Sheva harus memenuhi janji keluarganya dengan cara menerima perjodohan antara dua keluarga,sebagai pembalasan hutang pada masa lalu karena telah membantu membangkitkan perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut. Di usianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun itu ia harus menerima di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah ia kenal sebagai teman masa lalunya. Meski begitu karena sempat tidak bertemu selama lima tahun,sikap dan penampilan keduanya berubah drastis. Padahal di sisi lain Sheva telah memiliki seorang kekasih dan keduanya telah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun ini.
Akankah Sheva bisa memenuhi permintaan keluarganya itu?
Atau ia harus membuat keluarganya mengerti bahwa dirinya mempunyai pilihan lain untuk masa depannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 9
"Oh,kamu pikir aku nolak perjodohan ini gak pakai otak? sekarang realitanya gini ya,di saat anak-anak seusia aku masih asyik dengan kehidupan mereka aku justru harus memutuskan kapan akan menjadi istri orang"
"Ayolah Va,kita sama-sama tahu kalau hidup kita dengan orang-orang yang kamu bandingkan itu tidak sama. Mereka punya pilihan karena orang tua mereka tidak punya sesuatu yang harus di turunkan,sementara kamu tahu sendiri bahwa orang tua kita memiliki bisnis yang gak kecil"
"Jadi kamu mau aku setuju sama perjodohan ini?"
"Iya"
"Apa jaminan kamu bisa membuat aku bahagia jika aku mau menikah sama kamu?"
"Aku gak akan melarang kehidupan kamu setelah menikah,kamu masih tetap bisa nongkrong bareng sahabat-sahabat kamu itu bahkan kamu juga masih bisa berhubungan dengan kekasih kamu"
"Kekasih aku? memangnya kamu tahu aku punya kekasih?"
"Ya enggak sih,ya siapa tahu punya"
"Oke,dan satu hal lagi"
"Apa?"
"Kamu akan menutupi apapun yang aku lakukan dan tidak akan melaporkan kegiatan ku di luar rumah"
"Oke Ya"
"Deal?"
"Deal,sekarang kita kembali ke dalam?"
"Oke"
Sheva dan Morgan berjalan masuk ke dalam dan menghampiri orang tua mereka,
"Nah itu mereka" ucap tuan Robert
"Ma,Pa,Om dan tante"
"Iya Morgan"
"Jadi Morgan dan Sheva sepakat untuk setuju dengan perjodohan ini"
"Kalian serius?"
"Iya om" jawab Morgan
"Sheva,mami senang sekali akhirnya kamu sadar kalau ini memang pilihan terbaik mami dan papi buat kamu sayang" ucap nyonya Lista
"Jadi kapan Will"
"Minggu depan kita akan adakan pertunangan mereka,dan sesuai dengan ucapan Morgan tadi kalau pernikahan akan di laksanakan setelah Sheva wisuda" ucap tuan William
"Akhirnya kita jadi besan juga mbak" ucap nyonya Lista kepada nyonya William
"Iya,saya juga senang karena akhirnya meraka setuju dengan ini semua"
Mereka semua terlihat sangat bahagia kecuali Sheva yang memilih diam sembari menatap kesal ke arah Morgan.
Setelah menentukan keputusannya itu,Sheva sedikit menghilangkan bebannya. Ia berencana untuk liburan dengan sahabatnya di puncak besok,kebetulan skripsi Sheva dan para sahabatnya sudah di acc dan tinggal menunggu waktu sidang.
Berita perjodohan itu juga sudah tersebar luas di kampus,kini semua orang tahu siapa mahasiswa pindahan bernama Morgan tersebut. Bahkan para teman-teman Morgan sangat terkejut karena akhirnya ialah yang berhasil mendapatkan Sheva.
"Wah gila sih Morgan,kita kalah langkah Ta" ucap Steven
"Loe sih pakai acara nantang Morgan,udah tahu keluarga dia siapa" jawab Ferly
"Tapi serius sih gue masih gak nyangka bakal kalah secepat ini"
"Ta,loe kenapa diam aja? loe gak nyesel kalau Sheva jadi milik orang lain. Bahkan selama ini gue juga gak lihat kalau loe punya usaha buat deketin Sheva"
"Lagian mau gimana sih? secara bokap Sheva jauh lebih tinggi dari pada bokap aku,dan di tambah lagi saingannya Morgan,yah jelas kita kalah" ucap Alta
"Tapi memang gak ada yang tahu sih,kalau perjodohan itu sudah ada enam tahun yang lalu saat perusahaan bokap nya Sheva hampir bangkrut" ucap Steven
"Udahlah gak usah bahas Sheva lagi,sekarang Morgan yang berhak atas dia jadi jangan sekali-sekali kamu goda Sheva" ucap Alta kepada Steven
"Emang ya tu anak diam jadi cupu bergerak kayak suhu" ucap Steven
Tiba-tiba Morgan masuk dan semuanya memberikan dia tepuk tangan
"Wehh ini dia jagoan kita" ucap Ferly
"Ada apa sih ini?" tanya Morgan bingung
"Selamat ya Gan,akhirnya kamu bisa dapatkan Sheva" ucap Alta
"Tunggu,kalian tahu dari mana?"
"Ya ampun Gan,seluruh kampus juga tahu kali soal perjodohan loe sama Sheva" ucap Steven
"Tahu dari mana?"
Ferly mendekati Morgan dan menunjukkan sebuah artikel di ponselnya
"Perjodohan dua pemilik perusahaan Internasional William Corporation dengan Putri Robert Stand Adistian pemilik perusahaan konstruksi terbesar di negara akhirnya resmi di umumkan" judul artikel itu
"Gue gak habis pikir loh,kalau loe sama Sheva sudah di jodohkan sejak enam tahun yang lalu. Tapi gue heran kenapa loe diem aja waktu kita ajakin loe taruhan buat dapetin Sheva?" tanya Stefan
"Ya karena aku rasa belum tentu juga Sheva akan nerima aku kan"
"Tapi loe pakai jalur dalam Gan" ucap Ferly
"Udah-udah kalian apaan sih,kita tuh yang salah pada Morgan dan juga Sheva. Perjodohan mereka itu sudah ada jauh sebelum taruhan ini di mulai" ucap Alta
"Good boy,jaga Sheva ya" ucap Steven
Sementara itu Sheva yang baru saja datang ke kampus langsung di serbu oleh kedua sahabatnya
"Sheva,Sheva,Shevaa...." teriak Hana
"Loe kenapa sih? kek di kejar setan gitu"
"Va,jadi kamu setuju sama perjodohan itu?" tanya Rania kaget
"Ya habisnya mau gimana lagi?"
"Katanya loe gak suka sama kak Morgan" ucap Hana
"Gue gak punya pilihan lain,kalian aja di suruh bantuin buat kabur juga gak mau"
"Bukannya kita gak mau Va,tapi loe kan tahu sendiri gimana pengaruhnya keluarga William"
"Iya Va,yang ada malah papa aku di pecat nanti" lirih Rania
"Kalian tahu dari mana sih kalau gue jadi sama Morgan?"
"Yah Va loe beneran gak tahu?"
"Enggak,emang kenapa?"
"Keluarga William terbitkan artikel soal perjodohan kamu sama kak Morgan,dan seluruh kampus juga tahu hal itu"
"Astaga" teriak Sheva
"Sabar ya Va"
"Gue kesini mau serahkan surat cuti dua hari"
"Loe mau kemana Va?"
"Kalian mau ikut?"
"Kemana dulu?"
"Gue mau liburan ke puncak"
"Wahhh mau mau" teriak Hana
"Ya sudah,besok gue tunggu di rumah"
"Oke siap"
"Kalau gitu gue ke ruang komite dulu"
"Siap"
...MARCELLINO AXSENDIATO...