NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anakku

Ibu Untuk Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Duda
Popularitas:104.3M
Nilai: 5
Nama Author: ShanTi

Menikah belum menjadi prioritas Hasna walaupun dia menyukai anak kecil. Kesukaannya pada dunia kerja mempertemukannya dengan seorang anak yang membuatnya jatuh cinta dan terlibat terlalu dalam dengan Maura. Gadis kecil yang menempel padanya seperti anak koala dan sulit lepas. Tawaran menjadi ibu bagi Maura menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, tapi Hasna lupa... Maura memiliki ayah dan kakak perempuan. Menjadi ibu Maura berarti menjadi istri dari Reza dan ibu dari Hujan. Mampukah Hasna menjalani kehidupan dengan 3 orang dengan karakter yang berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maleficent Room

Siang itu

"Hasna..." panggil Bu Rika.

"Ya bu.. Hasna berdiri dan menengok dari kubikelnya

"Proposal kemarin sudah di acc tapi ada yang mau ditanyakan oleh General Secretary, kamu ke atas dulu" ucap Bu Rika

"Lantai 9 bu?" hati Hasna langsung menclos.. Lantai Keramat " sendiri bu?"

"Yaiyalah lantai 9 habis dimana lagi... kenapa kamu? masih trauma gara-gara kemarin?" Bu Rika tersenyum melihat muka Hasna yang langsung pucat.

"Ya sudah ditemani sama Arya ke atas, sekalian menyampaikan laporan hasil lapangan kemarin. Sudah ibu email sih tapi mungkin ada yang perlu diklarifikasi.. Arya temani Hasna ke Sekretaris GM"

"Wah sama saya bu.. Maytha koq gak ikut sekalian bu... biar bedol desa"

"Pelatihan yang akan dilakukan nanti uji cobanya di Tangerang, kamu lebih tahu kondisi pabrik disana sdm nya seperti apa" ucap Bu Rika tidak sabar

"Ok bu...siap laksanakan" Arya tersenyum sudah membaca bahasa tubuh Bu Rika yang tidak terlalu suka banyak dikomplain

"Mas...ayo temenin aku.... Sekretaris GM nya mirip Angelina Jolly loh... pas lagi main film Maleficent... cantik"... Hasna berharap

"Kamu tuh memuji tapi langsung menghepas banget sih... cantik tapi kaya nenek sihir bilang aja gitu susah-susah amat" Arya menggerutu.. paling males masuk ke ruangan Sekretaris GM gayanya itu mengintimidasi .. melihat dirinya seperti objek.

"Mas aku tuh selama di proyek daerah belajar banyak hal, kalau berurusan sama atasan perempuan yang ganas dan dominan yang bawa sesajen laki-laki ganteng, tapi kalau berurusan sama atasan laki-laki reseh yang bawa sesajen perempuan cantik dijamin semua urusan akan jadi mudah dan lancar. Tapi tetap jaga jarak aman supaya tidak terkena kasus malpraktek di tempat kerja" Hasna mulai ngoceh

"Ya Allah Hasna jadi kamu mau jadiin aku tumbal gituh" Arya langsung mengerut kesal

"Engga lah... masa ganteng-ganteng serigala ginih mau ditumbalin... bisa-bisa ruangan kita kehilangan cahayanya kalau Mas Arya gak ada... besok Hasna bikinin kopi lagi yaah... pake krimer dan brown sugar biar Mas Arya tambah manis" bujuk Hasna

"Alaah kamu merayu-rayu aja kalau ada maunya" Arya mesem-mesem sebel tapi mau

"Iya atuh masa musti dimarahin... ayo buruan keburu jam makan siang nih" Hasna bergegas keluar ruangan, langsung dipijitnya lift ke lantai 9.

"Awas kamu jangan tinggalin aku disana yah... tanggung jawab" Arya menyusul dan membawa sejumlah berkas laporan dari pabrik di Tangerang

Di lantai 9 mereka langsung masuk ke ruangan General Secretary. Ada Prita disana, ia langsung mempersilahkan Arya dan Hasna masuk.

"Gimana Ya... sudah ada sekilas info?" Prita mengedip sama melirikan matanya ke Hasna

"Shuuts... gibah nanti kalau dibelakang...jangan depan orangnya.." bisik Arya

"Apaan sih... Mas Arya... Mba Prita" Hasna langsung manyun. Ekspresi muka Hasna langsung berubah begitu masuk ke ruangan Bu Arcy. Woww... mewah dan elegan, alamak ini mah ruangan Divisi Pelatihan dan Pengembangan dijadikan satu punya dia sendiri, dunia tidaaak adil.

Arcy tampak duduk dengan elegan di mejanya. Dia tampak sibuk menuliskan berkas laporan, sewaktu Hasna masuk hanya melirik saja tapi begitu melihat Arya dia langsung menoleh dan tersenyum.

"Anak buah Bu Rika yah, duduk dulu saya harus mencatatkan ini dulu sebentar" Arcy melanjutkan aktivitasnya.

Hasna dan Arya duduk dengan manis, Arya langsung mengeluarkan hape android dan berselancar, sedangkan Hasna hanya bisa duduk memperhatikan interior ruangan. Banyak berkas yang disimpan dengan cara yang cantik. Nenek sihir ini memang punya selera yang bagus, berkelas dan mewah. Anak horang kayah kayanya dia dulu, Hasna paling tidak bisa menata ruangan.

Baginya yang ruangan yang baik itu rapi dan disimpan pada tempatnya, dia terbiasa memanfaatkan barang yang ada, tidak neko-neko meminta barang yang mahal. Hasna sadar ayahnya bekerja sebagai dosen di Perguruan Tinggi tidak memiliki banyak dana berlebih untuk membeli sesuatu yang sifatnya estetika. Setiap barang yang dibeli harus jelas memiliki manfaat dan fungsinya, boleh membeli barang yang mahal selama itu memang diperlukan dan memiliki fungsional.

"Ok.. rencana untuk kegiatan pelatihan Company Code of Conduct yah.. sudah dihitung anggaran kegiatannya kan, kenapa tidak mereka yang menyelenggarakan sendiri? kenapa harus kita langsung yang handle disana? selama ini mereka kan sudah melaksanakan?" Bu Arcy langsung memberondong sejumlah pertanyaan dengan mata menusuk kepada Hasna. Matanya menyiratkan ketidaksukaan pada Hasna.

"Anak ini sudah menarik perhatian Reza karena bisa mengasuh Maura.. menyebalkan, anak kecil itu selalu saja membawa ulah" pikir Arcy

"Owh iya Bu ini karena materi yang mereka sampaikan kepada karyawan/buruh hanya sekedar informasi untuk menggugurkan kewajiban, tidak ada pemaknaan sehingga mengakibatkan beberapa hal bu seperti tuntutan karyawan yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan, kecelakan di tempat kerja, dan beberapa kondisi kami temukan adanya pergantian pekerja yang tinggi mengakibatkan melambatnya produktivitas kerja bu".. Hasna langsung menjelaskan panjang lebar.

"Konten yang disampaikan oleh Pabrik tidak menarik bu sehingga membosankan, sehingga solusinya kita melakukan Training Of Trainer (TOT) atau kita melakukan pelatihan langsung disana" lanjut Hasna

"Saya kemarin dari dari pabrik di Tangerang bu, bisa dilihat dalam laporan tingginya pergantian pekerja di beberapa bagian sehingga target produksi tidak tercapai sehingga harus dilakukan lembur, sedangkan kalau lembur itu berarti peningkatan biaya produksi lagi bu" sambung Arya

"Ok kalau begitu kita harus memilih melakukan TOT atau pelatihan langsung?" tanya Arcy

"Kalau saya memilih untuk melakukan TOT bu, supaya memandirikan pabrik melakukan pelatihan sendiri tidak tergantung kepada kita, hanya harus dicari sdm yang memiliki kemampuan untuk bisa mentransfer ilmu melatih dengan baik bu dan bisa melaporkan progres kegiatan kepada kita, jadi intinya membutuhkan dana besar di awal tapi memiliki keuntungan jangka panjang, kalau saya hitung dengan pelatihan secara manual dilakukan oleh kita memang lebih murah dengan TOT bu karena kegiatannya ditanggung oleh pabrik sendiri, kalau pelatihan manual akan memakan biaya dan tenaga dari kantor pusat".

"Ok bagus analisanya, kita ambil option itu saja, nanti saya sampaikan kepada GM" ucap Arcy.

"Baik bu terima kasih, kami ijin keluar sekarang" Ucap Arya sudah mulai tidak nyaman dipandang terus oleh Arcy

"Kamu... jangan melakukan kesalahan seperti kemarin lagi, satu kali kesalahan masih dimaafkan, diulangi sekali lagi kamu langsung out" Arcy masih belum bisa melepaskan Hasna dengan mudah

"Saya sudah tidak ada masalah bu dengan Pak GM beliau sudah mengerti itu hanya kesalahpahaman, bukan salah saya". Hasna tidak terima kalau itu disebut kesalahan

"Ehmmmm... kami pamit bu... terima kasih" Arya langsung mendorong Hasna keluar

"Kamu tuh... diem aja napa sih... nyaut aja" bisik Arya... "malas tauk diem disitu dengerin dia"

"Habis enaknya aja ikutan nyap-nyap ... pengasuhnya bukan .. neneknya bukan"... Hasna emosih.. diseret pula sama Arya ke lift.. Prita cukup dikedip kedip saja sama Arya sudah langsung senyum meleleh...

"ini apa lagi mas... pegang-pegang terus dari kemarin tuman..." kata Hasna di depan lift.

"Habis kamu kalau gak diseret bakalan merepet terus... sudah tau orangnya gak suka dibantah, kan kamu bilang sendiri nanti kalau kena kutukan tongkat sihir gimana... siap jadi tumbal?" Arya cekikikan..

"Gak lucu... sebel" ucap Hasna sambil masuk ke lift.. dipijitnya lift untuk menutup...

dan terbuka lagi.... tampak 2 laki-laki dan anak perempuan di depan lift.

"Kaaaaa Hasnaaa..... Molaaaa cali cali ... " teriak Maura....

Alamaaaaaak... keluar dari mulut harimau ketemu anak koala.... Hiksss...

Selamat Berjuang HASNA 😂

***************************

🥰🥰🥰Terima kasih sudah membaca, jangan lupa like n komen yaaa supaya semangat nulisnya.. love u all 🥰🥰🥰

 

****************************

1
lndrie
Luar biasa
Yuyun ImroatulWahdah
Hasna kita sama'an VIP juga😍😁
Hearty 💕
😆😆😆😆😆
Hearty 💕
Papi jadi nggak laku
Hearty 💕
Seputus asa gitu...
Hearty 💕
Jadi ikutan sedih
dyul
Berasa hidup dlm pernikahan kalian
dyul
🤣🤣🤣🤣
dyul
hahaha 🤣🤣🤣🤣
dyul
🤣🤣🤣🤣
dyul
mewek.... 😭😭😭😭
Bie
Luar biasa
dyul
selalu nangis😭😭😭😭
dyul
😭😭😭😭😭
Hearty 💕
Kacau deh urusan gajah su belalai panjang
Hearty 💕
Buna nggak ada nyali untuk usap-usap Papi
dyul
syukurin....., always dumel padahal dah baca berkali-kali 🤣🤣
dyul
baca ini masih😭😭😭😭
Ros Ibu
Luar biasa
Ati Sumiati
kangen sama hasna udh lama keluar aplikasi ini ,sekarang baru masuk lagi demi baca buna hasna dan maura 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!