Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Gadis kecil
Asap rokok tampak mengepul di dalam salah satu kamar hotel, tepat nya di balkon kamar.
Seorang laki laki tampak menghembuskan asap rokok setelah menyesap nya dalam, perasaan tenang seketika memenuhi hati nya seolah apa yang sedang ia rasakan ikut keluar bersama dengan asap tersebut.
" Kenapa tuan memanggil saya ke sini, bukan kah ini malam pertama tuan dengan nona Alina? ". Tanya sebuah suara yang tak lain adalah Dimasta.
Tangan kanan Surya itu tampak kesal, saat akan beristirahat bersama istri tercinta malah mendapatkan telfon dari atasan nya dan meminta nya datang.
Sebagai asisten juga tangan kanan Surya, tentu saja laki laki itu harus siap dua puluh empat jam. Karena itu sudah bagian dari pekerjaan nya. Namun terkadang juga kesal karena waktu romantis nya bersama sang istri jadi terganggu.
" Aku memiliki tugas baru untuk mu, dan harus secepatnya di lakukan! ".
" Astaga tuan, bukan kah hal itu bisa di katakan besok?! ". Tanya Dimasta berusaha sabar.
" Kau ingin mundur dari pekerjaan mu Dimas, jika ya besok aku tunggu surat pengunduran diri mu! ". Tanya Surya menatap tajam tangan kanan nya.
Glek..
Nyali Dimas yang tadi menyala seakan langsung menciut mendengar ucapan atasan nya, apalagi tatapan mata Surya seolah sedang menembus tubuh nya.
Laki laki itu langsung menggeleng kan kepala nya brutal.
Orang gila mana yang mau kehilangan pekerjaan yang gaji nya sangat tinggi seperti diri nya. Apalagi bos nya itu sangat lah royal jika apa yang ia kerjakan dapat membuat bos nya puas. Maka rekening nya akan langsung gendut karena bonus yang di berikan sang atasan tidak main main.
" Tidak tuan, maafkan saya! ".
" Cari tahu, seperti apa kehidupan Alina saat di rumah. Dan apa saja yang tidak dia suka dan di sukai gadis itu. Aku ingin semua nya jelas dan detail! ".
" Baik tuan. Secepatnya saya akan mengirimkan hasil penyelidikan tentang kehidupan nona Alina! ".
" Satu lagi, bagaimana kehidupan nya di sekolah. Apakah dia memiliki kekasih atau tidak! ". Sambung Surya lagi.
" Baik tuan! ". Dimasta pamit pergi saat Surya melambaikan tangan mengkode nya agar meninggalkan dia sendiri.
Laki laki itu kembali menyesap nikotin yang sejak tadi ia pegang, dan melihat jam di pergelangan tangan nya.
Sudah satu jam, dimana diri nya meninggalkan sang istri sendiri di kamar pengantin. Kaki nya yang panjang mengayun pergi dan memilih kembali ke kamar untuk mengecek sang istri, tak lupa mematikan rokok yang sejak tadi ia sesap.
Surya menempelkan kartu akses di dekat pintu dan membuka kamar dengan pelan.
Di lihat nya seorang gadis kecil tampak tertidur pulas di sofa panjang sambil meringkuk. Namun bukan itu yang menjadi fokus nya, melainkan selimut tebal yang sedikit tersingkap karena gerakan reflek Alina saat tidur.
Gaun merah terang berbahan tipis yang membuat tubuh mulus Alina terekspos. Meski Alina sudah menggulung tubuh nya dengan selimut layak nya kepompong, namun karena tidur nya yang lasak selimut tersebut akhir nya terbuka.
Surya berusaha mengalihkan perhatian nya, dan buru buru membenarkan letak selimut agar tubuh istri nya tertutup. Laki laki itu memilih menggendong Alina dan memindahkan nya di atas ranjang dengan pelan dan hati hati.
" Gadis kecil menggemaskan, kau begitu pandai menggoda ku ternyata! ". Gumam Surya dengan suara lirih.
Padahal Alina tak berniat melakukan hal itu. Di kamar tersebut, tak ada baju lain selain beberapa gaun tidur sexy yang tersedia di sana. Alina yang tak memiliki pilihan pun akhir nya memakai salah satu gaun dan berusaha menutupi tubuh nya dengan selimut meski usaha nya sia sia, karena Alina lupa jika sedang tidur maka posisi tidur nya mirip helikopter, tak beraturan dan berantakan.
Setelah meletakkan sang istri di tempat tidur, Surya memilih ke kamar mandi guna membersihkan diri, laki laki itu juga akan menenangkan sesuatu yang tiba tiba bangkit dari diri nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Seorang gadis cantik tampak menggeliatkan tubuh nya, dan perlahan mata lentik nya berkedip kedip dan perlahan terbuka.
Deg
Hal pertama yang ia lihat adalah wajah seorang laki laki tampan yang tampak tertidur di samping nya.
Mulut nya hendak menjerit, namun otak mungil nya seketika memutar kejadian kemarin, dimana diri nya menjadi pengantin pengganti untuk kakak nya yang tiba tiba entah kabur kemana.
" Kenapa aku bisa tidur di ranjang, perasaan tadi malam aku tidur di sofa? ". Gumam Alina mencoba mengingat ingat.
" Astaga, jangan bilang aku tidur sambil jalan semalam?! ". Pekik Alina tertahan.
Mata nya kembali menatap wajah damai sang suami yang tak terusik sedikit pun dengan suara nya.
" Apa kak Karin akan menyesal jika tahu calon suami yang di tinggalkan memiliki wajah yang sangat tampan? ". Gumam Alina menatap wajah tampan sang suami.
" Apa aku akan di ceraikan dan om Surya akan menikah dengan kak Karin, kalau seandainya kak Karin kembali dan memutuskan untuk meneruskan pernikahan nya? ". Monolog Alina.
" Saya tidak akan menceraikan kamu meski kakak kamu kembali! ". Ucap suara serak Surya.
Laki laki itu memang sudah bangun sejak pagi, bahkan sebelum Alina bangun. Namun ia memilih pura pura tidur saat Alina hendak membuka mata.
Alina tampak terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar, tak menyangka jika Surya mendengar perkataan nya.
" Eh O om sudah bangun, sejak kapan? ".
" Sejak tadi, bahkan saya mendengar kamu yang memuji saya tampan! ".
Blush
Pipi Alina seketika memerah karena ketahuan memuji Surya tampan. Tapi dia kan berkata jujur, jika suami nya memang memiliki wajah tampan.
" I itu! ". Ucap Alina gugup, bahkan tak tahu harus berkata apa.
Surya hanya menaikan salah satu alis nya melihat reaksi sang istri yang tampak gugup.
" Apa semalam kau berusaha menggoda ku dengan pakaian itu?! ".
Hah..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"