Jamora ditinggalkan orang tuanya disebuah desa kecil ketika dia masih berusia tujuh tahun. sialnya dua tahun kemudian kakek Bincar yang mengasuhnya meninggal dunia karena usia tua, dan akhirnya dia harus hidup sendiri dalam penderitaan.
suatu hari dia ingin dihabisi oleh para pemuda putera bangsawan di desanya dan terpaksa masuk ke dalam hutan aek milas yang terkenal angker.
didalam hutan dia bertemu harimau yang ingin memangsanya dan akhirnya Jamora melompat ke jurang.
tapi untungnya dia selamat dan dia menemukan warisan dari seorang legenda dunia persilatan dimasa lalu yaitu pendekar tanpa tanding.
beberapa tahun kemudian dia meninggalkan goa dan bertualang di dunia persilatan. dalam petualangannya dia harus bertarung dengan banyak pendekar sakti untuk mewujudkan mimpinya menjadi legenda seperti gurunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musnahnya markas perampok
Dengan kecepatan tinggi, mereka berdua berlari terbang ke arah markas perampok yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka.
Ketika mereka sampai di sana, mereka melihat hampir semua rekan-rekan mereka tergeletak tak berdaya.
Hanya Rangga dan tiga orang lainnya yang memiliki tenaga dalam tingkat ke-9 puncak teknik inti yang masih bertarung, walaupun kondisi mereka sebenarnya hampir tidak mampu lagi untuk melanjutkan pertarungan.
" kau bantu mereka berikan pil ini kepada mereka biarkan aku yang bertarung dengan para perampok itu " ucap Jamora sambil menyerahkan 11 butir pil kepada Ratih.
ratih hanya mengangguk dan mengambil 11 pil yang diberikan oleh Jamora, karena dia sadar dia tidak bisa berbuat banyak untuk membantu rekan-rekannya yang sedang bertarung dengan tingkat tenaga dalam yang dimilikinya.
Jamora melihat para perampok yang sedang bertarung dengan para pendekar muda, ada dua orang di tingkat kelima tahap raja bumi dan kurang lebih 30 orang di tahap teknik inti.
Jamora melompat ke tempat pertarungan dan langsung menghadang serangan dari salah satu diantara dua orang yang berada di tingkat kelima tahap inti yang sedang melancarkan pukulan kerasnya ke arah Rangga.
" Duaaaarr...."
Jamora terlihat hanya mundur satu langkah sedangkan lawannya harus melakukan salto beberapa kali sebelum mendarat.
Terlihat jelas bahwa tenaga dalam Jamora masih unggul dibandingkan lawannya, hal tersebut tentunya membuat semua orang yang ada di sana terkejut melihat Jamora dapat mengalahkan salah seorang pimpinan perampok yang kekuatan tenaga dalamnya telah berada di tingkat kelima tahap raja bumi.
" Kalian urus cecunguk yang disana, biar aku yang mengurus dua iblis tua ini" ucap Jamora kepada 4 orang yang sedang bertarung.
" Sebaiknya biarkan kami menghadapi satu orang dan tuan Jamora menghadapi sisanya " jawab Rangga karena dia khawatir Jamora tidak akan mampu melawan pemimpin perampok sekaligus.
" Jangan khawatir aku masih bisa mengurus 2 bandot tua ini, kalian urus saja yang disana" ucap Jamora dengan percaya diri.
Melihat wajah Jamora yang percaya diri bisa mengatasi dua pemimpin perampok, akhirnya Rangga dan ketiga temannya mengangguk dan bergerak melompat kearah 30 perampok yang hanya diam menyaksikan pemimpin mereka bertarung.
" Hei bocah! betul kau ingin menghadapi kami berdua sekaligus, apakah kau juga salah satu murid dari perguruan silat seperti mereka? "
" Eh bocah, apakah kau tidak kenal siapa kami apa kau belum pernah mendengar nama kami iblis hitam dan iblis putih ?"
Sepertinya mereka ingin menakut-nakuti Jamora dengan julukan mereka yang selalu momok yang menakutkan bagi para pendekar di kerajaan Sayur Matinggi.
" Oh kalian rupanya yang disebut sebagai iblis hitam dan putih, ya pantaslah" ucap Jamora sambil melihat kedua orang yang mengaku sebagai iblis hitam dan putih seakan-akan dia ingin memberikan penilaian kepada mereka.
"Sekarang kau sudah tahu siapa kami, jadi sebaiknya kau jangan ikut campur dengan urusan kami, pergilah selagi masih ada kesempatan"
" Ha...ha.. sebenarnya aku tidak tahu siapa kalian dan aku juga tidak mau tahu siapa kalian, sebenarnya tadi aku hanya menilai kalian, kau simuka pucat pasti si iblis putih dan kau simuka arang tentunya si iblis hitam, iya kan?"
Wajah si iblis hitam dan iblis putih merah padam mendengarkan penghinaan Jamora kepada mereka.
" Lancang kau bocah aku akan mencabik-cabikmu, sampai orang tuamu tidak mengenalmu lagi"
" Hei, kalian para iblis bandot, kalian pasti sudah banyak berbuat dosa, jadi saranku sebaiknya kalian berdua bunuh diri saja, gorok leher kalian sebelum aku menghabisi kalian seperti aku menghabisi si iblis sesat "
Dengan mata terbelalak iblis putih dan hitam terkejut, mendengar ucapan Jamora yang mengatakan bahwa rekan mereka iblis sesat telah mati di tangan Jamora.
" Apa kau bilang bocah ! kau telah menghabisi iblis sesat?" Dengan nada tidak percaya si iblis hitam bertanya kepada Jamora.
" Jangan takut sebentar lagi kalian juga akan menyusul si iblis sesat, karena sebentar lagi kalian juga akan meninggalkan dunia ini"
" Kurang ajar kau bocah! aku bersumpah! akan mencari-cabik tubuhmu.. hiiiaaattt..."
Dengan penuh emosi si iblis hitam yang terkenal berangasan langsung melancarkan pukulan dengan jurus macan hitam mengejar mangsa sebuah jurus yang telah membesarkan namanya.
" Tak bermutu seperti ini sebaiknya jangan dipertontonkan di depan umum" ucap Jamora sambil menghindar bergeser ke samping.
Iblis hitam semakin emosi melihat jurus andalannya dengan mudahnya dihindari oleh jamora.
Dia kembali melancarkan serangan dengan jurus yang sama, namun tenaga dalamnya meningkat dari sebelumnya dan bahkan dia telah mempergunakan 90% tenaga dalamnya.
Dengan mudahnya Jamora kembali menghindar dan melakukan tangkisan.
Melihat si iblis hitam kewalahan menghadapi Jamora, iblis putih tidak sabar dan langsung melancarkan serangan ke arah Jamora.
Pertarungan semakin sengit dengan masuknya si iblis putih yang membantu si iblis hitam menghadapi Jamora.
Jamora juga sudah mulai terlihat serius karena bagaimanapun kedua lawannya berada di tingkat kelima tahap raja bumi.
Mungkin kalau hanya menghadapi salah satu diantara mereka, Jamora tidak akan kewalahan dan bahkan dapat mengatasi dengan mudah.
Kedua lawannya terlihat kebingungan melihat Jamora yang mampu bertarung dengan mereka, dan bahkan tampaknya Jamora mampu mengimbang serangan-serangan mereka.
Hampir 100 jurus mereka bertarung,namun belum tampak siapa yang akan memenangkan pertarungan tersebut.
Tiba-tiba si iblis hitam dan putih menghentikan serangan dan melompat mundur ke belakang.
" Mari kita gabungkan badan kita dan kita Serang bocah sombong ini , pergunakan jurus para iblis menghancurkan mangsa" ucap si iblis putih dan si iblis hitam mengangguk setuju.
Tampaknya mereka sangat yakin Jamora tidak akan mampu menghadapi jurus andalan mereka yang satu ini, karena selama ini belum ada satu orang pun yang bisa selamat jika mereka menggunakan jurus tersebut.
Jamora mengernyitkan dahinya, Dia sangat yakin lawannya pasti sangat berbahaya karena dari kedua tangan mereka keluar asap hitam dan putih.
Setelah merenung beberapa saat, Jamora memutuskan, dia tidak akan mengambil resiko untuk berbenturan langsung dengan iblis hitam dan putih yang sedang melancarkan serangan kepadanya, dia lebih memilih menggunakan jurus naga terbang untuk menghindar dan mencari kesempatan untuk melakukan serangan balasan.
Pertarungan kembali berlangsung tidak ada yang mau mengalah mereka terus melancarkan serangan terkuat mereka, Jamora mencoba mempergunakan kecepatan untuk menghadapi mereka.
Si iblis putih dan hitam terus melancarkan serangan yang sangat merepotkan jamora, tapi pada jurus ke-78, Jamora bisa melihat ada peluang baginya untuk melancarkan serangan balasan, ketika si iblis putih dan hitam terlambat membalikkan badannya ke arah Jamora yang baru saja melakukan salto melewati kepala mereka berdua,
Dan peluang ini tentunya tidak akan disia-siakan oleh jamora dia melakukan pukulan penghancur gunung dengan kedua tangannya.
" Baaaammm ..."
" Braakk..."
walaupun si iblis putih dan hitam tidak mampu menghindari serangan yang dilancarkan oleh Jamora, namun mereka berdua tidak mau menyerah begitu saja, mereka juga melancarkan pukulan ke arah Jamora dengan mempergunakan sisa tenaga dalam mereka.
Untungnya, walaupun Jamora menderita luka yang cukup serius, kedua lawannya iblis putih dan hitam terlihat tergeletak tak bernyawa diatas tanah, karena pukulan yang dilancarkan oleh jamora mengenai kepala mereka.
Jamora langsung duduk bersila dan mengambil sebuah pil pemulihan dari kantong bajunya karena dia harus memulihkan cedera yang dialaminya agar di kemudian hari tidak meninggalkan efek dalam perkembangan ilmu bela dirinya.
Sementara itu keempat pendekar muda yang bertarung dengan para perampok juga telah menyelesaikan pertarungan, Semua perampok tidak ada yang lolos semuanya tewas di tangan mereka. Namun mereka juga mengalami luka yang cukup serius sehingga mereka langsung duduk bersila untuk memulihkan tenaga dalam serta menelan pil penyembuh untuk menyembuhkan luka-luka mereka.
Para pendekar muda lainnya yang telah menelan pil penyembuh pemberian Jamora, telah pulih walaupun hanya sekitar 70%. Dan alangkah terkejutnya mereka, ketika mereka membuka mata, ternyata semua perampok dan kedua pimpinan perampok yang tenaga dalamnya berada di tingkat kelima tahap raja bumi telah tewas mengenaskan.
Mereka melihat Jamora dan keempat rekan mereka yang sebelumnya bertarung duduk bersila untuk menyembuhkan luka-lukanya.
Sementara itu Ratih yang tidak terluka berjalan ke arah Jamora. Dia ingin memastikan apakah luka Jamora serius atau tidak.
Namun dia hanya berdiri diam dan tak ingin mengganggu Jamora yang sedang bersamadi untuk menyembuhkan luka-lukanya.
Setelah memastikan bahwa lukanya telah pulih 60% akhirnya Jamora membuka mata dan dia merasa lega ketika melihat bahwa pertarungan semuanya telah berakhir.
.
