Seorang istri yang mau nggak mau harus merelakan dirinya dimadu.
Namun ketidakadilan suaminya membuat dirinya harus berpaling dan mengakhiri hubungan yang menyakitkan tersebut dan menikah dengan seorang CEO yang tak lain adalah atasan dari suaminya.
Awalnya hubungannya dulu hanya sebuah sandiwara namun malah mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa cinta untuk lelaki lain
Leo mengantar Rara sampai depan rumah nya walaupun Rara sudah melarangnya takut kalau Ilham tau dan marah.
Terjadilah obrolan sebelum Rara turun
"Seharusnya ngantarnya di ujung sana saja mas, aku takut kalau mas Ilham marah" kata Rara lalu melepas sabuk pengaman.
"Biarin saja, kalau dia berbuat nekad hubungi aku. Aku akan menghajarnya." sahut Leo
"Ok mas" kata Rara walaupun dalam hati tentu dia tak mungkin menghubungi Leo walaupun Ilham marah-marah padanya
"Kiss nya dong Ra" Leo menunjuk pipinya.
"Apaan sih mas, udah ah" sahut Rara lalu keluar mobil.
Ilham dari dalam sudah melihat Rara, dia sudah mengepalkan tangannya. Bagaimana bisa Rara pulang dengan diantar oleh seseorang.
"Kamu diantar siapa Ra? tanya Ilham saat Rara masuk ke dalam rumah.
"Temen mas" jawab Rara singkat
Untuk menghindari pertikaian Rara bergegas ke kamar. Dia melempar tas nya ke tempat tidur lalu duduk di sofa.
"Selamat" gumamnya.
Ilham yang hendak menyusul Rara namun ditahan oleh Vera, "biarkan saja mas, Rara mungkin capek dia butuh istirahat" cegah Vera
Ilham menurut, di ruang tengah dia mencumbu Vera dengan ganas bahkan dia membuka baju Vera dan menggendongnya di sofa, kegiatan panas terjadi di sofa.
Rara yang merasa haus pergi ke dapur untuk mengambil minum saat sampai di ujung tangga dia mendengar suara desa han.
Betapa kagetnya Rara menyaksikan langsung suaminya bercinta dengan Vera di depan matanya.
Tangan dan kakinya gemetar, tubuhnya seketika melemas dengan langkah gontai dia kembali ke kamar.
Saking shoknya Rara tak mampu mengeluarkan air matanya, dia hanya duduk dengan tubuh yang terus bergetar.
"Ilham Vera kalian sungguh kejam" gumam Rara.
Dirasa tenang Rara merebahkan dirinya di kasur pikirannya masih saja ke adegan dewasa yang ditontonnya secara live.
Sampai tengah malam Rara masih saja belum bisa tidur, hatinya masih sakit mengingat kejadian yang dilihatnya tadi.
Untuk mengusir rasa sakitnya Rara memainkan ponselnya, dia bermain game hingga akhirnya tertidur dengan tangan yang memegang ponselnya.
Pagi hari sudah datang menyapa berbeda dengan hari sebelumnya, biasanya tiap subuh dia sudah berkutat di dapur namun kali ini dia lebih memilih memanjakan dirinya di tempat tidur daripada di dapur.
Ilham dan Vera yang sudah bangun pun hendak sarapan namun di meja makan tidak tersedia apa-apa.
"Rara kok belum masak mas?" tanya Vera
"Iya, nggak biasanya dia begini coba aku cek di kamarnya" jawab Ilham. Dia melangkahkan kaki menuju kamar Rara dilihatnya Rara masih tidur.
Ilham mendekati Rara yang masih tertidur, dia duduk di tepi ranjang, dilihatnya istrinya tersebut. Tangan Ilham pun tergerak untuk mengelus wajah Rara, seolah tau kalau Ilham mengelus pipinya Rara pun tersenyum seraya berkata dengan mata terpejam" aku merindukanmu mas"
Mendengar kata-kata Rara membuat Ilham sedih dia paham betul kalau dia sungguh tidak adil namun entah mengapa dia tak kuasa untuk memberikan keadilan untuk Rara, tiap bersama Vera Ilham seolah lupa dengan Rara.
Ilham mengecup kening Rara, niatnya hanya kening namun Ilham mengecup bibirnya juga bahkan dia m*lu*a*nya tangannya pun bergerilya masuk baju tidur Rara, sehingga ******* lolos begitu saja dari bibir Rara. Tak sampai di situ Ilham pun melepas kancing baju Rara satu persatu, melihat benda kenyal Rara membuat Ilham tergerak untuk menikmatinya.
Rara terbangun karena ulah Ilham, dia ingin menolak namun tubuhnya menginginkannya. kini Ilham tepat di atasnya.
Ilham melepas satu persatu penutup tubuh Rara hingga kini dia benar-benar polos.
"Ayo mas, aku sudah tidak tahan" lirihnya dengan mengalungkan tangannya di leher Ilham.
Ilham kini pun melepas penutupnya juga saat akan melepas c*lan*nya, Vera berteriak memanggilnya bahkan dia menggedor-gedor pintu kamar Rara.
Dengan tergesa-gesa Ilham memakai pakaiannya kembali dan segera keluar meninggalkan Rara yang telah polos.
"Brengsek kamu mas" umpatnya dengan air mata yang lolos. Ilham terus saja memainkan perasaannya. Dengan air mata yang lolos Rara memunguti baju yang tercecer dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dia menangis di bawah guyuran air, setelah puas Rara keluar dan siap dengan bajunya.
Rencananya hari ini dia akan menemui Leo, untuk membahas soal pekerjaan.
Di sisi lain Vera marah dengan Ilham,
"Katanya mau ngecek kok lama sekali, jangan-jangan kalian sedang bercinta" oceh Vera
"Nggak, kami nggak bercinta. Aku hanya mengobrol dengan Rara supaya menyiapkan sarapan kita" kata Ilham berbohong.
Tak selang berapa lama Rara turun dengan pakaian yang sudah rapi lengkap dengan tasnya.
"Kamu mau kemana Ra?" tanya Ilham
"Kerja, oh ya mulai sekarang suruh Vera untuk menyiapkan keperluan kamu, kalau dia tidak mau kamu bisa ambil art karena aku nggak mau masak lagi, aku bukan babu kalian. Posisiku nyonya di sini dia hanya pendatang jadi tau diri sedikit" jawab Rara
Vera sakit hati mendengar kata-kata Rara, tanpa aba-aba dia menampar Rara.
"Jaga ucapan kamu Ra, aku sedang hamil anak mas Ilham tentu aku yang lebih penting daripada kamu!" serunya
Karena nggak terima dengan perlakuan Vera, Rara pun menampar balik Vera.
"Terserah kamu, aku nggak peduli" sahut Rara lalu keluar.
Tangannya mengelus pipinya yang sakit akibat ulah Vera, "sampai kapan semua akan berakhir" gumam Rara
Vera juga menangis untuk menarik simpati Ilham, namun lagi-lagi Ilham berada di pihak Vera dan menyalahkan Rara.
Setelah menenangkan Vera Ilham bersiap untuk pergi ke kantor.
"Sarapannya pesan online saja ya, atau kamu masak sendiri. Di kulkas pasti banyak bahan makanan" pesan Ilham lalu berangkat.
******
Rara dan Leo bertemu di tempat biasa, Leo yang dari tadi menatap Rara pun mengerutkan alisnya
"Mata kamu sembab Ra, kamu kenapa?" tanya Leo dengan raut wajah khawatir
"Biasa mas, habis nangis" jawab Rara enteng
"Kenapa, kamu sering sekali menangis Ra?" tanya Leo
"Wajar lah mas kalau aku sering menangis kan mas Ilham menikah lagi tentu sakit hati tiap hari" kata Rara dengan air mata yang mulai jatuh kembali
"OMG Rara, mengapa kamu bertahan dengan rumah tangga yang jelas-jelas sudah nggak sehat Ra, cerai lah lalu menikah denganku" kata Leo
"Nggak semudah itu mas" sahut Rara lemas.
"Tapi aku nggak bisa melihat kamu seperti ini Ra, bagaimana aku bisa melindungi kamu jika kamu masih berstatus istri orang?" timpal Leo
"Aku bisa jaga diriku sendiri mas" kata Rara
"Bulsyit Ra, namanya wanita pasti membutuhkan lelaki di sampingnya Ra, namun ya sudahlah. Jika kamu butuh aku, aku selalu ada buat kamu" ucap Leo lalu mengusap rambut Rara
"Makasih mas, ya sudah ayo kita lihat lokasinya sekarang" ajak Rara
Mereka menuju lokasi yang akan digunakan Rara untuk membuka Resto dan cafe.
Rara memiliki sedikit tabungan namun selebihnya Leo yang membantunya.
Rara menganggap bantuan Leo sebagai hutang, dia akan mencicilnya setiap bulan.
Setelah di tempat lokasi, Rara sangat tertarik karena tempatnya yang strategis.
"Gimana Ra?" tanya Leo
"Iya mas aku tertarik" jawab Rara.
Setelah deal mereka menemui sang pemilik tempat. Rara mengira tempat itu untuk di sewa namun Leo malah membelinya dan memberikannya pada Rara.
"Mas, terus berapa hutangku sama kamu? kenapa nggak sewa saja" tanya Rara
"Nggak usah hutang, kamu cukup membayarnya menjadi istriku" jawab Leo dengan terkekeh.
Mendengar jawaban Leo membuat Rara menatapnya
"Kenapa kamu ingin sekali aku menjadi istrimu mas? kamu tampan dan memiliki segalanya, pasti dengan mudah kamu mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku" tanya Rara dengan sendu
"Karena aku sangat mencintaimu Ra, hanya kamu yang aku inginkan untuk menjadi pendampingku dan ibu dari anak-anakku" jawab Leo
Mendengar jawaban Leo membuat Rara menatap luar kaca mobil, pikirannya sungguh kalut.
Di sisi lain dia mengharapkan pernikahan yang utuh dengan Ilham di sisi lain dia juga mulai mencintai Leo.
Jadikn masalalumu pelajaran Ra ojok karepe dewe