Kisah bermula dari seorang mahasiswa yang tiba tiba batal menikah, penyebab batal, tunangannya memilih membatalkan pernikahan karena mencintai pria lain dan sudah berselingkuh lama dengan pria itu.
Walau hatinya hancur, sang mahasiswa mengijinkan tunangannya pergi dan tentu saja tunangan nya langsung pergi dengan laki laki barunya tanpa mengetahui kalau sebenarnya dia salah memilih dan salah mengambil keputusan.
Alasannya karena sang mahasiswa yang di hina bukanlah mahasiswa dan pemilik kafe biasa, dia memiliki rahasia yang tidak pernah terbayangkan siapapun di belakang layar.
Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, healing, psikologi, ceo.
100% fiksi ya, murni hasil pemikiran author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
Dua jam kemudian, di udara, Luna dan Laura terus melihat keluar jendela dan mengobrol, mereka terlihat santai dan tidak tegang seperti sebelumnya.
“Krrrr.....krrrr....krrrr,”
Luna dan Laura menoleh, mereka melihat Liam tertidur sambil menopang kepalanya dengan tangan, Luna menyingkirkan tangannya kemudian mengangkat pembatas kursinya, dia merebahkan Liam ke pangkuan nya dan memberi kode pada Laura agar tidak berisik. Keduanya menatap wajah Liam yang tidur sambil tersenyum. Tiba tiba Monica duduk di sebelah Laura,
“Wah dia tidur ya ?” tanya Monica perlahan.
“Iya kak, biarin aja, semalam dia terbangun sekitar jam 3 pagi terus memeriksa bawaan kita semuan,” jawab Laura.
“Hmm dia memang gitu (menoleh melihat Laura dan Luna) boleh aku bicara sedikit sama kalian ?” tanya Monica dengan wajah serius.
Luna dan Laura menoleh melihat Monica yang nampak serius, keduanya mengangguk dan menunggu Monica bicara,
“Ini pertama kalinya Liam membawa orang lain ke dalam kerajaan nya, sebelumnya tidak pernah, awalnya aku penasaran seperti apa wanita yang bisa membuat dia membuka dirinya dan sekarang aku sudah lihat kalian,” ujar Monica tersenyum melihat Luna dan Laura.
Luna dan Laura tersenyum, tangan Luna terus mengelus kepala Liam sementara Laura menoleh melihat Monica di sebelahnya dengan serius. Monica pun meneruskan, dia menceritakan bagaimana Liam sejak dia masih kecil. Liam di tinggal oleh orang tuanya sejak dia berusia 5 tahun, semenjak itu, dia tinggal bersama nenek dari ayahnya di kafe bersama Monica yang saat itu masih sma. Monica sendiri adalah anak dari adik perempuan ayah Liam.
Ayah dan ibunya bercerai kemudian sang ibu menikah lagi dan dia tinggal bersama nenek nya dan Liam yang masih kecil sedangkan Isabel adik Monica yang berbeda dua tahun dari dirinya, ikut dengan ayah mereka. Sejak kecil Liam selalu sendirian karena tidak ada teman sebaya yang bisa di ajak bicara dan main dengannya, dia tidak bisa bergaul dan mudah sekali percaya dengan orang lain walau sebenarnya dia sangat pintar.
Waktu Liam baru masuk smp, dia pernah membawa seorang teman nya pulang ke rumah, tapi nenek yang waktu itu sudah sakit sakitan tidak suka dengan teman yang di bawa Liam.
“Teman nya itu....Grace ?” tanya Luna.
Monica mengangguk, semenjak itu Liam tidak pernah lagi membawa teman nya ke kafe, setelah itu nenek meninggal, Liam dan Monica mengurus kafe dengan Monica sebagai barista dan pastry chef sedangkan Liam membantu nya. Tapi dua tahun setelah nenek meninggal, tepat ketika Liam kelas 9, tiba tiba dia pulang bersama dengan Grace dan membuat Monica kaget, akhirnya hampir setiap hari Grace membantu Monica dan Liam bekerja di kafe sepulang sekolah.
Ketika Liam kelas 11 sma, Monica yang saat itu sudah berusia 26 tahun, menikah dengan Matthew dan pindah ke rumah Matthew, saat itu jugalah Liam menemukan warisan dari nenek yang ternyata nenek simpan dengan rapi di kamarnya dan tentu saja membuat Liam sangat kaget kemudian memberitahu Monica yang juga kaget dan tidak menyangka nenek menyimpan uang sebenyak itu selama ini,
“Begitu aku tahu Liam menemukan warisan nenek, aku langsung menasihati Liam untuk tidak memberitahu Grace soal warisan itu, om Kyle dan om Robert juga menasihati Liam dan sejak itu, Liam tidak pernah memberitahukan kepada siapapun kalau sebenarnya dia memiliki semua ini, dia belajar dari Matthew dan rajin membaca buku mengenai bisnis dan pergerakan ekonomi sampai akhirnya dia mendirikan Dynamic Vision Corporation setahun setelahnya dan aku, om Kyle juga om Robert membantu dia menyiapkan semuanya, Liam sendiri ingin menjadi seorang arsitek yang bisa membangun gedung tinggi sejak kecil dan sekarang dia mengejar cita cita nya,” ujar Monica.
“Jadi gitu kak, Liam tidak pernah cerita soal itu,” ujar Luna.
“Tentu saja dia tidak pernah cerita, dia sebenarnya tidak terlalu bisa bergaul dengan orang lain dan tidak pernah terbuka dengan orang lain selain aku, om Kyle dan om Robert,” ujar Monica.
“Kenapa kakak memberitahu aku dan kak Luna ?” tanya Laura.
“Karena saat ini, kalianlah yang bisa menjaga Liam dan berada di sampingnya, aku bisa lihat kalian serius dengan Liam dan tidak melihat Liam hanya karena dia memiliki semua ini,” jawab Monica tersenyum.
“Kok kakak bisa berpikir begitu ?” tanya Luna.
“Begini, kita ambil contoh, seandainya orang seperti Grace tahu apa yang Liam miliki, apa dia akan diam dan mau tinggal di kafe kecil seperti itu ?” tanya Monica.
“Oh,” jawab Luna dan Laura tertegun.
“Haha benarkan, itu sebabnya kalian beda dengan kebanyakan orang,” balas Monica sambil bersandar dan tersenyum.
“Aku....mengerti,” ujar Laura.
“Aku tahu kok kalau kalian melihat Liam berbeda dengan orang lain, aku di sini tidak bicara soal cinta, yang kalian berdua rasakan sudah lebih dari sekedar cinta dan aku juga sudah menyelidiki latar belakang keluarga kalian,” balas Monica.
“Huh ? kakak menyelidiki kami ?” tanya Luna.
“Tentu saja, tapi mohon maaf, bukannya karena kami tidak percaya pada kalian, kami melakukan itu semata mata hanya untuk melindungi Liam, om Kyle sudah memberikan laporan tentang kalian kepada ku, kalian berdua sama seperti Liam, sejak lahir selalu berdua, benar kan ?” tanya Monica.
Luna dan Laura menoleh melihat satu sama lain, kemudian keduanya kembali melihat Monica dan mengangguk,
“Haha itu makanya Liam mengajak kalian menjadi keluarganya, sudah paham kan ?” tanya Monica tersenyum.
“Aku mengerti sekarang, pantas aku merasa nyaman dengan Liam dan berbeda sekali dengan ketika aku bersama James,” ujar Luna sambil menatap wajah Liam.
“Iya, sama Liam jantung tidak berdegup kencang, semuanya mengalir begitu saja seperti sudah kenal dia lama,” tambah Laura.
“Bagus, sekarang kalian adalah keluarga Liam dan kami semuanya, jadi tidak perlu sungkan lagi ya,” ujar Monica.
“Makasih ya kak, sudah cerita,” ujar Laura sambil berbalik dan meraih tangan Monica.
“Hehe sama sama, aku titip Liam pada kalian ya,” balas Monica.
“Pasti kak,” ujar Luna dan Laura bersamaan.
“Kakak di sini dulu ya, Matthew sedang tidur memeluk Kimberly dan Michael,” ujar Monica.
“Hehe iya kak, oh ya, kok nama belakang kakak beda dengan suami kakak ?” tanya Laura.
“Hmm...aku pakai nama Monica Parker kalau di kantor dan kalau di wawancara oleh media atau wartawan, tapi kalau di rumah aku Monica Preston, ibu rumah tangga, ibu dari Kimberly dan Michael atau istri CEO PX Investment hehe,” jawab Monica.
“Loh...suami kakak CEO juga ?” tanya Luna.
“Hmm dia CEO anak perusahaan DVC, tapi stand alone atau berdiri sendiri dan dunia tahu nya tidak tergabung sebagai anak perusahaan DVC,” jawab Monica.
“Bergerak di bidang apa ?” tanya Luna.
“Investasi saham, valuta asing, emas dan bitcoin sebagai investasi digital nya, kita punya platform artificial intellegence yang memiliki kemampuan analisa pergerakan pasar, fundamental dan teknikal dengan akurasi 85% untuk mempermudah para investor melakukan trading di perusahaan kita,” jawab Monica.
Monica terus menjelaskan dan mulai masuk ke dalam detail nya, tapi kemudian dia menoleh melihat Luna dan Laura yang tertegun dan menatap nya dengan mata kosong,
“Kalian tidak mengerti ya ?” tanya Monica.
Keduanya menggelengkan kepala mereka, Monica tersenyum dan berhenti menjelaskan perusahaan suaminya secara detail.
“Maaf kak, aku sama sekali tidak mengerti,” ujar Laura.
“Um...aku ngerti tapi belum paham bener,” balas Luna.
“Hehe maaf, terlalu nafsu menjelaskan,” balas Monica.
Mereka terus berbincang bincang dengan suara perlahan, Luna terus mengelus kepala Liam yang masih tertidur di pangkuan nya.
αყσ ƚɾιρʅҽ ʅ ʅαɳʝυƚƙαɳ...
ʂҽɱαɳɠαƚ υρ ɳყα ƚԋσɾ