Sequel of Mars Untuk Kejora
Aries melakukan one night stand dengan seorang gadis yang bernama Venus, tak lain adik ipar dari wanita yang pernah ia cintai. Mereka pun akhirnya menikah karena Venus terlanjur hamil.
Venus kira, setelah mereka menetap di luar negeri membuat hubungannya dengan Aries berjalan lancar. Ternyata salah, itu awal dari kehancurannya. Aries memiliki seorang tunangan yang ia cintai.
"Aku pikir dia masih mencintai kakak iparku, tapi ternyata aku salah karena pria itu justru sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya." Venus Graham.
"Maafkan aku, Venus." Aries.
Akankan Venus bertahan atau memilih mengakhiri rumah tangganya dengan Aries?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Agneta yang terkejut karena tidak dihiraukan sama sekali oleh Aries, merasa sangat emosi hingga ingin sekali dirinya menampar dan menarik Venus menjauh dari Aries. Namun Agneta sadar kalau ini bukan saatnya untuk meluapkan kemarahannya, karena ia tidak ingin terlihat buruk di hadapan Aries.
Walaupun sejujurnya Agneta merasa sangat sakit hati karena Aries lebih memilih mengkhawatirkan keadaan Venus, dari pada dirinya yang terluka di bagian pipi karena tamparan yang dilakukan ja*la*ng itu.
"Aku pulang ..." Agneta mengambil tas miliknya dengan raut wajah yang sendu.
"Tunggu Agneta!" Aries menarik tangan kekasihnya. "Kau mau kemana?"
"Lebih baik aku pulang, karena sepertinya kehadiranku tidak berarti bagimu." Agneta menghempaskan tangan Aries.
"Kenapa kau bicara seperti itu?" Aries bingung kenapa tiba-tiba Agneta terlihat marah kepadanya.
"Sayang kau tidak sadar? Di sini aku yang terluka, pipiku ditampar oleh wanita itu dan kau justru mengkhawatirkan keadaannya! Aku sungguh kecewa padamu." Agneta memilih pergi dari pada emosinya semakin meledak-ledak. "Venus Graham akan aku pastikan kau mendapatkan balasan yang setimpal dari ku." Gumam Agneta sebelum pergi dari tempat tersebut, sembari menatap tajam kearah Venus.
"Agneta ..." Aries menatap wanitanya yang pergi begitu saja lalu menatap kearah Venus yang saat ini ada di belakangnya, ia bingung harus mengejar Agneta atau menjaga Venus.
"Pergilah kejar Agneta!" ujar Venus.
"Tidak, aku takut kau kenapa-kenapa." Aries menatap perut Venus.
"Aku tidak apa-apa, jadi lebih baik kau kejar Agneta!"
"Tapi—"
"Kejarlah, aku akan menunggu di sini."
"Baiklah aku akan pergi sebentar, kau tunggu di sini dan jangan kemana-mana!"
Aries yang sempat ragu akhirnya memilih untuk mengejar Agneta, setelah Venus berjanji menunggu dirinya di tempat tersebut.
"Kau pikir aku rela menunggumu?" Venus menatap punggung Aries yang semakin menjauh dari pandangan matanya, lalu dengan segera menghubungi Sky dan meminta pria itu untuk menjemputnya di pintu depan Marienplatz karena Venus tidak ingin Aries mengetahui kepergian dirinya.
*
*
"Ve are you okay?" tanya Sky saat melihat Venus masuk ke dalam mobilnya dengan terburu-buru.
"Aku baik-baik saja, cepat kita pergi dari sini!" pinta Venus.
"Okay honey." Sky melajukan mobilnya meninggalkan tempat pusat perbelanjaan Marienplatz.
Setelah sampai ditempat tujuan mereka, Venus pun menceritakan apa yang terjadi padanya dan kisah rumah tangga nya dengan Aries, tentunya setelah pria itu berjanji tidak akan menceritakan apa pun pada keluarga besarnya. Dan akhirnya untuk pertama kalinya Venus berani untuk bercerita mengenai kehidupan pribadinya pada orang lain, dan orang lain itu adalah Sky, pria yang sudah dianggapnya sebagai sahabat sama seperti Tom.
"Wow ..." hanya satu kata yang keluar dari bibir Sky.
"Kenapa hanya wow?" tanya Venus dengan bingung.
"Aku kagum pada mu Ve, kau menceritakan semua itu tanpa air mata yang menetes sedikitpun, jika wanita lain pasti mereka akan bercerita sampai berlinangan air mata." Seloroh Sky, berdecak kagum pada wanita yang duduk disampingnya.
Mereka berdua saat ini sedang duduk santai, sambil menikmati danau yang ada di Englishcher Garten.
"Air mataku sudah habis asal kau tahu itu." Ketus Venus.
"Untung saja hanya air mata mu yang habis, bukan senyum mu." Goda Sky sembari menatap Venus dengan intens. "Jadi wanita yang bernama Agneta itu tunangan Aries?"
Venus menganggukkan kepalanya dengan lemah.
"Dan kau menerima semua itu dan hanya diam tanpa meminta untuk berpisah?"
"Aku sudah meminta untuk berpisah tapi ...."
"Tapi apa?"
"Aku memikirkan nama baik keluargaku, kami baru menikah dan rasanya akan sangat memalukan jika kami berpisah tiba-tiba." Lirih Venus dengan mata yang menatap kearah pepohonan yang ada di depannya.