Alur slow diawal
Up 2 chapter/hari, jam tidak menentu.
Genre : Action, Fantasi, Petualangan, Romantis, Komedi, Drama, Harem
_____
- Arc 1. Dimensi Kecil : Ch.1 - Ch.94
- Arc 2. Benua Lingwu : Ch.95 - Ch.263
- Arc 3. Benua Chenwu : Ch.264 - lanjut ke Book 2
Untuk novel ini saya gk jamin bakalan lebih bagus dari Pahlawan Di Dunia Kultivator, tapi saya akan usahakan agar ceritanya bisa lebih bagus dan memuaskan para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ardian Uzumaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.8 - Melawan Belasan Serigala
Xiang Yang memulai perjalanan.
Di hari pertama, dia sama sekali tidak mendapatkan halangan apapun, malamnya dia bermalam di atas pohon untuk menghindari hewan buas.
"Dunia kultivator kah" gumam Xiang Yang, menatap kearah kejauhan.
Mendapatkan kehidupan kedua, Xiang Yang masih bingung dengan tujuan hidupnya saat ini.
"Perjalanan ku kali ini.. aku ingin melihat seperti apa sebenarnya dunia kultivator itu" Xiang Yang kembali bergumam, sebelum akhirnya tidur dengan duduk bersandar diatas dahan pohon.
***
Keesokan harinya, Xiang Yang melanjutkan perjalanannya.
Kali ini dia beberapa kali bertemu dengan hewan buas seperti serigala dan harimau, namun bisa dia atasi dengan mudah karena itu hanya hewan buas biasa.
1 hari kembali berlalu dan Xiang Yang kini tiba di sebuah desa bernama Desa Hugo.
Entah kenapa, Xiang Yang merasakan suasana muram di desa itu, dia menebak pasti telah terjadi sesuatu.
Xiang Yang berjalan memasuki desa. Pemuda itu melihat warga desa yang terlihat murung, beberapa bahkan menghela nafas dari waktu ke waktu.
Kening Xiang Yang sedikit mengerut, lalu berjalan mencari kedai untuk makan. Dia sudah cukup lapar karena belum makan hari ini, selain itu Xiang Yang juga ingin mencari informasi disana, karena kedai merupakan tempat paling tepat untuk mencari informasi.
Setibanya disebuah kedai, Xiang Yang masuk lalu memesan makanan.
Sambil menunggu pesanan datang, Xiang Yang menajamkan pendengarannya, berusaha mendengarkan pembicaraan orang-orang disekitar.
"Haaah! 1 bulan ini benar-benar melelahkan, siapa yang akan menyangka semakin banyak hewan buas yang keluar dari hutan dan menyerang penduduk desa!"
"Ya, hari ini beberapa orang telah terluka karena serangan hewan buas, sudah belasan orang meninggal semenjak 1 bulan ini!"
"Entah apa yang terjadi di dalam hutan sehingga para hewan buas meninggalkan habitat mereka dan malah menyerang manusia"
"Benar-benar meresahkan, jika seperti ini mungkin kita harus pindah!"
Xiang Yang mendengarkan pembicaraan pelanggan lain
"Jadi begitu, hewan buas bertingkah aneh dengan meninggalkan habitat dan menyerang penduduk setempat! Apa sebenarnya yang terjadi?" gumam Xiang Yang.
Xiang Yang ingin membantu penduduk desa ini, selain itu dia menganggap ini akan menjadi pelatihan pertamanya di dunia luar.
Tidak lama kemudian, pesanan Xiang Yang datang, dia dengan lahap memakan makanannya.
Sehabis makan, Xiang Yang berjalan mendekati pelanggan lain Sebelumnya.
"Maaf mengganggu paman, aku tadi tidak sengaja mendengarkan pembicaraan paman, jika boleh tau dimana arah hutan tempat para hewan buas muncul?" tanya Xiang Yang dengan sopan.
Dua pria itu menoleh kearah Xiang Yang, mereka melihat pemuda yang mengenakan pakaian pendekar, pedang tersarung dipinggangnya, busur panjang dan puluhan anak panah di punggungnya.
"Tuan muda, apakah anda adalah seorang kultivator?"
"Ya...bisa dibilang seperti itu" Xiang Yang sebenarnya tidak bisa dibilang kultivator karena tidak bisa berkultivasi.
"Kalau begitu tolong kami tuan muda, desa kami sedang kesulitan karena serangan hewan buas" kedua orang itu langsung berlutut didepan Xiang Yang.
"Bangunlah paman, aku pasti akan membantu" Xiang Yang tersenyum ramah "Dimana tempat para hewan buas menyerang?"
"Di arah barat desa tuan muda, disana adalah arah dari Hutan Pohon Darah" ucap salah satu dari mereka.
"Hutan Pohon Darah" Xiang Yang bergumam, dia pernah mendengar tentang hutan itu.
Dinamakan Hutan Pohon Darah karena pepohonan di kedalaman hutan itu memiliki getah seperti darah. Selain itu, Hutan Pohon Darah juga sangat berbahaya karena terdapat banyak hewan buas dan Spirit Beast.
Kota Batu Hitam berada di sebelah utara Kekaisaran Han, begitu juga dengan Hutan Pohon Darah yang bisa dibilang berjarak tidak jauh dari Kota Batu Hitam.
Hutan Pohon Darah bisa dibilang sangat misterius karena tidak pernah ada yang masuk jauh ke kedalaman hutan. Memang cukup banyak kultivator yang memasuki hutan itu, namun hanya di lapisan luarnya saja, sedangkan yang masuk lebih dalam biasanya mati.
Xiang Yang segera membayar tagihan makanan lalu segera pergi kearah barat Desa Hugo untuk membasmi hewan buas.
Memang hal seperti ini bukanlah sesuatu yang biasa terjadi, memang hewan buas sesekali akan keluar hutan, namun tidak sering dan dalam jumlah yang banyak.
Xiang Yang melesat, berlari dengan kecepatan penuh, hingga 1 jam akhirnya Xiang Yang bertemu dengan belasan serigala.
Sekarang Xiang Yang berada di wilayah pertanian para warga, bisa dilihat jika tanaman yang ada di sawah sudah porak poranda dan tidak ada warga disana.
Jelas wilayah pertanian itu ditinggalkan karena serangan hewan buas.
Belasan serigala itu mengerang, memperlihatkan gigi-gigi taring yang tajam dengan air liur yang menetes, menatap Xiang Yang seakan menatap mangsa buruan.
"Kalian sepertinya sudah cukup bersenang-senang!" Xiang Yang mencabut pedang dari sarungnya "Maaf, tapi keberadaan kalian telah menyusahkan warga sekitar, aku harus membunuh kalian!"
Seakan mengetahui apa yang Xiang Yang katakan, para serigala itu mengerang semakin keras, sebelum menerjang berlari cepat menerjang kearah Xiang Yang.
Xiang Yang bersiap, memasang kuda-kuda kemudian ikut melesat.
Satu kali tebasan, memenggal kepala serigala yang paling depan. Dua serigala sudah melompat kini tepat berada diatas Xiang Yang yang baru saja memenggal kepala serigala sebelumnya.
Xiang Yang melompat kesamping, menyarungkan pedang lalu mengambil busur dan 3 anak panah.
Masih diudara sehabis melompat, Xiang Yang memasang 3 anak panah sekaligus pada tali busur, menarik tali busur dengan kuat, dengan tatapan tajam, Xiang Yang melepaskan tali busur, membuat 3 anak panah melesat cepat membelah angin.
3 anak panah tidak ada yang meleset, mengenai 3 serigala masing-masing pada bagian kepala, leher dan perut, hingga 3 serigala itu langsung tumbang.
Serigala lainnya yang tersisa semakin marah melihat kawanan mereka yang mati. Para serigala itu kini menyerang semakin ganas.
Xiang Yang tersenyum tipis "Dasar kawanan serigala liar!"
Satu serigala sudah melompat didepan Xiang Yang, pemuda itu ikut melompat kedepan, menginjak kepala serigala itu, lalu melakukan satu tolakan hingga jarak lompatannya semakin tinggi.
Xiang Yang kembali mengambil 3 anak panah lalu menembakkannya.
3 anak panah melesat cepat, tidak bisa dihindari oleh kawanan serigala, hingga 3 lagi serigala yang tumbang.
Saat Xiang Yang mulai jatuh dari udara, 6 serigala yang tersisa tidak membuang kesempatan, mereka melompat kearahnya dengan tatapan membunuh.
Masih diudara, kini para serigala dari segala arah sudah berada dalam jarak dekat dengannya, bersiap menerkam.
Tidak bisa menghindar, Xiang Yang justru tersenyum tipis "Bagus!"
Xiang Yang langsung mencabut pedangnya kembali, menggunakan semua tenaganya, melakukan gerakan putaran 360⁰, menebas dengan pedangnya.
Para serigala yang saat itu berada diudara, tidak bisa menghindar serangan cepat Xiang Yang, hingga kepala mereka semua tertebas, menyemburkan darah yang terciprat membasahi Xiang Yang.
Tubuh Xiang Yang mendarat mulus ditanah, sedangkan tubuh para serigala berjatuhan bersama darahnya bagaikan hujan.