NovelToon NovelToon
SEKTE KEKAISARAN ABADI

SEKTE KEKAISARAN ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Axellio

Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.

Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.

Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…


SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 MEREKRUT MURID, AWAL KEBANGKITAN

Langit di atas Sekte Kekaisaran Abadi tampak lebih megah dari sebelumnya. Setelah menaklukkan makhluk-makhluk kuno dan memperoleh kekuatan baru dari Paviliun Beast Tertinggi, Taixuan Dijing kembali ke puncak sekte, duduk di singgasananya yang terbuat dari batu giok hitam. Cahaya redup dari formasi perlindungan menyelimuti seluruh sekte, memberikan kesan bahwa tempat ini adalah benteng yang tak tergoyahkan.

Namun, ketenangan itu segera dipecahkan oleh suara familiar dalam pikirannya.

["Ding! Quest Baru Terbuka: ‘Rekrut Murid Pertama’"]

["Syarat: Temukan dan rekrut individu yang ditandai oleh sistem sebagai calon murid pertama."]

["Tuan akan mendapatkan hadiah yang sangat besar."]

Taixuan Dijing mengangkat alis. Sistem jarang sekali mengeluarkan quest yang berkaitan dengan merekrut seseorang, apalagi memberikan teknik rahasia sebagai hadiah.

"Menarik..." gumamnya dalam hati.

Tiba-tiba, cahaya emas muncul di depan matanya, membentuk gambar seseorang. Itu adalah seorang pemuda dengan pakaian compang-camping, tubuhnya penuh luka, tetapi matanya penuh dengan tekad yang membara. Energi di sekitarnya tampak liar, seperti pusaran kekacauan yang belum sepenuhnya terkendali.

["Target yang Ditandai: Qin Wushuang." "Status: Seorang jenius dengan potensi yang belum terbangkitkan sepenuhnya. Dalam hidupnya, dia telah mengalami pengkhianatan, kehilangan segalanya, dan kini berada di ambang kehancuran."]

["Lokasi: Kota Azure, di bawah kekuasaan Sekte Bintang Surgawi."]

Mata keemasan Taixuan Dijing menyipit. Sekte Bintang Surgawi. Itu adalah salah satu sekte besar di wilayah ini, terkenal karena aturan keras dan metode pelatihan mereka yang brutal. Jika seseorang seperti Qin Wushuang berada di sana, kemungkinan besar dia sedang dalam situasi yang sulit.

Namun, Taixuan Dijing tidak langsung bertindak.

"Sistem, kenapa kau memilih dia?" tanyanya dalam pikirannya.

["Potensi Qin Wushuang luar biasa, tetapi jalan yang ia lalui penuh dengan penderitaan. Jika dia tidak direkrut dalam waktu dekat, dia akan jatuh ke dalam jurang keputusasaan dan menjadi iblis yang akan mengancam dunia ini."]

Taixuan Dijing tersenyum tipis. Jadi ini bukan sekadar tentang merekrut seorang murid, tetapi juga mencegah bencana yang mungkin terjadi di masa depan.

Namun, dia tidak akan langsung bergegas ke Kota Azure. Baginya, kekuatan sejati tidak hanya ditemukan dalam bakat bawaan, tetapi juga dalam tekad seseorang untuk bertahan melawan dunia.

“Kita lihat sejauh mana batasnya sebelum aku memutuskan untuk turun tangan.”

 

Di Kota Azure, Qin Wushuang terengah-engah, tubuhnya berlumuran darah. Dia berlutut di tanah berbatu, napasnya berat. Seorang pria berusia dua puluhan dengan pakaian mewah berdiri di hadapannya, menatapnya dengan seringai mengejek.

"Jadi ini adalah Qin Wushuang yang dulu disebut jenius? Menyedihkan," kata pria itu, menendang dada Qin Wushuang dengan santai.

Qin Wushuang tersungkur ke tanah, tangannya gemetar saat mencoba bangkit.

Di sekitar mereka, puluhan murid Sekte Bintang Surgawi tertawa melihat pemandangan itu.

"Dia dulu sombong sekali. Lihat dia sekarang! Seperti anjing liar yang terluka."

"Memalukan. Seharusnya dia mati saja."

Qin Wushuang tidak mendengar mereka. Matanya menatap tanah, pikirannya berputar dalam keputusasaan. Dia dulu adalah murid kebanggaan sekte ini, tapi setelah difitnah dan dikhianati, dia dibuang ke posisi terendah. Semua orang yang dulu menghormatinya kini memperlakukannya seperti sampah.

"Kenapa... Aku masih hidup?"

Dia merasakan energi dalam tubuhnya bergetar liar, seolah ingin meledak. Tapi tanpa teknik yang tepat, dia tidak bisa mengendalikannya.

Di kejauhan, Taixuan Dijing yang mengamati dari dimensi lain menyaksikan semuanya dengan tenang. Dia tidak tergerak oleh penderitaan Qin Wushuang, tetapi ada ketertarikan dalam tatapannya.

"Menarik. Meskipun diperlakukan seperti ini, dia masih berusaha untuk bangkit."

["Tuan, apakah Anda akan turun tangan sekarang?"]

"Belum," jawab Taixuan Dijing. "Aku ingin melihat apakah dia pantas menerima bimbinganku."

Di lapangan latihan, Qin Wushuang akhirnya berhasil berdiri lagi, meskipun tubuhnya bergetar.

Pria kaya di depannya mengangkat alis, sedikit terkejut. "Masih mau mencoba?"

Qin Wushuang tidak menjawab. Dia menatap pria itu dengan mata membara.

Sejurus kemudian, dia bergerak.

Meskipun terluka, kecepatannya mengejutkan semua orang. Tinjunya menghantam wajah pria itu dengan kekuatan penuh, membuatnya terpental ke belakang.

Kerumunan terdiam.

"Apa?!"

Pria itu bangkit dengan wajah penuh kemarahan. "Sialan! Kau berani—!"

Namun sebelum dia bisa bergerak, Qin Wushuang telah menyerangnya lagi. Dengan tubuh yang penuh luka, dia mengabaikan rasa sakit dan meluncurkan serangan tanpa henti.

Dari dimensi lain, Taixuan Dijing tersenyum tipis.

"Bagus. Tapi masih belum cukup."

["Tuan, bagaimana jika dia kalah dan terbunuh?"]

"Jika dia lemah dan mati di sini, maka dia memang tidak layak."

 

Pertarungan berlanjut, dan meskipun Qin Wushuang memberikan perlawanan sengit, pada akhirnya, jumlah dan kondisi tubuhnya yang melemah membuatnya jatuh lagi. Darah mengalir dari sudut bibirnya saat pria kaya itu menatapnya dengan penuh kebencian.

"Cukup bermain-main. Waktunya kau mati."

Dia mengangkat tangannya, cahaya pedang muncul.

Di saat yang sama, di dimensi lain, Taixuan Dijing akhirnya bergerak.

Dalam sekejap, waktu berhenti.

Qin Wushuang, yang setengah sadar, tiba-tiba merasakan dunia di sekitarnya berubah. Sebuah suara bergema dalam pikirannya.

"Kau ingin bertahan hidup?"

Dengan napas berat, Qin Wushuang bergumam, "Ya..."

"Kau ingin membalas dendam?"

Mata Qin Wushuang bersinar dengan kemarahan dan tekad. "Ya!"

"Maka tunduklah padaku, dan aku akan memberimu kekuatan untuk menaklukkan dunia."

Dalam keadaan setengah sadar, Qin Wushuang melihat sosok misterius berdiri di hadapannya. Mata emas yang menembus jiwa, aura yang melampaui dunia fana.

Taixuan Dijing mengulurkan tangannya.

"Pilihan ada di tanganmu."

Dalam keheningan yang mendalam, Qin Wushuang mengulurkan tangannya, menyambut takdir yang akan mengubah hidupnya selamanya.

_________

Di tempat lain, di Kota Azure, Qin Wushuang tiba-tiba merasakan kesadarannya ditarik oleh sesuatu yang tak terlihat. Dunianya berputar, pandangannya berubah menjadi kabur, lalu dalam sekejap, dia kembali ke tubuhnya.

Matanya terbuka lebar. Napasnya tersengal.

Kepalanya terasa berat, seolah ribuan suara berdesakan di dalam pikirannya, mencoba menariknya ke berbagai arah. Tubuhnya terasa dingin, tetapi juga panas dalam waktu bersamaan. Keringat dingin membasahi dahinya.

Dia linglung.

Suaranya tercekat, dan pikirannya masih berusaha memahami apa yang terjadi. Beberapa detik yang lalu, dia masih berada di dunia yang berbeda, merasakan sesuatu yang agung dan mendominasi. Namun sekarang, dia hanya seorang pemuda compang-camping di tengah kerumunan orang yang memandangnya dengan keheranan.

“Apa yang terjadi padanya?” bisik seseorang di dekatnya.

“Dia terlihat... kosong? Seperti orang yang kehilangan jiwanya.”

“Dia sudah gila. Aku mendengarnya beberapa hari lalu, dia ditinggalkan oleh sektenya.”

Qin Wushuang bahkan tidak bisa merespons suara-suara itu. Semuanya terasa jauh, samar, dan tidak nyata. Seakan-akan dia masih berada di antara dua dunia, tersesat dalam kesadarannya sendiri.

Dunia di sekitarnya terasa terlalu terang, terlalu ramai, terlalu bising.

Tangannya bergetar. Kakinya lemas. Napasnya tersengal lagi.

Matanya menatap ke depan, tetapi dia tidak melihat apa pun.

Lalu, dalam benaknya, suara itu muncul lagi.

["Tenangkan dirimu. Kau belum kalah."]

Itu bukan suara yang asing. Itu bukan suara orang lain.

Itu adalah suaranya sendiri.

Saat dia sedang bergelut dengan pemikiran nya , Taixuan Dijing yang berada Di puncak tertinggi Sekte Kekaisaran Abadi.

Taixuan Dijing berdiri dengan tangan terlipat di belakang punggungnya. Angin berdesir pelan, membawa aroma keabadian dari formasi pelindung yang baru saja terbentuk.

Di hadapannya, makhluk-makhluk kuno yang telah tunduk berlutut dengan hormat. Lima tetua sekte berdiri di barisan terdepan, wajah mereka penuh ketegangan sekaligus antisipasi.

Taixuan Dijing melirik ke langit. "Waktunya bergerak," gumamnya.

Di belakangnya, kehampaan bergetar. Ruang terbelah, menciptakan pusaran energi yang memancarkan aura ilahi. Dari dalam kehampaan, sosok raksasa muncul—Void Dragon, Penguasa Ruang dan Waktu.

"Tuanku, apakah kita akhirnya bergerak?" suara dalam Void Dragon menggelegar seperti gema dari kekosongan tak terbatas.

Taixuan Dijing mengangguk pelan. "Saatnya menjemput murid pertama sekte ini."

Sistem dalam pikirannya berbunyi:

["Ding! Tugas ‘Rekrut Murid Pertama’ resmi dimulai."] ["Hadiah tambahan akan diberikan jika rekrutmen dilakukan dalam kondisi sempurna."]

Mendengar itu, Taixuan Dijing tersenyum tipis. "Sistem, apa maksudmu dengan kondisi sempurna?"

["Syarat: Murid harus dibawa dalam kondisi siap untuk kultivasi tertinggi tanpa hambatan eksternal."]

"Menarik," gumamnya.

Taixuan Dijing melangkah maju dan dengan sekali kilatan, dia sudah melayang di atas kepala Void Dragon. Tubuh naga itu berpendar dengan cahaya kehampaan, matanya yang seperti bintang berputar memancarkan kekuatan ruang dan waktu.

"Kemana kita pergi, Tuanku?" tanya Void Dragon.

"Kota Azure," jawab Taixuan Dijing, suaranya penuh ketegasan. "Tapi sebelum itu..."

Dia melambaikan tangannya, menciptakan gelombang energi yang menyapu seluruh sekte.

"Semua tetua, makhluk kuno, dengarkan perintahku!"

Suara Taixuan Dijing menggema di langit. Dalam sekejap, kelima tetua sekte segera berlutut, diikuti oleh makhluk-makhluk kuno yang sebelumnya ia taklukkan.

"Mulai hari ini, kalian akan melaksanakan tugas masing-masing dengan sepenuh hati," ucapnya dengan aura yang mendominasi. "Tetua Xuan, kau akan mengawasi perkembangan internal sekte. Tetua Bai, tingkatkan perlindungan formasi. Tetua lainnya, pastikan semua sumber daya sekte dikelola dengan sempurna."

Para tetua membungkuk dalam. "Kami mengerti, Master Sekte!"

Lalu, ia menatap makhluk-makhluk kuno. "Kalian semua adalah eksistensi puncak dunia ini. Kalian kini bagian dari Sekte Kekaisaran Abadi. Aku tak ingin ada yang bermalas-malasan. Mulai sekarang, kalian akan menjalankan misi ekspansi sekte!"

Naga Hitam Penjaga Waktu mengangguk dalam. "Kami akan mematuhi perintahmu."

Phoenix Hantu Merah Darah mengibaskan sayapnya yang terbakar api kehidupan. "Ke mana kami harus pergi?"

Taixuan Dijing menyipitkan matanya. "Serigala Bintang Tujuh, kau akan menyusup ke wilayah sekte besar dan mencari informasi. Kera Emas Nirwana, kau akan menjaga perbatasan sekte. Phoenix Hantu Merah Darah, awasi langit dan pastikan tak ada ancaman dari atas."

"Baik, Tuanku!" makhluk-makhluk itu menjawab serempak sebelum mereka menghilang dalam sekejap, melaksanakan tugas mereka.

Void Dragon mendongak ke langit, kehampaannya bergetar seiring dengan niat perjalanannya. "Sekarang, apakah kita berangkat?"

Taixuan Dijing tersenyum tipis. "Ya. Kita pergi sekarang."

Dalam sekejap, Void Dragon mengepakkan sayapnya. Ruang dan waktu terdistorsi. Langit terbelah, dan keduanya menghilang ke dalam kehampaan, menuju Kota Azure dengan kecepatan yang tak bisa dibayangkan oleh manusia biasa.

Misi telah dimulai.

NOTE: GAES KALO ADA SALAH PENULISAN TANDAIN YAA BIAR DIPERBAIKI NTARRR

1
pizzarro.
upppp
Axellio
terimakasih ya yang sudah support samapai detik ini, janagn lupa beri dukungan terus biar author kasih bonus bab
Jupri
keren..
Jupri
lanjut....
pizzarro.
gasssss upppp
Aldo Afga
Lanjut thour
Bariton Triono
Lumayan
Axellio
dan juga author mau ucapin terimakasih yang sudah support yaa
Axellio
ayoo gaes kasih support kalian, seperti komen masukan dan like biar author makin semangat updatenya
Alnezro
lanjutttttt
Alnezro
lanjutttt
Axellio: Jam 07.00 uy bab baru dh ready
total 1 replies
Alnezro
lanjuttt
ťeĐĎý🐻BeaŔ
ceritanya bagus..kata2nya jg enak dibaca 👍👍👍👍👍
Axellio: Terimakasih yaa, semoga makin betah
total 1 replies
Alnezro
lanjuttt
Axellio: dh di up cuyy
total 1 replies
Alnezro
keren
Alnezro
uppp
I'm Maya
kata²nya bagus.. i like
I'm Maya
next thorr
Axellio: udh ouyy
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!