Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
"astagaaa" pekik Rian lalu segera berlari keluar mall menuju parkiran mobil nya meninggalkan beberapa orang yang kaget dengan teriakan dan tindakan yang dilakukan oleh Rian
tak lama Rian kembali dan membawa sebuah paper bag.
"nih" ucap nya menyerahkan beberapa undangan kepada pacarnya dan para sahabatnya
"apa nih" tanya Bilqis
"eh eh tunggu, kayak kenal ya"ucap Zidan yang baru menyadari ada seseorang yang terlihat tidak asing tapi siapa batinnya
"Bilqis Agata, dokter spesialis bedah tercantik di rumah Sakit Mahardhika" bukan, bukan Bilqis yang jawab. melainkan Agnes
"Bilqis Agata siapa" tanya Zidan yang mendadak lemot
"ck ck kan tadi udah gue jelasin" gerutu Agnes, yang lain hanya diam tidak berniat untuk meluruskan
" gak, maksud gue itu siapa, soalnya gue gak asing sama tuh muka" jawab Zidan sedikit gemas dengan Agnes
"ooh bilang dong.. dia Bilqis Agata yang pernah sekolah di SMP Tunas Bangsa, adek kelas Lo dan juga teman seangkatan gue" jawab Agnes
"Bilqis Agata yang pernah Deket sama A.. mmppp" ucapan Zidan terpotong oleh Agnes yang menutup mulutnya dengan tangan
"ck Lo apaan sih nes" kesal Zidan karena memotong kata-kata nya.
yang lain hanya diam jadi penonton.
"gak usah di bahas juga kali, itu udah lama banget, udah masa lalu jadi gak usah di bahas" jawab Agnes lalu mendekat ke Bilqis dan memeluk lengan Bilqis dan menyengir tanpa dosa
"gak pa pa kali nes, gue juga udah gak masalah sama masa lalu, itu cuma kisah pengisi cerita masa sekolah dan gue seneng kok" ucapan Bilqis buat mereka semua menatapnya dengan intens
"tatapan Lo pada bikin gue merasa di lecehin tahu gak.. mau gue colok tuh mata kalo Lo pada lupa gue dokter bedah" kata kata Bilqis yang seakan mengancam membuat mereka bergidik ngeri
"wah, Lo bahaya bil" ucap Zidan dengan bergidik
"bil, bil.. memangnya gue Billy Syahputra" ketus Bilqis
"ya nama Lo kan Bilqis." ucap Zidan
"panggil geta aja sama kayak yang lain. gak enak banget di panggil Bil." gerutu Bilqis dan di balas tawa terbahak-bahak oleh sahabat nya yang merasa geli dan lucu melihat kelakuan Bilqis
"udah udah, kasian nih Geta sayang gue" ucap Bela yang membuat mereka menahan tawa karena masih melihat wajah menggemaskan Bilqis
"datang ya semua di reunian Minggu depan, gue sebagai sekertaris panitia berharap sama kalian" ucap Zidan yang sudah meredakan tawanya
"gue gak janji" ucap Bilqis sontak membuat mereka menatap tanya Bilqis
"kenapa," tanya Bilqis yang heran melihat tatapan sahabat nya
"Lo gak bisa datang apa alasannya" selidik Desi
"Anda tahu jadwal saya suster Desi dan saya rasa anda lebih tahu" ucap Bilqis tersenyum manis kepada Desi
Desi hanya menepuk keningnya pelan dan menyengir.
"tenang gue bakal usahain bisa buat malam itu Lo gak bakalan ada jadwal operasi atau visit" ucap Desi yang sok berkuasa
"yang dokter nya siapa sih sebenarnya" tanya Bela heran dengan dua orang didepannya
"dia yang dokter, tapi gue yang di krecokin Mulu, jahil memang nih bocah" ucap Desi lalu menjitak kening Bilqis
"gue pecat Lo ya" ancam Bilqis sambil mengelus dahi nya
"maaf Bu dokter" ucap Desi dan mereka semua tertawa
"iya gue bakal datang, siapin karpet merah nya ya soalnya setelah 12 tahun gue baru hadir dan sekarang status gue gak bisa dibully lagi" ucap Bilqis sedikit sombong dan melirik Rian yang seperti tersindir sedikit
"Lo katanya udah maafin gue, tapi masih nyindirrr" omel Rian
"udah udah, pulang yuk udah mau malam" potong Abi yang mulai jengah dengan perdebatan yang tak berujung itu
dan mereka semua membubarkan diri. kali ini Bilqis hanya pulang bersama dengan Agnes karena kedua temannya pulang bersama kekasih masing masing.
🌹🌹🌹
"Lucas, besok kita pulang ke Indonesia karena disini sudah stabil dan kita juga sudah lama meninggalkan kantor pusat" ucap seorang pemuda yang duduk di kursi penumpang di mobil mewah
"baik bos, nanti saya bakal ngabarin orang kita buat nyiapin pesawat pribadi anda dan juga saya akan mengabari tuan besar" ucap Lucas yang asisten pribadi nya
"humm" hanya deheman sebagai jawaban
pemuda itu lantas melihat keluar jendela mobil nya dengan menatap kosong ke samping
"semoga kita bisa bertemu lagi Tata" batinnya lalu menghembuskan nafas panjang dan lalu fokusnya beralih pada layar ponsel nya dan membuka beberapa email.
🌹🌹🌹
pagi ini Bilqis hanya akan visit kepada beberapa pasien yang dalam perawatan nya, salah satunya juga pasien di ruangan VVIV, istri dari anggota pemerintah.
"assalamualaikum, permisi" ucapnya
"waalaikumsalam"
"selamat pagi ibu, mohon maaf saya periksa dulu ya" ucap Bilqis Dengan tersenyum manis dan diangguki oleh ibu tersebut
"Alhamdulillah, kondisi ibu sudah pulih tapi saya sarankan ibu masih harus banyak beristirahat dan jangan terlalu lelah ya Bu, juga ibu sudah boleh pulang siang ini tapi harus rajin kontrol ya Bu minimal sebulan dua kali agar saya dapat melihat perkembangan kesehatan ibu, dan juga perasaan ibu harus selalu senang dan jangan banyak pikiran karena akan mempengaruhi kesehatan ibu. selamat ya Bu, semoga ibu cepat sehat kembali" ucap Bilqis dengan ramah dan tersenyum manis
"terima kasih dokter," ucap bapak menteri tersebut dengan tulus
"sus nanti tolong resep obatnya di kasihkan dan nanti siang beliau sudah boleh pulang jadi tolong di bantu ya sus" pinta Bilqis pada Desi dan dua orang perawat lain yang ikut visit bersama Bilqis
"iya dok, " ucap ketiganya menunduk sekilas
"baik, saya permisi dulu ibu, bapak" ucap Bilqis
"terima kasih banyak dokter" ucap sepasang suami istri tersebut lalu Bilqis mengucapkan salam dan berlalu keluar ruangan di ikuti ketiga perawat
mereka melanjutkan keruangan lainnya hingga jam istirahat makan siang tiba.
saat ini Bilqis baru saja tiba di ruangannya dan mendudukkan dirinya ke kursi kerjanya.
"Des pesenin makanan ya. ajak Agnes juga kita makan di ruangan ini saja. saya lagi malas keluar" ucap Bilqis
"kenapa dokter" tanya Desi tapi yang di dapat hanya Bilqis memberikan kartu kredit nya untuk mentraktir sahabat nya
"pesan aja sana, saya yang akan mentraktir kali ini" ucap bilqis
"jangan tersinggung Lo" lanjutnya karena Desi enggan mengambil kartu tersebut
"gue gak tersinggung tapi gue lagi mikir mau belanja apa lagi ya berhubung kartu ada di tangan gue" ucap Desi lalu segera berlari keluar ruangan sebelum Bilqis ngomel tidak jelas
bahagia, tentu saja karena Bilqis sudah kembali hangat dan cerewet, tidak seperti pertama kali mereka bertemu di cafe rumah sakit kemarin.