NovelToon NovelToon
Berlapang Dada

Berlapang Dada

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Menjalin asmara bertahun-tahun tak menjanjikan sebuah hubungan akan berakhir di pelaminan.

Begitulah yang di alami oleh gadis bernama Ajeng. Dia menjalin kasih bertahun-tahun lamanya namun akhirnya di tinggal menikah oleh kekasihnya.

Namun takdir pun terus bergulir hingga akhirnya seorang Ajeng menikahi seorang duda atas pilihannya sendiri. Hingga akhirnya banyak rahasia yang tidak ia ketahui tentang suaminya?

Bagaimanakah Ajeng melanjutkan kisahnya??

Mari kita ikuti kisah Ajeng ya teman2 🙏🙏🙏
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🙏. Mohon jangan di bully, soale Mak othor juga masih terus belajar 😩
Kalo ngga suka ,skip aja jangan kasih rate buruk ya please 🙏🙏🙏🙏
Haturnuhun 🙏🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Jatuh cinta?

Bhumi membawa Khalis ke sebuah kost yang tak jauh dari sana dengan berjalan kaki. Gadis kecilnya berceloteh riang. Bhumi memang tak begitu paham apa yang Khalis katakan. Tapi dari senyumnya, Bhumi bisa tahu kalau sang putri sedang bahagia.

Apa gadis kecilnya bahagia bersama Ajeng? Atau dia bahagia karena tak lagi tinggal di rumah neneknya?

"Assalamualaikum!" Bhumi membuka pintu kamar kostnya. Kamar yang tak terlalu besar hanya saja dia rasa cukup untuk di tinggali bersama gadis kecilnya.

Khalis memindai ruangan berukuran sedang itu. Ada kasur busa yang rapi, kipas angin juga lemari pakaian yang tak terlalu besar.

"Khalis ngga apa-apa ya tinggal di sini dulu?" tanya Bhumi. Khalis menganggukkan kepalanya.

Bhumi menurunkan Khalis di atas kasurnya. Sebentar lagi magrib, Bhumi memutuskan untuk sholat di rumah saja.

"Ayah siap-siap sholat dulu ya sayang?!" Bhumi mengusap puncak kepala anaknya dengan lembut.

''Yis tut lat!''

Bhumi mengernyitkan alisnya. Khalis pun bangun lalu praktek gerakan sholat di depan ayahnya.

Bhumi tersenyum haru. Ternyata selama ini Khalis memperhatikannya.

"Sebentar, ayah cari mukena Khalis dulu ya!"

Khalis bersorak girang sambil bertepuk tangan. Di beri mukena oleh ayahnya, Khalis melonjak-lonjak di atas kasurnya.

"Sudah-sudah Lis, ayo ke kamar mandi kita wudhu dulu!'' ajak Bhumi menggandeng telapak tangan mungil sang gadis.

Tinggi Khalis yang tek seberapa itu terlihat sangat kontra dengan sang ayah. Tapi memang perawakan Khalis seperti almarhum bundanya.

Sepasang ayah dan anak itu berwudhu. Khalis benar-benar berbeda. Tawanya riang dan sangat bebas. Gadis kecil yang senang bermain air tanpa takut di marahi karena bajunya basah.

"Ayo!" ajak Bhumi usai mereka berwudhu. Para tetangga kamar pun banyak yang akan berwudhu.

Mereka gemas dengan wajah cantik dan imut milik Khalis. Dan sepertinya Khalis juga senang di sapa ramah oleh mereka.

Meski masih kebanyakan mainnya, gadis kecil itu tak menggangu ibadah sang ayah. Ayahnya berdoa, ia pun sama-sama menengadahkan tangannya.

Apa yang ada dalam doa seorang Khalis? Cukup dia dan Tuhan yang tahu.

Usai sholat magrib ,Bhumi menyuapi Khalis yang begitu lahap. Hanya nasi warteg tapi Khalis sangat menikmatinya.

Bahkan Khalis mencomot paha ayam yang masih cukup besar itu.

"Pelan-pelan sayang...!'' pinta Bhumi.

Akhirnya makan malam pun usai. Khalis naik ke atas kasurnya sambil memeluk boneka milik mendiang bundanya.

Sepertinya Khalis sudah mengantuk. Terlihat beberapa kali ia menguap. Tak sempat cuci tangan dan gosok gigi, Bhumi mengelap tangan gadisnya dengan tisu basah.

Benar saja, gadis kecil kesayangannya sudah terlelap. Bhumi menggeleng pelan. Ternyata sejak tadi ia menahan kantuknya.

Bhumi mengusap puncak kepala Khalis dengan lembut.

Terimakasih sudah bersama ayah. Bahagia selalu ya sayang. Ayah pasti akan melakukan semua yang terbaik buat kamu!

Bhumi tak ikut merebahkan diri di samping Khalis. Lelaki itu memilih keluar dari kamarnya untuk menyesap nikotin dan kopi yang tadi ia buat.

Tapi ia membuka pintunya lebar-lebar takut Khalis terbangun mencarinya.

Beberapa tetangga pun melintas di depannya. Ada yang ramah menyapa, ada pula yang cuek.

Bhumi menatap lekat langit malam yang pekat. Ia teringat obrolan Ajeng dengan ibunya.

Ternyata Ajeng baru saja patah hati. Bahkan mungkin lebih dari itu.

Sesakit apa di tinggal menikah oleh kekasihnya?

Tapi Bhumi bisa melihat luka di wajah Ajeng meski gadis itu mengatakan jika dirinya sudah ikhlas. Dalamnya hati, siapa yang tahu kan?

Bhumi tersenyum tipis saat bayangan ibunya Ajeng dan Bu Haji menggoda mereka berdua dengan kalimat 'kawal sampai halal' !

Bhumi menggeleng pelan. Bisa-bisanya dua ibu-ibu itu sampai bicara seperti itu. Sebagai cowok, Bhumi merasa tertantang kan?

Ehhhh???

Wajah Ajeng seolah begitu dekat di depan matanya. Perasaan yang sudah pernah ia rasakan dulu, dulu sekali! Tapi ...apa iya seorang Bhumi kembali jatuh cinta?

Apa aku mengkhianati mu, Ayu? Batin Bhumi.

Dari ekspresi tersenyum, ekspresinya berubah sendu mengingat mendiang ibunya Khalis.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Bu, kondangan sekarang?" tanya Pak Amri.

"Iya lah, besok tinggal kondangan ke besan mereka" jawab Bu Jaenah sambil membungkus kado atas nama Ajeng.

"Ngado apa itu Bu? Gede banget '' tanya Pak Amri. Bu Jaenah menoleh lalu menghela nafas berat.

"Ajeng minta tolong ibu buat kasih kado ini buat istrinya Ranu. Cuma seprai dan handuk yang masih baru tuh di lemari. Dari pada ibu repot-repot beli. Toh ini masih di segel belom pernah di pake!" jawab Bu Jaenah.

"Terus yang satu itu?" tanya pak Amri lagi melihat sebuah dus yang tak terlalu besar di banding dengan bungkusan untuk Novita.

"Oh, ini pak. Ibu inisiatif ngembaliin barang-barang yang Ranu kasih ke Ajeng."

"Bu, apa ngga keterlaluan itu? Itu privasinya Ajeng. Emang ibu udah ijin sama Ajengnya?"

Bu Jaenah mengedikkan bahunya.

"Pak, mau di apakan barang kata beginian di simpan? Ngga baik lho pak! Kalau suatu saat suami nya Ajeng lihat, gimana? Pasti cemburu kalo tahu itu dari mantannya Ajeng. Ya kan?"

Pak Amri tak menyahut.

"Lagian ya pak, kalo masih di simpan di sini yang ada Ajeng susah move on. Kalo udah di balikin ke Ranu kan terserah, mau di apakan. Di kasih ke orang kek, apa di bakar kek! Yang penting ibu ngga mau Ajeng masih nyimpen beginian dari Ranu!"

Usai mengatakan demikian, Bu Jaenah bangkit dan merapikan hijabnya. Usianya sudah empat puluhan, tapi ia juga ingin tampil cetar.

Pak Amri sampai heran melihat penampilan istrinya.

"Bu, itu ngga kurang banyak gelang sama cincinnya?" tanya pak Amri. Pasalnya, jari tengah dan jari manis di kedua tangannya di isi cincin semua. Dan kedua pergelangan tangannya pun pakai gelang. Satu set gelang kroncong, satu lagi gelang bangle.

Bu Jaenah mendengus.

"Beli kan emang buat di pake pak!" sahut Bu Jaenah.

"Iya bapak tahu. Bahkan perhiasan ibu sama Ajeng banyak. Tapi...ini bukan ibu yang biasanya! Jangan karena ibu marah karena kita di rendahkan bukan dari kalangan mampu, lalu ibu mau menunjukkan bahwa ibu punya ini semua sama mereka?"

Bu Jaenah terduduk lesu. Lalu ia melepaskan satu persatu perhiasannya. Ia jadi memakai sebuah cincin yang besar dan gelang rantai simpel milik Ajeng.

Pak Amri tersenyum lalu merangkul bahu sang istri.

"Bu, udah! Jangan terlalu marah menanggapi semua ini. Insyaallah Ajeng butuh dukungan kita biar dia bisa menatap masa depannya, dan melupakan Ranu."

Tiba-tiba saja senyum tipis muncul di bibir Bu Jaenah. Pak Amri sampai memundurkan kepalanya karena heran dengan perubahan ekspresi sang istri.

"Ibu belum cerita pak...! Tapi ...nanti aja deh! Ayok kondangan dulu!"

Bu Jaenah mengajak suaminya. Dan sang suami masih kebingungan namun ia tetap mengikuti langkah kaki Bu Jaenah.

Mereka pun menuju ke tempat hajatan, rumah Ranu.

💐💐💐💐💐💐

Bu Jaenah kira2 mau ngapain ya????

terimakasih 🙏

1
sutiasih kasih
lnjut up
sutiasih kasih
nikmati neraka rumah tanggamu ranu...
itu pilihan bapakmu N jga kputusanmu...
hidagede1
di tunggu up nya thor 🙏
sutiasih kasih
ga ranu ... g mertuanya kelakuannya g banget....
ngapain km cmburu sm bhumi.... inget nhoooo bjomu di rumah...

ini jga pak ansori si biang licik... klo kere g usah sok paling2... bandamu klo di sanding dgn banda pak amri ya g ada apa"nya....
indy
kayaknya gantian Ranu yang insecure
muthia
semangat dan sehat selalu bucan🙏
🌷💚SITI.R💚🌷
nah giti pa.a.ri jangan kalsh sm si amshor yg biar dia sadar diri..ayo bhumi gaspool lah
sutiasih kasih
smoga ohthor up hri ini...
Nifatul Masruro Hikari Masaru
kasian ajengnya
indy
gak usah insecure mas bumi, ortu ajeng sudah memberi restu
🌷💚SITI.R💚🌷
udh pede aja bhumi ngapain lihat ranu yg ga tau malu itu
hidagede1
di tunggu up nya thor
RN
lanjut...jngn lama2 up y Thor 🙏🙏
sutiasih kasih: terus"in aja bu tini... mmbutakn mata dgn knyataan yg ada ....
sdh tau cucu ksayanganmu itu preman.... tpi sll sja anda bela dan bnarkn sifat buruknya....
jgn salahkn bhumi klo semakin mnjauh dan tak ingin lgi berurusan dgn keluarganya.... yg semakin ngawur... dan tak tau diri....
total 1 replies
muthia
semoga cepat sembuh bucan🙏
Eka Pengestu
aku sih berharap keluarga bumi gk peduli gitu...jan sampe mereka tau kalau ajeng sebenernya orang mampu. bisa abis di manfaatin. dan semoga usaha yg akan ajeng dan bumi bangun bisa sukses.biar mingkem aj tu kluarga tosiknya bumi..
sutiasih kasih
smoga othor.... upnya ugal"an😘😘
sutiasih kasih
bismillah mnunggu hri baik untuk ijab qobul...
tak apa... tak ada keluargamu yg mensuportmu bumi....
yakinlah... dgn mnjadikn ajeng istri... km bisa mndaptkn dan merasakn arti dan kasih sayang keluarga.... yg slm ini tak prnah km dptkn dri keluargamu...
dan brjanjilah untuk mnjadi garda trdepan untuk knyamanan istri dan ankmu.... jgn smpe keluargamu yg toxic dan benalu itu sll merusuh...
🌷💚SITI.R💚🌷
smg niatan baik bhumi di permudah dan lancar dlm tdk ada kendala smp hr H peenikahany
🌷💚SITI.R💚🌷
syafahullah buat bpk..dan trs semangat dlm merawaty ya bun
indy
semangat kakak semoga cepat sembuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!