NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Zia

Ketulusan Hati Zia

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:70k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

Tak pernah terpikir dalam hatinya menikah dengan suami orang, namun amanah sahabatnya sendiri yang membuat dirinya terpaksa menjadi istri sahabatnya sendiri.
Akankah keputusan itu di setuju keluarga???bisakah dirinya bisa di terima oleh suaminya??? Adakah cinta untuk istri yang tak di harapkan???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit.

Di rumah Zia.

Zia tak jadi pulang ke rumah keluarganya karena mendapat telfon dari bibi jika Alma sakit tubuhnya menggigil, Zia mencoba menghubungi Azzam namun nomornya tidak bisa di hubungi.

Zia sampai di rumah Alma dan langsung berlari masuk di sana nampak Alma tergeletak di sofa pingsan, bibi menggendong Nana dengan raut wajah khawatir.

"Astaghfirullah... Alma... " Zia langsung mencoba membangunkan Alma namun Alma hanya berdesis menahan sakit di kepalanya.

Zia pun menghubungi Azzam dan memintanya pulang segera karena kondisi Alma yang menghawatirkan sekali.

"Assalamualaikum.. Mas... Alma pingsan... Pulanglah... " Kata Zia yang langsung di jawab Azzam dengan mematikan telfon dan menutup pelajarannya seketika itu juga.

Zia mengambil selimut tebal lalu menyelimuti Alma dan mencoba membangunkan Alma, Zia juga menelfon dokter pribadi Alma untuk datang ke rumahnya.

Setelah cukup lama Dokter datang dan memeriksa Zia di beri suntikan untuk meredakan rasa sakit yang mendera Alma. Azzam datang dan langsung berlari masuk ke rumah.

Dokter menjelaskan jika Alma terlalu lelah beraktivitas dan mungkin kurang istirahat sehingga tubuhnya menjadi drop lagi. Setelah selesai memberi resep obat Dokter tersebut pamit untuk pulang.

Azzam membopong Alma ke kamar di susul Zia dengan membawa selimutnya tadi, Azzam menaruh Alma ke ranjang lalu di kecupnya dengan perasaan khawatir, Zia memasangkan selimut pada tubuh Alma.

"Mas... kamu mau makan... biar aku siapkan... ini udah sore... pasti kamu tadi tidak sempat makan... " Ucap Zia pada Azzam.

Azzam menatap wajah Zia, kenapa wajah itu mendung, kenapa tidak bisa cerah seperti saat pagi tadi di depan gerbang sekolah. Apakah benar Zia sudah memiliki tambatan hati, siapakah laki-laki beruntung itu batin Azzam.

"Mas..."Zia menyentuh tangan Azzam yang melamun menatapnya.

Azzam terkejut seperti ada ribuan sengatan yang mengalir di tubuhnya, dari sentuhan lembut tangan halus yang baru pertama kali ini menyentuhnya, sejenak Azzam tertegun rasa yang di alaminya membuat dadanya berdetak tak karuan.

"Mas... Mas Azzam...??? " Zia memanggil lagi hingga Azzam tersadar dan menarik tangannya.

"Apa?? " Tanya Azzam kembali pada setelan awal.

"Ayuk makan Mas... "Ucap Zia.

"Kamu aja... aku gak nafsu... " Azzam berkata sambil bangkit melepas kemejanya dengan sengaja lalu menaruhnya sembarangan dan masuk ke dalam kamar mandi.

Zia bangkit dan mengambil baju Azzam menaruhnya di keranjang, lalu keluar menuju dapur untuk menghangatkan makanan. setelah itu ke kamarnya untuk mandi agar lebih segar.

Zia keluar dari kamar saat suara tangis Nana memenuhi ruangan, ternyata Nana terjatuh dari kursi sendirian, Zia berlari dan menolong Nana tepat saat Azzam keluar dari kamarnya.

"Kenapa?? " Tanya Azzam.

"Jatuh Mas..." Jawab Zia sambil mengelus kaki Nana.

"Sini sama Ayah... " Azzam mengambil Nana dari gendongan Zia, lalu Zia pergi mengambil makanan untuk Nana.

Zia datang dan menyuapi Nana di gendongan Azzam, Nana sampai lupa tidak di beri makan karena panik dengan kondisi Alma tadi, bibi juga sedang pergi keluar untuk membereskan sampah.

Azzam berfikir seandainya Alma sehat dan bisa seperti ini dengannya, pasti tak perlu ada Zia di rumah ini, Azzam merasa semakin kesini semakin berdebar dada Azzam tiap kali dekat dengan Zia.

"Tidak... ini tidak boleh terjadi... Aku gak boleh jatuh cinta pada Zia... Ini tidak boleh..." Batin Azzam lalu meraih sendok di tangan Zia.

"Sudah biar aku suap... kamu pergi makanlah... " Ucap Azzam agar Zia segera pergi dari sisinya, agar tak ada lagi getaran dalam dadanya.

Zia pun bangkit dan menuju meja makan, memakan makanan yang di siapkan sendirian. Zia membatin kenapa sikap Azzam seperti tidak nyaman dengan kehadiran dirinya.

***

Pagi tiba.

Semua orang beraktivitas seperti biasa kecuali Alma yang masih istirahat di dalam kamarnya, Azzam sudah rapi karena hari ini jadwal menguji pendadaran mahasiswanya pagi, sementara Zia hari ini tidak ada jadwal mengajar.

"Mas makan dulu... " Zia menyiapkan makanan di meja makan.

"Aku buru-buru tak sempat sarapan..." Jawab Azzam sambil membenarkan dasinya yang tak kunjung benar.

"Ashhh jika buru-buru begini kenapa harus pakai dasi segala sih..." Umpat Azzam yang kesulitan, jujur dirinya memang jarang memakai dasi.

Zia bangkit dari duduknya menghampiri Azzam lalu tanpa permisi memasangkan dasi Azzam tanpa menyentuh tubuh itu dengan hati-hati.

"Maaf... " Ucap Zia lalu pergi kembali ke meja makan meneruskan menyiapkan bekal untuk sarapan Azzam.

Azzam tertegun di tempatnya, kaget dengan barusan terjadi, nyaris jantungnya berpindah tempat, nafasnya tersedak aroma indah dari tubuh Zia barusan yang menawan.

Zia menaruh bekal itu di tas bekal lalu menyusul Azzam yang hendak pergi untuk bekerja dengan buru-buru.

"Mas... Kamu belum sempat sarapan... ini bawa bekal ini... " Kata Zia lalu meraih tangan Azzam dan meletakan tas bekal itu di tangan Azzam.

Ada perasaan aneh yang menyeruak di dalam dada Azzam namun tak mau Azzam membiarkan rasa itu semakin hati semakin tumbuh di dalam dirinya.

"Zia!!! jangan kamu pikir dengan aku menikahi kamu, aku menganggap kamu istri aku!!! Istri aku hanya Alma bukan kamu!!! jangan pernah sok peduli sama aku... karena aku juga tidak akan pernah peduli sama kamu!!! Kamu hanya figuran di rumah ini!!! " Ucap Azam sengaja agar Zia tidak terlalu baik terhadapnya, agar dirinya tidak jatuh cinta terlalu dalam hingga menyakiti Alma.

"Aku sadar diri Mas, Aku tak akan mengusik hidupmu, aku hanya ingin melakukan amanah yang di berikan Alma terhadap ku itu saja... Engkau bisa pandang aku tak ada jika kamu tak ingin melihatku...!!! " Jawab Zia lalu menunduk, entah meski dirinya sadar dengan posisinya tetap sakit saat Azzam bersuara dengan lantang di hadapannya.

Zia gemetar di tempatnya, ini pertama kalinya Azzam membentak dirinya dengan suara yang keras, reflek tubuhnya membuka pintu untuk menyegarkan pandangannya yang mulai mengabur karena air mata.

Zia membuka pintu namun apa yang ada di hadapan yang jauh membuat dirinya sesak, Kakak sulungnya berada di hadapannya tepat di balik pintu.

"Kak Intan... " Zia terkejut di hadapan Kak Intan dan anak-anak Kak Intan yang memandang dirinya dengan tatapan lain, bahkan mata Kak Intan membuat Zia menunduk, ini yang akan dia rahasiakan pada seluruh keluarganya, namun sepertinya memang hari ini harus terjadi, hari dimana Kak Intan mengetahui kondisinya saat ini.

"Maaf sepertinya Kakak datang di waktu yang tidak tepat ya...??? " Kak Intan bertanya sambil menatap tajam Zia dan suaminya.

Azzam sama terkejutnya namun hanya bisa membisu di tempatnya, sementara kak Intan menatap tajam mata Azzam. Azzam mencoba menatap mata kak intan bahwa dirinya tidak bersalah meski usahanya itu justru membuat dirinya nampak sombong dan angkuh. Azzam bahkan tak menunduk sama sekali saat kak Intan pandang dengan penuh intimidasi.

"Zia... Kakak ingin menjemputmu...!!! Kakak rasa tidak ada gunanya menolong sahabat yang justru memberikan neraka pada dirimu!!! Kemasi barangmu sekarang!!! untuk apa kamu bertahan di rumah yang memberikan sayatan di hati tiap waktunya... kamu juga tidak perlu ijin pada suami yang tak bisa melihat kehadiranmu!!! kamu juga tidak perlu berjuang di sini untuk memenuhi amanah sahabatmu... Allah juga tau kamu sudah berusaha menjadi wanita yang baik, namun jika usaha kamu justru membuat dirimu rendah maka jangan lakukan...!!! Pulang sekarang...!!!Baktimu ke orang tua justru lebih di butuhkan di banding berbakti pada suami yang tidak menginginkan adamu...!!! " Ucap Kak Intan tajam dan dingin membuat dada Zia sesak dan memucat.

Azzam menahan nafasnya sesak namun dirinya sudah terlambat jika tetap berdiri di posisinya. Akhirnya Azzam pergi dari hadapan kak Intan lalu mengendarai mobilnya, sementara Zia beku di tempat dengan menunduk dan berkaca-kaca.

"Kamu tunggu apa lagi Zia... apa yang membuatmu bertahan??? " Kak Intan menggoyangkan tubuh Zia yang menunduk setelah meminta Alina masuk ke mobil bersama Alena dan Arezha juga bibi dan Ade.

"Tapi Kak... Bukankah seorang istri tidak boleh meninggalkan suaminya??? " Zia masih menunduk tak sanggup mengangkat wajahnya.

"Zia... astagfirullah... apa suami yang kamu sebut itu pantas di anggap sebagai suami??? Kakak kecewa sama kamu... kalau gitu terserah!!! " Kak Intan berbalik tanpa memandang Zia lagi yang masih setia menunduk.

"Maaf Kak... "Lirih suara Zia di belakang kak Intan, namun kak Intan tak peduli lagi karena hatinya sakit dan panas melihat perlakuan Azzam pada Zia, namun kecewa saat melihat Zia lebih memilih mempertahankan rumah tangga yang tak ada kebahagiaan sedikitpun itu.

Sakit Zia sakit dan terduduk di tempatnya, sakit karena Azzam sekaligus sakit saat menatap mata kecewa dari Kakak sulungnya terhadapnya.

****

Vote nya dong... mau... Dukungannya dong...

Sampai sini apakah cerita author membosankan ya??? 🥺

1
💕 bu'e haresvi 💕
kamunya yg g bisa tegas ma mahasiswa yg kasih hadiah Bu deketin kamu termasuk tu si dela jangan sampe dia jadi hama ntar😒😒
Nanik Normaidah
vote tuk zia
Shakila khanza: makasih kak... 😍🙏
total 1 replies
Yulay Yuli
ga bisa kebuka y thour tulisannya 🤔 tulisan alma yang dibaca Azam 🙄
Shakila khanza: maaf kak... coba aku cek lagi...
total 1 replies
Sri Prihatinie
bahagia selalu zia😍
💕 bu'e haresvi 💕
tu mahasiswa yang ngaku jadi calon emaknya Nana dundang g biar tau siapa Zia biar g kegatelan lagi ntar😌😌
💕 bu'e haresvi 💕
heleh cicip sedikit yg ada kebablasan iya😌😌
💕 bu'e haresvi 💕
akui Zia ddpan umum Dong kasih tau mereka bagaimana posisi Zia dalam pernikahan mu dulu jangan hanya diam aja setelah banyak yg berasumsi Zia orang k3 dalam pernikahanmu dulu walaupun itu benar tapi dia juga dpaksa ma Alma dulu bukan karena zia yg godain kamu,😒
dyah EkaPratiwi
,bahagia selalu
yellya
semoga gak ada lagi yg memandang zia seolah olah dia pelakor ya 🤲🏻🤲🏻
Ika
luar biasa
Jum ini
bagus
yellya
gercep dong diumumin pernikahan kalian, kasihan zia 😌,
Sri Winda
ku tunggu kelanjutanya thor💪🏼💪🏼
💕 bu'e haresvi 💕
jovano ni pasti yg belain Zia🤔
💕 bu'e haresvi 💕
salahnya kamu jadi orang terlalu baik Zia jadi bisa dimanfaatkan Alma dia menempatkan kamu dposisi sebagai pelakor Dimata orang lain 😒
💕 bu'e haresvi 💕
ni akibat keegoisan Alma yg maksa Zia buat nikah ma suami nya Meraka yg g tau kenyataannya maen asal nuduh aja asal jeplak ngomongnya tanpa tau apa yg Zia alami 😒
Ratna Shelly
bagi bonus dong, double gitu🤭🤭🤭
yellya
walah absurd bngt mahasiswanya azzam...🙈🙈harus waspada nih ziw 😁
Sulastri Oke86
bagus ceritanya
Sri Winda
lanjut thor💪🏼💪🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!