NovelToon NovelToon
Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cintapertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bagaimana rasanya ketika suami yang Aurel selalu banggakan karena cintanya yang begitu besar kepadanya tiba-tiba pulang membawa seoarang wanita yang sedang hamil dan mengatakan akan melangsungkan pernikahan dengannya? Apakah setelah ia dimadu rumah yang ia jaga akan tetap utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Dua Puluh Dua

Semalaman Aurel kesulitan untuk tidur, pikirannya terus tertuju kepada suaminya yang tidak pulang seharian bahkan sampai pagi ini pun, Aurel sama sekali belum melihat batang hidung suaminya.

Ingin menelpon pun sulit, karena ia belum mengambil ponselnya di tukang service, setelah kejadian ia ditabrak dan ponselnya terjatuh ke dalam kobangan air selokan, pria yang menabraknya langsung bertanggung jawab dan membawa ponsel Aurel ke tempat service HP yang paling dekat di daerah itu.

Awaknya Aurel menolaknya, tapi pria itu keukeuh ingin bertanggung jawab membawa ponselnya ke tukang service, belum lagi ketika ia berbicara bahasa Indonesia nya sangat aneh dan terkesan salah dalam menyusun katanya membuat Aurel tidak yakin jika pria itu bisa membawa ponselnya ke tempat service.

Tapi hari ini, Aurel akan pergi ke tempat service untuk mengambil ponselnya, seharusnya ponselnya tidak perlu di service sampai menginap dua malam di sana, tapi mungkin pria itu tidak bisa mengembalikannya karena tidak tahu dimana rumah dirinya.

Dengan memakai pakaian serba hitam, Aurel melangkah menuruni tangga, menyapa pekerja yang masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, Aurel ingin membantu hanya saja ia ada urusan di luar jadi dengan nada rendah hati ia meminta maaf kepada salah satu pekerja yang sedang menyapu ruang tamu.

"Bi, maaf ya saya lagi gak bisa bantu-bantu, ada urusan di luar rumah,"

"Ya Allah Bu, kenapa harus minta maaf atuh, kan ini teh memang sudah kerjaan saya, saya digaji sama ya saya kerja, lagi pula Ibu teh kan lagi hamil, jadi sebaiknya jangan terlalu banyak melakukan hal-hal yang berat, bu, gak baik buat kandungan ibu," bibinya yang berasal dari daerah Sunda itu malah menasihnya karena Aurel memang susah sekali untuk sekedar diam saja dan tidak terlalu banyak mengerjakan hal-hal yang akan memicu hal berbahaya kepada bayi di dalam kandungannya.

"Beres-beres dan bersih-bersih bukan hal yang berat loh bi, kecuali kalau suruh angkat galon, mungkin itu akan sedikit berisiko untuk calon bayi di dalam perut saya," balas Aurel bercanda.

"Ah ibu, sama saja loh, saya teh ngeri sendiri lihat perut ibu yang sudah sedikit besar itu,"

Mendengar itu Aurel tertawa kecil, memang benar kata bi Ijah, jika perutnya sudah sedikit membesar padahal belum genap empat bulan, tapi seperti sudah tujuh bulan.

"Ada-ada saja bibi ini. Ya sudah saya pamit ya bi, tolong jaga rumah kemungkinan saya akan pulang menjelang malam,Assalamu'alaikum," pesan Aurel yang diangguki bi Ijah.

"waalaikumussalam. Baik, hati-hati, bu!"

Aurel tersenyum, lalu membuka pintu mobilnya, hari ini biarlah ia kembali mengendarai mobil putih kesayangannya, menggunakan taksi mungkin akan membuatnya sedikit kesulitan jika terjadi kejadian seperti dua hari yang lalu.

Jalanan hari ini sedikit padat, bahkan beberapa kali Aurel terkena macet di jalanan yang cukup besar.

Aurel menotice beberapa orang yang ramai berkerumun di depan mobilnya, lama ia memperhatikan kerumunan itu sebelum ia melotot tidak percaya karena ia melihat pria yang dua hari menabraknya berada di tengah-tengah kerumunan itu yang mulai lengang itu, Aurel masih menahan diri untuk tidak keluar dari dalam mobil sampai ia melihat perlahan orang-orang membubarkan diri, dan hanya tersisa beberapa orang yang masih setia berdiri di sana memperhatikan pria yang tidak ia ketahui namanya.

Perlahan Aurel membuka pintu mobilnya dan keluar, ia melangkah sedikit cepat untuk menghampiri pria itu, tidak salah lagi, orang itu memang pria itu, kakinya terlihat banyak darah, bahkan sampai tergenang di atas aspal.

Aurel terkejut, tidak menyangka jika pria itu ternyata korban kecelakaan, tadi ia hanya melihat bagian wajah dan badannya saja, karena masih terhalang orang-orang di sekelilingnya.

"Permisi, ada apa ini?" tanya Aurel menatap seorang ibu-ibu yang hanya diam berdiri menatap pria korban kecelakaan itu.

"Ini mbak, pria ini tadi tertabrak motor yang sedang mengebut di jalanan dan kakinya mungkin terlindas sampai terluka dan mengeluarkan darah," beritahu ibu-ibu itu dengan menggebu-gebu, entah sedang merasa shock atau sedang menatah kesal.

"Kamu," ucap pria itu menunjuk Aurel, tentu saja dia masih mengenali wajahnya.

"Kenapa tidak ada yang menolongnya? Padahal tadi banyak loh yang berkerumun di disini?" tanya Aurel heran, dari sekian banyaknya manusia yang mengerumuni pria itu, kenapa tidak sadar satupun yang hatinya tergerak untuk menolongnya dan membawanya ke rumah sakit, mereka hanya diam menonton.

"Tidak ada yang berani menyentuhnya, dia pria asing, jadi kami takut malah kami yang akan menjadi tersangka, jadi kami hanya diam memanggil ambulans sampai ambulans datang,"

Aurel menatap miris pria yang malah diam memperhatikan dirinya itu, mungkin jika masih orang Indonesia, Orang-orang akan langsung membawanya ke rumah sakit, tapi ini pria asing, jadi mereka sedikit takut untuk sekedar menyentuhnya. Aurel tidak tahu apakah ini sudah menjadi tindakan yang benar atau salah.

Karena dua tahun yang lalu pernah ramai dan semua stasiun televisi menyiarkan berita tentang orang Indonesia yang tersangka atas korban kecelakaan wanita asing dari luar negeri, padahal orang-orang itu jelas mengatakan jika mereka hanya menolongnya, tapi keluarga jadi mungkin kini orang-orang yang sudah tahu beritanya tidak berani lagi untuk bertindak gegabah.

"Kamu, ini punyamu, tadi saya kecelakaan disini, jadi sepat tidak bertemu kamu," ucap pria itu menyerahkan sebuah benda pipih ke arah Aurel dengan bahasa Indonesianya yang berantakan.

Aurel hendak meraih ponsel itu, tapi seseorang menghentikannya, "jangan mbak, takut laki-laki ini sengaja mau menipu mbak, bahaya apalagi dia orang asing disini, takutnya malah mbak kena tuntut atas kecelakaan yang dia alami," nasihat ibu-ibu tadi manarik tangan Aurel menjauhi pria itu.

"Tidak apa-apa bu, saya mengenal pria ini, tidak perlu khawatir tidak akan terjadi apa-apa," balas Aurel tersenyum lembut.

Suara ambulan langsung menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar, ambulans itu berhenti di di depan pria itu, lalu tiga petugas turun untuk membawa pria itu ke dalam mobil ambulans.

Sebelum orang-orang itu mengangkat tubuhnya, pria itu memaksa Aurel untuk mengambil ponsel yang ada di tangannya, dengan cepat Aurel mengambilnya sebelum orang tadi kebali mencegahnya.

Aurel menatap pria yang namanya ia tidak tau itu dengan tatapan sedikit prihatin, ia kecelakaan di negara asing dan tidak ada satupun orang yang ia kenal disini, bahkan pria itu juga tidak sedikitpun terlihat kesakitan, sejak tadi ia hanya diam dan mengurut-urut kakinya yang tidak terluka.

"Mbak,"

Aurel menoleh dan ibu-ibu tadi menodongkan sebuah kartu berwarna hitam kepadanya.

"Mbak bilang mbak kenal kan dengan pria tadi, ini kartunya terjatuh," ucapnya sembari menyerahkan kartu itu ke tangan Aurel, Aurel yang hendak menolaknya tidak jadi karena ibu-ibu itu langsung melangkah menjauh dari tempat ia berdiri.

"Kartu apa ini?"

_________________________________________

Ada aja ya takdir ketemuin Aurel sama pria asing pas kecelakaan, niatnya mau ambil HP eh malah kebetulan HP nya udah diambil duluan sama pria asingnya, yang bikin ga etis ngasihnya pas dia jadi korban kecelakaan.

Hadehhh ada-ada aja.

Gimana gimana? Ceritanya makin aneh ga sih? atau masih nyambung gesss?

Komen di bawah yaaa, jangan lupaa tinggalin jejak kalian juga disini.

1
Sanda Rindani
aurel oon bertahan
Dian Fitriana
update
Nur Hayati
alasan buaya buntung
Lala lala
capeknya...ud bab 30 msh menye2.
bye bye aja lah
Soraya
klo masih nerima maaf nya aku keluar thor
Yeni Astriani
yang dikatakan Yasmin benar untuk apa pertahankan erven lebih baik cerai dan pergi jauh bersama kedua anakmu, cinta boleh tapi jangan jadi wanita bodoh aurel
Soraya
Aurel jgn bodoh krna cinta
Soraya
ternyata oh ternyata
Soraya
klo q jd Aurel mending pisah gak usah juga ksh tau klo hamil
Soraya
Erven munafik katanya gak cinta
Soraya
katanya cuma nolong gak cinta tp perhatiannya ke jihan kok berlebihan
Soraya
Aurel aja yg bodoh
Soraya
knp Aurel gak cari tau ke benerannya apa benar klo Jihan dilecehkan
Soraya
gak masuk di akal nolong cuma alibinya aja dasar buaya
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!