Perfect Husband
💛
💛
💛
Fabby Alexandrina adalah gadis cantik berusia 25 tahun. Saat ini Fabby tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya sudah meninggal akibat kecelakaan. Fabby merupakan pewaris tunggal dan sekarang memegang sebuah perusahaan ternama dan terbesar di kota itu.
“Nek, nanti mungkin Fabby akan pulang malam,” ucap Fabby di sela-sela sarapannya.
“Jangan terlalu sibuk Fab, kamu itu harus memikirkan masa depan kamu juga. Ingat, kamu sudah dewasa dan sudah sangat pantas untuk membina rumah tangga,” ucap Nenek Andin.
“Fabby belum kepikiran soal itu nek, nanti saja. Lagi pula Fabby masih ingin mengembangkan usaha Fabby, kalau Fabby menikah, Fabby tidak bisa bebas,” tolak Fabby.
“Fabby, perusahaan kita sudah sangat berkembang terus apa lagi yang mau kamu kembangkan. Kalau terus-terusan memikirkan duniawi, tidak akan ada habisnya. Nenek sudah semakin tua, kalau nenek meninggal bagaimana? Siapa yang akan menjaga kamu?” Nenek Andin memberikan nasihat kepada cucunya itu.
“Nenek jangan bicara seperti itu, Fabby jadi sedih,” ucap Fabby dengan wajah sedihnya.
“Makanya, cari pasangan biar nenek tenang,” sahut Nenek Andin.
“Memangnya nenek pikir, cari pasangan itu gampang? Fabby tidak mau sampai tertipu lagi dan itu membuat Fabby trauma,” ketus Fabby.
“Kalau begitu, bagaimana kalau nenek kenalkan kamu dengan Arga? Dia anak yang sangat baik dan nenek yakin kalau Arga akan bisa menjaga kamu,” ucap Nenek Andin.
“Arga lagi, Arga lagi, apa tidak ada pria lain lagi selain pria yang bernama Arga itu, Nek?” kesal Fabby.
“Coba deh kamu bertemu dulu dengan Arga, nenek yakin kamu akan suka dengannya.” Andin berusaha membujuk cucunya itu.
Fabby melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. “Fabby sudah telat, kalau begitu Fabby berangkat dulu,” ucap Fabby sembari bangkit dari duduknya.
“Jadi kapan kamu mau bertemu dengan Arga?” tanya Nenek Andin kembali.
“Kapan-kapan saja.” Fabby mencium pipi Andin dan segera pergi meninggalkan rumah.
Andin hanya bisa geleng-geleng kepala, entah kenapa cucunya itu selalu saja banyak alasan jika ia menyuruhnya untuk bertemu dengan Arga. Arga adalah pria baik-baik dan sangat sopan, bahkan dia seorang pria yang pekerja keras. Andin sangat berharap jika Fabby mau menikah dengan Arga.
“Astaga, kenapa nenek ingin sekali aku bertemu dengan Arga? Memangnya seperti apa pria itu, sampai-sampai nenek bersikeras ingin menjodohkanku dengannya,” gerutu Fabby.
Dulu Fabby memang sempat mempunyai kekasih, saking cintanya Fabby selalu memberikan apa yang kekasihnya mau. Sampai-sampai kekasihnya diberi jabatan penting di perusahaannya. Namun, justru kekasihnya itu korupsi dan membuat perusahaan Fabby hampir bangkrut bahkan yang lebih menyakitkan lagi, dia selingkuh dengan sahabat Fabby sendiri dan uang hasil korupsi dipakai untuk berfoya-foya dengan wanita itu.
Tidak membutuhkan waktu lama, Fabby pun sampai di kantor dan langsung masuk ke dalam ruangannya. “Bu, ini ada berkas dari PT.SINAR MAJU yang mengajukan kerja sama dengan perusahaan kita, silakan ibu periksa terlebih dahulu,” ucap Poppy yang merupakan sekretarisnya itu.
Fabby mulai membaca berkas itu dengan sangat teliti. “Ini perusahaan yang lumayan cukup besar dan bagus juga, jika kita bekerja sama dengan perusahaan ini, aku yakin akan berjalan dengan lancar,” ucap Fabby.
“Perusahaan itu juga tidak ada catatan hitamnya hanya saja pemilik perusahaannya masih misterius,” sahut Poppy.
Fabby mengerutkan keningnya. “Misterius, maksudnya?” tanya Fabby bingung.
“Selama ini perusahaan itu dipimpin oleh orang kepercayaannya, katanya pemilik perusahaan itu masih berada di luar negeri dan belum kembali,” sahut Poppy.
“Oh, begitu. Ya, sudah kamu urus saja pertemuan aku dengannya,” ucap Fabby.
“Baik, Bu. Kalau begitu, saya pamit dulu.” Poppy pun pamit dan keluar dari ruangan Fabby.
Fabby menyandarkan tubuhnya dengan mata yang terpejam. Lagi-lagi Fabby terngiang-ngiang dengan ucapan neneknya mengenai pria yang bernama Arga. Entah kenapa, akhir-akhir ini dia merasa penasaran dengan pria itu.
“Apa aku setujui saja permintaan nenek untuk bertemu dengan Arga? Aku juga penasaran dengan Arga, seperti apa wajah dia?” gumam Fabby.
Andin sudah sangat sering meminta Fabby untuk bertemu dengan Arga namun Fabby selalu mempunyai alasan untuk menolak. Fabby juga tidak tahu, dari mana neneknya kenal dengan pria yang bernama Arga itu. Yang jelas, terlihat sekali neneknya berharap kalau Fabby mau menikah dengan Arga.
Tiba-tiba ponsel Fabby berdering dan tertera nomor yang tidak dikenal. “Nomor siapa ini?” gumam Fabby.
Fabby langsung mematikan panggilan itu, tapi tidak lama kemudian ponselnya kembali berdering dengan nomor yang sama. “Astaga, ini siapa sih?” kesal Fabby.
Fabby yang merasa kesal karena terus-terusan diganggu akhirnya mengangkat sambungan telepon itu. “Halo! Dengan siapa ini? Jangan main-main ya, aku tidak suka diganggu,” ketus Fabby dengan kesalnya.
“Halo, Fabby, maaf sudah mengganggu, aku Arga. Nenek Andin yang sudah memberikan nomor ponsel kamu kepadaku,” ucap Arga.
Fabby langsung terdiam, bahkan jantung Fabby mulai berdetak tak karuan. Suara pria di ujung telepon sana terdengar sangat berat tapi begitu lembut sampai-sampai bisa membuat jantung Fabby bergetar hebat. Tangan Fabby mulai keringat dingin, sampai-sampai Fabby tersentak kala mendengar suara Arga kembali.
“Halo, apa kamu masih ada di sana, Fabby?” tanya Arga.
“I—iya, ada apa?” sahut Fabby gugup.
“Aku ingin bertemu denganmu, apa kamu ada waktu?” tanya Arga kembali.
Fabby sangat gugup, saking gugupnya dia langsung menutup sambungan teleponnya. Fabby memegang jantungnya yang berdetak tak karuan itu, lalu kembali melihat ponselnya. Fabby mengambil air minum dan meminumnya sampai tandas.
“Astaga, kenapa aku jadi begini? Baru dengar suaranya saja sudah seperti ini, bagaimana kalau bertemu.” Fabby sangat terkejut mendapat telepon dari Arga secara tiba-tiba.
Selama bekerja, Fabby terus saja memikirkan mengenai Arga sampai-sampai dia tidak fokus. “Ah, pria itu benar-benar membuatku gila. Apa aku bertemu saja dengannya? Dari pada aku mati penasaran,” gumam Fabby.
Fabby pun menghubungi neneknya dan meminta untuk mempertemukan dirinya dengan Arga. Andin sangat bahagia dengan permintaan Fabby, namun Fabby meminta bertemu di rumah dan tentu saja Andin langsung setuju. Andin berharap Fabby mau menerima perjodohan dirinya dengan Arga.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 malam. “Astaga, aku lupa malam ini aku mau bertemu dengan Arga,” gumam Fabby.
Fabby segera membereskan meja kerjanya dan terburu-buru pulang karena malam ini dia sudah janji akan bertemu dengan Arga. Fabby melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia benar-benar sudah sangat penasaran dengan wajah Arga. Fabby sangat tidak sabar ingin cepat-cepat sampai di rumah.
“Astaga, baru kali ini aku benar-benar penasaran dengan seorang pria,” gumam Fabby.
*
*
*
Hallo guys, yuk kencengin lagi like, gift, vote, dan komennya🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Aisyah Christine⒋ⷨ͢⚤
baru dengar suara sdh gak karuan fabby.. gak tau gimana kalau ketemu pula kesandung kaki sendiri lalu tergolek ke depan arga?🤣🤣🤣🤣🤣
2024-08-17
1
•§¢•⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃfdiahps94🥴
masa depan tak melulu tentang rumah tangga loh nek, berumah tangga nanti mumet mikir ini itu wkwkwk
2024-08-17
1
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ɳσҽɾ
baru di telepon saja sudah dah dig dug der ya, apalagi kalau ketemu? bakalan pingsan di tempat gak kira-kira tuh wkwk 🤣
2024-08-17
1