NovelToon NovelToon
Mengasuh Putra Pewaris Sang CEO

Mengasuh Putra Pewaris Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Ibu susu
Popularitas:88.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Ghina

Dua minggu yang lalu, Rumi Nayara baru saja kehilangan bayi laki-lakinya setelah melahirkan. Lalu, seminggu kemudian suaminya meninggal karena kecelakaan. Musibah itu menjadi pukulan berat bagi Rumi. Hingga suatu ketika ia bertemu dengan bayi laki-laki yang alergi susu botol di rumah sakit, dan butuh ASI. Rumi pun menawarkan diri, dan entah mengapa ia langsung jatuh cinta dengan bayi itu, begitu juga dengan bayi yang bernama Kenzo itu, terlihat nyaman dengan ibu susunya.

Tapi, sayangnya, Rumi harus menghadapi Julian Aryasatya, Papa-nya baby Kenzo, yang begitu banyak aturan padanya dalam mengurus baby Kenzo. Apalagi rupanya Julian adalah CEO tempat almarhum suaminya bekerja. Dan ternyata selama ini almarhum suaminya telah korupsi, akhirnya Rumi kena dampaknya. Belum lagi, ketika Tisya— istri Julian siuman dari koma. Hari-hari Rumi semakin penuh masalah.

“Berani kamu keluar dari mansion, jangan salahkan aku mengurungmu! Ingat! Kenzo itu adalah anak—?”

Siapakah baby Kenzo?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Tuduhan Mama Rissa

Rumi sejak terbangun dari tidurnya begitu pulas, terlihat begitu serius memperhatikan Nia memandikan baby Kenzo. Sesekali ia menoel pipi baby Kenzo yang mampu membuatnya ia tersenyum.

“Anak Ibu udah wangi nih, udah ganteng ... duh bibirnya udah mencebik aja ... mau mimi cucu ya sama Ibu,” goda Rumi saat Nia sedang memakaikan pakaian baby Kenzo.

“Iya, Ibu, baby Kenzo mau mimi cucu nih ... tapi Ibu makan dulu,” sahut Nia dengan menirukan suara anak kecil.

Rumi tersenyum lebar, seakan-akan sedang tidak punya masalah hidup. Padahal ada beban yang kini berada di pundaknya.

“Mbak Rumi, sarapan dulu ngih, makanannya sudah saya siapkan, biar perutnya nggak kosong. Habis itu baru mengasihi si tuan muda. Ini si kecil ... saya bawa dulu berjemur di balkon sebentar,” lanjut kata Nia.

Rumi menoleh ke belakang bahunya, makanan yang dibawa oleh baby sitter Kenzo sudah tertata rapi di meja sofa. Dan, menu-nya sangat lengkap seperti tadi malam.

“Makasih ya, Mbak Nia.” Ia melangkah ke meja, dan mulai mengisi perutnya.

Belum ada setengah jam berlalu, pintu kamar baby Kenzo terbuka. Masuklah Julian, Rumi langsung menaruh gelas susunya yang baru ia tenguk.

Namun, pandangan matanya semakin menyipit saat melihat beberapa orang yang turut masuk ke dalam.

“Pagi, Mbak Rumi ... sudah selesai sarapannya?” sapa Mama Liora begitu ramah sembari mendekatinya.

Sedangkan Aulia dan Mama Rissa agak memicingkan matanya saat menatap Rumi.

“Baru saja selesai Bu, terima kasih atas makanan. Sangat enak,” balas Rumi dengan ramahnya.

“Oh ... jadi ini Ibu yang menyusui cucu saya. Bu Liora sudah memastikan jika wanita ini benar-benar bersih? Tidak membawa penyakit buat cucu saya? Saya tidak mau ya, kalau nanti terjadi sesuatu pada Kenzo!” Tiba-tiba saja Mama Rissa turut bergabung dengan nada suaranya yang tidak bersahabat.

Rumi hampir saja ingin tertawa mendengar kalimat wanita yang belum ia kenal, karena ucapannya begitu mirip dengan Julian.

Mama Liora menoleh.

“Dan, Bu Liora juga harus berhati-hati ... jaman sekarang ini banyak sekali wanita-wanita yang punya tipu daya. Padahal mereka ingin menjebak para suami, contohnya seperti Julian. Pasti banyak wanita yang tertarik padanya, apalagi kondisi anak saya masih dalam keadaan koma. Maka dari itu, saya pinta Aulia untuk tinggal di sini, biar bisa menjaga keponakannya serta mengawasi wanita yang berkedok baby sitter atau apalah itu ibu pengganti, padahal itu modus. Mereka pastinya ada rencana ingin menggoda menantu saya.”

Mata Rumi sampai mengerjap berulang kali, benar-benar tak menyangka mulut wanita paruh baya itu begitu pedas. Ingin sekali ia menjawabnya, tapi buat apa.

“Oh, seperti itu. Tapi ... bukankah adik sendiri pun bisa menjadi maut buat iparnya. Udah banyak loh contohnya, adik sendiri menggoda suami kakaknya. Jadi, Bu Rissa jangan sesekali menjudge seseorang tanpa bukti. Ibu akan malu sendiri kalau kejadian pada anak sendiri,” balas Mama Liora dengan nada yang begitu lembut tapi penuh penekanan.

Mama Rissa menggigit bibirnya dengan mengepalkan salah satu tangannya. “Kebetulan Aulia tidak seperti itu, dia sangat menyayangi kakaknya. Saking dia sayangnya, dia rela ingin turut mengurusi keponakannya. Jika Bu Liora dan Julian mempersulitnya, jangan salahkah saya jika akan mengambil tindakan secara hukum.” Tak disangka tercetus ide seperti itu, walau tahu kalau ia tidak memiliki kekuasaan yang kuat seperti keluarga Julian.

Mama Liora tersenyum tipis, baru saja ingin adu debat, suara baby Kenzo menangis kencang.

“Hei, kok malah menangis. Ini Aunty loh.” Rupanya Aulia mengambil baby Kenzo dari gendongan Nia. Nia tidak bisa melarangnya.

Tangisan baby Kenzo bukannya makin mereda, tapi semakin menjadi-jadi seakan habis terjatuh dalam timangan Aulia. Rumi yang ingin mengambil baby Kenzo mengurungkan niatnya, nanti disangkanya cari perhatian, lebih baik diam  dan menikmati tontonan di depan matanya.

“Cup ... cup ... jangan nangis dong, Kenzo. Masa sama Aunty langsung menangis. Aunty ini cantik loh.” Aulia masih mencoba menenangi baby Kenzo, tapi baby itu malah semakin kencang tangisannya.

Julian, tak bisa terdiam lagi. Ia mendekati Aulia, lalu mengambil putranya.

“Anak kecil saja lebih tahu mana orang yang tulus dengannya,” sindir Mama Liora.

Mama Rissa menanggapinya. “Jangan langsung menyimpulkan seperti itu, Bu. Anak kecil biasanya juga ada masa perkenalan dengan orang yang jarang bertemu dengannya. Kalau setiap hari bertemu pasti cucu saya bakal lengket dengan Aunty-nya. Lihat saja ke depannya.” Wanita itu mendongakkan dagunya, sombong.

“Mmm ... kita lihat saja nanti,” balasnya sembari melihat Julian memberikan baby Kenzo pada Rumi. Tidak ada semenit, tangisan baby Kenzo sudah mereda.

“Ini Ibu, Sayang. Cup ... jangan menangis lagi ya. Anak Ibu udah lapar ya,” ucap Rumi, dengan penuh kasih sayang.

“Hei ... kamu itu jangan bahasa kan ‘ibu' sama cucu saya, ya!” hardik Mama Rissa dengan menunjuk-nunjuk ke arah Rumi.

Rumi mendongak, sudut bibirnya tersenyum tipis. “Maaf Bu, sejak tadi saya perhatikan Ibu sedang memojok-mojokkan saya. Apakah Ibu punya masalah dengan saya? Padahal kita belum saling mengenal ya. Apakah saya terlihat sedang menggoda menantu Ibu? Kalau memang ada masalah tolong jelaskan pada saya, dan saya akan menjawabnya. Tapi, tolong jangan tinggikan suaranya di depan anak susu saya? Seharusnya Ibu sebagai nenek pun tahu bagaimana semestinya bersikap di depan cucu yang masih bayi,” ucap Rumi lembut dan tegas.

Samar-samar Mama Liora tersenyum puas. Sementara Mama Rissa tampak geram, ingin membalasnya tapi pas melihat tatapan Julian, ia urungkan niatnya.

Rumi kembali menatap baby tampan itu, tangan mungil itu meraba-raba sumber asi-nya. Tampaknya baby itu tahu sedang dalam gendongan Rumi.

“Anak Ibu sudah haus ya, kita pindah duduknya ya,” ucapnya pelan. Masalahnya ia mau mengasihi baby Kenzo tapi papa-nya masih duduk di sebelahnya.

“Sebaiknya kamu memang harus pindah duduknya, Rumi. Biar nyaman nyusuin Kenzo. Ibu juga minta maaf ya atas tuduhan yang tak beralasan dari besan Ibu. Karena, Ibu sangat tahu kamu bukan perempuan seperti itu. Lagi pula Julian sangat setia dengan istrinya,” ucap Mama Liora tulus dari dalam hatinya, dan Rumi bisa merasakannya.

“Nggak pa-pa Bu, sebenarnya wajar kalau besan Ibu ada rasa khawatir. Tapi, saya sangat tidak menyukai hal itu. Saya di sini karena permintaan Ibu dan Pak Julian, bukan karena keinginan saya. Dan, saya tidak ada niatan untuk menggoda siapa pun. Karena saya sangat mencintai almarhum suami saya.”

Aulia sejak tadi mengamati membatin, “Perempuan ini harus segera disingkirkan! Sejak tadi aku perhatikan Kak Julian menatap perempuan itu agak aneh.”

 

Bersambung ... ✍️

 

 

1
Anonim
Julian ini semakin aneh ya Rum - jantungmu masih aman kan Rumi
cha
adik istri tersayang elu itu panJuuul...
cha
Kenzo bayinya Rumi yang ditukar...

tapi Kenzo juga bayi kandungnya Julian...? gimana ceritanta masi misteri...

Bagaimana Rumi terpaksa harus menikah disaat kuliah yg sudah sedikit lagi skripsi.. karena hamil...dan siapa sebenarnya yang menghamili...

Lalu Tisya.. apakah benar wanita yang sangat disayangi dan dicintai Julian?? knp dengan ipar dan mertuanya?
cha
Napa pulaa sama bapaknya juga harus diurus keperluan pribadi..macam apa contohnya keperluan pribadi teh ..yg menjurus jurus ranah pribadikah.😁😁🤭..

Jadi ibu susunya Kenzo aja dah luar biasa mana nyusu langsung lg... walaupun sebenarnya itu anak kandungnya Rumi sih...tp kan kondisinya skrg tidak asa yg tau
cha
Tertekan banget yaa..beban yang ditanggung Rumi..apa tidak bersama secara psikologis, sementara dia ibu menyusui...
nyaks 💜
owww salah satu pelaku ya sus hmmm
ataw tau ttg baby Kenzo?? 🤔🤔
cha
orang baru aja abis pingsan...dah harus nenenin bayik...kasihan kamu Rum... bertubi-tubi di sakiti orang2 gilak... padahal kamu baik banget.
Kasih Bonda
next Thor semangat
sryharty
posesif amat tuan dingin sedingin saljuuuu
Ir
haisss habis sudah wassalam Rum, kamu yg tanda tangan aku yg lemes 🥴
Hafifah Hafifah
kayaknya suster ini tau sesuatu deh.jangan" dia yg udah nuker bayinya rumi dan bersekongkol dengan mertuanya julian
Bunda Aish
gak ada jalan lain Rumi, lumayan masih digaji....licik nya itu plus jadi pelayan pribadi...modus... sudah mulai jatuh cinta sebenarnya 🤨
Nar Sih
begitu berat ujian mu ya rumi,sabar ya rumi ,semoga akan ada pelangi setelah hujan begitu pun dgn mu semoga ada kebahagian setelah kesedihan ,semagat rumi ,dan semagat juga buat momy💪💪🥰
hasatsk
itu perawat bisa jadi kunci rahasia baby Kenzo....
Naufal Affiq
dengar kan rumi omongan julian,nanti dia marah-marah terus tanpa arah
Jeng Ining
dugaan klo Kenzo anak Rumi semakin jelas, dn mulai samar timbul pertanyaan Kenzo jg anak kandung Julian🫣, tp entahlah🤭
Noor hidayati
kamu harus bisa bersikap tegas pada aulia jul,jangan biarkan dia seenaknya berbuat jahat sama rumi
Naufal Affiq
ada udang di balik batu rupanya pak julian,ada maksud terselubung rupanya.hahaha
Kar Genjreng
wahhh abislah riwayat Aulia dan ibunya,,itu belum ketahuan biologis orang tua Kenzo. suster tadi tau keliatan,,,,, semoga suster tidak ikut terlibat. Julian sudah membeku u. lihat tampang nya sudah ngeri,,,,ga kebayang murkanya Julian. ga ampun deh siap siap saja Aulia lapor sama mak mu. jus nya sudah ketahuan sama Rumi Julian,,,ngeri baru lihat raut wajah Julian saja Rumi pucet apa lagi Aulia nanti langsung semasfuuud, ,,, OK mommy di tunggu lanjutannya,,
Nanik Kusno
Hanya harus bicara baik dan sopan ....gitu aja kenapa sangat sulit???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!