Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9: Salah lift
"Huh..." Megan menghembuskan nafasnya. Lega karena akhirnya interviewnya selesai juga. Megan sedikit gugup karena HRD yang mewawancarainya yang masih muda dan tampan. Dan kabar baiknya, Megan langsung diterima bekerja. Mulai besok ia akan bekerja di Hugo's Corp.
"Sebaiknya aku pulang dan mencari apartemen di dekat sini," gumam Megan.
"Eitss...tunggu dulu, aku akan mengabari Beatrix kalau aku sudah diterima sebagai pengawas (Supervisior) dibagian produksi dan kami akan bekerja di tempat yang sama mulai besok," ucap Megan mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Beatrix yang merupakan Manager personalia di Hugo's Corp.
Di lobby, tak sengaja Megan melihat Julian sedang berjalan menuju pintu masuk perusahaan.
"Astaga.. kenapa Julian ada disini," gumam Megan melirik sisi kiri dan kanannya untuk mencari tempat persembunyian.
"Megan..." panggil Julian melangkah dengan cepat mendekati Megan.
"Akh sial, dia melihat ku. Aku harus pergi," gumam Megan berlari menuju lift.
"Ya ampun liftnya masih di lantai 7," ucap Megan menoleh kebelakang untuk melihat Julian. Megan berjalan menuju lift yang lainnya dan sialnya penuh.
Megan melihat seorang pria memasuki lift yang lain, tentu saja Megan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia berlari dengan cepat lalu masuk ke dalam lift itu. Ia lalu mengatur kembali nafasnya. Tidak sadar jika disana seorang pria sedang menatapnya datar. Sepertinya Megan salah memasuki lift.
"Semoga Julian tidak mengikuti ku," gumam Megan melirik pria disampingnya. Dengan polosnya Megan menampilkan senyum ramahnya pada pria itu, namun tidak ada balasan dari pria itu. Sial, dia malu sekarang.
"Aneh, kenapa sejak tadi tidak ada yang naik ke lift ini, batin Megan mengerutkan kedua alisnya. Lift berbunyi dan terbuka. Pria itu lalu keluar mendahului Megan.
"Datar banget ekspresinya," ujar Megan setelah keluar dari lift. Beberapa karyawan yang lewat menatap Megan dengan wajah penuh tanya. Tentu saja Megan risih dengan tatapan karyawan itu, apa yang salah darinya hingga dia ditatap seperti itu.
"Nona, apa hubungan anda dengan Mr Dexter? apa anda kekasih tuan Dexter?" tanya seorang karyawan penasaran.
"Hah Dexter siapa?" batin Megan.
"Tidak," balas Megan. Benar bukan? di bukan pacar Dexter. Kenal saja tidak.
"Lalu kenapa anda bisa menggunakan lift yang sama dengannya?" tanya karyawan itu lagi. Sekarang Megan tau siapa Dexter yang dimaksud wanita di depannya ini. Dexter adalah pria datar yang naik lift dengannya.
"Memangnya ada apa? apa saya tidak bisa menggunakan lift yang ada di kantor ini?" tanya Megan.
"Itu lift khusus untuk pak Dexter, bukan lift umum," ucap wanita itu menunjuk tulisan di dinding lift. Ternyata lift yang ia naiki khusus untuk CEO saja.
"I..itu artinya Dexter CEO disini," gumamnya. Belum juga mulai bekerja, ia sudah membuat masalah.
"Sebenarnya aku baru melakukan wawancara, karena satu hal, aku terburu-buru dan tidak menyadari jika lift itu khusus untuk CEO," ucap Megan malu.
"Semoga Pak Dexter tidak mengatakannya pada Pak Addison," ucap wanita itu lagi. Megan dibuat bingung. Memangnya Addison siapa lagi?
"Pak Addison adalah CEO di perusahaan ini. Dia sudah menjabat selama 3 tahun dan Pak Dexter adalah pemilik perusahaan ini," ujar wanita itu.
"Oh ya, aku pergi dulu. Aku harus segera bekerja."
Megan mengangguk, "thanks," katanya.
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...