NovelToon NovelToon
Gadis Bar Bar Yang Misterius

Gadis Bar Bar Yang Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani Ghazali

" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati

" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke

" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya

"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang

Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai

" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya

"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari

"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya



yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

" Oh Lo mau cari jodoh, kalau gue sih mau cari anggur yang katanya paling mahal di sana, kan selama ini Lo tau kalau Queen selalu larang gue, katanya belum legal tapi sekarang udah legal dong" ucap Vivi sangan senang

"Ck, kalian berdua sama saja, punya rencana kalian sendiri " ucapku yang bosan melihat tingkah dua curut itu

( yah memang usia Vivi dan Queen beda lima tahun, dimana Vivi baru berusia 20 tahun sedangkan Queen 25 tahun, sedangkan Jack 32 tahun)

" Queen boleh yah, kan sudah legal, sedikit aja yah yahh" ucap Vivi memohon kepada ku

"hmm boleh, banyak pun boleh tapi Lo harus bantu gue buat kerja di perusahaan Addison Corp's, Gimana??" ucapku memberi penawaran pada Vivi

" Oke gue akan bantu Lo, dan setau gue sih disana lagi buka lowongan untuk sekretaris baru, karna banyak sekretaris nya yang nggak tahan selama Luke yang pimpin perusahaan itu" ucapnya senang

" hmm, kalau gue tau dari awal nggak akan gue kasih syarat itu" ucapku kesal

"Ehh, nggak boleh gitu dong kan Lo yang sudah bilang kalau gue bisa minum, hahaha" ucap Vivi tertawa

" ya udah yuk istirahat, besok kita cari gaunnya" ucap Ria yang sudah menahan kantuknya

"yuk, nggak sabar deh gue" ucap Vivi senang

" Hmm, gue udah pesan gaun besok tinggal diambil di butik" ucapku yang tambah membuat Vivi senang

"Makasih Queen yang cantik" ucap keduanya sambil berjalan ke kamar masing-masing

"Hmm" ucapku sambil memasuki kamar

Pagi hari, Queen bangun terlambat karna semalam tiba-tiba Jack menyuruhnya untuk memeriksa beberapa file yang dia kirim, dengan terpaksa Queen menyelesaikan nya

"pagi semua, maaf lama" ucapku sambil berjalan ke arah meja makan dan beberapa makanan sudah terhidang

"Ehh, si mbak sudah datang, bukan nya Lo bilang anak si mbak sakit yah?" ucapku melirik kearah Vivi

"Iya emang sakit Non, tapi sudah mendingan lagian kan ada kakanya yang jaga jadi saya bisa kesini" ucap si mbak sambil membawa lauk kesukaan ku

" tuh dengerin" ucap Vivi

" iya gue denger kok" ucapku

" Ria kita berangkat dari rumah Lo aja yah, gue males harus bolak balik kesini" ucapku lagi

"Oke, gue juga udah pesan kok MUA terbaik untuk mempercantik kita semua" ucapnya dengan riang

" Ahh nggak sabar deh" ucap Ria lagi

"Ya udah makan yuk, gue udah lapar nih, lagian butuh tenaga buat party nanti malam" ucap Vivi yang memang tukang makan

" Heh curut, Lo masih bisa makan 3 kali sebelum ke pesta, Lo kan suka makan" ucapku tertawa

" harusnya tuh Lo bilang gini Vi, kita butuh tenaga milih baju, bukan party, Hahah" tawa Queen dan Ria membuat bibir Vivi maju

" ahh, kalian nggak asik ah, mending gue bicara sama Alvin aja" ucapnya keceplosan

" Ehh" Queen dan Ria langsung menatap intens kearah Vivi yang melanjutkan makannya dengan buru buru karna sadar apa yang tadi dia ucapkan

" Lo suka sama Alvin, Hayoo loh ngakuu" ucap Ria seolah tebakannya benar

"Nggak yahh, makan gih, habis itu kita siap siap kerumah Lo" ucap Vivi beranjak dari meja makan ke kamarnya

" lah kok kabur sih, bener yah ucapan gue " teriak Ria saat Vivi berjalan kearah kamarnya

" udah habiskan sarapan Lo, terus kita pergi" ucapku sambil melanjutkan makan

Sedangkan di apartemen Luke dan Ciano, Karna apartemen mereka memang satu gedung hanya beda lantai

"Luke, kamu mau ke kantor?" ucap Ciano yang melihat Luke memakai pakaian rapih keluar dari lobi

" Hm, ada beberapa berkas yang perlu saya periksa dan tanda tangani, kamu pergilah lebih dulu untuk mengecek persiapan Acara Alvin" ucap luke sambil memasuki mobilnya

" Ya ampun biasa bisanya Luke ninggali aku berdua sama Alvin, bisa bisa nih kuping panas denger ceramah dia" ucap Ciano frustasi tapi tetap pergi ketempat yang akan menjadi acara Alvin berlangsung sebentar malam

Kembali lagi dengan ketiga gadis itu, yah siapa lagi kalau bukan Queen dengan dua curutnya yang sudah sampai kerumah Ria

"Ria gue pinjam komputer Lo yah" ucapku setelah masuk kekamar Ria

"Boleh pakai aja" ucapnya sambil berjalan kearah clothes room

"Gue harus tau siapa aja yang datang kepesta itu" ucapku sambil mulai mengotak atik komputer Ria

"ternyata dia juga datang ke acara itu, baiklah it's show time" ucapku saat melihat satu nama yang tidak asing dan langsung mengirimnya pada Jack

" Ria thanks urusan gue udah selesai" teriakku sambil berjalan keluar

"Oke" jawab Ria dari dalam clothes room

Sekitar pukul 2 siang, mereka bersiap untuk kesalon dan butik untuk mengambil pesanan mereka

" kita kemana dulu nih" ucap Vivi tidak sabaran

"Kita kebutik aja kali yah, kan kita hanya ngambil pesanan nggak akan lama juga" ucapku memberi saran

" iya kita ke butik aja dulu, trus ke salon kan nggak lucu kalau kita udan nyalon ehh, malah ada adegan yang diluar prediksi kita" ucap Ria

" gue ma ngikut aja kan yang bawa nih mobil Queen, hahaha, tapi kayaknya Lo udah pengalaman deh" ucap Vivi sambil tertawa

" nggak pengalaman juga sih, tapi biasanya akan ada orang yang sok kaya, mau punya kita gitu loh Vi , ngerti kan" ucapnya memberitahu Vivi

" iya iya gue ngerti sekarang, semoga aja nggak ada yah gue lagi males ribut nih" ucap Vivi

15 menit kemudian mereka sudah sampai di depan butik

"Akhirnya sampai juga" ucap Vivi yang sangat tidak sabaran

" yukk kita pilih pilih dulu siapa tau ada yang menarik perhatian kita" ucap Ria yang menggandeng lengan ku dan Vivi memasuki butik

Sedangkan aku langsung melempar kunci mobil ku ke arah anak buahku yang memang sudah ku tempat kan menjadi sekuriti dibutik

(yahh semua anak buah Red Dragon yang sudah berkeluarga Queen tempatkan diusaha bersihnya, Queen tau kalau mereka pasti menafkahi keluarga mereka)

(Dan yah butik ini juga punya Queen)

"Ahh Queen semuanya cantik bangettt" Heboh Ria dan untung saja tidak ada yang mendengarnya

"Santai aja kali" ucap Vivi

dua orang pelayan butik, menghampiri mereka dan bertanya

" Permisi nona nona, ada yang bisa kami bantu" ucap pelayang butik dengan menunduk ramah sedangkan teman di sebelahnya hanya acuh tak acuh seolah enggak melayani Mereka

"Iya kami ingin melihat koleksi terbaru butik dan termahal butik ini" ucap Ria tanpa memperdulikan teman pelayan itu

" Mari nona saya antar, untuk koleksi terbaru ada di lantai atas" ucap pelayan itu dengan menunduk ramah tak berani melihat ketiganya

(Yahh butik Queen punya 4 lantai, Di lantai satu ada koleksi gaun pesta, di lantai kedua di isi dengan gaun pengantin, di lantai tiga disana semua gaun dan dress yang limited edition ada disana dan di lantai 4 sendiri adalah ruang rapat dan ruang managernya )

"Ck, kayak mereka mampu aja, baju pas pasan kayak gitu sok so'an mau yang paling mahal, paling juga cuma liat liat aja" ucap pelayan satunya sinis

" Chelsi kita nggak boleh gitu, kan maneger udah bilang kalau kita nggak boleh bedakan pelanggan hanya dari pakaiannya" ucap pelayan ramah itu sambil terus menunduk kepada mereka seolah merasa bersalah kepada mereka akibat ucapan rekannya

(yahh memang mereka hanya memakai pakaian sederhana tapi jangan salah harganya sebandeng dengan gaun yang ada disini)

" ya udah sih Lo aja yang Layanin gue malas, kan Lo yang paling rajin disini Ayana Eleanor Rigby" ucap pelayan yang bernama Chelsi itu

sambil berlalu dari depan ketiganya yang mematung mendengar nama yang di sebut oleh Chelsi

( Yah, Ayana Eleanor Rigby adalah adik kandung Queen Eleanor Rigby, itu lah nama asli Queen, sedangkan Jack Rigby, itu adalah marga dari keluarga ibu Queen)

" Siapa nama Lo tadi?" tanya Vivi setelah melihat Chelsi menghilang dari pandangannya, Dia yang masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya

sedangkan Queen masih larut dalam pikirannya sendiri

" Nama saya Ayana Eleanor Rigby Kak, kenapa??" tanya Ayana menunduk

"Kenapa kamu bisa kerja disini? Bukannya kamu tinggal dengan ayah??" ucap Queen setelah tersadar dari lamunannya dan sontak membuat Ayana menaikkan pandangan yang sedari tadi menunduk saat mendengar suara yang dial kenali

" Kakak" ucapnya kaget saat tau orang yang ada didepannya adalah sang kakak dan langsung memeluk Queen

"ternyata kakak ada disini, Ayana takut kak, Ayana takut sendiri" ucapnya sambil menangis dalam pelukan Queen

" Ayah sudah lama dihusir Ayana kak, ini semua salah anak nenek lampir itu, dia fitnah ana sampai buat ayah marah dan mengusir Ayana dari rumah" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya pada Queen

" Sejak kapan??" tanyaku kepada sang adik

tapi Ayana hanya terdiam

" Kakak bilang sejak kapan Ayana" ucap Queen dingin kepada sang adik

"Hiks... Hiks.., 5 tahun lalu kak" jawabnya masih menangis

"Dan kamu sama sekali tidak menghubungi Kakak selama itu" ucapku, yang merasa bersalah kepada sang adik

" Ayana tidak punya uang untuk beli HP kak, Ayana hanya fokus kesekolah Ayana supaya bisa bikin Kakak bangga" ucap Ayana sambil mengusap air matanya

" Oh iya kak, Ayana juara umum loh kak" ucap Ayana senang dan mengalihkan pembicaraan

" Selamat Ayana, kamu memang gadis yang sangat cantik dan pintar" ucap Vivi berusaha mengembalikan suasana

" Ehh kok gue nggak di ajak cerita juga sih" ucap Ria yang memanyunkan bibirnya sontak membuat Ayana tertawa

Sedangkan Queen yang melamun kembali tersadar saat mendengar tawa adiknya

1
Paramita Oktavia
up
Violeta Itzae Gonzalez O.
Nangis deh 😭
Nino
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
not
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!