menceritakan tentang kisah misyella gadis bar bar berumur 23 tahun yang berpindah tubuh ke tubuh Syifa ,gadis cupu yang memiliki kehidupan yang meneduhkan seperti hidupnya .
misyella gadis yang selalu membuat onar karena kurangnya kasih sayang dari ayahnya membuatnya menjadi anak nakal .
Syifa gadis yang selalu di buli dan selalu di sisa oleh ayahnya dan selalu diperlakukan layaknya seorang babu,membuatnya nekat bunuh diri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia isn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
"semoga gue enggak ketemu lagi sama tuh cowok" Ucap misyella melajukan mobil yang ia kendarai.
jam menunjukan pukul 17:30 . membuat Misyella segera pulang.
20 menit kemudian misyella yang baru saja memasuki pagar melihat bara yang berada di garasi bersama dengan pak Asep. seolah menuggu seseorang.
Bara yang baru saja pulang dari kantor melihat tidak ada mobil yang diparkir di garasi sedangkan pak Asep ada di garasi membuatnya bertanya, siapa yang menggunakan mobil?. Dan betapa terkejutnya ketika ia mengetahui bahwa yang memakai mobil adalah Syifa. membuatnya menunggu Syifa pulang di garasi.
setahunya Syifa tidak tahu menyetir . jangankan menyetir memegang stir mobil saja dia tidak pernah.
misyella memarkirkan mobil di garasi,dan setelah memarkirkan mobil misyella keluar melihat ayah Syifa yang mendekat, misyella menghiraukan nya.
"sejak kapan kamu tau menyetir?" tanya bara.
Syifa yang mendengar ucapan dari ayah Syifa memutar bola mata malas,dan berkaca pinggang.
"sebelum kecelakaan" ucap misyella jutek
"dari mana kamu belajar?".
"Emangnya kenapa sih? nanya nanya? kepo amat!.
"seketika bara dan juga pak Asep terkejut mendengar ucapan Syifa yang berani berbicara seperti itu .
Bahkan Brayen ,dan juka Kevin tidak pernah berani berbicara seperti itu ke bara.
"lancang sekali kau Syifa! apa kau sudah kehilangan akal mu?!" teriak bara.
"cih . nih bapak bapak marah marah lagi nih" batin misyella memegangi kepalanya yang tak sakit.
"Sini kamu!" ucap bara sambil menyeret Syifa ke dalam rumah .
Misyella yang diseret hanya mengikuti tanpa membantah.
Bara menyeret Syifa sampai ke dapur.
"sekarang kau sudah lancang berbicara!" ucap bara melepaskan pergelangan Sifa dan beralih mengambil rotan yang berada di sudut dapur.
"Anak kurang aj4r!" ucap bara memukuli Syifa.
Misyella yang mendapatkan pukulan dari bara tersungkur di lantai,dan memegangi belakangnya yang sakit.
"Berani beraninya kau berbicara tidak sopan!" ucap bara yang hendak kembali memukuli Syifa.
Tetapi belum sempat rotan itu mendarat di tubuh Syifa misyella lebih dulu memegangi rotan tersebut,dan berdiri menarik rotan tersebut dari tangan bara,sambil tersenyum dingin
Seketika bara terkejut ketika Syifa menarik rotan tersebut dengan kasarnya.
"LANCANG SEKALI KAU SYIFA!" teriak bara
"cih. apa kau ingin memukuliku.apa kau menginginkan anak mu ini tiada!?". Ucap misyella pada bara.
"Lebih baik jika kau tiada!" Balas bara pada Syifa .
"Berikan rotan itu SYIFA!" Teriak bara hendak menarik paksa rotan dari tangan Syifa.
"cih ayahmu ini Syifa benar benar gi1a!" Batin misyella
"Pelantikan suaramu ayah. jika kau tidak ingin hidupmu berumur pendek!udah tua masih aja bawel!" Ucap misyella pada bara sambil menunjuk wajah bara dengan rotan tersebut.
Seketika bara naik pitam melihat sikap Syifa yang sudah merendahkan nya.
"kau bener benar ayah yang tidak tahu diri"Ucap misyella pada bara.
"JAG bICARA Mu SYIFA!. JIKA TIDAK" Belum sempat bara melanjutkan ucapannya, Syifa sudah lebih dulu menyela ucapannya.
"JIKA TIDAK .APA.hah?" ucap misyella menyela ucapan bara .
"memang benar kan ?kau adalah ayah yang menghancurkan hidup putrinya sendiri. kau menjadikan Syifa ini broken heart dan broken home.Ucap Misyella pada bara dan menunjuk ke dirinya sendiri.
"Mengapa kau tidak mati saja!anak sial4n?!. teriak bara menampar wajah Syifa.
Misyella yang mendapatkan tamparan keras tersebut langsung tersungkur di lantai.
Misyella memegangi pipinya dan beralih memegangi sudut bibirnya yang terasa perih akibat tamparan keras dari ayah Syifa.
Dan benar saja Syifa mendapati darah di sekitar sudut bibirnya.
"Lebih baik jika kau tidak dilahirkan di dunia ini!" teriak bara.
Misyella tersenyum miring,dan terkekeh mendengar ucapan bara.
"Mengapa kau memberiku takdir yang seperti ini tuhan...apa kau mendengarnya syifa?ayahmu menginginkan mu untuk tiada"Batin misyella memandangi bara .
Misyella berdiri dan menghapus kasar darah yang mengalir dari sudut bibirnya.
"apa aku pernah meminta untuk dilahirkan di dunia ini?TIDAK! AKU TIDAK PERNAH MEMINTA UNTUK DILAHIRKAN DI DUNIA INI. BAHKAN AKU SELALU MEMINTA AGAR AkU TIDAK BISA MELIHAT HARI ESOK!" Teriak misyella pada bara
Seketika bara yang mendengar ucapan Syifa barusan langsung bungkam.
"Ayah tau ?gue enggak pernah menginginkan hidup ini!.gue enggak pernah mau kehidupan seperti ini!.Bahkan kehidupan anak ayam saja lebih indah dari kehidupanku!.Dan satu hal yang harus ayah tahu bahwa mulai sekarang gue bukanlah syifa yang dulu. anggap saja Syifa yang dulu sudah m4ti!"Ucap misyella membuang rotan yang berada di pergelangan tangan nya dengan kasar. meninggalkan bara yang terdiam.
Bara yang mendengar ucapan Syifa tak bisa berkata kata lagi.
"Sia1!" teriaknya pergi dari dapur,sambil menendang rotan yang Syifa lempar ke lantai.
Pelayan pelayangan yang dari tadi menyaksikan pertengkaran Syifa dan bara ,hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil menutup mulutnya dengan tangan nya,tak menyangka Syifa berani membentak dan bersikap seperti itu pada ayahnya ,setahu mereka Syifa adalah gadis yang penakut. tetapi semenjak kepulangan Syifa dari rumah sakit, sikap dan perilaku Syifa mulai berubah drastis.
"apa itu benar benar non Syifa?" ucap Sumi salah satu pelayan di rumah Syifa,pada Bi Lastri.
"iya. semenjak kecelakaan itu non Syifa berubah drastis" ucap hi Lastri
"jangan jangan non Syifa lupa ingatan?"
"tidak. kata dokter non Syifa tidak lupa ingatan".
"lah terus kenapa sikap non Syifa berubah?" ucap bi Sumi kepo
"entah lah. tapi sekarang perubahan non Syifa sepertinya lebih baik untuknya,agar tidak bisa di perlakukan kasar lagi oleh keluarganya"ucap bi Lastri lesu sambil kembali memasak.
"Iya sih itu lebih baik buat non Syifa" ucap bi Sumi yang kembali melanjutkan memotong sayuran.
"Apa apaan Syifa!?" ucap Brayen yang melihat Syifa yang baru saja membuang rotan dengan kasarnya ke lantai di hadapan ayahnya.
Brayen yang baru saja pulang,tak sengaja melihat pertengkaran Syifa dan ayahnya.membuatnya ingin menghampiri ayahnya tetapi, saat ia melihat sikap Syifa membuatnya mengurungkan niatnya dan hanya melihat adegan tersebut sampai selesai.
Misyella berlari ke dalam kamarnya dan menutup pintu dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur milik Syifa.
"bahkan kehidupan gue yang dulu lebih baik dari pada kehidupan gue yang sekarang" ucap misyella menatap langit langit kamar sambil mengingat ingat kejadian saat ia bertengkar dengan ayah syifa.
"Ternyata kehidupan Lo Syifa lebih buruk dari kehidupan gue.Gue kira kehidupan gue yang paling buruk di dunia ini ternyata masih ada kehidupan Lo yang jauh lebih buruk dari gue Syifa. Ya ayah gue juga orang yang selalu marahin gue tetapi dia tetap sayang sama gue dia memberikan fasilitas yang sangat layak buat gue ,sedangkan Syifa?,jangankan harta Syifa makan aja diperhitungkan oleh ayahnya" gumam misyella.
isinya carut marut..aja