pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8 : Pencarian Pertama
Balon yang berangkat menuju terminal menaik angkutan umum, sedangkan di kaki Gunung.S tim bersiap untuk pencarian, tim di bagi dua dengan komposisi per timnya di bagi menjadi tujuh orang dengan masing-masing kepala regu.
“Ayo kita berangkat dari jalur lama” ucap bang soram kepada timnya
“siap bang” ucap serentak dari tim satu
sedangkan tim kedua dari jalur kedua yang di ketuai oleh bang bolang, mereka juga berangkat untuk pencarian.
“Ayo kita berangkat dari jalur baru” ucap bang bolang kepada timnya
“oke siap bang” ucap serentak dari tim dua
jam sepuluh lewat tiga puluh menit seluruh tim berangkat bersama-sama dengan jalur yang berbeda, sedangkan balon yang masih berada di angkutan umum menuju terminal termenung melihat jalanan yang ramai dengan aktifitasnya,
‘semoga pencarian pertama mereka tanpa kendala dan mereka segera menemukan bogel dan pacarnya’ ucap balon dalam hati
tim pertama dan kedua sudah masuk pintu rimba Gunung.S mereka mulai menuju titik yang sudah mereka rapatkan semalam, sambil berjalan mereka memanggil-manggil nama bogel.
“Bogel, bogel, bogel” ucap ticong yang cemas
tim pertama mulai menyusuri jalur lama yang sudah jarang di jalani memang sedikit sulit untuk berjalan, terpaksa mereka sedikit menebas pohon-pohon kecil untuk membuka jalur yang sudah lama tidak dipakai.
“Bogel, bogel, bogel” ucap seluruh yang ada di tim satu sambil berjalan
pencarian para tim terus berlanjut sampai tengah hari, saatnya mereka beristirahat, jadwal para tim untuk pencarian jam enam belas WIB mereka harus sudah mulai kembali ke beskem kaki Gunung.S, karena mereka tidak ada bawa tenda, setelah mereka beristirahat mereka kembali melanjutkan pencarian.
Sedang balon masih dalam perjalanan menuju Gunung,S, dia terus berharap tidak terjadi yang diluar nalar manusia,
disudut jendela mobil yang terbuka balon terus memandangi langit yang cerah ‘hmmm, semoga pencarian kali ini tidak berbau mistis’ ucap balon dalam hati
pukul enam belas wib balon sudah sampai di desa N.L ‘akhirnya aku sampai juga, lumayan sedikit pegal duduk turus di mobil’ ucap balon dalam hati
“makasih bang,” ucap balon
“oke sama-sama lek” ucap si supir yang mulai kenal, karena sepanjang jalan dari terminal sampai ke desa N.L balon dan sang supir berbincang-bincang, emang balon posisi duduknya di samping supir.
‘semoga lancar perjalanan mu lek” ucap supir dalam hati, sambil menginjak pedal gas mobilnya,
‘sudah banyak perubahan rumah-rumahnya, tetapi aura ini tidak bisa berubah, itu aku rasakan. Aku seperti disambut dengan mereka’
balon berjalan perlahan-lahan menuju pos registrasi ‘seperti rasa rindu menyelimuti diri ku, rasa ini tidak bisa aku sangkal’
‘sepertinya pencarian kali ini berbau mistis, itu aku rasakan sejak aku menapakkan kaki ku di desa ini’ ucap balon dalam hati
tidak berselang lama balon berpikir seperti itu, suara klakson terdengar di telinga balon sehingga balon sedikit menepi ke pinggir jalan yang tidak terlalu besar.
Balon menoleh, dan sang pengendara motor pun menoleh
“eh bang Balon” ucap pengendara,
pengendara itu adalah pemuda warga setempat yang membantu pencarian, tetapi dia saat ini bertugas menjaga pos, pas kebetulan dia habis dari desa untuk membeli logistik untuk makan nanti malam.
“eh bang balon, ayo naik, mau ke pos juga kan” ucap noven sambil mengajak balon untuk naik ke motornya
“iya ven” balon bergegas naik ke motor noven
saat di motor mereka berdua berbincang-bincang
“bang, abang udah lama gak kemari ya?” tanya noven
“iya Ven, lagi sibuk Ven, ini aja karena mendesak, kalau tidak abang juga gak kemari” jawab balon
“pasti karena adiknya kak Ticong yang hilang, kalau tidak pasti gak kemari juga kan?, hehehe” ucap noven sambil bercanda
sambil menelan nafas dan terbata-bata menjawab pertanyaan noven “hmmm, gimana ya, hehehe. Gak juga sih”
“dari jawaban abang aja, noven tahu hehehe”
“sudah-sudah. Oh iya ven, jadwal tim pencarian gimana?” tanya balon sambil mengalihkan pembicaraan mereka tadi
“dasar bang balon gak berubah dari dulu, hehehe”
“hmmm, apa yang bang tanya, lain pula yang kau jawab Ven” ucap balon
“iya-iya, jadwal mereka untuk pencarian pertama ini, tim dibagi menjadi dua bang, tim pertama di komandoi sama bang soram, tim kedua di komandoi sama bang bolang. Pencarian pertama mereka hanya di punggungan bukit bang” Noven sambil menunjuk perbukitan yang nampak indah
“gini kan mantab kau jawabnya, terus Ven”
“hmmm, mereka jam enam belas wib wajib sudah turun bang, jadi maximal mereka sudah sampai di beskem jam delapan belas wib, mereka hari ini tidak menginap bang”
“terus Ven”
“ah bang Balon terus-terus aja, nanti kita nabrak ladang lah bang, hehehe” ucap noven sambil bercanda
“hehehe, iya juga ya, terus Ven”
“hmmm, yah malam ini briefing lagi bang, gimana strategi pencarian besok, yah bisa jadi besok dan selanjutnya bisa nginap, karena pasti pencarian diperluas bang”
“ohhh, bisa jadi sih, kalau yang dicari belum ketemu sih”
“tuh kan bang balon udah tau, malah tanya”
“hehehe, yah mana tahu kali ini pencairannya beda Ven” ucap balon.
Pembicaraan mereka terhenti karena mereka sudah sampai di pos registrasi di kaki Gunung.S
‘pos ini sudah banyak berubah, tetapi dua pohon pinus ini masih berdiri kokoh’ ucap balon dalam hati
balon yang termenung berdiri sambil melihat sekeliling dikejutkan oleh noven
“bang, jangan banyak termenung” noven mengejutkan balon
“eh kamu Ven, gak bang cuma lihat-lihat sekeliling, sudah banyak berubah ya” ucap balon
“sudah sini aku bawakan tas abang biar aku letakkan sementara dulu di pos registrasi” ucap noven sambil menawarkan untuk membawakan tas balon untuk di letakkan ke dalam pos untuk sementara
“gak usah Ven, biar nanti aja bang sekalian buka tenda tempat biasa”
“oh ya udah bang, aku buatkan kopi ya bang” tawar noven
“oh kalau itu boleh” ucap balon
Balon masuk ke dalam pos registrasi dia lihat foto bogel sama pacarnya terpampang di mading data pencarian orang.
Balon sambil memegang foto Bogel ‘gel abang pasti menemukanmu’ ucap balon dalam hati
“bang Lon, ini kopinya sudah siap”
“oke, makasih Ven, letak aja dulu disitu abang mau pasang tenda dulu ya, mumpung masih terang”
“udah gak usah bang biar aku aja yang buatkan” ucap noven
“udah gak usah Ven, biar biar saja, tapi kau siapkan saja kawan kopi ini” ucap balon sambil bercanda
“oh iya lupa aku bang, ya sudah bang biar aku buat kan sekalian buat makan makan malam teman-teman yang baru turun”
“oh iya sudah, bang kelokasi dulu ya,”
“oke siap bang”
memang kali ini noven kena bagian logistik, jadi dia berperan untuk menyiapkan makanan teman-teman yang turun dari Gunung.S, karena mereka gak nginap jadi Noven gak ikut, tetapi kalau nginap noven bisa jadi ikut, karena dia bagian logistik.
Tidak berselang lama balon memasang tendanya, terdengar teriak dari kejauhan
“bray,” teriak kalem sambil berlari menghampiri balon
“akhirnya kau datang juga, ini baru namanya balon” ucap kalem yang sangat senang
“udah jangan banyak cerita kau, bantu aku pasang tenda dulu”
“oke siap pak bos, tapi kau bawa stok rokok untuk aku kan”
“hmmm, memang kau lah Lem, iya aku bawakan”
“itu namanya sohib aku,”
“udah bantu aku dulu”
“iya-iya bawel kali kau, udah kayak emak-emak” ucap kalem
kalem membantu balon memasang tenda, memang balon memasang tendanya di sebelah tenda ticong, itu sudah biasa, dan itu tempat biasa balon pasang tenda, sebenarnya semalam tenda kalem mau di pasang di situ, tetapi bang soram melarangnya, karena bang soram yakin kalau balon pasti datang.
Sambil memasang tenda, balon bertanya sama kalem,
“Lem, gimana pencarian hari ini, udah dapat titik terang apa belum” tanya balon
“belum Lon, sepertinya besok kita akan memperluas pencariannya, bisa jadi kita menginap di atas, ya itu pendapat aku sih, tapi kita lihat saja hasil briefing nanti malam sehabis makan malam”
“oke lah kalau begitu Lem”
tenda balon pun sudah berdiri, tidak lama ticong masuk, balon melihat wajah ticong sedikit sedih
“sehat Cong” ucap balon
Ticong hanya menjawab “hmmm” ticong langsung masuk ke dalam tenda, cermai sambil memberi kode balon, balon sudah mengerti apa yang dimaksud dengan cermai
“hmmm, kalau yang kayak gini aku gak ikut-ikutan lah, aku masuk ganti baju dulu lah Lon”
“oke, aku juga mau beresin alat-alat ku juga” ucap balon
pencarian hari pertama tidak membuahkan hasil, jadi mereka para tim akan menunggu keputusan briefing malam ini bagaimana strategi pencarian selanjutnya.