Fabby Alexandrina merupakan putri tunggal dari pengusaha kaya raya. Kedua orang tuanya meninggal karena mengalami kecelakaan, dan saat ini Fabby tinggal bersama Neneknya.
Neneknya ingin sekali melihat Fabby menikah hingga akhirnya Neneknya pun menjodohkan Fabby dengan seorang sekuriti. Awalnya Fabby menolak, namun Neneknya tetap memaksa.
Akankah Arga mampu membuat Fabby jatuh cinta kepadanya? dan apakah Fabby akan luluh dengan kesabaran Arga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8 Si Cantik Yang Angkuh
Selesai sarapan, Fabby pun berpamitan kepada neneknya. Fabby segera mengendarai mobilnya menuju kantor. Fabby tidak tahu kalau Arga saat ini bekerja di kantornya sendiri.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Fabby pun sampai di kantor dan Poppy segera menghampiri Fabby. “Selamat pagi, bu!” sapa Poppy.
“Pagi. Itu ada apa, kok pada berkumpul seperti itu?” tanya Fabby.
“Oh itu, anu----“ Poppy tidak berani melanjutkan ucapannya dan itu membuat Fabby curiga.
“Ada apa sih? Mereka bukanya masuk, malah berkumpul di situ?” kesal Fabby.
Fabby segera menghampiri mereka dengan raut wajah kesalnya. “Hai, kalian ngapain di sini, ayo masuk!” bentak Fabby.
Seketika semuanya bubar dan berlarian masuk ke dalam kantor karena takut dengan kemarahan Fabby. Fabby membelalakkan matanya saat melihat sekuriti baru yang berdiri di hadapannya. Fabby menarik tangan Arga dan membawanya ke parkiran supaya tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka sedangkan Poppy menunggu di depan pintu masuk.
“Kamu ngapain ada di sini?” tanya Fabby dengan kesalnya.
“Aku lagi kerjalah,” sahut Arga dengan senyumannya.
“Ngapain kerja di sini? Bukanya kamu sudah punya kerjaan?”
“Awalnya punya kerjaan, tapi kemarin aku banyak izin makanya aku langsung dipecat,” sahut Arga.
“Ya, terus ngapain kamu kerja di sini? Kenapa kamu gak kerja di tempat lain saja?” geram Fabby.
“Memangnya kenapa kalau aku kerja di sini? Gak boleh?” tanya Arga dengan santainya.
“Gak bolehlah, aku gak mau sampai karyawan-karyawan aku tahu kalau aku sudah menikah denganmu!” bentak Fabby.
“Gak bakalan ada yang tahu, kamu tenang saja gak usah khawatir. Lagi pula apa salahnya kalau aku ingin lebih dekat lagi dengan istriku,” ucap Arga dengan senyumannya.
“Awas saja kalau ada satu saja karyawan yang tahu siapa kamu, aku tidak akan pernah memaafkanmu,” ancam Fabby.
“Oke, siap,” sahut Arga.
Fabby dengan perasaan kesalnya pergi meninggalkan Arga masuk ke dalam kantornya. Arga hanya menyunggingkan senyumannya, walaupun Fabby selalu berkata kasar, entah kenapa dia tidak bisa marah kepada Fabby. Sementara itu, Fabby masuk ke dalam ruangannya dan Poppy mengikuti dari belakang.
“Pop, kok bisa dia bekerja di sini?” geram Fabby.
“Aku juga tidak tahu, Bu. Nanti aku tanyakan kepada HRD,” sahut Poppy.
“Kamu boleh keluar.”
“Baik, Bu.”
Poppy pun pergi meninggalkan ruangan Fabby, sedangkan Fabby tampak uring-uringan. Suasana hatinya saat ini langsung tidak bagus, baru 2 hari saja menjadi suami sudah membuat Fabby jengkel apalagi kalau sampai tahunan, bisa-bisa Fabby darah tinggi. Tiba-tiba, Poppy menghubungi Fabby dan memberitahukan jika Arga bekerja di sini atas perintah Andin.
“Astaga, apa sih maunya nenek? Kenapa dia menyuruh Arga bekerja di sini, kalau sampai ada yang tahu siapa dia, image ku bisa langsung anjlok ini,” geram Fabby.
Arga bekerja menggunakan masker, supaya tidak ada lagi karyawan wanita yang mendekatinya. Tapi walaupun begitu, semua orang sudah terlanjur tahu. Tidak lama kemudian, Arga melihat kalau Fabby sedang sibuk bekerja.
“Rasa kagumku kepadamu dari dulu tidak pernah hilang. Sudah cantik, pintar pula mana ada pria yang bisa menolak pesona mu. Tapi, walaupun kamu membenciku, aku akan berusaha membuatmu berbalik jatuh cinta kepadaku,” batin Arga dengan senyumannya.
“Bu, siang ini ada pertemuan dengan pemilik perusahaan xxx di restoran kenangan,” ucap Poppy.
“Baiklah, siapkan saja semuanya,” sahut Fabby.
Poppy pun segera menyiapkan semua yang dibutuhkan oleh Fabby. Setelah siap, Fabby dan Poppy pergi menuju restoran yang sudah dijanjikan oleh kliennya. Arga replek menghampiri Fabby membuat Fabby kembali kesal.
“Kamu mau ke mana?” tanya Arga.
“Astaga, apa urusannya sama kamu?” kesal Fabby.
“Fab, bagaimana pun aku ini suamimu jadi aku harus tahu kamu mau pergi ke mana?” ucap Arga.
“Kenapa sih kamu ribet banget jadi orang? Aku mau ke mana pun bukan urusan kamu, jadi stop tanya-tanya terus. Lebih baik sekarang kamu kembali bekerja dan jangan dekat-dekat denganku jika sedang berada di wilayah kantor karena aku tidak mau ada orang yang curiga, paham kamu!”
Fabby pun dengan cepat masuk ke dalam mobilnya, dan Arga hanya bisa terdiam. Poppy merasa kasihan kepada Arga, tapi Poppy juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau Poppy membela Arga, sudah pasti Poppy akan mendapatkan omelan dari Fabby. Arga hanya bisa melihat kepergian Fabby dengan tatapan sedih.
“Kenapa sih orang itu sangat menyebalkan,” gerutu Fabby.
“Bu, ibu gak boleh loh berkata kasar kepada Pak Arga karena bagaimana pun Pak Arga itu suami ibu,” ucap Poppy ragu-ragu.
“Apaan sih, kok kamu jadi bela dia? Jangan bilang kamu suka lagi sama dia,” tuduh Fabby.
“Astaga Bu, aku tidak serendah itu. Setampan apa pun suami ibu, Insya Allah aku tidak akan pernah merebut suami orang karena itu dosa. Lagi pula, aku tahu diri Bu, aku awalnya adalah orang tidak punya dan diangkat derajatnya oleh ibu jadi aku tidak akan pernah mengecewakan ibu apalagi menyakiti ibu!” tegas Poppy.
Seketika Fabby terdiam, dia sadar kalau ucapannya barusan sudah keterlaluan tapi bibirnya sulit sekali untuk mengucapkan maaf. Fabby seumur-umur tidak pernah meminta maaf, kecuali kepada neneknya dan kedua orang tuanya. Entah sifatnya menurun dari siapa, padahal neneknya sudah mendidik Fabby dengan sangat baik.
“Arga, kamu kenapa memilih menjadi sekuriti? Padahal wajah kamu tampan loh, kamu pantasnya menjadi seorang artis,” goda Pak Sigit.
“Bapak bisa saja,” sahut Arga dengan senyumannya.
“Apa kamu sudah mempunyai istri?” tanya Pak Sigit.
“Alhamdulillah sudah Pak, malahan aku baru saja menikah,” sahut Arga.
“Owalah, pengantin baru rupanya. Pasti istri kamu beruntung sekali punya suami tampan sepertimu.” Lagi-lagi Sigit menggoda Arga membuat wajah Arga memerah menahan malu.
“Istri aku sangat cantik Pak, justru aku yang sangat beruntung bisa menikahi dia,” sahut Arga.
“Semoga pernikahan kalian langgeng. Dan semoga istri kamu tidak seperti Bu Fabby sifatnya,” bisik Pak Sigit.
Arga mengerutkan keningnya. “Memangnya kenapa dengan sifat Bu Fabby?” tanya Arga pura-pura tidak tahu.
“Bu Fabby itu memang sangat cantik, namun sifatnya sangat angkuh dan kejam bahkan beliau tidak segan-segan memecat orang yang kerjanya leha-leha. Maka dari itu, kamu jangan banyak diam karena beliau bisa lihat dari cctv,” ucap Pak Sigit.
Arga tersenyum. “Terima kasih Pak, atas pemberitahuannya,” sahut Arga.
“Sama-sama.” Sigit pun masuk ke dalam pos sekuriti sedangkan Arga masih duduk termenung.
Sigit tidak tahu kalau Arga adalah suami dari Fabby. “Sepertinya aku harus menasihati Fabby supaya jangan terlalu keras kepada karyawannya,” batin Arga.
Entah kenapa saat ini perasaan Arga begitu gelisah. Dia sudah berpikir yang macam-macam dan berpikir kalau saat ini Fabby sedang bertemu dengan seorang pria dan Arga tidak terima itu. Sifat posesif Arga ternyata sudah mulai terlihat.
gasss season 2