GADIS TANGGUH KESAYANGAN TUAN CEO

Tak kuasa melihat kebodohan sahabatnya, Daniella menarik tangan Dina agar kembali sadar.

“Ehh..”

“Duduk sini! Sudah seperti liat tuyul siang hari aja! Bikin malu dinnn” bisik Daniella sambil memegang kedua lengan Dina dan mengarahkannya untuk langsung duduk.

Muka Dina memerah seperti kepiting rebus.

Mau disesali juga percuma sudah kepalang basah.

“ Enak aja disamain sama Tuyul, Pangeran yang turun dari khayangan tau.” Bisik Dina setelah menyiapkan presentasi untuk Daniella.

Daniella mendengus dan menyenggol lengan Dina. “ Berhenti bercandanya, waktunya serius.” Balas Dina.

Dua lelaki di depan mereka hanya tersenyum simpul melihat kelakuan wanita-wanita itu.

“ Hhmm Nyonya Daniella .. bagaimana kita mulai saja meeting hari ini ya” Ucap Mark ramah.

“ Sebelumnya perkenalkan saya Mark Asisten sekaligus sekretaris dari Tuan Elgan Alexander. “

“ Senang bertemu dengan Anda Tuan Mark.” Ucal Daniella.

Diawali dengan kejadian konyol, namun saat mereka berdiskusi mereka menunjukkan profesionalitas dan keseriusan. Tidak ada yang bercanda memang. Tetapi sedari tadi banyak yang mencuri-curi pandang. Baik Elgan maupun Mark. Mereka sering memandang ke arah yang sama. Tetapi yang di tatap sepertinya berusaha acuh daripada mulai perkara.

“ Nyonya, saya ijin ke toilet dulu ya.” ucap Dina

“ Oke.” Jawab Daniella singkat sambil menganggukkan kepalanya.

“Permisi sebentar ya Tuan - tuan” Ucap dina kepada Elgan dan Mark.

“ Silahkan” Jawab Mark. Sedangkan Elgan hanya tersenyum ramah disertai anggukan kepala.

Mereka berbincang kembali hingga tiba-tiba suara handphone Mark berbunyi. Ingin dia matikan tapi oleh Elgan dipersilahkan untuk menjawabnya karena untuk diskusi kali ini masih bisa Elgan handle. Mark kemudian keluar sebentar dari ruangan tersebut.

“ Nanti siang kita makan bersama ya .” Ucap Elgan.

“hmm Boleh.. Berempat kan?” jawab Daniella.

“ Kalau kita berdua saja bagaimana?”

“ Tapi.. Dina bagaimana? Kasian dia harus sendiri.”

“ Nanti aku minta Mark menemaninya.”

“ Memang dia mau?”

“ Dia orang yang anti menolak makan bersama wanita hehehe”

“ hmm sepertinya banyak gandengannya hehehe. Dina yang harus hati-hati kalau begitu.” jawab Daniella sambil tersenyum.

Di lain tempat. Dina yang baru saja selesai dari Toilet tetapi tiba-tiba ada yang menarik tangannya dan membawanya masuk ke ruangan lain yang lebih sepi dan sedikit gelap.

“ Aaarghhh” teriak Dina.

“ Ssstttt..Jangan teriak!” Ucap seseorang.

Dina terbelalak melihat sosok di depannya. Tidak dia sangka pria ini senekat itu.

“ Jangan macam-macam ya. Kalau nanti ada yang liat gimana?” Ucap Dina panik dan mencoba melihat dari kaca kecil di pintu . Dia memastikan bahwa tidak ada orang di luar.

“ Makanya gak usah menggodaku daritadi!” Kata pria itu lagi.

“ Siapa yang menggoda, kamu aja yang lemah iman !” balas Dina tidak mau kalah.

“ Oh iya? Kamu sengaja kan? Kalo aku memang lemah iman gimana hmm..” kata pria itu sambil mengencangkan pelukannya dan mulai mengelus punggung Dina.

Dina mencoba untuk menjauhkan badannya dari Pria itu. Tapi percuma karena soal tenaga Dina kalah telak.

“ Mark.. please jangan aneh-aneh”kata Dina memohon.

Ya.. Pria itu adalah Mark. Sedangkan wanita yang kini bersamanya adalah kekasihnya yang sudah dia pacari selama tiga bulan kebelakang ini.

Mark kemudian mengangkat tangannya dan mengelus pipi Dina dengan sangat lembut. Perlahan sentuhannya turun ke bibir. Mark mengelusnya dengan begitu lembut. Hingga akhirnya dia angkat sedikit dagu Dina dan dia memajukan wajahnya.

Cup

Kecupan singkat. Lalu diakhiri dengan senyuman manis oleh Mark. Dina hanya terdiam melihat kekasihnya itu.

“ Kenapa tadi kamu terlalu menggemaskan hmmm?”

“ Siapa suruh kamu berpenampilan begitu tampan ! Kalo digondol wewe gombel gimana hayo?” jawab Dina absurd sambil memajukkan bibir bawahnya.

Mark terkekeh pelan. Bahagia rasanya dipuji begitu oleh Wanitanya. Biasanya laki-laki yang sering memuji kekasihnya tapi ini justru terbalik. Inilah yang membuatnya semakin jatuh hati dengan kekasih barunya.

“ Kau ini senang sekali cari gara-gara Dina Olivia” Ucap Mark sambil menatap Dina tak terbaca. Tanpa aba-aba Mark mencium bibir Dina dengan lembut.

Dina yang tidak memiliki kesiapan merasa terkejut namun dia pun akhirnya terbawa suasana.

Ciuman mereka yang awalnya penuh perasaan sekarang berganti dengan hasrat yang bergejolak.

Mark melepas ikatan rambut kekasihnya begitu saja sedangkan kekasihnya menarik rambut Mark dengan sedikit menggebu hingga rambut mereka berdua seperti singa.

Ciuman mereka terhenti ketika mendengar langkah kaki. Dina sangat panik sedangkan kekasihnya terlihat santai. Mark justru membantu Dina merapihkan pakaiannya dan rambutnya.

Ketika melihat bahwa kondisi aman, mereka keluar ruangan tersebut dan kembali ke ruangan meeting dengan ekspresi yang dibuat setenang mungkin.

Tok Tok Tok

Dina masuk duluan kemudian disusul Mark dibelakangnya.

Elgan memperhatikan Mark dari kejauhan sedangkan yang bersangkutan tersenyum dengan lebar.

“ Lama banget, keramas dulu ?” tanya Daniella sambil milirik tajam sahabatnya.

“ Maaf, tadi sakit perut banget” Jawab Dina asal

“Hmmmm,, ngomong-ngomong ikat rambut kamu kemana ?” Bisik Daniella.

Dina tersentak . Dia merutuki kebodohannya. Semua karena ulah Mark dia jadi kena getahnya.

“ Hehehe pusing kepala aku La. Jadi tadi dibuang.” jawab Dina asal. Berharap sahabatnya percaya.

Daniella hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Entah apa yang dipikirkannya.

“ Baiklah kita lanjutkan kembali meeting nya ya. “ Kata Elgan.

Lalu mereka melanjutkan kembali meetingnya hingga jam makan siang tiba. Dan akhirnya Daniella memilih untuk makan siang bersama berempat agar lebih efisien waktunya. Semuanya pun setuju dan mereka akhirnya pergi menuju Restoran pilihan Elgan.

- Bersambung -