Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08 — Murka
"ARGHHHHH"
"ADIT SETAN LU MAIN NYOSOR-NYOSOR BAE, SINI GAK LU ANJING!"
Pekik Lestari yang sudah geram, ingin sekali rasanya menjambak rambut adit sampai rontok, namun Adit menghindar tanpa rasa takut.
Aksi kejar-kejaran membuat ruangan rumah menjadi kapal pecah, dengan amukan Tari yang melempar semua barang di dekat nya.
Ibu Eni menutup telinga takut, Pak Sumbada yang baru saja bangun tidur terhentak ingin memisahkan mereka.
"Berhenti kalian ber—" Ucapan Sumbada terhenti, seketika matanya terbuka lebar karena kepalanya terkena bantal sofa nyasar yang dilempar Tari.
Tak luput juga dia melihat sepatu, handuk, sapu, dan wajan melayang di udara. sampai akhirnya mereka berlari menuju ke ruang area bermain tenis.
Pelarian mereka terhalang meja tenis dan saling berhadapan. "SINI GA LU BABI" Teriak Tari yang membuat Adit tertawa geli.
"Gue baru liat mpok ati ngamuk" Kata Adit semakin mengundang amukan lestari.
"ANJING LU!"
Tari mengejar dari arah kiri, namun Adit berlari ke arah kanan. Tari putar badan, Adit ikut putar badan. Mereka berlari memutari tenis meja.
Sampai akhirnya tari sudah kehabisan tenaga dan jatuh pingsan, Adit terhentak panik menghampiri, Namun tari malah pura-pura pingsan untuk menipu daya Adit.
"KENA LU BABI" Lestari menjambak rambut nya brutal, beruntung Pak Bada datang memisahkan mereka.
"CUKUP KALIAN BERDUA, LIHAT DALAM RUMAH!!" Kata Pak Sumbada sambil menunjuk area dalam rumah yang membuat mereka terdiam. Bu Eni hanya mengumpat di punggung pak bada karena takut keributan.
Adit terkena hukuman ayahnya push up 50 kali sambil menatap tajam ke arah tari yang sedang membereskan semua barang berserakan.
Pak bada fokus menatap Adit dengan mengerutkan kening "JANGAN LIATIN LESTARI" Titah nya galak yang membuat lestari terkekeh puas.
"MAMPUS"
"KAMU JUGA TARI, CEPAT KEMBALIKAN BARANG KE TEMPAT SEMULA"
Adit tertawa tertahan namun di dengar pak bada yang lagi marah. "JAM BERAPA INI, KAMU BOLOS?" Tanya ayahnya buat Adit keringat dingin.
"IYA TUH UM, ADIT BOLOS BUAT NEMUIN TARI DI RUMAH, IYA GUE TAU KOK, GUE INI CANTIK, MANIS TAPI JANGAN SEGITUNYA KALAU NGE-FANS SAMA GUE YAK" Sahut Tari konyol.
Adit menatap dingin karena terpancing omongan lestari, dia berdiri ingin menghampiri nya gusar.
Pak bada menarik Adit "SURUH SIAPA BERHENTI, CEPAT 33 KALI LAGI" Katanya membuat Adit melanjutkan push up nya.
Lestari tersenyum jahat, Adit mengeraskan rahang tidak puas. Kondisi dalam rumah sudah normal.
Lestari pulang ke rumah, sedangkan Adit kembali ke bengkel, niatnya mau ngambil uang di rumah, malah dia terkena masalah yang dibuatnya sendiri.
Aki motor nya mati sehingga membuat Adit merogoh uang untuk membeli Aki motornya yang baru.
Disana Erza yang sedang membolos berhasil membawa Mifta untuk diberi penjelasan, selingkuhan nya seorang pekerja perantauan yang beda dua tahun dengan nya.
Terdengar obrolan Erza di dekat bengkel, yang membuat Adit terhentak menghampiri
"Plis mif yang kemarin itu dia itu bukan siapa-siapa gue, tolong jangan tinggalin gue" Kata Erza memohon keras.
Mifta menolak keras permohonan nya namun dia menerima pelukan disertai tangisan buaya nya Erza, sampai akhirnya Erza menembak Mifta tepat di depan mata Adit yang sedang menguping di balik pohon karena penasaran.
Adit menatap nya santai dengan menghisap rokok di jari-jari nya, mereka pun pergi meninggalkan area. entah kemana arahnya.
Adit gusar membuang rokok, dan meludah ke tanah sambil berjalan balik ke bengkel dengan aura yang tidak bisa di ganggu.
Disana lestari yang baru sampai, dia pergi ke kamar ibunya, karena panik dia langsung menangis memeluk putrinya.
"Kamu tidak apa-apa kan?" Kata Bu Ani sambil memegang kedua pundak putrinya dengan panik. Lestari menggeleng kepala untuk meyakini, sambil mencopot kalung kesayangan nya, sampai mengobrol panjang untuk memberi penjelasan.
Dia pun berpamitan menuju kamar nya, belum sampai ke kamarnya, tiba-tiba ada suara bel di depan rumah nya.
"Iya Siaaaapa" Tari membuka pintu, setelah dia melihat siapa yang datang, betapa kaget nya lestari melihat wajah Adit yang berkunjung ke rumahnya.
Melihat tangan nya yang membawa bingkisan makanan, tari pun mengernyit keningnya heran "Mau apa?" kata nya singkat.
Adit memasang wajah datar dengan menghisap rokok yang di pegang nya, Tari mengibas asap rokok dengan kesal "Berhenti rokok di depan gue bego, asap lu ganggu"
Adit mencentang rokok dan membuangnya di depan rumah nya "Buat lu" katanya sambil memberikan bubur ayam untuk nya.
"Gue udah makan" Tari mengelak dan menolak halus.
"Cepat dimakan, keburu dingin" Kata Adit yang terus mengontrol ekspresi tenangnya.
Tari mendecak dan meraih makanan yang dibawanya "Makasih" ketus nya.
Lagi-lagi suara ponsel berdering tepat di saku celana Tari, yang membuat Adit penasaran bertanya "Dari Siapa?"
Tari melihat layar ponsel nya, tertulis nama Erza di dalam nya "Erza" Jawab lestari dengan wajah kusam sambil mengangkat telepon nya.
Namun Adit merampasnya kembali. sambil loudspeaker telepon nya, menempelkan benda pipih itu di telinganya. Tari ingin mengambilnya, hanya tubuh Adit yang tinggi tidak bisa meraihnya walau dia melompat-lompat juga.
Adit memberi gestur acungan jari ke bibirnya memberi kode untuk tari diam dan mendengarkan.
"Tari gue sayang lu, plis jangan tinggalin gue, lu dimana gue kesana ya please!!"
"Tari gue lakuin apa aja untuk lu, kita sudah dua tahun pacaran, gamau putus begitu saja, tolong ya tari gue tadi disekolah gada lu di kelas, gue panik bolos saat istirahat"
Tari mengernyit kening dan menjawab dengan teriakan "GUE BENCI LU, TINGGALIN GUE ANJING!!"
Adit menatap Tari masih dengan ekspresi tenang nya, dia mematikan telepon, dan memberi ponselnya ke tari.
"Lu buka lagi blokir nya?" Tanya Adit tajam
"Cepat, lu blokir lagi cowok brengsek itu sekarang" Titah Adit dengan wajah serius, tari menolak justru dia membalik badan dan menggebrak pintu kasar.
"LU JUGA PERGI SEKARANG, TINGGALIN GUE SENDIRI!!" Pekik lestari dari balik pintu.
Adit menghela nafas kasar, membalik badan menuju motornya yang sudah diperbaiki, melaju untuk mencari keberadaan Erza dengan aura angker nya.
Kebetulan dia melihat Erza sedang menuju rumah Tari, Adit tersenyum jahat dia nekat menubrukan motornya ke motor Erza yang membuat mereka terjatuh karena bertabrakan.
Semua orang di jalan panik karena ada kecelakaan, segera menghampiri dua pemuda yang sedang bermasalah.
"MAKSUTNYA APA INI BRENGSEK" Bentak Erza yang tidak terima datang menghampiri Adit dengan wajah emosi
Adit menatap nya santai tanpa mendengar ocehan nya.
BUG
Erza melayangkan kepalan tangannya mengenai rahang adit sampai tersungkur, dia kesal tidak terima karena motor nya rusak dibuatnya.
Adit menyeka darah yang keluar di kedua sudut bibirnya, sambil berdiri dengan senyuman miring, aura angkernya perlahan bangun dan membalas pukulan nya.
Gantian
BUG
Pukulan wajah dari Adit mengenai tulang pipi Erza, membuatnya terjatuh ke bawah sambil meringis kesakitan.
Wajah Erza mati rasa, pukulan Adit bukan main-main, dia penasaran apa yang membuatnya seperti monster.
Adit melangkah ke depan, menarik kerah bajunya lagi dan melayangkan pukulan kedua tepat di rahang nya.
"Jangan ganggu lestari lu dengar" Kata Adit tajam sambil mendorong tubuh nya sampai kepala nya terbentur bodi motor milik nya.
Adit melangkah ke motornya dan meninggalkan area yang sudah dilihatin warga setempat.