Galaksi mahasiswa tajir, ganteng, banyak cewek di kampusnya yang berebut perhatiannya bahkan ada yang rela mengemis cintanya, namun Gala jatuh cinta dengan cewek yang bernama Melody gadis cantik adik sahabatnya yang jadi mahasiswa baru di kampusnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRAGEDI DIPESTA KAMPUS
Aulia Universitas Antariksa malam ini dipenuhi lampu warna warni dan dihias dengan sangat cantik di setiap penjuru ruangan
Mahasiswa berkumpul disana, tak terkecuali Melody dan juga teman-temannya.
Begitu Melody turun dari motor Aska. Dia langsung menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak Aska yang menjadi salah satu most wanted di universitas Antariksa kini bersama dengan mahasiswi baru yang cantik dengan gaun berwarna pink selutut dan rambut digerai indah.
Melody memperbaiki bajunya yang sedikit terangkat "Gara-gara kak Aska nih dandanan gue jadi berantakan" gerutu Melody. Gadis itu masih kesal karena Aska memilih naik motor dari pada naik mobil. Padahal Melody sudah memohon-mohon supaya Aska naik mobil.
"Lo tetap cantik kok" Aska tersenyum manis melihat penampilan adiknya yang cantik.
Aska merapikan rambut Melody yang tadinya tertiup angin hingga sebagian menutupi wajahnya
"Wah tadi pagi kak Gala sekarang kak Aska kegatelan banget tu cewek" Bisik-bisik mulai terdengar. Orang-orang mulai mengomentari apa yang dilihat oleh mata kepala mereka tanpa mengetahui status Aska dan Melody sebenarnya.
"Wah si Aska tu sepertinya mau nikung sahabatnya sendiri nih"
"Melody beruntung banget bisa dekat sama jajaran most wanted kampus "
"Gue juga mau dong jadi Melody"
"mereka cocok banget"
"Cocokkan Melody sama Gala"
Melody menggaruk telinganya yang tak gatal gara-gara pusing mendengarkan komentar-komentar orang di sekitarnya
"Kenapa?" tanya Aska melihat raut wajah Melody yang sedikit kesal.
"Mulut mahasiswi mahasiswa disini kaya mercon" ucap Melody
"Berarti mulut kamu juga dong, kamu kan juga mahasiswi di kampus ini" kata Aska tersenyum mengejek
"Ikh kecuali aku," ralat Melody
Melody dan Aska menoleh begitu sebuah mobil sport berwarna hitam dan motor Ducati terbaru parkir di samping Aska.
"Gila Lo Ka, ngebut banget bawa motornya sampai ninggalin kita" ucap Dion begitu turun dari motor Ares. Lagi-lagi pemuda tampan yang terkenal playboy itu menumpang pada sahabat karibnya.
Melody, Aska dan teman-temannya memang berangkat bersama. Tapi, Aska lebih dulu sampai. sebab lelaki itu melajukan motornya dengan sangat kencang
Agar tidak mendengar Omelan Melody yang merengek minta naik mobil.
Sementara orang-orang disekitar semakin memekik ketika melihat Gala turun dari mobil hitam tersebut. Penampilan Gala malam ini cukup berbeda dari biasanya. Gala yang biasanya tampil acak-acakan malam ini tampil dengan balutan jas berwarna hitam dan rambut yang ditata rapi.
"Kak Gala ganteng banget" ucap mahasiswi yang ada di ruangan itu.
Kembali ke Aska dan teman-temannya
"Tau nih si Aska gak kasihan sama adik Lo, nanti dia kedinginan gara-gara Lo bawa motor terlalu kencang"
"Kulit dia tebal kaya macan, jadi gak mungkin dia kedinginan
Melody melorotkan matanya " Enak aja cantik-cantik gini dibilang kaya macan kulitnya, kulit Lo tu yang kaya macan " Melody mencubit lengan Aska. Namun, cubitannya tak memberikan efek apa-apa bagi Aska
Bagi Aska cubitan Melody hanya seperti gigitan semut
"Udah ah gue mau cari teman-teman gue aja, gak enak disini bareng buaya-buaya darat"
Sebenarnya Melody gak nyaman karena banyak yang menatap gak suka ketiak Melody bareng-bareng geng Aska dan kawan-kawannya
"Ya udah sana pergi. Tapi jaga diri baik-baik" ucap Aska perhatian
Melody menoleh ke sana sini untuk mencari keberadaan geng cendol. Melody tersenyum tipis ketika melihat Aulia, Sisi, dan Indira berada di dekat kolam ikan koi di kampus Melody.
"Hai guys ternyata kalian ada disini, tadi gue mutar-mutar aula cariin kalian sampai kaki gue pegal-pegal" ucap Melody panjang lebar
"kalian baru datang?" tanya Melody lagi
"kita udah dari tadi Mel"jawab Sisi dan Indira
"Kalau Lo Aulia?"
Gadis itu menatap datar ke arah Melody tanpa berniat menjawab pertanyaan Melody. Melody merasa heran dengan sikap Aulia karena biasanya diantara mereka Aulia yang paling cerewet.
Melody melirik Sisi dengan pandangan penuh tanya. Namun, Sisi mengangkat bahunya tanda tidak tau.
Mengapa Aulia tiba-tiba seperti itu karena sebelum Melody datang gadis itu bersikap normal seperti biasanya
Sisi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Berbeda dengan Indira, gadis itu sangat tau kenapa tiba-tiba Aulia berubah. Indira ingin menjelaskan, tapi tatapan tajam Aulia membuatnya bungkam
Indira tidak ingin Aulia marah kalau Indira nekat memberitahu apa yang sebenarnya kepada Sisi dan Melody
"Indira, balik ke aula yuk!" ajak Aulia dia langsung memegang tangan Indira dan diseret dengan paksa oleh Aulia
"Sisi, Lo gimana mau ikut atau mau tetap disini?" Melody menunggu namanya disebut. Tapi sayang sekali Aulia tak jua kunjung menyebut nama Melody
Sisi melirik ke Melody yang kelihatan kecewa "Gue disini aja dulu" putus Sisi ia tak mungkin meninggalkan Melody sendirian meski disekitar mereka begitu banyak orang
"Ya udah kalau begitu kita duluan" pamit Aulia pada Sisi. Ia menarik tangan Indira ke aula
"Dia kenapa?" begitu Aulia dan Indira sudah tak terlihat lagi
"Gak tau, tadi sebelum Lo datang dia bersikap seperti biasanya kok nggak kaya barusan tadi" ungkap Sisi
"Memangnya Lo ada salah apa sama dia" tanya Sisi?"
Melody menggelengkan kepalanya "Seingat gue gak ada, tadi siang dia masih baik-baik saja "
Melody ingin sekali bertanya kepada Aulia kenapa gadis itu mendiaminya sejak tadi. Melody harus melakukan itu untuk menyelesaikan masalah. Kalau tidak bertindak masalah itu bisa berlarut-larut
"Eh itu cewek yang tadi pagi bersama Gala kan?" tanya Niki - sahabatnya Clara gadis itu berdiri disamping kolam bersama Clara. Mereka masing-masing membawa segelas jus berwarna merah
Clara meneguk jus yang ada ditangannya '' iya dia" ucapnya sambil melirik ke Melody dan Sisi dengan malas
"Kerjain yuk?" ajak Niki.
Clara tampak berpikir, selama ini gadis itu tidak pernah berbuat jahat kepada mahasiswi baru karena dia ingin mempertahankan citranya sebagai primadona
"Tapi citra gue bisa rusak kalau gue berbuat jahat" ucap Clara
"Lo tenang aja! Lo tinggal ikuti kata-kata gue!" gadis bernama Niki itu langsung membisikan sesuatu di telinga Clara
mereka berdua berjalan ke arah Sisi dan Melody. Clara pura-pura terjatuh dan menyenggol Melody yang berada dipinggir kolam sehingga Melody yang tak bisa menjaga keseimbangannya pun terjatuh ke dalam kolam yang cukup dalam.
Suara gemuruh air mengalihkan pandangan orang yang ada disana. Mereka semua kaget melihat Melody tercebur di kolam.
Melody yang tak bisa berenang mangap-mangap melambaikan tangan meminta pertolongan. Persediaan udara di dadanya semakin berkurang. Dadanya terasa sesak. Terakhir Melody mendengar ada teriakan panik Sisi sebelum dirinya berakhir tak sadarkan diri dengan tubuh yang semakin tenggelam di dasar kolam
Sisi tak menolong Melody karena sama halnya dengan Melody, Sisi tidak bisa berenang
Sisi memegang kepalanya panik. Ia yakin disekelilingnya banyak orang yang pandai berenang. Tapi entah kenapa tidak ada yang mau menolong Melody
Setetes buliran bening lolos dari mata Sisi. Dilihatnya Melody sudah tak melambaikan tangan lagi. Sisi yakin sekarang gadis itu sudah pingsan
"Siapapun please, tolongin sahabat gue!" teriak Sisi putus asa namun tak ada satu orang pun yang mendengarnya orang-orang memilih diam dan menjadi penonton
Sisi berjongkok rasanya sekarang ia benar-benar putus asa. Sedari tadi ia mencari keberadaan Aska tapi matanya tak kunjung menemukan keberadaan Aska
Sisi mendongak ketika ia mendengar sesuatu tercebur ke dalam kolam. Rasanya lega sedikit menyeruak di dalam hatinya begitu melihat Gala menyelam untuk menolong Melody.
Sisi kembali berdiri dengan harap-harap cemas. Ia berharap semoga sahabatnya baik- baik saja.
Beberapa menit kemudian Gala berhasil membawa Melody dari dasar kolam. Lelaki itu meletakkan Melody di pinggir kolam. Kondisi Melody tidak bisa dikatakan baik baik saja. Wajahnya terlihat pucat dengan mata yang mengatup rapat.
Sisi segera mendekat ke arah Melody dan Gala. Gala menepuk pelan pipi Melody
"Melody please bangun!" ucap Gala dengan nada memohon. namun, permohonannya tentu tidak di dengar oleh Melody
Gala mengusap wajahnya kasar
"Melody bangun!" ucap Gala sekali lagi. Namun, tentunya Melody tidak akan bangun begitu saja karena dia cukup lama pingsan di dalam air
Gala memejamkan matanya sejenak. Tidak ada cara lain Gala harus menolong Melody secepatnya. Secara perlahan Gala membungkukkan tubuhnya. Hal yang dilakukan Gala selanjutnya cukup membuat penggemar Gala memekik keras
Gala menyatukan bibirnya dengan Melody
Gala tidak menyangka kalau ciuman pertamanya akan seperti ini. dia membayangkan melakukan itu atas dasar suka sama suka dengan gadis yang dicintainya. Atas kemauan masing-masing agar bisa menikmatinya
Rasa lega langsung menyeruak dari hati Gala begitu melihat Melody membuka matanya dengan perlahan. Tidak sia-sia Gala memberikan napas buatan untuk Melody
Meski dilihat Melody sudah sadar tapi Gala belum berniat melepaskan bibirnya dari bibir Melody. Laki-laki itu terbawa suasana hingga tanpa sadar ia menyesap bibir Melody. Melumatnya dengan lembut. Pekikan orang-orang disekitarnya tak ada artinya bagi Gala.
Gala merasa dirinya sudah gila karena belum bisa berhenti. Bahkan sekarang dirinya menginginkannya yang lebih dari itu. Perlahan Gala menggigit bibir bawah gadis itu sehingga mulut Melody terbuka dan Gala dengan mudah menyelundupkan lidahnya ke dalam mulut Melody. Lelaki itu mengabsen satu persatu gigi Melody
Melody yang nyawanya belum terkumpul sempurna awalnya diam saja menerima perlakuan Gala. Tapi, begitu dirinya sadar apa yang dilakukan pria di hadapannya. Matanya langsung membulat sempurna, pipinya memerah dengan jantung yang berdetak berkali-kali lipat lebih kencang dari sebelumnya ketika ia berhadapan dengan Gala
Pahatan wajah Gala terlihat begitu sempurna. Dengan rahang tegas, hidung mancung, mata tajam dan rambutnya yang basah
Melody akui Gala terlihat sangat tampan apalagi dengan jarak sedekat ini. Kalau saja lelaki itu tidak menyeramkan. Mungkin sudah lama ia jatuh cinta kepadanya
"Apa-apaan ini?" Aska tiba-tiba datang menarik tubuh Gala hingga laki-laki itu menjauh dari Melody
Aska tentunya marah melihat adik semata wayangnya dicium oleh seorang laki-laki yang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan adiknya
Meskipun Gala sahabatnya Aska tidak peduli, yang jelas ia tidak ingin ada yang mempermainkan perasaan adiknya
Tadi Aska di aula begitu mendengar Melody jatuh ke kolam ia langsung lari ke sini dan alhasil dia mendapati sahabatnya sendiri sedang mencium adiknya dalam keadaan basah. Aska tidak bisa menebak kalau Gala yang telah menolong Melody
Tanpa aba-aba Aska langsung melayangkan Bogeman mentah ke wajah Gala. Selama mereka bersahabat baru kali ini mereka berantem
Gala sendiri tidak membalas perlakuan Aska. Dia tak ada niat sama sekali untuk membalasnya.
Ia tau kenapa Aska begitu marah kepadanya dan Gala akui kalau dirinya memang salah karena tidak dapat mengontrol diri.
"Lo apain Melody Bangs*t?" murka Aska
Gala hanya diam dengan tatapan datar. Tidak berniat membalas Aska. Dan Gala pasrah menerima apapun yang dilakukan Aska kepadanya.
Lagi-lagi Aska ingin memukul wajah Gala. Namum, kali ini tangannya tidak sampai menyentuh wajah Gala karena Melody langsung berdiri dan memeluk tubuhnya dari belakang.
"Kak, udah! Kak Gala gak salah. Gue tadi kecebur kolam kak Gala cuma nolongin gue dan kasih napas buatan" ucap Melody pelan.
Perkataan Melody membuat emosi Aska menyurut. Aska menghela napas lalu berbalik ke arah Melody. Dilihat muka pucat Melody
"Tadi di dalam air dada gue sesak dan gue pingsan dan begitu gue sadar jantung gue berdetak kencang banget. Gue rasa jantung gue gak sehat"
"Lha jelas lah Lo deg degan soalnya Lo dicium Gala mana itu ciuman pertama kalian lagi" batin Aska
"Melody harus pulang" ucap Gala sambil berdiri disamping Aska
Aska menoleh sebentar dan kembali fokus ke Melody " Ayo pulang!" ajaknya
"Melody pulang sama gue!" usai mengucapkan itu Gala langsung mendapatkan tatapan tajam dari Aska
"Melody pulang sama gue!" ucap Aska. Dia tidak akan membiarkan Melody pulang sama Gala. setelah melihat tatapan lapar Gala waktu mencium Melody tadi
"Lo gak lihat seluruh tubuh Melody basah? Kalau dia naik motor yang ada nanti dia malah kedinginan"
"Iya juga ya batin Aska, Gala kan naik mobil. Jadi kalau Melody bersama lelaki itu dia gak akan begitu kedinginan.
"Oke, tapi awas kalau Lo macam-macam sama dia gue gak akan biarkan Lo hidup!" ancam Aska kepada Gala
"Lo bisa ngikutin kita dari belakang kalau Lo gak percaya sama gue!"
"Oke!" akhirnya mereka sepakat kalau Melody pulang bersama Gala
Sebelum ketiganya berjalan ke tempat parkir. Gala melepas jasnya lalu melampirkan ke tubuh Melody. Baju Melody yang basah tidak tembus pandang tapi cukup menampilkan lekuk tubuhnya. Gala tak ingin tubuh Melody menjadi tontonan mahasiswa mata keranjang di kampus mereka
Baru beberapa detik jas itu menempel di tubuh Melody, Aska langsung menarik jas itu dan mengembalikan ke Gala.
Gala menatap Aska dingin, ia ingin marah. Namum amarahnya mereda ketika melihat Aska melepas jasnya dan memberikan pada Melody.
"Wah beruntung banget si Melody di rebutkan kak Gala dan kak Aska" bisik-bisik tentang Melody sudah mulai terdengar di telinga Sisi
"Kira-kira Melody bakalan milih siapa ya? Masih banyak lagi bisik-bisik yang Sisi dengar yang membuat Sisi pusing.
"Sisi, Melody mana?" tanya Indira yang baru datang bersama Aulia. Kedua gadis itu terlihat panik. Mungkin mereka baru mendengar kabar kalau Melody tenggelam
"Melody baru tenggelam dan pingsan tapi sudah sadar sekarang dibawa pulang sama kak Aska dan kak Gala"
Mendengar nama Aska disebut. raut wajah khawatir Aulia berangsur-angsur berubah menjadi sendu.
Aska adalah cowok yang selama ini Aulia taksir tapi sayang perasaannya tak berbalas. Hati Aulia tentunya sakit melihat orang yang dia cintai dekat dengan sahabatnya sendiri. Itulah sebabnya Aulia mendiami Melody tadi
"Gue mau ke rumah Melody, kalian mau ikut gak?" ucap Sisi
"Mau ikut gak? kasian Melody masa kita gak jenguk Dia!"
akhirnya Aulia mengangguk lagian Melody gak salah. Aska bilang mempunyai sahabat yang dia cintai sehingga tidak bisa membalas perasaan Aulia. Sungguh miris nasib Aulia