Bagi Kenzio Danierka Velert yang seumur hidupnya hanya diisi dengan belajar dan belajar, cinta itu tak nyata adanya. Ia tidak pernah percaya dengan adanya cinta, terlebih melihat bukti nyata yaitu keluarganya yang tak lagi utuh.
Dan saat ayahnya menikah kembali, hadirlah Zafanya Reskantara sebagai adik tirinya yang membuat Kenzio berubah. Zafanya dengan segala kegilaannya membuat Kenzio berhasil menyicipi seberapa panas cinta yang sahabat-sahabat gilanya sebutkan.
Dan saat itu terjadi, dirinyalah yang lebih tergila-gila dengan adik tirinya itu.
•••
"Kak, mau ciuman?"
-Zafanya Reskantara
"Mumpung Ayah Bunda lagi nggak dirumah, lo mau coba lebih jauh?"
-Kenzio Danierka Valert
...
"Hmphh, Kak, pelan-pelan, nanti Ayah Bunda denger." Zafanya membekap mulutnya rapat-rapat.
"Sshh..." erang Kenzio tak peduli.
•••
Warning⚠️
Bocil jangan mendekat🙂↕️🙂↕️
Dosa tanggung sendiri ya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polaroid Usang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 7 Khawatir
•••
Zafanya keluar kamar mandi, lalu mengambil tasnya di sofa dan keluar dari ruangan itu, mengabaikan Kenzio yang menatapnya tajam.
"Kemana lo?" Tanya Kenzio, lelaki itu segera mengejar Zafanya memasuki lift
Mereka sama-sama terdiam didalam lift. Mata Kenzio akhirnya tertuju pada baju basah Zafanya, membuat cowok itu kembali mengutuk dirinya sendiri, kembali merasa bersalah.
"Buka baju lo, pake jas gue." Kata Kenzio menarik bahu Zafanya untuk menghadapnya.
"Nggak usah." Balas Zafanya datar, kembali menatap kedepan.
"Nanti masuk angin, Za." Kata Kenzio.
Zafanya hanya diam, tak ingin membalas perkataan cowok itu. Membuat Kenzio menghela nafas, tak ingin ikut campur lagi. Saat pintu lift terbuka, ia segera keluar, membuat Kenzio segera mengikuti cewek itu. Membuat orang-orang di lobi diam-diam memperhatikan mereka.
Tentu saja tak ada yang tau bahwa Zafanya adalah adik tiri Kenzio, orang-orang beranggapan bahwa mereka adalah pasangan. Karena tak mungkin pernikahan seorang model papan atas dengan seorang pebisnis terkenal diumbar ke publik.
Kenzio menarik pergelangan tangan Zafanya, "Tunggu disini, gue ambil mobil."
Zafanya menarik tangannya, dan tak mengubris ucapan Kenzio, cewek itu memasuki taxi online yang ia pesan saat di lift tadi. Kenzio pun hanya menatap cewek itu dengan perasaan kesal.
•••
"Kenapa lagi bro?"
Kenzio melempar tubuhnya pada sofa diruangan itu, raut wajah kesal terpampang jelas diwajahnya, membuat teman-temannya tertawa. Ia kini sedang berada di apartemen temannya, apartemen Jayden.
"Jelek banget muka lo." Sahut Jayden.
"Ck." Kenzio hanya membalas dengan decakan, membuat dua orang temannya itu tertawa lagi, seru sekali melihat wajah badmood Kenzio.
Kenzio bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju kulkas dan mengambil minuman keras disana, seakan rumah itu benar-benar miliknya. Kenzio menegak habis minuman keras itu, satu botol itu dalam sekali minum, membuat teman-temannya terheran.
"Kenapa sih, lo?" Tanya Jayden sembari menjauhkan botol lain yang hendak Kenzio ambil.
"Kesel gua." Kata Kenzio mengernyitkan alisnya, "Tapi nggak tau kenapa."
"Nggak jelas, njir." Sahut temannya satu lagi, Heskal namanya.
"Btw, cewek gua gimana? Ada bahas-bahas gua nggak?" Tanya Heskal.
"Siapa?!" Tanya Kenzio menatap tajam Heskal.
"Zafanya lah, siapa lagi."
Raut kesalnya makin ketara, membuat Heskal heran, "Jangan bilang lo mulai suka sama Zafanya?!" Tebaknya.
"Kagak lah anjir!" Sahut Kenzio secepat kilat.
"Mencurigakan banget lo," kata Jayden, "Nggak lucu kalo lo mulai suka Zafanya, sementara dia udah jadi adek lo." Sambungnya.
"Adek tiri." Sahut Kenzio cepat, dan dalam detik itu juga ia merutuki ucapan refleksnya itu.
"Ogah gue punya adek kayak dia, inget, adek tiri doang dia." Sambung Kenzio berusaha mengelabui temannya.
"Nggak percaya gue, gue bakal pantau lo mulai sekarang. Inget lo udah kasih restu buat gue dapatin Zafanya." Kata Heskal.
"Kapan, njir?!"
"Ada! Waktu itu!"
"Kapan?" Tanya Kenzio menantang.
"Waktu itu, gue tanya sama lo, boleh nggak gue crush-in Zafanya, terus lo bilang terserah." Kata Heskal berapi-api.
"Halah, bukan restu itu namanya, anjir." Sahut Jayden tertawa, membuat Kenzio tersenyum puas.
"Lagian, waktu itu lo izin karna gue crush-nya Zafanya, sekarang gue kakaknya, nggak gue restuin lo, nggak akan pernah." Kata Kenzio tersenyum puas, mengejek lebih tepatnya. Membuat Heskal membuat gerakan ingin menonjok Kenzio, ia hanya bercanda.
Cowok itu bangkit setelah menegak sebotol minuman keras lagi. Memakai jas hitamnya dan berlalu keluar apartemen.
"Kemana?" Tanya Heskal.
"Pulang!" Sahut Kenzio yang kemudian hilang dibalik pintu.
•••
Kenzio masuk kedalam rumah besarnya sembari memijit kening, cowok itu berjalan ke dapur dan meminum air mineral. Dia menoleh pada pelayan yang sedang memasak untuk makan malam.
"Zafanya mana, Bi?"
"Belum pulang, Mas, sejak pergi ama Mas tadi." Sahut Bi Astri.
Kenzio mengernyit, segera ia berjalan keluar sembari menelpon cewek itu, namun nomor cewek itu tak aktif. Membuat Kenzio segera berjalan dan memasuki mobilnya. Melajukan mobilnya menuju rumah Bunda Shafa. Karena hanya itu satu-satunya tempat yang kemungkinan Zafanya datangi, yaitu rumahnya sendiri.
"Ck, dia kan dirumahnya sendiri, ngapain gue khawatir?" gumam Kenzio tersadar.
•••
Jayden Kenandra Giord⬇️⬇️⬇️
Heskala Regantara⬇️⬇️⬇️
⬇️⬇️⬇️Heskal — Jayden — Kenzio⬇️⬇️⬇️
Yang like, komen, and subscribe dikasih bunga ama mereka⬇️⬇️
bab yang bener yg ini, beda dikit doang sih
aslii gue buka noveltoon bener2 cuma buat baca novel ini doang asliiii disela kesibukan ini masih gue sempet2in buka apk yg udah lama bgt ga pernah gue bukaaaa
SERIUS NIII AKHIRNYAAA?