" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Bar
Brukkk
Zahra tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita yang menggunakan gamis juga tidak lupa cadar yang menutupi wajahnya.
" Maaf mbak, Aku tidak sengaja menabrak mbak " Kata Wanita itu membantu mengambil beberapa cemilan milik Zahra yang terjatuh.
"Tidak mengapa" jawab Zahra Cuek.
" Ini cemilannya mbak" ujar wanita itu lagi kemudian memberikan cemilan Zahra padanya.
Zahra terdiam memperhatikan Wanita di depannya dari atas sampai bawah.
Bukan kah ini wanita yang pernah di lamar kak Radit tempoh hari. Batin Zahra saat melihat Aara. Tapi Aara tidak mengenali Zahra
" Apa kau sudah menikah?" tanya Zahra Pada Wanita Di hadapannya
"Iya.. ada apa "Tanya Wanita itu juga yang heran dengan pertanyaan Zahra.
"Tidak, hanya bertanya. ya sudah aku pergi dulu" Setelah pamit Zahra langsung melenggang pergi.
Saat ingin keluar dari Mall, Zahra juga tidak sengaja berpapasan dengan ustadz Sulaiman.
Tanpa aba-aba Zahra langsung mencegah lengan ustadz Sulaiman." apa yang kau lakukan di sini" Tanya Zahra semangkin mengikis jarak dirinya dan Ustadz Sulaiman. Zahra terus mendekati ustadz Sulaiman yang membuat ustadz Sulaiman melangkah sedikit mengambil jarak darinya.
" Apa kau bisa lebih sopan dan bertindak selayaknya"Ujar Ustadz Sulaiman yang sangat tidak menyukai Sikap Zahra karena terlalu berani pada laki laki. Apa lagi Sulaiman melihat pakaian Zahra Sangat minim.
"Sopan seperti ini maksudnya"Kata Zahra tersenyum mengejek dengan lancang meraba dada bidang Ustadz Sulaiman.
"Jaga sikap mu Dzakiyyah Zahra Putri." Ustadz Sulaiman menatap tajam pada Zahra dan menepis tanganya.
Zahra kembali tersenyum manis dan menarik kerah baju Ustadz Sulaiman mendekat kan bibir nya di telinga ustadz Sulaiman.
"Aku suka penolakan" Bisik Zahra lalu melenggang pergi meninggalkan ustadz Sulaiman yang mencoba meredakan emosi nya menghadapi sikap biadab Zahra
Setelah Zahra pergi ustadz Sulaiman juga kembali melangkah ke dalam Mall.
Tiba di mobil Zahra kembali memakai gamisnya tanpa membuka Baju minimnya, juga mengenakan jilbabnya dan menghapus make up di wajahnya. menghidupkan mobil kemudian melaju ke Rumah Abah ibunya.
,,,,,,,,,
Di parkiran Ustadz Sulaiman masuk ke dalam mobil bersama dengan adiknya.
"Kak. sepertinya tadi aku melihat kak Zahra deh. tapi kenapa dia berpakaian minim dan sangat terbuka dengan rambut yang sudah di warnai... tapi apa benar itu kak Zahra. Mana mungkin dia berpenampilan kayak wanita malam seperti itu ya kak. kak Zahra kan memakai Hijab. apa aku salah lihat ya kak?." Kata Danissa yang juga sempat melihat Zahra sekilas tadi.
Ustadz Sulaiman mengeluarkan mobilnya dari parkiran" Kau mungkin salah lihat Nissa.. jika Zahra ada di Mall ini mana mungkin kakak tidak melihat nya tadi. sudah, tidak usah di fikirkan" Bohong Ustadz Sulaiman dengan wajah tenangnya. mana mungkin dia memberi tahu pada adiknya seperti apa sikap Asli calon istrinya itu.
,,,,,,,
Malam Hari sekitar pukul sebelas malam. Zahra keluar dari rumah seperti biasa di jemput oleh Ken dan mengendap ngendap keluar dari rumah.
Tiba di mobil Ken. mereka berdua langsung berangkat ke lokasi Bar yang sudah ada teman teman mereka di sana.
Hanya beberapa minit saja mereka sudah tiba di parkiran Bar. Zahra dan Ken turun Dari mobil melangkah masuk ke dalam Bar.
" Wau.. Kau minum sil " Tanya Zahra mendudukkan tubuhnya dekat Sisil yang meminum Alkohol.
" Hm. ni" Jawab Sisil menyodor gelas berisi Alkohol pada Zahra.
Zahra mengambil Gelas tersebut dan meminumnya hanya sekali teguk. Zahra juga memang sudah biasa meminum minuman keras.
Setelah itu mereka meliuk liuk kan tubuh mereka mengikuti dentunan musik yang memekak kan telinga.