Delanta Elman seorang pembisnis yang tidak peduli dengan pernikahan. Baginya kehidupan pernikahan begitu memuakkan dengan masa lalunya yang kelam. Delanta pernah menikah akan tetapi dia memilih menceraikan istrinya di sebabkan istri selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Delanta menganggap bahwa wanita tidak berguna dalam hidupnya.
Sebuah peristiwa terjadi dan tidak terduga...
Penasaran, mari kita saksikan 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aloha_Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Perjanjian
🍃Lanjut baca ya, like dan comment ya🍃
Delan dan Alena tidak kalah terkejut dengan kedatangan El.
"Abang, bagaimana bisa mengetahui tempat ini?" ucap Alena.
"GPS, selagi kamu belum memiliki kekasih atau suami, abang-abang mu dan papa adalah wali mu," ucap El.
El pun makan sesuatu yang ada di atas meja. Alena terdiam, dia bersedih ternyata keluarga nya masih belum bisa mempercayai dirinya sepenuhnya.
"Mengapa Abang El seperti itu? aku kan bisa menjaga diri ku sendiri," ucap Alena mendengus kesal.
"Adikku tersayang Alena, Abang El memasang GPS pasangan, terus Abang Al menyuruh orang lain untuk memantau mu dari kejauhan, dan semua tugas itu inisiatif dari kami," ucap El.
"Mengapa kalian tidak mempercayai ku sedikit pun?" tangis Alena pecah.
Delan bingung harus mendiamkannya, sedangkan El mulai memahami kalau Alena mulai merengek.
"Baiklah, Abang El kembali ke kantor, Abang Delan, tolong jaga adik gue, kalau lu berdua sama adik gue terus, gue nikahi nanti kalian berdua," ucap El pergi begitu saja.
Delan hanya terbelalak dengan ucapan El yang tiba-tiba.
"Alena, bisa berhenti menangisnya atau saya belilah es krim bagaimana?" ucap Delan.
Tangis Alena pecah menjadi tertawa. Delan bingung melihat perubahan sikap Alena.
"Abang Delan, kamu lucu deh bagaimana bisa es krim bisa membuat seseorang jadi berhenti menangis?" ucap Alena menghapus air matanya.
"Kata mama ku sih, lagian kita belum memiliki hubungan jadi saya tidak berani memelukmu, ya meskipun saya menikahi mu berharap kamu memiliki perasaan padaku bukan paksaan," ucap Delan.
"Oke deh Abang Delan, lain kali saja ya kita makan es krim nya, seperti nya aku harus pulang," ucap Alena berdiri.
"Ayo saya antar sampai ke rumah," ucap Delan berdiri.
"Jangan , Abang Delan kan sibuk, jadi biar saya pulang sendiri," ucap Alena.
"Alena, kamu tidak dengar yang dikatakan Abang mu tadi, kalau saya harus mengantarkan anda dengan selamat, jika tidak saya yang akan kena marah abang mu," ucap Delan.
"Baiklah," ucap Alena pasrah begitu saja.
Delan pun ke tempat kasir untuk pembayaran akan tetapi dia terkejut sudah di bayar malah dapat pesan. Delan pun membaca pesan tersebut yang ternyata dari El.
"Abang Delan, tolong antar Alena sampai rumah ya, kalau lu suka sama adik kita, lu harus melewati kita semua, terima kasih," ucap El dalam keterangan pesan tersebut.
Delan hanya tersenyum, Alena bingung melihat Delan tersenyum dengan pesan tersebut. Keduanya pun menuju mobil Delan. Mobil melaju menuju rumah Alena. Delan merasa ada mobil yang mengikuti mereka dari belakang.
"Alena, nanti kamu melemparkan diri ke kanan ya, saya sudah memberi aba-aba kepada anak buah saya, dimana anda harus terjatuh? setelah itu anak buah saya akan mengantar kamu pulang ke rumah," ucap Delan.
"Siapa orang yang mencelakakan kita?" tanya Alena.
"Coba kamu lihat ke belakang, apakah kamu mengenal mobil tersebut? atau lihat ponselku, ada gambar laki-laki yang mengemudi mobil tersebut," ucap Delan.
Alena terkejut, badannya gemetar melihat foto tersebut.
"Dia, pria psikopat itu, aku tidak ingin keluar dari mobil ini, aku ingin denganmu, aku mohon," ucap Alena.
"Alena, saya mohon dengan kamu untuk pertama kali, ikuti perintah saya, saya tidak ingin mengingkar janji saya dengan abang-abang mu, nah saat nya kamu masuk ke dalam mobil itu," ucap Delan.
"Jadi aku tidak dilempar ke trotoar," ucap Alena.
"Ti-dak, sekarang kamu pindah ke mobil satunya," ucap Delan.
"Tapi janji kamu harus selamat," ucap Alena.
"Ya saya janji," ucap Delan.
Alena pun perlahan menuju mobil satunya. Dan akhirnya berhasil, Delan pun berpindah tempat untuk mengalihkan pandangan mobil tersebut. Delan sudah menghubungi Abang Al dan El untuk melindungi adik mereka.
Seketika mobil melaju kencang dan di tempat yang tepat, mobil yang dikendarai psikopat tersebut mendobrak mobil Delan. Delan pun keluar, saat itu juga keduanya berkelahi dengan tangan kosong.
Namun, tak di sangka psikopat tersebut membawa pisau dan mengenai sedikit lengan Delan. Saat itu juga Al datang dan menendang psikopat tersebut. Polisi datang dengan sigap.
Al pun membopong Delan.
"Delan, kamu harus ke rumah sakit sekarang, mobil kamu biar saya saja bawa," ucap Al.
"Baik, terima kasih tapi bagaimana dengan adik anda?" tanya Delan.
"Adik saya baik-baik saja, dia aman dengan kawalan anak buah mu, dan juga papa dan El seperti nya sudah tiba di rumah," ucap Al.
Saat selesai bicara Delan pingsan begitu saja, Al pun meminta segera Depan di bawa ke rumah sakit. Mobil Delan sudah di panggil untuk di derek, sehingga Al menyusul ke rumah sakit dengan memakai mobilnya.
Saat Al diperjalanan, Alena menelpon :
" Bagaimana keadaan Abang Al dan Abang Delan?" tanya Alena.
"Abang Al baik-baik saja, Delan di bawa ke rumah sakit, karena pingsan dan ada luka di lengannya," ucap Al.
"Baik, aku akan ke rumah sakit sekarang," ucap Alena menutup ponselnya.
Alena pun meminta Abang El menemani dirinya ke rumah sakit, sedangkan papa hanya di rumah saja, mendengar Alena jadi terusik akibat psikopat tersebut membuatnya syok, dan memperbolehkan keduanya menjenguk Delan.
Sesampainya di rumah sakit, Alena langsung mencari ruangan tempat di operasi nya Delan. Alena pun menangis di pelukan Abang Al tepat di depannya.
El yang tiba hanya syok melihat sang adik sampai menangis, pandangan Al dan El pun bertemu hingga El memberanikan diri bertanya :
"Alena, apakah kamu mencintai duda ini?" tanya El.
"Aku hanya sedih saja Abang, dia merelakan nyawa demi aku, dulu selalu ada kalian sekarang malah ada orang lain merelakan nyawa nya untuk ku, aku harus bagaimana membalasnya," tangis Alena pecah.
Tanpa sengaja Caca keluar dari ruangan operasi tersebut, semuanya terkejut termasuk Al.
"Kak Caca, bagaimana keadaan kekasih aku?" tanya Alena.
"Apa? kekasih," ucap Al dan El terkejut dan bersamaan pegang pundak Alena.
"Kekasih kamu sudah melewati masa kritis Alena, belikan saja buah-buahan nanti agar nutrisi terpenuhi seperti nya karena belum makan siang makanya dia pingsan, kak Caca permisi dulu ya," ucap Caca.
"Terima kasih kak Caca," ucap Alena.
Kedua abangnya masih bingung dan sangat bingung, hingga Alena pun meminta pada salah satu abangnya membelikan buah. El pun keluar ruangan dan menelpon sopir pribadi mereka untuk membeli beberapa buah beserta pisaunya.
Saat Alena menatap Delan, tidak lama keluarga Delan pun datang dan langsung melihat Delan. Sang nenek menangis melihat cucu kesayangan nya terluka.
Hingga sang nenek, melihat wajah Alena dan berkata :
"Apakah kamu wanita yang di selalu di ceritakan oleh cucu ku,?" ucap sang nenek pada Alena.
Alena dan Al terkejut dengan ucapan sang nenek.
🍃 Bersambung 🍃
"Tiada yang mudah di dunia ini, maka berusahalah semaksimal mungkin biar Tuhan yang memberikan kejutan padamu," author _Aloha-Zahra.
🌹 untukmu thor