NovelToon NovelToon
Dibuang Suami, Dinikahi Duda Tajir

Dibuang Suami, Dinikahi Duda Tajir

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:127.6k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Inara harus menelan pil pahit ketika Hamdan, sang suami, dan keluarganya tak mampu menerima kelahiran anak mereka yang istimewa. Dicerai dan diusir bersama bayinya, Inara terpuruk, merasa sebatang kara dan kehilangan arah.
Titik balik datang saat ia bertemu dengan seorang ibu Lansia yang kesepian. Mereka berbagi hidup, memulai lembaran baru dari nol. Berkat ketabahan dan perjuangannya, takdir berbalik. Inara perlahan bangkit, membangun kembali kehidupannya yang sempat hancur demi putra tercintanya.
Di sisi lain, Rayyan Witjaksono, seorang duda kaya yang terluka oleh pengkhianatan istrinya akibat kondisi impoten yang dialaminya. Pasrah dengan nasibnya, sang ibu berinisiatif mencarikan pendamping hidup yang tulus, yang mau menerima segala kekurangannya. Takdir mempertemukan sang ibu dengan Inara,ia gigih berjuang agar Inara bersedia menikah dengan Rayyan.
Akankah Inara, mau menerima Rayyan Witjaksono dan memulai babak baru dalam hidupnya, lengkap dengan segala kerumitan masa lalu mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Es yang mulai mencair

Rayyan melajukan mobil rolls royce hitamnya dengan kecepatan sedang meninggalkan kawasan kediamannya. Pikirannya melayang-layang, bukan lagi pada amarah, melainkan pada pemandangan yang tak terduga pagi itu, yaitu pemandangan Inara yang menyusui Baby Daffa.

​Bukan karena aurat, melainkan murni sebuah visualisasi keibuan yang begitu murni dan intim. Rayyan menggeleng pelan, berusaha mengusir bayangan itu. Ia benci harus mengakui, ada rasa iri yang tajam menyusup di relung hatinya.

Perusahaan Witjaksono

Setibanya di lobi utama Gedung Witjaksono, pandangan mata Rayyan sudah kembali dingin, namun ada gurat... sesuatu yang berbeda.

​Frans, sang asisten pribadinya yang sigap dan bertubuh jangkung, sudah menunggunya di depan lift khusus direksi. Begitu Rayyan melangkah, Frans langsung membungkuk hormat.

​"Selamat pagi, Tuan Rayyan," sapa Frans.

​"Pagi," jawab Rayyan singkat.

​Saat mereka berjalan beriringan menuju lift, senyum tipis, sangat tipis dan hampir tak terlihat, terukir di bibir Rayyan. Senyum yang biasanya hanya muncul saat dia baru saja menutup kesepakatan bernilai triliunan.

​Frans, yang sudah bertahun-tahun menjadi bayangan Rayyan, langsung terkejut setengah mati. Ia mengucek matanya seolah tak percaya.

​"Tuan... Tuan Rayyan senyum?" gumam Frans pelan, tapi cukup didengar oleh telinganya.

​"Kau bilang apa, Frans?" tanya Rayyan tanpa menoleh, namun nada suaranya terdengar... lebih ringan.

​"Oh, ti...tidak, Tuan. Saya hanya berpikir, aura Tuan pagi ini sangat berbeda. Pasti... pasti malam pertama yang luar biasa, ya, Tuan?" Frans mencoba melontarkan candaan, merasa aman karena melihat tuannya tersenyum.

​Seketika, langkah Rayyan terhenti tepat di depan pintu lift. Senyum tipis itu langsung lenyap, digantikan oleh tatapan es yang tajam dan menusuk. Tatapan yang hanya butuh waktu sepersekian detik untuk membekukan suasana.

​"Jaga bicaramu, Frans. Atau kau ingin aku potong gajimu bulan ini?" Suara Rayyan kembali sedingin kutub utara, penuh ancaman.

​Frans langsung menundukkan kepala dalam-dalam karena ketakutan.

​"Ma...maaf, Tuan! Saya... saya tidak akan mengulanginya lagi."

​Rayyan berdecak kesal, lalu masuk ke dalam lift tanpa menunggu Frans dan Frans buru-buru menyusul, berdiri kaku di belakang tuannya.

Rayyan menghempaskan tubuhnya ke kursi kebesarannya, kursi dengan sandaran tinggi berlapis kulit mahal. Dia menyandarkan kepala sejenak, memejamkan kedua matanya.

​Bukannya berkas-berkas pekerjaan yang muncul, melainkan lagi-lagi bayangan Inara dan Baby Daffa.

​Pemandangan itu...

​Rayyan menghela napas berat. Jauh di lubuk hatinya, ada keinginan yang ia pendam. Keinginan yang mustahil. Ia mendambakan dipanggil "Papah" oleh darah dagingnya sendiri. Bersama istrinya, wanita yang ia cintai, itupun jika ia bisa mencintai lagi, dan melakukan hal yang sama.

​"Sial," umpatnya pelan, tangannya mengepal di atas meja mahoni. "Aku... impoten. Semua ini hanyalah mimpi bodoh."

​Dia membuka matanya, menyambar berkas di depannya, berusaha menenggelamkan diri dalam pekerjaan dan melupakan sejenak betapa menyedihkannya kenyataan yang ia hadapi.

Mansion Witjaksono

​Di saat yang sama, suasana di rumah besar Witjaksono terasa jauh lebih hangat.

​Inara mengajak Baby Daffa ke taman belakang yang asri. Matahari pagi menyaring indah melalui dedaunan, menciptakan pola cahaya yang menari-nari di atas rumput hijau.

​Di sana, Nyonya Martha sudah duduk manis di kursi rotan, menikmati teh chamomile favoritnya.

​"Sini, Inara. Sini mendekat," panggil Nyonya Martha dengan senyum tulus.

​Inara tersenyum, hati kecilnya selalu merasa nyaman di dekat ibu mertuanya ini. "Pagi, Bu. Kami izin main di sini ya," ucap Inara sambil mendudukkan Daffa di pangkuannya.

​"Tentu saja! Taman ini terlalu sepi. Ibu senang sekali sekarang suasana rumah lebih hidup dengan kehadiran kalian berdua," ujar Nyonya Martha, matanya berbinar menatap cucu tirinya.

​Bu Martha mengulurkan tangan. "Biar Ibu coba gendong, boleh? Daffa sudah semakin kuat lehernya, kan?"

​Inara menyerahkan Baby Daffa dengan hati-hati. Daffa, yang memang ramah, langsung tersenyum dan mencengkeram jari Nyonya Martha.

​Melihat interaksi penuh kasih itu, Nyonya Martha tersenyum lebar. Dalam hati, ia berbisik.

​'Andaikan Rayyan bisa memberikan cucu untukku, adik dari Baby Daffa. Aku pasti merasa sangat bahagia. Semoga Inara bisa menyembuhkan penyakit impoten nya dan secepatnya memberikan aku cucu.'

​Nyonya Martha menatap Inara, matanya menunjukkan keyakinan yang kuat.

​"Inara," panggilnya, "Ada yang ingin Ibu bicarakan. Ini soal perusahaan."

​"Ya, Bu?"

​"Dua minggu lagi, Perusahaan Witjaksono akan mengadakan acara ulang tahun yang ke-20 tahun dan itu adalah Acara besar. Ibu ingin Rayyan secara resmi mengumumkan status pernikahan kalian di hadapan para pemegang saham dan kolega. Kita akan mengadakan jamuan makan malam yang meriah."

​Wajah Inara langsung pucat. "Saya... saya rasa, saya tidak pantas, Bu. Itu acara besar sekali. Saya..."

​Nyonya Martha menggenggam tangan Inara dengan lembut. "Jangan minder, Sayang. Jangan pernah! Ingat, saat ini posisimu adalah Nyonya Rayyan Witjaksono. Tidak ada satu pun orang yang bisa merubah hal itu. Kamu adalah istri sah putraku. Kamu harus tunjukkan itu."

​Inara mengangguk pelan, berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdentum kencang. Ia merasa terbebani dengan ekspektasi ini.

​'Andaikan Ibu tahu, bahwa pernikahanku dengan Tuan Rayyan hanya sebuah pernikahan kontrak dengan jangka waktu satu tahun. Aku yakin Ibu Martha akan marah besar dan kecewa,'

batin Inara getir, menatap Bu Martha dengan rasa bersalah yang menusuk.

.

.

Malam telah larut ketika Rayyan tiba di mansion Witjaksono. Wajahnya terlihat letih, bayangan gelap tercetak di bawah matanya, sisa ketegangan menghadapi rapat dewan direksi yang sulit. Energi dingin yang biasanya ia pancarkan kini sedikit meredup, digantikan oleh kelelahan yang nyata.

Ia langsung menuju kamar tidurnya. Saat memutar kenop pintu, Rayyan berharap menemukan kamar yang kosong dan gelap, tempat ia bisa melemparkan semua beban pekerjaannya.

Namun, saat pintu terbuka perlahan, ia disambut oleh suara lembut yang tak terduga.

Di atas ranjang king size yang luas, Inara sedang duduk bersila, bermain dengan Baby Daffa.

"Aduh, anak Mama ini pintar sekali tertawa! Ciluk... baa! Hahaha!" Suara Inara renyah, penuh kasih sayang.

Daffa membalas dengan tawa gembira, tangan mungilnya mencoba meraih wajah Inara.

Rayyan terpaku di ambang pintu. Pemandangan itu, sekali lagi, berhasil melunakkan lapisan es di hatinya. Tawa itu, aura kehangatan yang memancar dari ibu dan anak itu, membuat Rayyan tanpa sadar tersenyum tipis yakni senyum tulus yang tidak disadari.

Seketika, sebuah keinginan yang menyakitkan menusuk ulu hatinya. Ia membayangkan adegan itu adalah gambaran keluarganya. Memiliki seorang istri yang dicintai dan anak-anak yang akan memanggilnya Papah. Sebuah keluarga utuh dan bahagia.

Namun, kenyataan pahit itu kini telah menghantamnya kembali, ia impoten.

Senyum tulus itu langsung lenyap, digantikan oleh ekspresi marah dan cemburu yang terpendam. Amarahnya tidak ditujukan pada Inara, melainkan pada takdir dan keadaannya sendiri.

Rayyan melangkah cepat ke dalam kamar, langkah kakinya terdengar berat dan tegas, memecah keheningan.

Inara tersentak kaget, Ia buru-buru menoleh ke arah pintu. Senyumnya langsung menghilang, digantikan oleh raut takut.

Rayyan berhenti di samping ranjang, menatap mereka berdua dengan mata menyala.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Suaranya dingin, namun ada getaran kemarahan yang tertahan.

Inara reflek memeluk Daffa erat. "Saya... saya hanya menemani Daffa, Tuan. Dia terbangun dan menangis."

"Apa kau tuli?!" bentak Rayyan, suaranya naik satu oktaf. "Aku sudah bilang, jauhi kamarku! Tempatmu bukan di sini! Dan anak itu, seharusnya dia tidur di kamarnya bersama pengasuhnya!"

"Tapi, Tuan..."

"Tidak ada tapi!" potong Rayyan kejam. "Aku tidak mau melihat kalian di kamarku! Aku tidak sudi! Sekarang, enyah dari hadapanku! Bawa anak itu, dan jangan pernah masuk ke kamar ini lagi!"

Wajah Inara memerah menahan tangis dan amarah. "Baik, Tuan! Saya akan pergi!"

Dengan tangan gemetar, Inara bergegas mengangkat Baby Daffa dan turun dari ranjang. Dia berusaha secepat mungkin untuk keluar dari hadapan pria yang kini ia benci, pria yang selalu melontarkan kata-kata keji.

Saat kakinya menapak di lantai, Inara terlalu terburu-buru. Kaki kanannya tersandung ujung karpet tebal yang berbatasan dengan lantai kayu.

"Aduh!"

Tubuhnya oleng ke depan, dan yang paling membuatnya panik adalah Baby Daffa masih dalam pelukannya. Ia menutup mata, bersiap untuk jatuh dan melindungi bayinya dengan tubuhnya.

Dalam sepersekian detik, naluri Rayyan, naluri seorang pria yang melihat bahaya, mengambil alih. Ia tidak ingin ada hal buruk terjadi di kamarnya, terutama pada bayi yang tidak bersalah.

Dengan gerakan refleks yang cepat, Rayyan menerjang ke depan. Ia meraih pinggang Inara dengan satu tangan dan bahunya dengan tangan yang lain, menarik tubuh Inara dan Baby Daffa agar tidak mencium lantai.

Bugh!

Tubuh Inara menubruk dada Rayyan. Tangannya yang menggendong Daffa terlepas dari keseimbangan, tetapi Rayyan menahan mereka berdua dengan cengkeraman yang kuat dan protektif.

Mereka berhenti tepat di ambang pintu.

Inara membuka mata, jantungnya berdetak kencang seperti genderang perang. Wajahnya hanya berjarak beberapa inci dari kemeja Rayyan.

Rayyan juga terdiam, tubuhnya menegang. Napasnya terengah-engah, terkejut dengan refleksnya sendiri dan kedekatan yang tiba-tiba ini. Aroma lembut bedak bayi dan aroma bunga Inara menyeruak, menembus indra penciumannya.

Daffa, yang terkejut, mulai merengek pelan.

Seketika, ruangan itu diselimuti keheningan yang tebal dan mematikan. Inara masih berada dalam pelukan suaminya, terperangkap di antara tangan kokoh yang baru saja menyelamatkan mereka, dan ia merasa terlalu takut untuk bergerak.

Bersambung...

1
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
amara, santoso. mertua yang jahat
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Inara yang sabar yaa.. 💪💪😢
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sombonknya kamu Rayyan. 😢😢😢😢😢😢
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Rayyan sangat meremehkan inara😤
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
bagus Rayyan aku suka gaya tegas mu, tidak mudah terpengaruh
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Good//Good//Good/
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
awas ya Rayyan jangan sampai tergoda sama mantan..
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: semoga tidak kak 🤭
total 1 replies
Ma Em
Rayyan hrs hati kakak beradik itu berbahaya Flora yg sangat terobsesi pada Rayyan sehingga menghalalkan segala cara agar pernikahan Rayyan hancur sedangkan Viona sama ingin kembali pada Rayyan , semoga semua cobaan yg Rayyan dan Inara bisa cepat berlalu .
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aamiin 🤲 semoga saja Bun😊
total 1 replies
Rania
semangett KA terus lanjuttt💪💪🤣🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kal 🙏😊
total 1 replies
Danny Muliawati
hrs nta Rayyan ngasih tau ibarat dr pd ntar tau dr org lain
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak
total 1 replies
Sunaryati
Hebat dan tegas kamu Nak Rayyan, Viona benar kata Rayyan jodohmu Rayyan sampai disitu, kau tahu bagaimana rasanya dipisahkan dengan orang yang kamu cintai, jangan sekali- kali punya pikiran untuk mengganggu rumah tangga Rayyan. Walaupun dijebak dan pengaruh obat, kamu pernah digagahi pria lain, di depan mata Rayyan . Kenapa baru sekarang kau ungkap, saat Rayyan sudah bahagia.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul Mak, patut di pertanyakan, apakah si Viona ini ada niat terselubung 😊🤭
total 1 replies
Evi Lusiana
bgtulah laki² jika d tolak,tp klo d turutin abs itu baikny mint ampun
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: setuju kak, kebanyakan laki-laki seperti itu🤭
total 1 replies
Sunaryati
Apapun yang terjadi Rayyan tetap bersama istri dan mempertahankannya,
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: siip Mak 😊
total 1 replies
Danny Muliawati
ikutin suami nya ibarat biar tau apa tuh ulat bulu
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: nah, bener itu🤭
total 1 replies
Syiffa Fadhilah
untuk viona lebih baik lupakan Rayyan dan cobalah buka hati untuk Andre siapa tahu kamu akan bahagia.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul 👍
total 1 replies
Sunaryati
Ulat bulu berdatangan
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul Mak 🤣🤣
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
Aghitsna Agis
bagus rayyan harus tegas kunci hati untuk mantan buka hati seluas luasnya untuk istrimu inara dan pastinya viona akan mencari celah untuk masuk ke hati rayyan karena merasa tdk brrsalah dan ada kemungkinan akan mendatangi inara dgn memelas untuk melepaskan rayyan dan disini inara sebagai istri jgn terpancing rayuan vio harus tegas mutlak suamimu milik inara seorang dan ttp harus selalu hati2 karena ada kemungkinan vio dan flora juga akan mengancam ketenangan rumah tangga inara dan rayyan sebagai suami harus peka dgn keadaan srkarang jaga inara turunkan BG demi kesreamatan inara dan kekuarga jgn lupa daffa dijaga juga untuk menjaga hal2 yg tidak diinginkan langsung lanjut thor pembusuka flira di hotel prodeo mks dutunggu
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏😊
total 3 replies
sri hastuti
siiipp,thor, salut buat rayyan ,yg tetap mempertahankan inara , suka aku.
pengen cpt liat ,flora hancur sehabis habisnya ,biar tau rasa ,🙏
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: biar si ulat bulu tidak macam-macam lagi ya kak 🤣🤣🤣
total 1 replies
TS
Nah,,, mantul Rayyan ,Innara,,,kapan innara gamidun ni bakal serruuuu,👍👍👍 mantao thour
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: nanti ada saatnya kak 🤭
total 1 replies
Les Tary
nah gitu Rayyan klu ada apa2 jujur SM Inara biar ga ada salah faham..semoga bahagia selalu💪
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aamiin 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!