Menjadi Suami Kilat CEO Cantik

"Bagaimana, Lis?"

Felicia menyambut kedatangan sekretarisnya di ruang kerja pribadi di mansion.

"Pesan Ibu sudah disampaikan," sahut Lisda seraya duduk di depannya. "Tapi jawaban Daris sungguh menyebalkan."

"Maksudmu?"

"Ibu dibilang bego mengirim saya ke PKL."

"Kurang ajar betul!" geram Felicia tersinggung. "Kalau aku bego, mana mampu jadi CEO? Mampunya jadi tukang soto mie!"

"Menurut saya ada benarnya juga saya tidak pergi ke PKL," sahut Lisda tenang. Ia sudah biasa melihat bosnya marah-marah sejak perkawinan gagal itu. "Jadi teman-temannya tidak curiga."

"Terus kamu mengantarkan dompetnya ke mana? Ke kantor polisi?"

"Dibuang tidak bisa ya, Bu?"

"Kalau Daris menuntut aku, bagaimana? Kau ingin aku viral gara-gara duit lima ratus ribu?"

"Kolega kan tahunya Ibu married sama Daris Richardo pengusaha soto mie, bukan Daris Prasetya tukang soto mie."

"Ia punya bukti foto wedding party di ponselnya. Aku lupa menghapus."

"Jadi saya harus ke sana lagi?"

Felicia berpikir sejenak, lalu menjawab, "Aku suruh pengacara saja, sekalian mengurus surat perceraian."

"Mereka pasti makin curiga kalau Ibu menyuruh pengacara."

"Pertemuannya diatur bukan di PKL."

Felicia mengakui dirinya ceroboh. Ia mestinya mengirim sopir untuk menghindari kecurigaan pedagang kaki lima. Tapi ia tidak terima disebut bego!

"CLBK ternyata tidak semanis yang dibayangkan," kata Lisda. "Saya dan suami saya juga mulai ada keretakan. Ia bukan lagi sosok seperti di SMA dulu."

"Aku tidak ada waktu mendengar curhatmu. Aku harus bersiap-siap pergi ke air port besok."

Ia belum meminta manajer rumah untuk pengepakan barang-barang. Banyak perlengkapan yang perlu dibawa karena liburan cukup lama.

"Saya tidak curhat," sanggah Lisda. "Saya memberi gambaran bahwa sifat laki-laki yang kita cintai semasa remaja bisa berubah drastis di saat dewasa."

"Yang berubah dari Daris statusnya, dari anak pengusaha jadi tukang soto mie. Aku tidak tahu apa yang terjadi."

"Jangan-jangan ia diusir dari rumah gara-gara menolak dijodohkan dan menikah sama gadis kampung. Jadilah ia tukang soto mie."

Felicia memandang tak berkedip. "Maksudmu Daris sudah punya istri saat menikah denganku?"

"Kalau saya tidak salah tangkap begitu."

"Tidak salah tangkap? Memangnya kamu ngomong sama Daris di depan banyak orang?"

"Saya ngobrol berdua. Tapi dari kedai sebelah ada yang teriak; hati-hati, ia sudah punya istri di kampung."

Felicia terkejut. "Kamu tidak salah dengar?"

"Kuping saya normal. Pertanyaannya, istri di kampung itu siapa?"

"Sudah jelas bukan aku!"

"Mereka kelihatannya tidak tahu Daris menikah sama Ibu."

"Jelas tidak tahu kalau Daris sudah punya istri di kampung! ODGJ saja pasti playing victim!"

"ODGJ tidak mungkin punya istri dua."

"Lebih baik kamu keluar dengan kebodohanmu sebelum kesabaranku habis."

Felicia merasa sangat terhina. Daris menikah dengannya bukan dalam status singel. Lalu apa arti masa lalu baginya?

Felicia benar-benar telah terperdaya. Tidak ada pembalasan yang cukup untuk penistaan ini, meski dijebloskan ke penjara seumur hidup!

Daddy pun sampai menggebrak meja saat mengetahui hal itu. Ia biasanya pandai mengendalikan emosi.

"Kurang ajar!" geram Daddy. "Seenak-enaknya ia menistakan puteriku!"

"Sabar, Dad," tegur Bunda lembut. "Jantungnya kambuh loh."

"Bagaimana aku bisa sabar kalau tukang soto mie mempermainkan keluargaku? Panggil kepala security ke mari!"

"Buat apa, Dad?" pandang Felicia bingung.

"Kok buat apa?" balik Daddy sengit. "Kamu menerima begitu saja diperlakukan seperti ini?"

"Tapi apa hubungannya sama kepala security?"

Felicia membaca gelagat tidak baik pada sinar mata papinya. Kekerasan bukan solusi meski dirancang sedemikian rupa hingga nama mereka bersih.

"Aku pikir tidak perlu kekerasan," ujar Felicia. "Keluarga kita bukan keluarga barbar."

"Aku harap pembelaanmu bukan lantaran ada cinta di hatimu."

"Jelas bukan!" bantah Felicia tegas. "Aku tidak mau Daddy berurusan dengan hukum!"

"Bodoh sekali aku kalau sampai terjerat hukum!"

"Sepintar-pintarnya Daddy pasti ada jejak yang bisa diusut. Katakanlah orang suruhan Daddy mampu melenyapkan si Daris, mayatnya dibuang ke laut dan dimakan ikan hiu, menurut Daddy kasus selesai begitu saja? Daddy dapat menjamin pelaku tutup mulut kalau tertangkap? Pidana mati membuatnya meracau di pengadilan!"

"Maka itu panggil kepala security. Ia sangat pengalaman untuk urusan begini."

"Sebagian dari mereka bekerja di perusahaan kolegaku. Aku bisa urus sendiri. Langkah pertama, aku ingin memecat si Rido seusai liburan dari Eropa."

Rido adalah manajer cabang di kota ini. Prestasinya paling menonjol di antara manajer di kota lain. Tapi kekonyolannya dalam reuni membuat apa yang telah dicapai menjadi sia-sia.

"Kenapa harus menunggu pulang liburan?" protes Daddy. "Pecat sekarang juga!"

"Aku lagi cuti," sahut Felicia. "Ada pimpinan lagi cuti menandatangani surat pemecatan?"

Keluarga mereka sebetulnya keluarga baik-baik. Tapi Daris dan teman-temannya memaksa mereka berbuat kejam.

Namun Felicia tak dapat menahan kehancuran hatinya tatkala berada seorang diri di dalam kamar. Ia sungguh tak menyangka kehidupannya akan dilanda petir dan badai. Kebahagiaan yang sempat melambung tinggi jatuh terhempas tanpa sisa.

Daris harus memetik apa yang telah ditanamnya. Ia sudah membuat harga dirinya hancur berkeping-keping. 

Mengetahui dirinya tukang soto mie saja, Felicia sudah merasa sangat dipermalukan. Sekarang terbongkar kebusukan lain, ia sudah punya istri di kampung sebelum menikah dengannya!

Kedudukan Felicia sebagai CEO perusahaan besar merasa sangat terhinakan ditipu mentah-mentah tukang soto mie!

"Kayak habis nangis," komentar Inka lewat gawai. "Aku mau menyampaikan kabar untuk menghapus air matamu sedikit."

"Kabar apa?" tanya Felicia sambil duduk bersandar di tempat tidur.

"Bimo mulai minggu depan diberhentikan jadi manajer kreatif," jawab Inka. "Aku juga sudah memutuskan kerja sama dengan Arda."

Felicia heran. "Arda?"

"Bestie si Daris semasa kuliah. Tapi bagaimana dengan Rendy?"

"Siapa lagi?"

"Ya ampun! Kau mau membalas penghinaan Daris tapi tidak tahu orang di sekelilingnya! Rendy itu bestie is the best semasa kuliah!"

"Rendy juga kerja padamu?"

"Ia sponsor sinetron terbaruku! CEO paling ganteng yang pernah gentayangan di muka bumi!"

"Batalkan jadi sponsor! Kutanggung semua biaya produksi!"

"Masalahnya bukan itu, girl! Ia sempat lihat fotomu di ruang kerjaku! Kelihatannya interest banget!"

"Terus?"

"Nggak kepikiran buat jatuh cinta lagi sekalian balas dendam lewat bestie si Daris?"

"Kupikirkan setelah holiday."

"Apa-apa setelah holiday. Mau coba pedekate sama Daris Richardo?"

"Ia penyelamat mukaku."

"Lakukanlah apa yang dapat menyembuhkan lukamu."

"Daris Richardo untuk pencitraan saja. Aku tidak mungkin married sama laki-laki yang wajahnya mirip pria yang kubenci sepanjang nafasku."

"Aku dapat info dari bestie kita di kedokteran. Ia sudah merevisi lokasi koas adik si Daris. Yang tadinya di rumah sakit kota, jadi pindah ke Puskesmas di pelosok. Hebat kan?"

"Sampaikan terima kasih ku. Aku mengundangnya dinner di Atmosphere Cafe."

"Terus apa yang kau lakukan untuk Daris?"