Gracella Eirene, gadis pendiam yang lebih suka bersembunyi di dunia imajinasi, Ia sering berfantasi tentang kehidupan baru, tentang cinta dan persahabatan yang tak pernah ia rasakan. Suatu hari, ia terpesona oleh novel berjudul 'Perjalanan cinta Laura si gadis polos', khususnya setelah menemukan tokoh bernama Gracella Eirene Valdore. Namun, tanpa ia sadari, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya selamanya. Ia terbangun dalam dunia novel tersebut, di mana mimpinya untuk bertransmigrasi menjadi kenyataan.
Di dunia baru ini, Gracella Eirene Valdore bertemu dengan Genta, saudara kembarnya yang merupakan tokoh antagonis utama dalam cerita. Genta adalah musuh tokoh utama, penjahat yang ditakdirkan untuk berakhir tragis. Gracella menyadari bahwa ia telah mengambil alih tubuh Grace Valdore, gadis yang ditakdirkan untuk mengalami nasib yang mengerikan.
- Bisakah Gracella Eirene Valdore mengubah takdirnya dan menghindari nasib tragis yang menanti Grace Valdore?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afizah C_Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 8
Di sekolah Sman Bina Sanford tempat yang mana menjadi tempat Grace bersekolah. Di sekolah itu terdapat sebuah ruangan istimewa khusus buat anak anak Geng motor Sanford Tiger Reign tempat mereka bisa bersantai, bercanda, dan merencanakan berbagai hal.
Ruangan itu dipenuhi dengan warna abu-abu, hitam, dan merah. Lambang harimau ganas yang terukir di sisi pintu menjadi identitas khusus tempat ini. Di dalam ruangan, terdapat berbagai macam buku, kursi, sofa, komputer, berbagai alat lengkap untuk belajar dan bersantai. Suasana di sini terasa seperti berada di rumah. Ada juga kamar tidur, kamar mandi, bahkan lemari pakaian.
Di salah satu sudut ruangan, terdapat sebuah meja bundar yang terbuat dari kayu jati. Di atas meja, terdapat beberapa buku, majalah, dan sebuah asbak berisi puntung rokok. Di sekeliling meja, terdapat beberapa kursi empuk yang terbuat dari kulit.
Shankara Arion Sanford anak pemilik sekolah sekaligus ketua Geng Sanford Tiger Reign sekaligus tokoh utama dalam cerita 'perjalanan cinta Laura sigadis polos' tengah menikmati secangkir kopi panas yang sudah disiapkan, di sebelah nya Laura Arista Valdore juga tokoh utama nya.
Di sekelilingnya, Alzian Regar Garret wakil ketu, Alzian adalah sosok yang cerdas, berani, dan tegas. Dia adalah tangan kanan Shankara dan selalu bersedia membantu Shankara dalam segala situasi. Dia sangat loyal kepada Shankara dan selalu menempatkan Shankara di atas segalanya. Namun, di balik sikap dinginnya, Alzian memiliki sisi hangat yang hanya terlihat pada orang orang terdekat nya terutama adik kembar nya. Dia sangat peduli dengan teman-temannya dan selalu siap melindungi mereka. Dia juga memiliki sisi humor yang kering dan suka bercanda dengan cara yang unik.
-Elzion Rager Garret:
Elzion adalah anak yang lucu, menggemaskan, nakal, dan suka bercanda. Dia adik kembar Alzian, tapi kepribadian mereka berbeda jauh. Dia selalu mencari kesenangan dan sering melakukan hal-hal yang tidak terduga, namun dengan cara yang positif dan tidak merugikan orang lain. Dia suka membuat orang tertawa dan selalu berusaha untuk menciptakan suasana yang ceria, hingga menjadi kesayangan di geng ini karna tingkah imut dan wajah menggemaskannya, selain itu ia juga memiliki sisi sentimental dan peduli dengan teman-temannya.
- Devin Sakar Aswangga:
Devin adalah sosok yang hangat dan bijaksana, dia adalah salah satu anggota geng Sanford Tiger Reign yang paling dihormati. Dia jarang berbicara, namun dia selalu mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan nasihat yang bijak. Dia memiliki kemampuan berkelahi yang sangat baik, namun dia lebih suka menyelesaikan masalah dengan cara yang damai.
-Abrisam Athariz:
Abrisam adalah sosok yang cuek dan berani, namun dia memiliki sisi hangat yang tersembunyi. Dia adalah salah satu anggota geng Sanford Tiger Reign yang paling dihormati. Dia jarang berbicara, namun dia selalu mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan dukungan yang kuat. Dia memiliki kemampuan berkelahi yang sangat baik, namun dia lebih suka menyelesaikan masalah dengan cara yang damai. Dia juga memiliki sisi lembut dan suka membantu orang yang membutuhkan.
Sadewa Nadin Valdore:
- Karakter: Sadewa adalah sosok yang pendiam, misterius, dan memiliki aura yang menakutkan. Dia adalah salah satu anggota geng Sanford Tiger Reign yang paling dihormati. Dia jarang berbicara, namun saat dia berbicara, kata-katanya tajam dan pedas, seperti pisau yang menusuk. Dia suka mengkritik dan memberikan komentar yang menohok, namun di balik itu semua, dia memiliki hati yang baik dan peduli dengan teman-temannya. Dia selalu berusaha untuk melindungi mereka dan memberikan nasihat yang bijak, meskipun cara penyampaiannya bisa terasa kasar.
...----------------...
"Eh, kalian ingat gak sama cewek yang kita lihat di kafe kemarin?" tanya Isam tiba-tiba, membuat fokus mereka teralihkan, terutama Shankara. Laura yang sedang bersandar di bahu Shankara pun ikut menoleh, matanya mengamati reaksi Shankara dengan hati-hati.
"Oh, dua cewek cantik yang jadi pusat perhatian itu?" balas Devin.
"Kenapa?" tanya Al penasaran.
"Itu lagi viral di grup sekolah, apalagi si gadis satunya. Katanya murid baru yang berani banget sama ratu bully, mereka berantem di kantin, terus dihentikan Grace," jelas Isam.
"Wow, ternyata ada juga yang berani lawan ratu bully kita," kata Al, sedikit terkejut.
"Iya, coba kalian liat di grup," ucap Isam sambil menyeringai, lalu melempar kotak rokok ke meja dan menyalakan sebatang rokok. Asap mengepul di udara, membuat ruangan terasa lebih hidup, tapi Laura merasa sedikit terganggu dengan bau rokok itu.
Shankara, Dewa, Al, Laura, Devin, dan El langsung membuka ponsel mereka masing-masing.
"Wah, keren keren, Kakak kakak liat itu Kak Grace bukan, cantik banget sekarang!" teriak El spontan dengan hebohnya, membuat semua orang kaget dan hampir melepas ponsel mereka.
"Aduh, El kebiasaan jangan teriak gitu," tegur Shankara lembut.
"Emm, maaf hehehe," jawab El sambil menggaruk kepalanya yang gatal.
"Lain kali jangan gitu ya El, kasian sama yang lain sakit nanti telinganya," ucap Laura lembut pada El sambil mengelus rambutnya. Namun, di balik senyum polosnya, Laura merasakan sedikit sengatan cemburu. Kenapa El selalu mendapatkan perhatian yang begitu besar dari semua orang? Laura merasa sedikit terancam oleh kehadiran El di hidup Shankara. Merasa kepalanya disentuh Laura, El menjauhkan diri dan mendekati Shankara.
"Hum, terserah El lah. Bang Kara, Kak Grace tambah cantik banget sekarang, udah lama gak keliatan," puji El.
"Heh cil, kemarin kami ketemu Kak Grace loh," goda Devin pada El.
"Ih, kok aku gak di bawa sih kalo tau kalian bakal ketemu Kak Grace, aku ikut kemarin hum," balas El cemberut, yang membuatnya tambah menggemaskan.
"Ututu, Adek kecil gak dibawa hihihi," ejek Isam. Mendengar ejekan Isam, mata El berkaca-kaca seakan akan siap menangis.
"Hua, Kak Isam jelek, Hiks hiks," amuk El histeris sambil menangis. Melihat itu, Shanka, Al, dan Dewa menatap tajam Isam.
"El, udah yah jangan nangis, kan El udah gede juga," ucap Laura polos, berusaha menenangkan El. Laura berusaha keras untuk tetap tenang, tapi cemburu yang ia rasakan semakin kuat. Kenapa Shanka terlihat begitu peduli pada El? Harus Laura akui kehadirannya sedikit terancam oleh kehadiran El di hidup Shanka.
"El, udah yah, jangan nangis. Nanti kakak beliin permen," kata Al sambil mendekati El dan mengelus rambutnya. Al merasa kasihan melihat adik kembarnya menangis. Al merasakan kedekatan yang kuat dengan El, dan ia tidak suka melihat El menangis.
Bukannya berhenti, El malah tambah menangis merasa Laura juga mengejeknya. Mereka semua panik, terutama Isam si pelaku. Mereka berusaha menenangkan kesayangan mereka.
"Stt, udah yah El, udah jangan nangis hmm," kata Shanka lembut.
"El, Isam minta maaf udah yah, nanti Abang beliin permen," ucap Isam sambil mengelus kepala El.
"Gak mau hua, Isam jelek nakal, Hikh hiks," rengek El.
"Stt, El udah yah, iya Isam jelek kok," kata Dewa dan Devin sambil menenangkan El.
"Heh, kok Lo malah bilang gue jelek?" protes Isam pada Dewa dan Devin yang ikut mengejeknya.
"Hiks hiks, Abang," tangis El sambil memeluk Shanka.
"Stt, udah, mau apa hmm, nanti Abang kabulin," kata Shanka sambil mengelus punggung El.
"Benaran?" tanya El sambil menatap Shanka dengan mata berkaca-kaca.
"Iya sayang," jawab Shanka sambil tersenyum.
"Kalo gitu, El mau ketemu Kak Grace," pinta El dengan mata berbinar, membuat semua yang ada di ruangan itu gemes sendiri melihat ekspresi El. Pipinya masih memerah karena nangis, hidungnya kemerahan, dan bibirnya sedikit bergetar. Tapi matanya berbinar-binar dengan keinginan yang kuat untuk bertemu Grace. El terlihat sangat lucu dan menggemaskan dengan ekspresi itu.
Shankara tersenyum dan mengelus rambut El, "Iya sayang, nanti Abang ajak ketemu Kak Grace."
Al ikut tersenyum dan mengacak-acak rambut El, "Iya, El. Nanti kakak ajak ketemu Kak Grace, ya?"
Devin dan Isam juga ikut tertawa melihat kelucuan El. Hanya Laura yang diam, menatap El dengan tatapan yang sedikit tak suka. Laura merenggut sedikit bibirnya, merasa sedikit terusik oleh perhatian yang diberikan Shanka dan yang lain pada El.
Laura ingin mendapatkan perhatian yang sama dari Shanka, walau sekarang ia sudah menjadi pacar Shanka, tapi sepertinya El selalu mendapatkan tempat khusus di hati Shanka.
Sadewa, yang selama ini diam, tiba-tiba bersuara, "Emang Grace mau ketemu?" Nada suaranya datar, tapi ada sedikit keengganan di sana. Dewa merasa sedikit tak suka mendengar nama Grace. Grace adalah adik kandungnya yang tak diharapkannya. Dewa selalu merasa terbebani oleh keberadaan Grace, dan ia tidak ingin terlibat dalam kehidupan Grace.
"Kenapa, Dewa?" tanya Shanka, sedikit heran dengan reaksi Dewa.
"Gak papa," jawab Dewa singkat, lalu kembali menunduk, menatap ponselnya. Dewa merasa bingung. Di satu sisi, ia tidak ingin bertemu Grace. Tapi di sisi lain, ia juga tidak ingin menolak permintaan El yang sangat ia sayangi lebih dari siapapun bahkan Laura yang ia sayangi, baginya El itu istimewa.