NovelToon NovelToon
Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Angst / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Saudara palsu / Cintapertama
Popularitas:69.9k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Pesantren Al-Insyirah, pesantren yang terkenal dengan satu hal, hal yang cukup unik. dimana para santriwati yang sudah lulus biasanya langsung akan dilamar oleh Putra-putra tokoh agama yang terkemuka, selain itu ada juga anak dari para ustadz dan ustadzah yang mengajar, serta pembesar agama lainnya.
Ya, dia adalah Adzadina Maisyaroh teman-temannya sudah dilamar semua, hanya tersisa dirinya lah yang belum mendapatkan pinangan. gadis itu yatim piatu, sudah beberapa kali gagal mendapatkan pinangan hanya karena ia seorang yatim piatu. sampai akhirnya ia di kejutkan dengan lamaran dari kyai tempatnya belajar, melamar nya untuk sang putra yang masih kuliah sambil bekerja di Madinah.
tetapi kabarnya putra sang kyai itu berwajah buruk, pernah mengalami kecelakaan parah hingga membuat wajahnya cacat. namun Adza tidak mempermasalahkan yang penting ada tempat nya bernaung, dan selama setengah tahun mereka tidak pernah dipertemukan setelah menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PAKET UNTUK ADZA

Adza menatap ponselnya dan tidak ada suara dentingan atau deringan sama sekali padahal ini sudah malam.

Bukankah sudah seharusnya Azka menghubunginya? Tetapi kenapa tidak ada sama sekali?

Merenung di kasurnya, hanya adza sendiri yang membawa ponselnya ke dalam kamar itupun karena izin dari Kyai dan Ustadzah makanya dia bisa melakukannya.

Adza menghela napas dan mengambil cermin kecil, dia merasa wajahnya bukanlah jelek.

Kenapa orang-orang harus memandang nasabnya untuk menjalani sebuah hubungan? Adza mengakui sejak kematian orang tuanya dia sangat ingin mendapatkan keluarga pengganti, hanya saja sejauh ini dia tidak yakin apakah akan ada yang sungguh-sungguh menerimanya sebagai seorang keluarga?

"Seorang wanita belum tentu bisa mendapatkan jodoh yang sesuai dengan keinginannya, sementara laki-laki bisa melamar yang manapun dia mau."

"Mungkin seperti itu sudah tanggapan yang dirasakan Gus padaku. Apakah hanya karena demi mengangkat nama baik keluarga dan kasihan padaku makanya dia melamarku? Lalu apakah setelah ini pernikahan kami akan menjadi sebuah pernikahan sandiwara?"

Adza menatap ke arah jendela dan menahan airmatanya.

Andaikan saja orang tuanya masih ada dan dia punya tempat bersandar terakhir di dalam keluarga, dia tidak ingin berharap untuk mendapatkan sebuah keluarga. Namun, tidak ada yang tersisa dari orang tuanya. Semuanya hanyalah tinggal kenangan dan dia hanya seorang diri sekarang.

Adza mengusap air matanya dan berbaring, dia tak tahu apakah akan bahagia atau sedih karena semua ini. Karena sudah hampir tengah malam dan sama sekali tidak ada pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

Adza memutuskan untuk tidur saja, karena dia enggan untuk begadang hanya untuk menunggu pesan dari pria yang belum mahramnya.

...***...

"Meena ..." panggil sebuah suara lirih di seberang sana membuat Ameena mengerutkan dahinya.

"Ya, Mas? Kenapa menghubungi Meena malam-malam begini?"

Terdengar suara berat di seberang sana seperti sedang menarik napas.

"Mas belum percaya diri jadi mas menitipkan sesuatu untuk kamu dan harap kamu berikan padanya besok, bisa?"

"Hah? Apa?"

"Mas sudah mengirimkannya bersama dengan oleh-oleh dari sini yang dititip oleh Ummi. Di dalam tumpukan kurma dan juga air zam-zam ada sebuah kotak dan kamu bisa memberikannya padanya. Boleh kan, Mas minta tolong?"

"Emm, baiklah. Kapan sampainya?"

"Besok siang, nanti Mas kabari lagi."

"Okelah, kalau begitu aku akan sampaikan. Mas harus baik-baik di sana sampai hari pernikahan. Tetaplah hubungi dia, karena dia pasti menunggu."

"Emm, ya," balasnya ragu membuat adiknya itu menarik napas.

...***...

Adza bangun dengan suasana hati yang masih sama, terasa masam.

Dia sudah menerima lamaran dari pria yang ada di luar negeri sana tapi sama sekali tak ada pesan apapun yang masuk ke dalam ponselnya.

Membuatnya tak yakin yang melamarnya itu sungguh-sungguh atau tidak.

Adza menghela napas, tapi tak lama karena dia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia akan shalat tahajud dan subuh berjamaah di masjid, sudah jam tiga pagi dan saatnya kembali memulai kegiatan.

Sampai menjelang siang ketika Adza sedang istirahat pun dia tidak menemukan pesan apapun. Tetapi dia sama sekali tidak mau bertanya pada keluarga Kyai karena nanti dia malah terkesan seperti orang yang berharap.

Dibalik kata sibuk yang mungkin di alami Azka sedikit banyak Adza juga mulai tidak percaya pada hubungan mereka karena tak ada apapun yang dilakukan Azka.

Meletakkan ponselnya ke meja, Adza memutuskan untuk makan dan sengaja menjauh dari semua orang termasuk Intan karena dia sedang ingin menenangkan hatinya sendiri.

Hari ini dia kembali memakan bakso dengan saus dan cabai yang lumayan banyak biar bisa menyalurkan rasa kesal di dalam hatinya dengan makanan yang pedas. Dia juga sengaja memesan porsi yang lumayan besar karena setelah ini tidak ada lagi pelajaran yang akan dia lakukan sebab ini hari Sabtu di mana mereka sedikit longgar.

Setelah semuanya selesai dan dia kenyang, Adza memutuskan untuk kembali ke biliknya. Disana dia hanya tidur berdua dengan intan karena dia sengaja memesan kamar yang tidak digabung. Sejak kepergian orang tuanya dia selalu merasa tidak nyaman berada di tempat yang ramai karena ada luka besar yang menganga makanya dia meminta pada Kyai agar bisa memberikannya satu kamar dan dia ditemani oleh intan di kamar itu.

"Eh, apa itu?" Adza mengerutkan dahinya melihat sebuah kotak di dekat pintu kamarnya.

Dia menatap ke arah kanan kiri, tak ada siapapun dan ketika dia mendekat dia bisa membaca resinya hingga tahu kalau itu adalah paket kiriman dari Saudi Arabia tepatnya Madinah dan ada namanya disana.

"Dari Gus Azka? Eh, iya ada namanya. Azka Bukhori?Apakah ini adalah paket untukku?" adza tanpa sadar mulai tersenyum lalu dia membawa masuk paket itu dan meletakkannya di atas ranjang.

Paket itu cukup besar dan mungkin ada sekitar tiga kilogram beratnya. Dia memperhatikan paket yang dipenuhi dengan lakban dan juga bubble wrap itu, sebelum mulai mengambil gunting dan membukanya perlahan-lahan.

Dia tidak tahu kalau ternyata ada pengiriman seperti ini yang bisa dilakukan dari luar negeri dan dia juga tidak tahu siapa yang sudah meletakkan paket ini di depan pintu kamarnya.

Tetapi karena ada namanya makanya dia percaya diri kalau itu memang paket untuknya. Tentang kenapa paket ini bisa sampai padanya dia bisa bertanya pada keluarga Kyai nantinya.

"Wah ... Isinya banyak sekali," gumam Adza dengan senyuman bahagia di wajahnya.

Dia mengambil sebuah surat yang ada disana dan membacanya dengan tatapan serius.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ukhty Adzadina Maisyaroh. Saya dengan percaya diri mengantarkan paket ini kepada Ukhty ketika orang tua saya baru saja menanyakan tentang pendapat Ukhty tentang lamaran yang saya berikan. Paket ini datang dan sampai pada Ukhty saat Ukhty sudah mengatakan keputusan. Tetapi apapun keputusan Ukhty saat itu saya hanya menganggapnya sebagai sebuah hadiah dan kalaupun ukhti tidak menerima saya anggap saja ini adalah sebuah tanda kalau kita berteman.

Semoga Ukhty menyukai paket yang saya berikan. Saya belum bisa pulang saat ini dan jikalau kita memang berjodoh saya sudah siapkan tempat untuk kita menikah di Masjidil Nabawi. Jika Ukhty berkenan, saya tunggu Ukhty datang kesini dengan keluarga saya untuk membicarakan tentang selengkapnya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh?"

Adza diam dengan dadanya yang entah mengapa menjadi hangat.

Dia yang semula tidak percaya diri dengan hubungannya dan Azka nyatanya malah mendapatkan semua ini. Mengejutkan! Tetapi juga membuatnya bahagia karena dia bisa mendapatkan semua ini dari pria yang merupakan calon suaminya.

Menatap isi dari paketan itu dia bisa menemukan satu buah botol isi dua liter air zamzam, satu kotak makanan Al-baik chicken yang terkenal di Arab Saudi, kurma ajwa, sebuah abaya hitam dan juga putih dengan hijab dan juga cadarnya, beberapa aksesoris dari permata dan mutiara lalu yang terakhir ada alat sholat yang lengkap beserta Al-Qur'an putih dan juga tasbih.

Adza tersenyum dengan mata berkaca-kaca melihat bingkisan itu.

"Astaghfirullah, MasyaAllah. Ini bukan lagi paket tanda perkenalan, tapi ini sudah seperti kotak mahar. Ya Allah ...hamba sudah suudzon pada Gus Azka. Nyatanya dia tidak seperti yang hamba pikirkan."

1
irma hidayat
mungkin hukuman yg enak enak ya gus
sum mia
up lagi dong thor....di tunggu pokoke
sum mia
sudah pasti hukumannya yang enak , yang bikin candu dan bikin nagih . bisa jadi Adza akan dibikin tidak bisa berjalan oleh Azka 🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Faiz emang sableng , gendeng , gak waras alias gila . pen tak getok kepalanya tuh biar gegar otak sekalian .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Dewi Anggya
sepertinya hukumnya yg enak² 🤭
zhelfa_alfira
minta di ruqyah ini babang faiz kayak nya kk.😁🤭
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: hehe🤣🤣
total 1 replies
Nurlaila Elahsb
dasar Faiz kk lucnat gk tau aturan KL dh gila ya Gilak aja kalee
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: keknya otw RSJ aja ini mah si faiz🥴🤣
total 1 replies
barbie❤
udah buang aj ke laut
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: entar d makan hiu gimana kak si faiz?😩🤣
total 1 replies
vivinika ivanayanti
Sdh saat ya kirim ke RSJ kak 🤭🤭🤭✌️✌️
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: hihi author siap laksanakan🙏🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
enggak usah ragu lg bgaimn ketampanan Gus Azka bayangin aj dia mirip pangeran Arab 🤭
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: hehe🥰🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
Azka nampak bhgia bgtu juga dengan adza... semoga lancar hingga hari ijab
Ainal Fitri
insyaallah mereka dan dia akn sampai dengan baik baik saja Gus Azka. berkat doa mu tentu nya...
Fittar
faiz sudah gila
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: bukan gila lg kak, tpi udah gila maksimal😩🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
kekhawatiran Qt sama Abi. gak baik membuat adza dan Faiz tinggal d satu ruang lingkup bs berbhya buat adza.
sum mia
kira-kira azab apa ya yang cocok buat si sableng Faiz 🤔🤔
sum mia: wokeeeyyy
total 4 replies
Ainal Fitri
skakmat
emg enak Ken ceramah Abi mu sendiri.
dasar matre.
sum mia
duh Gustiiiii.... ada ya anak kyai , seorang Gus berpikiran picik dan keji , apalagi pada saudara kandungnya sendiri . benar-benar sudah stres parah dia , dasar laki-laki tua lapuk gak laku mau merebut istri adiknya .oh ... tidak semudah itu pulgoso....🤣🤣🤣 mau merebut Adza....langkahi dulu mayat Azka .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Ainal Fitri
good job adza. orang seperti Faiz emg harus d d kasih faham klo kamu tidak mudah untuk d hasut. ap lg dia mnbicarakan perusahaan mu terlihat sx matre nya 🙄
Ainal Fitri
nah adza gak perlu repot repot buat nyari foto masa lalu ato pun masa depan nya Gus Azka Krn ia sudah berterus terang klo wajah nya sedang dlm renovasi alias pengobatan. jd cukup faham bukan dan kamu tidak perlu terprovokasi oleh Gus Faiz itu.
Ainal Fitri
wah calon kakak ipar yg kurang asem in mah.
adza jgn dengarkan omongan nya, bukan kah kamu sudah melakukan istikharah.. yakin lah dengan petunjuk dr Allah.
Ainal Fitri
jd tambah yakin kan klo Gus Azka tampan batin nya
liat lah bgaimn ia dengan sangat baik tutur kata nya. yg akn menunggu ukhti adza dsana.
dan sperti nya Gus Azka emg sudah menaruh hati sejak lama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!