Mayang terpaksa harus menikah dengan Randi. Ia di jodohkan oleh ibu tiri nya pada pria arogan dan tempramen itu, demi bisa melunasi hutang kakak tiri nya bernama Sonya pada Randi.
Mayang menempati rumah orang tua Randi dan satu rumah dengan mertua juga kakak ipar nya yang sudah menikah.
Selama ini Mayang selalu di perlakukan semena-mena oleh suami dan keluarga suaminya. Kecuali Rion yang merupakan suami Lia, kakak ipar Randi.
"Mayang, kenapa kamu tidur di teras? Ayo masuk, disini dingin. Apa Randi yang melakukan ini?" ajak Rion, yang baru pulang dari bekerja. Ia terkejut melihat Mayang yang tidur meringkuk diatas lantai teras.
Mayang yang kaget mendengar suara bariton milik kakak iparnya langsung duduk dan menunduk malu. "Nggak papa mas! Aku takut mas Randi akan memarahiku, jika aku memaksa masuk dan tidur di dalam."
"Keterlaluan sekali Randi, bisa-bisa nya menyuruh istrinya tidur di luar, padahal di luar hujan deras." Rion menggertakkan rahangnya hingga menegas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Hari bergulir tanpa terasa, keadaan langit yang semula masih terang, kini sudah berwarna kekuningan.
Mayang sejak siang tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamar Rion. Sudah sangat lama Mayang tidak merasakan tidur dengan nyenyak dan nyaman seperti sekarang ini.
Ia terbangun karena merasakan kandung kemihnya penuh. Beringsut turun dari ranjang, dan menuju kamar mandi, untuk mengosongkan kandung kemihnya. Setelah itu, Mayang keluar kamar menuju dapur untuk memasak, karena merasakan lapar.
Ketika menuruni tangga, Mayang mendengar suara alat dapur yang sedang di gunakan. Ia penasaran, apakah Rion yang memasak atau ada art yang Rion panggil.
Untuk menuntaskan rasa penasarannya. Mayang berlari menuju ke dapur, dan ia melihat Rion sedang bergelut dengan penggorengan di depan kompor.
menggunakan pakaian rumahan, dan Apron untuk melindungi pakaiannya dari cipratan minyak dan kotoran dari bumbu masakan.
"Kak Rion lagi ngapain?" tanya Mayang.
"Masak! Matamu buta?" ucap Rion, tanpa menatap Mayang.
Mayang menyengir kuda dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Sini kak, biar aku saja yang masak." Mayang mendekati Rion, ingin mengambil alih pekerjaan.
"Siapkan saja piringnya. Masakannya sudah matang." kata Rion.
Mayang mengangguk patuh, dan mengambil 2 piring lalu meletakkannya diatas meja minibar di samping Rion.
Mayang melihat Rion begitu cekatan memegang spatula dan penggorengan, ia yakin jika Rion sudah terbiasa memasak.
"Hmm! Wangi!" puji Mayang. Sambil menatap Rion membagi nasi goreng seafood diatas piring.
Rion melirik Mayang sekilas, dan tersenyum senang. Karena wajah Mayang tidak lagi seperti orang yang tertekan seperti tadi.
Setelah meletakkan penggorengan yang kotor di sink cuci piring. Rion melepaskan Apron yang melekat di tubuhnya, kemudian mencuci tangan.
Ia duduk di depan Mayang yang sudah siap untuk menyantap makan malam mereka.
Mayang menatap Rion dengan tatapan kagum setelah mencicipi satu suap nasi goreng buatan Rion. "Enak!" ucap Mayang tak percaya.
"Kenapa ekspresimu seperti itu kalau enak?"
"Eh, nggak papa. Nggak nyangka aja kalau kak Rion bisa masak nasi goreng seenak ini."
"Apapun yang aku lakukan selalu enak Mayang. Membuat bayi bersamaku juga enak bukan." Rion mengedipkan sebelah matanya, setelah mengatakan hal itu. Ia sengaja menggoda Mayang.
Mayang yang mendengar ucapan frontal Rion, seketika menjadi malu. Wajahnya kembali panas hingga menimbulkan rona merah di pipinya.
"Hahaha, kau lucu sekali kalau sedang malu Mayang. Jangan malu-malu, aku tau kau suka permainanku semalam. Aku yakin suami brengsekmu itu tidak pernah membuatmu melayang ketika kalian melakukannya."
Lagi-lagi Mayang di buat malu mendengar ucapan Rion. Ia kembali menyantap nasi gorengnya, dengan wajah tertunduk malu.
Mayang ingat semalam, ia mendesah menikmati permainan Rion diatas tubuhnya. Hal yang tak pernah ia lakukan ketika melayani Randi, karena Randi selalu bermain kasar, Mayang hanya bisa menangis ketika melayani suaminya.
Tapi, bersama Rion, Mayang benar-benar di buat melayang berkali-kali. Kenikmatan bercinta yang belum pernah ia rasakan semenjak melakukannya bersama sang suami, tapi malah ia merasakannya bersama kakak ipar suaminya.
"Ini gila." ucap Mayang tanpa sadar, karena mengingat kembali kegilaannya dan Rion semalam.
"Aku memang tergila-gila padamu sejak malam itu Mayang, dasar Randy bodoh. karena membuang berlian semahal dirimu."
"Apanya yang mahal kak? Aku merasa murahan karena sudah tidur dengan kakak ipar suamiku, dan bersedia ikut denganmu."
"Kalau suamimu tidak gila, aku juga tidak akan berniat merebutmu darinya May, berhubung suamimu dan keluarganya gila. Membuatku jadi ingin melindungi mu."
Mayang terdiam sesaat setelah mendengar jawaban Rion. "Kenapa kakak mau menolongku?" tanya Mayang, setelah diam beberapa saat.
"Karena aku sudah menidurimu." jawab Rion, kemudian meletakkan sendok dan garpunya. Kemudian menenggak airputih di gelas.
Setelah itu ia menatap intens manik mata Mayang, yang juga sedang menatapnya. Rion melihat luka di dalam bola mata mayang, yang sengaja Mayang tutupi.
Mungkin jawabannya barusan membuat harga diri Mayang terluka.
Ia meraih telapak tangan Mayang, dan menggenggamnya. "Awalnya aku memang menyesal karena sudah menidurimu. Tapi, ketika aku melihat mereka menyiksamu, hatiku terluka. Dan aku baru menyadari, jika penyatuan kita semalam. Sudah membuatku mencintaimu Mayang." jelas Rion.
Mayang membelalakkan matanya tak percaya. "Secepat itu?" ucapnya.
Rion menggedikan bahunya, kemudian mencium tangan Mayang. "Aku tak tau, cepat atau lambat sama saja bagiku. Mulai saat ini, aku akan melindungimu, dari orang-orang yang berniat menyakitimu. Jangan sungkan lagi padaku, aku mohon. Anggaplah aku kekasihmu."
"Tapi status kita saudara ipar."
"Aku tidak perduli Mayang, sejak awal menikahi Ranti, aku sama sekali tidak mencintainya. Semua terjadi karena Ranti tanpa sengaja mengandung anakku, meskipun akhirnya anak kami harus meninggal dunia."
"Aku akan membantumu bercerai dan terlepas dari suami brengsekmu itu. Setelah itu, aku akan membongkar kebusukan bisnis ayah mertuamu, lalu menceraikan Ranti."
Mendengar penjelasan Rion tentang ayah mertuanya. Membuat Mayang penasaran, bisnis apa yang di maksud Rion.
"Bisnis apa yang kak Rion maksud?"
Rion menjelaskan pada Mayang. Jika selama ini, ayah mertua mereka terlibat bisnis ilegal human trafficking.
Mayang mendelikkan matanya tak percaya setelah mendengar penjelasan Rion. "Be-benarkah kak?"
Rion mengangguk yakin. "Aku sudah mengumpulkan beberapa bukti. Dan pada saat nya nanti. Aku akan membongkar semuanya, lalu memenjarakannya. Aku juga baru tau, 20% saham perusahaan papamu, sudah menjadi milik Randi. Semua itu di berikan oleh ibu dan kakak tirimu. Sebagai tebusan ganti rugi atas penggelapan dana yang di lakukan kakak mu."
Lagi Mayang di buat tercengang mendengar fakta ini. Ia benar-benar tak habis fikir, bisa-bisanya mereka melakukan hal itu.
"Bagaimana bisa kak? Sementara aku pemilik 51% saham perusahaan papa, seharusnya hal itu bisa terjadi jika atas persetujuanku. Sebagai pemegang saham terbesar. Bahkan mama dan kak Sonya tak memiliki sepeserpun saham di perusahaan itu."
"Mama mu mengelabui pengacara almarhum papamu. Tapi kamu tenang saja, aku akan membantumu merebut semuanya."
"Gila! Aku pikir mama dan kak Sonya hanya mengincar rumah, dan mobil mewah saja."
"Aku akan membantumu merebut semuanya. Percayakan semuanya padaku."
"Terimakasih kak!" ucap Mayang dengan tatapan tulus.
Rion mengusap telapak tangan Mayang, dan menciumnya. "Semua itu tidak gratis Mayang."
"Aku harus melakukan apa?"
"Jadilah istriku, berikan aku anak-anak yang lucu dan menggemaskan." jawab Rion dengan senyum bahagia.
Mayang tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Namun ia masih belum siap untuk menjadi istri lagi. "Beri aku waktu untuk menyembuhkan traumaku."
"Of course! Aku akan menunggumu sampai kau benar-benar siap. Tapi selama hal itu belum terjadi, mulai saat ini aku akan selalu mengawasimu. Aku akan mengirimkan pengawal untuk selalu menjagamu, ketika aku tidak bersamamu."
"Apa kita sekarang menjadi pasangan selingkuh kak?"
"Aku tidak perduli itu, saat ini aku hanya ingin membuatmu bahagia bersamaku."