NovelToon NovelToon
MELUKIS SENJA

MELUKIS SENJA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:15.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Me Nia

Story of Mizyan Abdillah. Sekuel dari EMPAT SEKAWAN LOVE STORY.

Keputusannya menjadi seorang mualaf tidak serta merta hidupnya dalam ketenangan. Godaan dari teman masa lalu, cinta yang mulai tumbuh di hati, namun ternyata tidak mudah untuk menaklukan wanita yang selalu hadir menguasai pikiran. Makin bertambah masalah yang menimpanya kala menyadari jika aset vitalnya tak lagi berfungsi.

Mampukah ia istiqomah menjadi muslim yang taat dengan segala masalah yang menghampirinya?

Bisakah ia mendapatkan hati dari wanita yang didambakannya?

Rahma. Dia belum siap menikah lagi. Namun bujukan sang ibu berpuluh kali membuat keteguhannya mulai goyah.

"Mizyan lelaki yang baik. Seorang mualaf yang bersungguh-sungguh belajar agama. Dia bisa menjadi imam untukmu dan Dika."

Benarkah sudah waktunya ia menerima cinta yang lain, disaat cinta dan kenangan bersama almarhum suaminya masih ia rawat dan pupuk di hatinya.

MELUKIS SENJA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Room 202

Perjalanan menuju hotel yang terletak di pusat kota terkendala kemacetan sebab ada mobil derek tengah mengevakuasi sebuah mini bus yang terbalik dan melintangi jalan usai terjadi laka lantas 1 jam yang lalu. Mizyan menyalakan audio, mencari chanel radio yang memutar lagu-lagu easy listening untuk menghilangkan rasa sepi dan suntuk saat proses jalan buka tutup berlangsung. Ia pun mengirimkan pesan kepada Oji jika kemungkinan akan terlambat sampai di hotel.

Benar saja, ia datang terlambat 20 menit. Begitu keluar dari lift di lantai 12, ponselnya berdering.

"Gue udah di lantai 12." Mizyan menjawab tanpa basa basi sebab Oji yang menghubunginya pasti menanyakan kabar posisinya.

Sebuah pintu kamar tampak terbuka dengan seorang pria berpakaian santai muncul di ambang pintu menyambut kehadiran Mizyan yang melangkah mendekat.

Keduanya saling beradu tos dan berpelukan. Lama tidak berjumpa membuat keduanya terlihat senang, saling meninju bahu diiringi gelak tawa. Bahkan Oji terang-terangan memuji Mizyan yang menurutnya banyak perubahan fisik.

"Welcome to my paradise, bro Michael!" Oji merentangkan tangan mempersilakan Mizyan masuk ke dalam kamar tempatnya menginap.

Alunan musik DJ terdengar meski tak terlalu keras agar tak mengganggu tamu yang lain ataupun mendapat teguran dari petugas hotel. Satu botol wine tersaji di meja dengan satu gelas sloki yang masih menangkup, sementara yang satunya lagi tampak basah bekas dipakai.

Mizyan menatap seisi ruangan kamar yang luas itu. Tapi ia tak menangkap ada orang lain selain dirinya dan Oji.

"Kapan lo dari Singapore?" Mizyan menatap Oji yang menggoyang-goyangkan kepalanya mengikuti ritme musik. Ia mengeluarkan dua kaleng soft drink dari lemari pendingin dan menyimpannya di meja.

"Kemarin, bro." Oji menjatuhkan tubuh di sisi Mizyan sambil membalikkan gelas lalu membuka tutup botol wine.

"Stop." Mizyan menahan tangan Oji yang akan menuangkan minuman ke gelas kosong yang diduga untuknya. "Gue udah gak minum."

Oji menatap Mizyan dengan dahi mengkerut lalu tak lama tertawa lepas. Tapi tiba-tiba menghentikan tawanya setelah melihat raut wajah temannya itu yang tajam menatapnya.

"Seriously." Mizyan menganggukkan kepala. Bahkan meminta Oji mematikan musik agar bisa berbicara leluasa.

"Gak asyik lo." Dengan menggerutu, Oji meraih ponselnya, mematikan playlist dan bluetooth yang tersambung ke home theatre.

"Gue udah jadi mualaf. Udah setaun lebih." Mizyan memulai bercerita dengan punggung yang di sandarkan ke bantal sofa sambil bertumpang kaki. Oji pun melakukan hal yang sama sambil menenggak minumannya.

"Aku udah ganti nama. Mizyan Abdillah." Ia memperlihatkan SIM ke depan muka Oji agar temannya itu lebih percaya.

"Palingan lo jadi mualaf karena cewek. Ya kan?" Oji mencebik. Ia mengambil sebatang rokok yang tergeletak di meja. Menawarkannya sebatang, namun Mizyan menggeleng. Lalu berganti menyerahkan satu kaleng.

"Gue udah stop merokok." lanjutnya sambil menerima kaleng minuman soft drink dari tangan Oji. Crsss, bunyi busa soda terdengar kala tutup minuman dibuka.

Membuat Oji membulatkan mata dengan gerak bibir mengucapkan kata 'wow' tanpa suara.

"Lo bener. Seorang gadis berhijab mengantarkan hidayah buat gue." Mizyan melanjutkan cerita proses hijrahnya itu.

"Tuh kan bener."

"Denger dulu, jangan motong." Mizyan memelototkan matanya sambil meninju lengan Oji. "Cinta gue ditolak. Tapi dari situ hati gue makin mantap untuk berubah."

"Islam is my faith, my voice, my choice." Mizyan berkata dengan penuh ketegasan dan keyakinan.

Oji tampak memutar-mutar gelas kosong di tangannya, tak mengomentari ketegasan kalimat terakhir yang diucapkan Mizyan.

"Life is a choice." Oji memecah keheningan yang tercipta. Kepulan asap rokok menggumpal di udara yang kemudian pecah dan menghilang meninggalkan aroma tembakau. "And I enjoyed mylife."

"Kita tetap teman, kan?" Oji mengangsurkan tangan yang terkepal ke arah Mizyan.

"Sure." Mizyan membalas mengadukan kepalan tinju. Meneguk minuman soda yang dingin menyegarkan tenggorokan.

Prok prok prok.

Tiga kali tepukan tangan Oji membuat Mizyan terkaget sebab 2 orang wanita seksi muncul dari arah kamar mandi lalu duduk bergabung di sofa yang sama di tengah-tengah mereka. Membuat Mizyan berdiri dan menatap sengit ke arah Oji.

"Gue pulang!"

Namun lengan Mizyan ditahan Oji yang tampak mulai mabuk. "Sshh, woles bro. kita hanya ngobrol-ngobrol aja sama para bidadari."

"Lo masih ingat kan Cindy and Carla?" lajut Oji dengan senyum menyeringai sambil menyentuh dada perempuan yang merangkum bahunya.

"Heh Michael, gue sengaja ke sini buat seneng-seneng sama lo. Reunian or apalah namanya." Oji tampak makin teler dengan gerakan tangan menelusup ke balik rok mini yang dikenakan perempuan seksi bernama Cindy yang dengan sengaja makin memepetkan tubuhnya dengan dada yang menantang.

"Hargain gue dong, bro. Malam ini aja kita nikmati surga dunia. Sumpeh gue akan..." Oji membuat gerakan jari mengunci mulut.

Jika dulu Mizyan akan mentertawakan kelakuan seronok teman clubbingnya itu dan mengompori untuk melucuti di depan umum. Toh yang masuk ke club elit hanya orang-orang tertentu dan berdompet tebal tentunya. Jadi nggak masalah meski jadi bahan tontonan pun sebab mereka pun tidak malu berbuat seperti itu. Tapi pemandangan yang dilihatnya sekarang memberikan reaksi lain. Jijik.

Ia berusaha mencegah Oji melakukan lebih. Namun teman yang sudah teler itu malah menepis tangannya dengan kasar dan mengajak Cindy pergi untuk menghabiskan malam, menuntaskan hasrat di kamar mandi. Tinggallah Mizyan dan Carla berdua duduk di sofa berbeda.

Tanpa kata, Mizyan meraih jaket kulit yang tersampir di single sofa, namun kepalanya mendadak pusing dan tak berhasil memakaikan jaket dengannbemar ke tubuhnya. Ia memejamkan mata berusaha menepis rasa pusing yang membuat jalannya sempoyongan.

"****." Ia memaki sambil memukulkan tangan ke udara. Tak menyangka soft drink kemasan kaleng yang diberikan Oji sudah bercampur obat.

"My dear, Michael." Carla memeluk tubuh Mizyan dari.belakang. "Senangnya bisa memeluk kamu lagi."

Mizyan tak kuasa menolak saat Carla menuntunnya ke ranjang. Ia tersiksa dengan rasa pusing dan kantuk yang mendera. Namun sebisa mungkin ia tetap menjaga kesadaran.

"Carla, please. Jangan lakukan!" Mizyan menahan tangan perempuan dengan pakaian kekurangan bahan itu yang akan membuka sabuk celananya.

"Kamu tampak pusing, baby. Tidur aja sayang, biar aku yang mainkan."

Ya Allah.

Mizyan menjeritkan nama Tuhannya dalam hati. Berdoa agar bisa selamat dari jebakan maksiat yang akan menimpanya.

Hasbunallah Wani'mal Wakil Ni'mal Maula Wani'man Nasir.

Nasehat Abah saat berjalan keluar dari masjid subuh kemarin mendadak memenuhi kepalanya.

"Lafalkan kalimat dzikir itu untuk meminta pertolongan Allah kala kita dalam kesulitan, terjebak dalam muslihat orang jahat."

Mizyan melafalkan dalam hatinya berkali-kali sambil menjaga kesadarannya, melawan mata yang ingin terpejam rapat sebab serangan rasa kantuk.

Tiba-tiba, ia menjadi punya kekuatan untuk bangun dan menyingkirkan perempuan itu dari tubuhnya. Membuat Carla terjengkang dan telentang di ranjang dengan rok mini yang tersingkap memperlihatkan isinya.

"Carla. Gue masih punya hati untuk tidak menyakitimu." Mizyan mengeram, menahan marah dengan tangan yang menunjuk ke arah wajah cantik menggoda itu.

"Camkan baik-baik kata-kata gue."

"Namaku Mizyan Abdillah. Bukan lagi Michael Cornelius."

"Hubungan kita cuma masa lalu."

"Jangan lagi menggodaku!!!"

Ia keluar dari kamar meninggalkan Carla yang menggigil dalam ketakutan sebab kemarahan mantan teman kencan one night stand nya itu tampak mengerikan. Seakan siap memakannya hidup-hidup.

Brugg.

Mizyan membanting pintu kamar hotel dengan keras penuh amarah. Meninggalkan wanita seksi yang siap memanaskan malam tanpa pamrih. Ia melajukan mobil tanpa arah dengan kesadaran yang masih tersisa. Ia tidak mungkin pulang ke pesantren dalam keadaan kacau seperti itu. Yang penting saat ini adalah pergi jauh dari hotel. Pergi meninggalkan kelakuan teman terkutuk itu.

Rasa pusing dan kantuk semakin memberat dan tak bisa lagi ditahan. Ia menghentikan mobilnya demi menghindari kecelakaan. Entah dimana ini, yang jelas ia sadar mobilnya berbelok memasuki sebuah komplek perumahan tanpa adanya penjagaan. Dan selanjutnya ia limbung di depan pagar rumah orang. Tak sadarkan diri lagi.

1
Han Lifa
Luar biasa
Yuli Devi
Buruk
Reni Setia
makasih author untuk novelmu yg bagus, aku suka 🥰
Tika Sartika12
Luar biasa
Ria
bacanya udah berkali kali tapi tetp aja nyesek baca part ini/Cry/
Defi Andriani
Lumayan
Defi Andriani
Kecewa
muth yasin
like father like son
𝕯𝖍𝖎𝖓𝖆
ini ku ulang entah untk ke brp x ya, sesuka itu aku sma cerita ini, novel teh Mia, melukis senja, salah satu novel The best, 2024 nov
Ita Mariyanti
hiiii gumush aq ma ki bocil 🥰🥰🤗🤗😘😘
Ita Mariyanti
HIV ki...kuapok....
Ita Mariyanti
😂😂😀😀😀 bkn gumush ki Dika 🥰🥰🤗🤗🤗
Ita Mariyanti
kirain payung hitam kui kesusahan trnyata papih lg mayungi calis....calon istri 😍😍
Ita Mariyanti
kek nya misi jilid 1a e Rangga ki krn yg misi jilid 1 nya "motor trail" 😁😁 smngt Ngga 💪💪💪
Ita Mariyanti
hancur sehancurnya ki nasib indah... mantab Thor karma mu 😁😁😁
Ita Mariyanti
😍😍😍😍😍 jodoh mu kui Rangga....say thank 2 othor jgn lp 😂😂🤗
Ita Mariyanti
jls hamidun iki wong trs2 d gempur smpk gempor kang Mizyan 😍😍😘😘😘
Ita Mariyanti
😁😁😁 sabar Rangga emang gt itu bawaan org folin lov tar psti km ngrasain pas d ksh jodoh othor
Ita Mariyanti
tinggal hilal jodoh Rangga ini Thor
Ita Mariyanti
waduh 💔 ki kang Rangga... strong kang 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!