Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08
Dengan terpaksa Hans pun duduk di sofa tersebut untuk menemani Flora, dia sendiri tidak tau apa yang harus dia bicarakan.
"Hans, aku punya pertanyaan untuk mu," Flora membuka obrolan.
"Ap-apa itu nona?" jawab Hans sedikit ragu. Khawatir Flora akan bertanya hal-hal yang tidak dia ketahui yang akan memicu amarah wanita itu.
"Kecelakaan tiga tahun lalu, apa kau tau sesuatu?" Flora memelan kan suaranya.
Hans tertegun, ia mengingat kejadian tiga tahun lalu.
"Kau berada di sisi kak Niel sudah sangat lama, tidak mungkin kau sama sekali tidak mengetahui tentang kecelakaan itu kan?" ujar Flora.
"Nona, kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal ini, apa kau menemukan satu kejanggalan?" lirih Hans.
"Kau hanya perlu menjawab ku," jawab Flora.
"Hm, sepertinya saat itu aku sama sekali tidak ada di sini, aku pergi ke luar negeri mewakili tuan muda untuk menandatangani kontrak bisnis dengan perusahaan asing," jelas Hans berbohong.
"Hans berbohong, kenapa mereka menutupi kebenaran tentang kecelakaan itu? Bahkan papa, dia tidak mengatakan sepatah kata pun," batin Flora.
Tiga tahun lalu, saat Flora pertama-tama kalinya masuk sekolah SMA ia mengalami kecelakaan dan dirinya hampir mati jika tidak di selamatkan oleh seseorang, ya inilah sumber dari cinta tak berujung Flora kepada Liam karena ia berfikir Liam adalah penyelamat nyawa nya, karena di saat ia bangun yang ada di samping nya adalah Liam.
Namun di kehidupan kali ini dia tidak akan salah lagi, karena ia sudah tau kalau sebenarnya yang menyelamatkan nya adalah Daniel dan lumpuhnya Daniel saat ini adalah di sebabkan oleh melindungi dirinya dari mobil yang menabrak mereka.
Flora tidak ingin berkata secara langsung, dia ingin Hans atau Daniel jujur sendiri padanya, dia juga ingin tau apa alasan mereka semua menyembunyikan kebenaran tersebut.
"Jadi kau benar-benar tidak tau apa-apa?" tanya Flora lagi.
Hans memgeleng pelan.
"Kenapa tiba-tiba nona Flora menanyakan hal ini? Apakah dia menemukan sesuatu? Mana mungkin aku bisa melupakan kejadian ini begitu saja, karena menyelamatkan mu tuan muda koma beberapa hari dan dia lumpuh, tetapi karena kasih sayang nya padamu dia meminta semua orang merahasiakan hal ini termasuk aku, semata-mata karena tidak mau kau merasa bersalah seumur hidup mu," batin Hans.
"Heem," suara itu membuat keheningan di antara Hans dan Flora terpecahkan.
Daniel kini tiba di dekat mereka.
"Tuan muda," Hans berdiri dari duduknya.
"Hm," kode Daniel yang meminta Hans pergi.
"Nona muda, tuan, aku permisi," Hans melangkah meninggalkan tempat tersebut.
"Ini kali kedua ku melihat wajah mu setelah kembali, kak Niel kau masih sangat tampan dan wajah mu penuh wibawa meskipun kau berada di atas kursi roda," batin Flora sambil menatap Daniel dengan tatapan yang mendalam.
"Apa maumu?" tiba-tiba suara itu kembali terdengar.
Flora berdiri dari duduknya dan kemudian mendekati Daniel lalu membungkuk di hadapan sang tunangan.
"Kak Niel, aku sudah menjalani hukuman papa, aku mohon jangan batalkan pertunangan ini, aku bersedia menikahi mu," ucap Flora sambil memegang tangan Daniel.
Deg ...
Jantung Daniel seolah-olah ingin berhenti berdetak setelah mendengar ucapan Flora barusan, untuk yang pertama kalinya Flora bicara dengan lembut di hadapannya bahkan menyentuh nya tampa rasa jijik seperti dahulu. Dia bahkan mengatakan perkataan yang selama ini sangat diinginkan oleh Daniel.
"Taukah kamu apa yang kau katakan saat ini bukan sebuah hal yang bisa kau anggap sebagai permainan?" ucap Daniel sambil melepaskan tangan Flora dari tangan nya.
"Aku tau sebelumnya aku benar-benar sudah sering mengecewakan mu, aku bahkan berbohong beberapa kali, tapi kali ini aku serius," jelas Flora.
"Katakan saja apa yang kau inginkan, jika kau ingin aku menyerahkan harta kelurga ku padamu aku bersedia namun tidak jika untuk pria kesayangan mu itu, setelah ini kau tidak perlu bersandiwara lagi," lirih Daniel.
Ia menahan rasa sakit di hatinya sambil memalingkan wajah dari hadapan Flora.
""Dia tidak bisa mempercayai ku lagi?" batin Flora.
"Aku mohon, kak Niel berikan aku satu kesempatan lagi, aku mohon percaya padaku," lirih Flora, ia ingin sekali memeluk dan menyentuh Daniel namun ia takut dan merasa tidak pantas.
Daniel kembali menatap wajah sedih Flora, setiap kali dia melihat sosok yang sangat dia cintai itu bersedih, otomatis hatinya juga hancur.
"Baiklah, kau yang melempar dirimu kembali kepada ku, kau harus tau, sekali kau kembali kau tidak akan pernah bisa keluar dari hidupku lagi," Daniel mengatakan itu sambil memegang dagu Flora.
Flora merasa senang dan mengangguk paham.
"Peluk?" ucap nya sambil merentangkan kedua tangannya.
Daniel terdiam beberapa detik dan kemudian menarik Flora ke dalam pelukannya.
"Memberimu kesempatan bersamaku, bukan berarti aku bisa mempercayai mu sepenuhnya, aku hanya ingin melihat apa yang akan kau lakukan kali ini untuk pria bajingan itu, Flora kau milikku, kali ini, sekalipun aku mati aku tidak akan membiarkan kalian bersama," batin Daniel.
Sementara itu ...
"Tolong basahi mataku dengan air, aku seperti nya sedikit berhalusinasi,"
"Apa-apaan kau ini,?"
"Kau tidak melihat? Itu di sana, tuan muda dan nona Flora berpelukan,"
"Hah! Tidak mungkin kita pasti sedang berada di alam mimpi,"
Ucap dua orang pelayan yang ada di mansion Daniel setelah tampa sengaja melihat Daniel dan Flora berpelukan.
"Kalian sudah bosan bekerja?" tanya Hans.
"Tu-tuan Hans, maaf, kami hanya kebetulan lewat, kalau begitu kami permisi," ucap salah satu pelayan yang kemudian menarik pergi temannya.
Sementara itu ...
"Aroma ini," batin Flora.
Seketika Flora ingat dengan selimut abu-abu, sosok laki-laki bertopeng yang datang di saat ia masih menjalani hukumannya.
"Siapa sebenarnya dia? Kenapa aroma nya sama seperti kak Niel, tapi tidak mungkin, aku hanya bermimpi saat itu, setelah bangun selimut itu juga tidak ada," batin Flora.
Daniel melepaskan pelukan tersebut.
"Pulang lah," ucap Daniel.
"Menyebalkan, dia masih saja memasang tampang cueknya padaku padahal kenyataannya dia tidak seperti ini," batin Flora kesal.
"Tidak mau," Flora bangkit dan kembali duduk di atas sofa.
Daniel mengerutkan keningnya dan menatap Flora.
Dress pendek yang di gunakan Flora terlihat sangat cantik dan sexy, hal ini membuat kecemburuan di hati Daniel semakin menjadi-jadi, namun tiba-tiba matanya tertuju ke arah kedua lutut wanita nya yang membiru.
"Kau tidak punya dres lain?" ucap Daniel sambil mendekati Flora.
Flora menunduk dan segera menyembunyikan luka memar di lututnya.
Daniel mengerakkan kursi roda itu dan kemudian meraih laci nakas yang ada di samping sofa.
Sebuah salep kini berada di dalam genggaman tangan nya.
"Buka," ucap nya kepada Flora.
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.