perpisahan kedua orang tuanya itu,membuat seorang gadis bernama Adira Amna (21) sulit untuk menjalin sebuah hubungan serius dengan laki-laki.
hingga dengan tiba-tiba, Amna dilamar oleh seorang pria yang baru dikenal nya selama beberapa minggu! lalu,apakah Amna akan menerima lamaran dari pria tersebut?
penasaran sama kelanjutan ceritanya? yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Setelah kemarin menemani Anisa lahiran, Amna baru teringat bahwa ia belum membeli kado untuk anak sahabat nya itu.
"Mas Amna kelupaan, belum beli kado buat Anisa kemarin" adu Amna, saat mereka tengah sarapan.
"Besok ya sayang kita beli, hari ini mas belum bisa nemenin Ade karna harus meeting sama direktur perusahaan" jawab Radit dengan suara lembut.
"Iya mas gapapa! Atau Amna pesan online aja ya?" tanya nya, dengan sedikit berfikir.
"Gamau nunggu besok aja sayang? sekalian kita jalan-jalan mumpung weekend" ujar Radit lagi.
"Hem yaudah deh, besok aja!" jawab Amna seraya tersenyum lebar.
Radit menyelesaikan makan nya dan bersiap berangkat ke kantor, "Mbok tolong nitip istri saya ya, kalau ada apa-apa segera hubungi saya" ucap Radit lembut, pada mbok har yang sedang membereskan meja makan.
"Siap mas, pokonya mba Amna aman" sahut mbok har, dengan terkekeh pelan. Sedikit banyak nya, ia mulai paham dengan sikap bos nya itu.
"Mas berangkat ya sayang, nanti kalau butuh apa-apa minta tolong sama mbok har aja" ucap Radit, dengan mencium kening amna tak lupa juga ia mencium perut wanita itu.
Setelah mengantar Radit sampai depan pintu, Amna pun kembali masuk ke dalam. Ia menghampiri mbok har yang sedang mencuci piring.
"Mbok hari ini Amna boleh minta tolong, bantuin bikin cheese cake gak?" Ucap Amna, dengan wajah menggemaskan.
"Yaa boleh dong mba, mau bikin sekarang apa nanti siang?" jawab mbok har, dengan senyum mengembang.
"Agak siangan aja mbok, soalnya Amna mau nyantai dulu!" jawab Amna, dengan menunjukan deretan giginya.
Amna pun kemudian duduk di sofa ruang tv, sambil menikmati buah potong yang sudah di siap kan sang suami sebelum berangkat tadi. Ia menyalakan tv, dan menyetel film kartun favorit nya waktu kecil.
Saat jam sudah menunjukan pukul 10 pagi, Amna dan mbok har pun langsung membuat cheese cake. Kedua nya begitu kompak, hingga terlihat seperti seorang ibu dan anak. Setelah hampir 1 jam berkutat di dapur, akhirnya cheese cake itu pun jadi. Amna dan mbok har langsung menikmati nya sambil menonton FTV siang, favorit mbok har. Amna juga sudah memisahkan cheese cake tersebut di dalam kulkas, untuk sang suami nanti.
*****
Saat Amna berada di kamar, ia mendengar suara motor berhenti. Dan tak lama, terdengar suara ketukan pintu di rumah nya.
Toktoktok
"Mba Amna, ada mas Altaf mba" mbok har, mengetuk pintu kamar Amna.
"Iya mbok, tolong suruh masuk aja" jawab Amna.
Sementara Altaf sudah masuk dan duduk di ruang tv, dengan wajah yang di tekuk. Amna membuka pintu kamar nya, dan melihat sang adik duduk dengan memangku toples berisi kacang goreng.
"Tumben tap kesini gak ngabarin dulu?" tanya Amna, yang langsung duduk di samping sang adik.
"Gue kena skors kak..." ujar Altaf, dengan lirih.
Amna mengerutkan alis nya, "Tumben banget."
Setahu Amna, Altaf itu anak yang hampir tak pernah bermasalah di sekolah. Palingan hanya kena hukum, karna rambut yang tak di cukur dan seragam yang tak di masukan.
"Tadi sempet ribut sama kakak kelas" jelas Altaf pelan.
"Gara-gara apa? Coba jelasin pelan-pelan" sahut Amna, sambil menghadap ke arah sang adik.
"Tapi janji jangan kasih tau siapa-siapa, apalagi ayah, please!" ujar Altaf, dengan nada memohon.
"Iyaa!" jawab Amna dengan tegas.
Altaf menceritakan kejadian awal, mengapa ia bisa berantem dengan kakak kelas nya. Itu di sebab kan, karna ia melihat kakak kelas tersebut hendak melecehkan Dinda di belakang sekolah. Jadi, dengan emosi yang memuncak Altaf langsung menghajar orang tersebut.
"Trus, keadaan Dinda gimana sekarang?" tanya Amna, dengan nada yang sedikit khawatir.
"Gue gak tau keadaan nya gimana, karna tadi waktu gue di hukum, dia langsung di jemput sama orangtua nya" jawab Altaf dengan lesu.
"Kenapa gak ada panggilan dari sekolah tadi?" tanya Amna, sedikit bingung.
"Yaa, karna gue gak bersalah" jawab Altaf ragu.
"Gak bersalah tapi kenapa kena skors?" sahut Amna sarkas. Dan Adik nya itu langsung nyengir, sementara Amna hanya mendengus saja.
Amna meminta Altaf untuk makan lebih dulu lalu istirahat. Sementara ia langsung menelpon sang suami, untuk menceritakan semua yang di alami oleh Altaf hari ini.
📞 Yaudah sayang, jangan di kasih tau ke ayah dulu, mungkin Altaf juga gak mau bikin Ayah jadi kepikiran. Biarin aja dia di rumah dulu. Trus sekarang Altaf nya lagi ngapain?.
' Lagi makan dia sambil nonton tv, amna tuh bingung mas, kenapa laki-laki kalau emosi suka pake kekerasan?.
📞 Gak semua laki-laki begitu sayang, Mas setuju sama tindakan Altaf kali ini, lelaki kaya gitu memang pantes mendapat pelajaran.
Setelah mengobrol beberapa saat, akhirnya panggilan pun terputus. Dan Radit pun berjanji akan pulang lebih cepat hari ini.
Sekitar jam setengah 4, suami nya itu sudah tiba di rumah. Lelaki itu, membawa beberapa makanan dan juga cemilan.
"Altaf nya mana sayang?" tanya Radit celingukan.
"Di kamar mas, masih tidur!" jawab Amna, sambil menunjuk salah 1 kamar yang berada di rumah nya.
"Tadi Yaya sempet nelpon Amna mas, nanyain Altaf. Tapi Amna bilang, Altaf Amna minta buat nginep disini nemenin Amna" sambung wanita itu.
"Trus Yaya gimana respon nya?" tanya Radit, sambil memeluk sang istri dari belakang.
"Yaa percaya aja mas, tadi nya dia mau nyusul kesini juga. Tapi Amna bilang gausah, takut ayah gak ada yang nemenin nanti. Dan untung nya Yaya ngerti." jawab Amna menjelaskan.
\*\*
Setelah makan malam, Radit mengajak adik ipar nya itu untuk mengobrol di teras. "Mbok, tolong bikinin kopi ya 2" ucap lelaki itu pada mbok har.
Mbok har pun langsung membuatkan kopi, dan juga membawakan cheese cake buatan Amna tadi siang.
Amna sudah berada di dalam kamar menonton Drakor, Karna tadi sang suami meminta nya untuk memberi waktu mengobrol berdua bersama sang adik ipar.
Sementara di teras depan, Radit tengah menanyakan beberapa hal pada adik ipar nya itu, termasuk!.
"Kamu beneran suka sama Dinda, atau cuma sekedar kasian aja?" tanya Radit, dengan nada santai namun dalam.
"Dari pertama ngeliat dia waktu MOS, aku tuh udah gak bisa ngalihin pandangan lagi ke cewe lain bang" jawab Altaf, tersenyum malu.
"Bukan nya kamu pernah, pacaran dengan beberapa wanita?" tanya Radit, dengan menaikan sebelah alis nya.
"Itu mah cuma buat iseng-iseng aja bang, lagian mereka semua yang lebih dulu menawarkan status pacaran. Jadi, daripada aku jomblo kan, mending aku manfaatin" jawab Altaf santai seraya terkekeh.
Radit hanya menggelengkan kepala nya, karna tak habis fikir dengan adik ipar nya yang terkesan seperti playboy itu.
Kedua nya ngobrol hingga pukul 9 malam. Dan saat Radit masuk ke kamar, istri nya itu ternyata sudah tertidur dengan laptop yang masih dalam keadaan menyala. Ia ambil laptop itu, lalu mematikan nya.
Radit menyelipkan tangan kiri nya di bawah kepala Amna, sementara tangan kanan nya ia gunakan untuk mengusap perut sang istri. Hingga tak lama kemudian, ia pun ikut tertidur dengan nyenyak.
Happy Reading 💜
Jangan lupa like, komen dan vote ya guys 🥰
kapan ya suamiku begitu 🤧
paket lengkap banget si Radit Radit itu Tuhan