
"Sabrina!" Kenalkan ini menantuku, Desy. Dan dua gadis cantik ini adalah Inca dan Indri.
Inca berusia beda dua tahun dengan Sabrina, sementara Indri masih duduk di kelas satu SMP.
Ketiganya saling bersalaman dan menyebutkan nama mereka masing-masing dengan sikap angkuh, kecuali Indri yang langsung menyukai Sabrina.
"Mbak Sabrina baru pulang dari Arab Saudi ya?" Apakah habis jadi TKW di Arab Saudi?" Tanya Indri dengan sikap polosnya membuat kedua wanita di hadapannya ini langsung tertawa terbahak-bahak.
"Mungkin saja, calon kakak ipar kita ini memang seorang TKW." Ucap Inca sambil terkekeh.
"Inca!" Jaga bicaramu!" Bentak kakek Ardi pada cucunya yang terlihat tidak sopan.
"Tidak apa kakek." Mereka tidak tahu apa-apa tentang aku. Setiap penampilan tidak mencerminkan orang itu rendah dihadapan manusia lainnya.
Bahkan yang menertawakan tidak lebih mulia dari orang yang sedang ia tertawai." Ucap Sabrina dengan kata-kata menohok membuat Inca dan ibunya berhenti tertawa dan meninggalkan gadis itu.
Devendra segera angkat kaki dari rumahnya karena ia juga tidak senang dengan ibu tirinya dan adik tirinya. Hanya Indri yang memiliki hubungan darah dengannya karena satu ayah lain ibu. Jadi ayah kandung Devendra menikahi janda anak satu setelah ibu kandungnya Devendra meninggal dalam sebuah kecelakaan lalulintas.
"Ayo Sabrina, kita ke kamarmu." Ucap kakek Ardi yang ingin menunjukkan kamar untuk putri majikannya ini. Tidak banyak orang yang tahu tentang siapa Sabrina karena tuan Ardi memang sengaja menyembunyikan identitas pribadi Sabrina dari keluarganya karena dia tidak ingin keluarganya akan memanfaatkan gadis yatim-piatu ini karena kekayaan yang di miliki Sabrina yang saat ini, ia kelola.
Sabrina pamit dari hadapan ketiga wanita di depannya.
"Cih!" Dari mana kakek mendapatkan wanita aneh ini?" Penampilannya terlihat kampungan dan sekarang harus menjadi menantu di rumah ini." Ucap Inca yang tidak begitu suka dengan kehadiran Sabrina di rumah mereka.
"Mami!" Apakah kita akan tersingkirkan dari rumah ini dengan kehadiran Sabrina?" Tanya Inca kuatir.
"Itu gampang sayang, kita akan membuat gadis itu tidak akan betah tinggal di mansion ini.
Jika dia memang ingin menikah dengan Devendra, lebih baik mereka membeli apartemen, dengan begitu hidupnya akan aman.
"Tapi gadis itu terlihat bukan orang biasa mami. Tidakkah mami lihat penampilannya mulai dari baju abaya, jam tangan, sepatu, tas dan cincin serta gelang yang ia pakai itu sudah bernilai ratusan juta.
Aku curiga, gadis itu memiliki hubungan dengan kakek di masalalu yang tidak kita ketahui. Dia bukan wanita yang datang dari kalangan orang biasa.
Kita harus menyelidiki siapa dirinya mami, dengan begitu kita akan mengambil keuntungan dari gadis itu." Ucap Inca sambil tersenyum miring.
"Benar juga sayang!"
Gadis itu sedang mengecoh penilaian kita dengan penampilannya yang terlihat kampungan, sementara kita mengetahui apa yang dia kenakan adalah barang-barang mewah dan branded." Timpal nyonya Desy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Oh Dewi
Dicari: Naskah yang layak terbit untuk dijadikan buku.
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.
Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.
Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.
AE Publishing Cab. Gresik
*paling lambat 15 Agustus 2023
2023-08-15
1
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Lanjut
2022-10-18
1
Ria Onits
wah kakeknya kayak paranormal aja sampai tau belahan jiwa cucunya😂😂😂😂
2022-08-04
1