NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:344.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 26 - Aku Bosan

Malam itu Nisha makan banyak sekali. Makan makanan laut mengingatkannya akan kampung halamannya. Dia tinggal di sebuah kampung nelayan. Sebuah kampung yang terletak paling ujung dari pulau Jawa. Karena kekenyangan Nisha mulai merasa sangat mengantuk. Akhirnya dia tertidur di dalam mobil.

Zico melajukan kendaraan sesuai dengan batas kecepatan. Dia melirik wanita di sebelahnya. Senyum kecil tersungging di bibir seksinya. Tanpa sadar tangannya menyibak rambut yang menutupi wajah Nisha. Setiap kali melihat wanita itu tertidur, perasaan hangat selalu mengaliri dadanya. Entah mengapa dia merasa sangat tenang.

Sesampainya di gedung apartemen, Zico segera memarkir mobilnya. Kemudian tanpa membangunkan Nisha, dia menggendong wanita itu di lengannya dan membawanya ke lift terdekat. Kebetulan apartemennya terletak di lantai 11. Zico menatap wanita yang tertidur di lengannya itu dengan senyum lembut. Dia tidak menghiraukan tatapan-tatapan orang yang berada di sekelilingnya. Dia hanya fokus menatap Nisha.

Kondisi apartemennya gelap gulita. Sebelumnya dia sudah menyuruh ART-nya untuk pulang terlebih dahulu bila pekerjaannya sudah selesai. Zico menghidupkan lampu di setiap ruangan yang di laluinya dengan menggunakan remote. Sesampainya di kamar, dengan hati-hati dia meletakkan Nisha di atas ranjang dan menyelimutinya.

Sebenarnya dia ingin segera berlalu dari kamar tersebut, tapi entah mengapa kakinya sangat berat untuk melangkah. Pada akhirnya Zico memutuskan untuk berbaring di sebelah Nisha sembari memandangi gadis itu. Pikirannya berkecamuk kemana-mana. Perasaannya tidak seperti dulu lagi.  Dulu pada saat awal-awal sadar bahwa dia sudah menodai seorang wanita, pikiran pertama yang melintas di benaknya adalah se-segera mungkin menyingkirkan wanita itu. Namun begitu mengetahui wanita itu sedang mengandung anaknya, pikiran itu berubah. Dia ingin memiliki anak itu, tanpa berhubungan lagi dengan ibu si anak. Dia menganggap wanita itu hanya beban. Suatu media yang bisa menghantarkan anaknya ke dunia. Itu pikirannya dulu.

Sekarang tidak lagi. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Nisha selalu membuatnya khawatir. Mungkin karena dia mengkhawatirkan anak dalam kandungan?  Iya, mungkin karena itu. Tidak mungkin dirinya mengkhawatirkan gadis ini tanpa sebab  bukan? Tidak mungkin dia memiliki perasaan untuknya. Dari dulu hatinya milik Zeevana, tidak ada ruang lain di hatinya untuk wanita itu. Zico sampai pada kesimpulan itu. Karena matanya mulai berat, pada akhirnya Zico mulai tertidur di sebelah Nisha. Tanpa di sadarinya, tangannya mulai merangkul tubuh wanita itu dengan erat.

***

Pagi hari Zico terbangun lebih dulu. Sedikit terkejut dia melihat ada wanita cantik tertidur di sebelahnya. Kemudian dia mulai teringat kejadian semalam. Dia kembali menyelimuti Nisha. Karena tidak ingin membuat Nisha terkejut, Zico segera beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Sembari mandi, dia sedikit mengutuk perbuatannya sendiri. Dia merasa menjadi orang yang bodoh. Terbuai mengikuti perasaan sehingga jatuh tertidur di sebelah wanita itu.

Zico menyelesaikan mandinya dengan cepat. Selesai mandi dan berganti baju, dia melihat Nisha belum terbangun dari tidurnya. Zico tersenyum kecil. Di dalam hatinya, ingin rasanya dia mendekati wanita itu dan mencium keningnya. Namun pikiran jernih mencegahnya. Akhirnya Zico beranjak ke ruang makan. Di sana bu Retno sudah menyiapkan sarapan kecil untuknya. Zico duduk di depan kopi yang tersuguh untuknya. Dengan santai dia mengambil koran yang sudah di siapkan oleh bu Retno.

“Apakah Saya perlu membangunkan nona, Tuan?”

“Tidak, tidak perlu. Biarkan dia terbangun sendiri.”

“Baik Tuan.”

“Buatkan makanan apa saja yang di mintanya. Laporkan setiap aktivitasnya padaku.”

“Baik Tuan.”

“Aku berangkat. Jaga dia baik-baik.”

“Baik Tuan.”

Zico mengambil jas yang tersampir di kursinya dan beranjak dari duduknya. Sembari berjalan keluar, tangannya menelepon Gerry yang ternyata sudah menunggu di lobby apartemen dengan setumpuk agenda di tangannya.

“Pagi Pak.”

“Pagi. Apa jadwalku hari ini?”

Gerry membacakan jadwal Zico dengan semangat. Mendengar jadwal yang harus di hadirinya begitu padat, membuat Zico menghela napas. Hal pertama yang di pikirkannya adalah Nisha. Hari ini dia akan pulang malam lagi, meninggalkan wanita itu sendirian di rumah sepanjang hari.

***

Selama hampir seminggu, Zico selalu berangkat di pagi hari ketika Nisha belum terbangun dari tidur dan pulang pada malam hari ketika Nisha sudah terlelap dalam tidur. Mereka berdua sangat jarang bertatap muka. Hanya ponsel lah satu-satunya media komunikasi mereka. Dan itu pun sangat jarang mereka lakukan karena kesibukan Zico.

Nisha mulai merasa jenuh dan bosan. Dia begitu bingung harus melakukan apa? Apakah dia harus kembali menonton film dan membaca buku yang di belikan Zico untuknya? Betapa membosankannya. Apakah tiap hari selama sembilan bulan ke depan hidupnya  akan seperti ini? Selalu menunggu laki-laki itu pulang? Membaca buku dan film tentang kehamilan? Apakah tidak ada kebebasan yang bisa di milikinya?

Dulu pada saat dia masih bekerja, setiap hari yang di lakukannya adalah bekerja. Begitu pulang ke rumah hari sudah malam, dan dia akan langsung beristirahat. Hal itu sama sekali tidak membuatnya bosan karena dia beraktivitas seharian penuh. Begitu sudah tidak bekerja dan tinggal di rumah besar dia juga beraktivitas penuh seharian. Dia melakukan segala jenis pekerjaan rumah tangga. Meskipun melelahkan, tapi dia tidak bosan melakukan pekerjaan itu.

Sekarang apa yang bisa di lakukannya? Melakukan pekerjaan rumah tangga? Zico sangat melarang keras. Dia sudah berpesan pada bu Retno untuk tidak membiarkannya melakukan pekerjaan-pekerjaan itu. Lalu apa yang bisa di lakukannya?

Nisha memutar otaknya dengan sangat keras. Dia memikirkan suatu kegiatan yang bisa di lakukannya tanpa membuat Zico marah. Suatu kegiatan yang tidak melelahkan tentunya. Lalu dia mulai teringat dengan sepeda kayuhnya. Dimana kah sepedanya berada? Bila ada sepeda, dia akan bisa pergi berjalan-jalan di sekitar tanpa menunggu di antar oleh Zico. Nisha mencari ponselnya dan mulai mengirim pesan pada Zico.

“Selamat siang. Maaf bila mengganggu kerjanya. Mau tanya, untuk sepedaku di taruh dimana?”

Tak sampai satu menit Nisha menunggu balasan pesan itu, Zico langsung meneleponnya. Dengan sedikit ragu-ragu Nisha mengangkatnya.

“Ha…halo?”

“Sepeda apa maksutmu?”

“Eh it… sepedaku yang dulu ada di kosan…”

“Aku sudah menyuruh Gerry untuk membuangnya. Kenapa Kamu menanyakan sepeda butut itu lagi? Apa yang Kamu rencanakan?” Zico bertanya dengan nada curiga.

“Aku…Aku tidak merencanakan sesuatu…”

“Kenapa mencari sepeda itu lagi? Apa tujuanmu? Tidak mungkin Kamu tidak memiliki tujuan.” Tandas Zico dengan tegas, membuat nyali Nisha ciut. Akhirnya Nisha mengutarakan pikirannya.

“Aku…Aku bosan di rumah terus…”

“Bukankah minggu kemarin Kita sudah jalan-jalan? Aku janji weekend ini akan mengajakmu jalan-jalan lagi…”

“Bu…bukan itu maksutku. Aku bosan menunggu di rumah tanpa melakukan apa-apa. Aku ingin bersih-bersih, tapi bu Retno tidak mengizinkan…”

“Itu karena Aku yang menyuruhnya. Kamu di larang melakukan pekerjaan, apapun itu. Titik!”

“Tapi Aku bosan…”

“Kamu bisa menonton film dan buku yang Aku berikan.”

“Tapi Aku sudah menonton dan membaca semuanya.” Nisha tetap bersikeras. Sifat keras kepala mulai muncul dari dalam dirinya.

Terdengar helaan napas berat di ujung sana. Sepertinya Zico sudah mulai memikirkan perkataan Nisha dengan serius.

“Lalu apa rencanamu dengan sepeda itu?” tanya Zico pada akhirnya.

“Aku ingin bersepeda di daerah sekitar sini. Misal pergi ke taman. Boleh kah??”

***

Dear readers sayang...

Minta bantuannya vote novel ini ya, karena novel ini sedang ikut lomba You Are Writer 2

Terima kasih 🥰😍

1
VS
Zee cuma ngontrak kok, tunggu aja bang, sapa yang bakal permanen
VS
cuma di novel aja, ada karakter kayak Zoco
VS
hadir kak
Siti Arfat
Luar biasa
Ma Maulydahhh
udh 3 kali loh aku baca cerita ini tp ga pernah bosen,suka bngt sama alurnya
Rita Icha
Luar biasa
Fitri Ani
baik👍👍👍
Veronika Theresia Sihombing
lanjut
Nadine Nabila
😭😭😭😭
Nadine Nabila
dari pengalaman pertama baca novel..gara gara ketemu di FB beranda..ya pertama baca novel ini.....udah lama banget dari th 2017... sampai sekarang gak bosan bosan....masih aja sedih......suka sama alurnya..berasa nyata🙏
farsha: masa sih?bukannya ni novel dibikin THN 2019.n km baca th 2017 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.yg bener aja
total 1 replies
kurniasih kurniasih
ceritanya bagus banget lanjut season 2 ya biar ga kecewa
Ambar
🤬
Gya Gheza
Luar biasa
Gya Gheza
akhirnya aku juga kembali baca novel ini, entah untuk yang keberpaa.kali/Smile/
Qie Qie
Ceritanya bikin penasaran dan tidak membosankan.
Saya sudah baca berkali²
Khayla Salwa
Luar biasa
Riska Darmelia
Ceritanya menarik. temanya bagus untuk yang suka berfantasi.
Khayla Salwa
Luar biasa
Lia Apriyanti Beibz
apa... kita.... 🤣🤣
Lia Apriyanti Beibz
kaget denger suara petirnya ⚡⚡⚡⚡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!