Siapa sangka aku akan bertemu dengan sosok pria seperti dia ? Memiliki wajah yang tampan, manis, hidung mancung dan alis tebalnya yang sangat membuat ku terpesona saat pertama kali aku dan dia bertemu. Namun, dibalik dia yang sempurna akan fisiknya, ada banyak kejadian yang membuat ku berfikir apa aku akan bahagia dengannya ?
Saat itu, aku tak menyangka bahwa dia akan melakukan perselingkuhan itu dibelakang ku. Aku marah, kecewa, benci, dan trauma yang besar menyelimuti ku. Aku dan dia bertengkar hebat dan mencari jalan keluar untuk masalah ini.
Jalan apa yang kami pilih untuk hubungan kami? Apa yang akan aku lakukan untuk menyelesaikan ini semua ? Penyebab apa yang membuat ini semua terjadi ?
Penuh pertanyaan bukan ?, maka ikuti kisah yang ada di dalam cerita ini ya teman-teman !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SeaSkyCoffe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bimbang Lagi ?
......................
Tak terasa sudah 2 bulan lebih kami mengenal satu sama lain dan harusnya lama untuk saling mengenal satu sama lain. Itu yang ada di pikiran ku, tapi rasanya ada sedikit rasa takut kehilangannya. Aku tak kan bilang aku menyukai nya, aku hanya nyaman dengan nya.
Sebelumnya aku tak pernah jalan-jalan keliling kota bersama lawan jenis dan aku pun jarang keluar bersama teman-teman perempuan ku. Sudah cukup lama juga aku ingin merasakan sesuatu yang berbeda dan aku sedikit jahat sebenarnya dengan kak Pangestu.
" Ting... "
" haii dee, kapan ada waktu untuk ketemu lagi ? kalau minggu ini atau minggu depan ada gak ? " isi pesan yang dia kirim pada ku.
10 menit kemudian.
" alloo kak, maaf baru balas. Eum... Bentar ya aku ingat-ingat dulu, takutnya aku ada kesibukan lain hehe. " jawab ku.
" owh oke dee, aku harapnya minggu ini ada waktu untuk kita ketemu. Kita jogging sore kalau bisa. " balas nya.
" owhh boleh deh kak, hari apa ? Minggu atau hari lain ? " jawab ku.
" eum.. Hari sabtu aja gimana ? Kita jogging di bandara. kalau bisa si dee. " balas nya.
" boleh deh kak, yang di tugu nya itu kan ? Yang tempat biasa orang-orang pada jogging?? " jawab ku.
" iyaa dee, jadi fix kan disitu hari sabtu sore ? " tanya nya.
" iyaa kak, kabarin aja lagi nanti. " balas ku.
" oke aman dee, kalau gitu aku ngumpul dulu sama teman-teman ku ya ? Gapapa kan ?? " jawab nya.
" ya gapapa lah kak, siapa aku mau ngelarang kakak main bareng teman-teman kakak ?? Aneh banget kakak nih haha. " balas ku.
" hehe.. Kan nanti jadi anuu.... " jawab nya.
" anuu apa kak ??? udah deh kak, kalau ngomong suka gak jelas agak bkin kesel yaa. Ntar hati-hati dijalan gih kak. " balas ku.
" haha iyaiyaa, makasih dee. Aku jalan dulu ya. " jawab nya.
" okee. " balas ku.
Akhirnya dia pun langsung off dan jalan ngumpul dengan teman-temannya. Aku benar-benar gugup, tak enak ingin menolak nya tapi, aku juga tak bisa menjadi pacar nya. Belakangan ini jantung ku suka berdebar sangat kencang setiap dia membicarakan hal itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tak terasa hari sangat cepat berlalu. Sekarang sudah masuk hari sabtu saja, benar-benar bikin aku gugup. Aku sempat berfikir ingin membatalkan pertemuan ini dan menghilang selama nya dari pandangannya, tapi aku tak bisa. Karna aku merasa happy jalan dengannya dan nyaman dengannya, sedikit jahat sebenarnya karna terlihat memanfaatkan kehadirannya.
" Ting... "
" jadi kan ntar sore dee ? " pesan nya pada ku.
" iya jadi kak. Jam berapa ? " jawab ku.
" habis shalat ashar aku jemput ya ? " balas nya.
" oke kak. " jawab ku.
Demi apapun, aku spontan menjawab iya. Sejujurnya aku mau menjawab tidak bisa karna ada kepentingan lain, tapi kenapa bisa terketik iyaa ??? Benar-benar tangan ku tidak bisa diajak kerja sama dengan baik.
Tak terasa pula waktu menunjukkan jam 3 sore, aku bergegas bersiap-siap untuk jogging dengan nya. Seperti biasa, dia akan mengabari ku kalau dia sudah otw. Tak lama aku bersiap dan sudah memakai kaos kaki, hp ku mulai berbunyi.
" Ting.. "
" aku sudah di tempat biasa dee. " isi pesannya.
" lah, laju banget nyampe nya. Biasa ngabarin kalau mau otw. " jawab ku.
" hehe soalnya terlalu bersemangat, jadi pas sudah sampai baru kabarin. " balas nya.
" bentar aku kedepan kak. " jawab ku.
" oke dee. " balasnya
Aku pun bergegas memakai sepatu ku dan pamit dengan ayah ibu. Aku pun berjalan dengan cepat ke depan, karna takut dia menunggu terlalu lama. Sesampainya aku disana, dia selalu tersenyum pada ku dan selalu memperhatikan aku dari atas sampai bawah. Aku sedikit risih yang dia melihat ku dari atas sampai bawah, aku berfikir apa semua orang dewasa seperti ini memandang lawan jenis nya ???
" haii dee, cantik. " celetuk nya.
" apaan si kak. " jawab ku sedikit kesal sambil naik ke atas motornya.
" haha, yokk gass jalann. " balasnya yang selalu bersemangat.
Akhirnya motornya pun melaju dengan kecepatan normal. Sekitar 25 menit perjalanan, kami pun akhirnya sampai di tujuan. Kami mulai dari memarkirkan motor, pemanasan sebelum lari dan sampai kami lari sekitar 4 putaran.
" 1 putaran lagi ya kak, kasih ganjil jadi 5. " celetuk ku.
" hah ?! Serius nih ?? Aduh dee, bukan gak mau nih yaa.. Tapi aku haus hehe. " jawab nya.
" nanggung kak, 1 lagi yaa ??? " balas ku sedikit paksaan.
" aduhh sumpah ini kaki udah lumayan mau lepas dee. " jawab nya.
" bentar. Emang kita lari selaju apa ? Sampai kaki kakak mau lepas ?? Kalau lepas, pasang aja kembali. Gampang kan ??? " balas ku sambil tertawa kecil.
" aaa aa-nnuu dee, moon maap nih yaa. Kaki ku kebetulan bukan robot atau mainan gitu, yang bisa di lepas pasang hehe. jadi, kalau lepas hilang kaki ku sebelah dee. " jawab nya sambil tersenyum lebar.
" hahaha, iyaiya udah. 4 putaran aja kok kak. " balas ku.
" Alhamdulillah, nanti istirahat disitu ya ? Duduk dekat tangga. " jawab nya.
Aku hanya memberikan isyarat dengan jari jempol yang menandakan kalau jawaban ku iyaa. Tak lama kami menghabiskan putaran terakhir, kami pun langsung duduk sambil meluruskan kaki dan minum air yang kami bawa dari rumah.
Saat kami mulai duduk dan beristirahat rasanya aku ingin mengajaknya pulang. Aku tak mau membahas itu dan mendengar suaranya membahas mengenai hal sejenisnya.
" dee?? " celetuknya.
" aaa iya kak ? " jawab ku
" gimana ?? " balas nya.
" gimana apanya ? " tanya ku.
" kamu mau gak jadi pacar aku ?? " tanya nya.
" hah ?! Serius di tembak nih ?! " tanya ku balik.
" iyaa dee, aku serius sama kamu. " jawab nya.
" eum... Gimana ya kak... " balas ku.
" ayolahh dee. ada apa sampai gak mau jawab ? Sesuai perjanjian kemarin, kamu mau ngasih jawaban hari ini kan ??? Ayo dong tepati. Atau kamu gak mau jawab, karna aku belum ada kerjaan ya ? dan fisik ku juga jelek ya ? " jawab nya.
" gak kak, gak gitu. " balas ku sambil menyakinkan nya.
" terus apa dee ?? Kasih tau aku. " jawab nya dengan nada yang sedikit kecewa.
" bukan aku mau nolak kakak. Cuman, aku masih belum bisa kak buat buka hati. aku cuma takut aja kakak bakalan selingkuh kaya mantan aku sebelumnya. Aku gak suka kak di gituin. " balas ku.
" dee. Aku bukan mantan mu ! Aku beda dari dia. Percaya sama aku dee, aku gak sama kaya dia. Kamu jangan samain aku sama dia, dia aja yang gak bersyukur punya kamu. Jadi, tolong ya dee sedikit aja buka pintu hati mu buat aku. " jawab nya dengan memaksa.
" kok kakak jadi maksa gini sih ???!! Emang apa yang kakak cari di aku ??! Aku tuh gak cantik ! aku juga masih sekolah. Sedangkan kakak sudah mulai cari kerja, gak mungkin kakak pacaran sama bocil kek aku. Lagi pula kita juga beda 2 tahun kak. " balas ku sedikit emosi.
" umur bukan halangan untuk mencintai ya dee. gak ada halangan untuk itu. Jadi, pliss dee kasih aku kesempatan." jawab nya.
aku menghela nafas yang panjang.
" hufft... Kakak nih keras kepala ya ?! Kenapa kita gak jalanin aja dulu ??? Kenapa harus ada status ?? Kalau kakak serius ya datang aja kerumah nemuin orang tua ku. gimana ?? " jawab ku serius.
" itu gampang lah dee, yang penting sekarang kamu ngasih aku hubungan yang jelas aja dulu. Aku gak suka aja kalau kamu dekat sama cowok lain, aku gak bisa. Makanya aku mau punya hubungan yang jelas sama kamu. Bukan kamu aja yang pernah diselingkuhi. Aku juga pernah dee, tapi aku coba buka pintu hati ku dan aku nemuin kamu. " balas nya.
" haha manis diawal doang nih kek nya. Ujung-ujungnya bakalan sama nih kayanya. " jawab ku sambil tertawa.
" dee, aku seriuss. " balas nya dengan menatap ku dengan wajah seriusnya.
" plis kak. Ini beneran kita gak bisa temenan aja ????? " jawab ku sambil menatap nya.
" aku takut, malah aku yang nyakitin kakak. " lanjut ku.
" gak dee gak. kita belum coba, kita coba dulu baru tau hasilnya. " balas nya.
Aku pun terdiam sejenak dalam keadaan kesal. Aku ingin pulang saat itu rasanya, karna aku tak pernah siap dihadapkan dengan situasi seperti ini.
" dee ? Tolong kasih kesempatan buat aku masuk yaa ??? " celetuknya.
" huffft, kasih aku waktu lagi kak buat ngejawab boleh gak ? " jawab ku lemas.
" kapan dee ? Kapan ? Harus berapa lama lagi aku nunggu jawaban ??? " tanya nya sedikit kesal.
" tanggal 25 november ini kak. Eh gak, tanggal 26 aja. " jawab ku.
" kenapa gak jadi tanggal 25 ? Ada apa ??? " balas nya.
" gapapa kak. Tanggal 26 cantik aja, makanya pilih ditanggal itu. " jawab ku.
" oke, di tanggal 26 ini kamu harus jawab memang ya. Kita ketemuan atau kamu mau jawab di chat ? " tanya nya.
" eum.. Di chat aja kak. " jawab ku
" oke di chat, aku bakalan tagih itu nanti di tanggal 26. " balas nya.
Aku hanya melontarkan senyum tipis pada nya. Aku sebenarnya ingin tetap menolaknya, tapi ntah kenapa hati ku selalu mengulur nya.
" ayo kak pulang, udah mau maghribe. " celetuk ku.
" yaudah, ayo. " jawab nya.
Akhirnya, kami pun berjalan menuju parkiran dalam keadaan diam. Kejadian tadi, membuat kami jadi ingin menenangkan diri masing-masing. Kami masih tidak berbicara sedikit pun selama sampai di parkiran dan perjalanan pulang.
Seandainya aku bisa pulang sendiri, mungkin aku tak perlu merasakan keadaan itu. Tak lama kemudian, kami sampai ditempat biasa kami bertemu.
" hati-hati dijalan pulang kak, makasih. " celetuk ku.
" iyaa dee, kamu juga. Langsung bersih-bersih badan dan tidur kalau lelah. " jawab nya dengan nada sedikit kecewa.
" iya kak, aku duluan. " balas ku.
" iyaa dee. " jawab nya.
Aku pun berjalan membelakangi dia dan dia pun menjalankan motornya. Kami berdua jalan tanpa saling melihat dan melambaikan tangan. Keadaan yang tak di inginkan oleh ku, aku pun tau dia merasa kecewa karna aku menjawab tak sesuai harapannya.
Sesampainya aku dirumah, aku langsung bersih-bersih badan dan baring di atas tempat tidur ku yang empuk. Aku pikir dia tidak akan mengabari ku lagi, ternyata dia masih mengabari ku. Usaha nya untuk menyakinkan ku benar-benar terlihat, walaupun aku selalu berfikir kalau ini hanya akan aku rasakan di awal saja.